Sebuah sapu terbang keluaran terbaru mendarat diatas lahan depan sebuah Manor. Lebih tepat nya Draco Malfoy baru saja pulang dari padat nya hari. Di awal bulan adalah hari-hari terberat nya karena banyak warga yang ingin menabung, menarik uang, membayar hutang dan berinvestasi di Bank Gringotts
Pun hal ini membuat sang kepala keluarga Malfoy paling muda menjadi sangat sibuk beberapa hari terakhir. Lelah, stress, dan rindu istri serta anak-anak tentu nya. Draco kini hanya ingin memeluk mereka berempat sekarang
Tapi pasti sang istri tidak mengijinkan nya kalau diri nya belum mandi. Dharion dan Dharen masih balita, mereka masih renta terhadap bakteri dan virus
"Aku pulang" Salam Draco dengan sedikit lesu
Hanya dua kata yang ia ucapkan dan langsung hendak pergi ke kamar mandi di lantai 2. Namun belum sempat menginjak anak tangga..
"Selamat datang, Sayang" Sang istri menyambut suami nya dengan sangat hangat. Atau bisa kita bilang, dengan panas?
Yeah.
Pasal nya, sekarang pria berusia 26 tahun itu menyambut kepulangan suami nya dengan hanya memakai kemeja baru kebesaran milik suami nya. Tanpa bawahan apapun lagi. Hanya sehelai kain tersebut yang menghalangi penglihatan Draco dari tubuh elok nan telanjang itu.
Gulp.
Oh my, Draco hampir mengeces sekarang. Hey, libido sang suami masih sangat tinggi dan lebih lagi jika di goda sang istri seperti ini
Visualisasi bagaimana Harry menggoda suami nya
"Apa kamu baru saja mandi dear?" Tanya Draco sambil tetap melihat netra zamrud istri nya, jika dia melihat kemana-mana ia takut tak bisa menahan diri.
"Iya~" Jawab Harry sambil menggelantungkan lengan nya di pundak suami nya, manja.
"Maaf aku pulang telat
Selamat hari pernikahan ke 5, sayang." Ucap Draco
Gelantung lengan istri nya di lepas sebentar. Ia berlari kecil ke tas kerja tadi di sofa ruang tamu, ia mengambil sebuah kotak berisikan kue tart
"Oh my, terima kasih sayang" Balas Harry sambil menyimpan kue tersebut ke dapur. Draco tau, sangat tau apa arti nya, kenapa istri nya lebih memilih kue itu disimpan alih-alih dipotong dan dimakan bersama. Well, ada yang lebih penting dari sekedar memakan kue tart
"Dear..." Suara lembut suami nya
"Aku tidak keberatan kalau harus hamil lagi"
Harry sudah bergelendotan manja lagi di dada suami nya. Kali ini tangan lembut nya sambil mengelus-elus dada bidang favorit nya. Pelan. Pun menuju kebawah.
Draco diam membeku.
Tangan istri nya di tangkap dengan cepat saat sudah berada di perut nya yang mempunyai 6 kotak itu. Harry benar-benar yakin kali ini bahwa suami nya berusaha mengelak. Kesal tentu nya
Permainan Draco yang alami nya sangat brutal selalu membawa sang suami tenggelam dalam rasa bersalah dan takut membuat diri nya kesakitan atau terluka
Namun. Kali ini alasan Draco berbeda!
Harry belum tau pasal rahim istri nya yang diangkat.
"Dear, bisa kita bicara?"
Oh oke.
Agak nya sekarang Harry merasa ciut. Apakah ini sebenarnya bukan moment yang tepat untuk menggoda suami nya? Harry seperti ini hanya sebagai hadiah untuk anniversary mereka. Harry sudah melakukan persiapan hingga mengirim anak-anak mereka menginap di Malfoy Manor milik mertua nya.
Mereka berjalan pelan dan bergandengan tangan ke arah kamar mereka. Kedua nya duduk di tepian kasur. Tangan Draco masih memegang erat kedua telapak istri nya.
Dengan intonasi yang sangat lembut dan tatapan kelabu yang penuh damba pada zamrud.
Draco memberitahu istri nya pelan-pelan bahwa rahim nya telah diangkat. Dikarenakan tubuh Harry secara alamiah menolak rahim tersebut lebih lama, otot nya mulai membekak dan posisi rahim yang sudah turun.
Harry menarik nafas mendengar penjelasan suami nya. Itu kenapa dia merasa sangat kosong di bagian perut nya setelah melahirkan Dharen dan Dharion.
"Jadi.. aku tidak bisa hamil lagi, Drake?" Tanya Harry
Draco mengangguk.
Nafas Harry sempat tercekat, ia mulai berucap lagi,
"Tidak apa, sayang. Secara kodrat aku juga laki-laki. Mempunyai Dharen dan Dharion saja sudah merupakan anugrah terbesar dalam hidup ku–"
"Hidup kita." Draco menyela
Harry sempat terkekeh, yeah hidup mereka.
"Aku sudah puas jika demikian. Aku akan berusaha lagi menjadi ibu dan istri yang baik untuk merawat kalian" Harry berkata sambil memamerkan senyum nya pada suami nya. Berusaha meyakinkan Draco bahwa ia baik-baik saja sekarang walau ada setetes air mata di sana
"Terima kasih untuk pengertian nya sayang. Maafkan aku, baru memberitahu mu sekarang. Maaf.." Draco memeluk Harry erat, sangat erat.
"Tidak apa" Pun Harry membalas pelukan suami nya. Telapak nya mengelus juga sesekali menepuk pelan punggung kekar favorit nya
Terluka?
Tentu saja, rasanya seperti dibohongi untuk beberapa tahun terakhir. Pun Harry mengambil inisiatif untuk mencium suami nya terlebih dahulu agar rasa bersalah yang suami nya rasakan itu sirna.
Draco terbuai akan kelembutan ciuman istri nya. Bibir peach favorit Draco sangat nikmat saat ini. Bagaiman pergulatan bibir dan lidah mereka menjadikan hawa disekitar mereka panas.
Lebih-lebih, hawa panas saat ini sudah memenuhi satu kamar karena ulah mereka. Karena Draco mendorong Harry ke bawah sampai korban nya terlentang pasrah sekarang.
Tangan kasar sang suami membelai lembut pipi istri nya sambil satu tangan yang lain menyelinap dibalik kain yang menyelimuti tubuh porselen itu. "Can I?"
Pertanyaan Draco dijawab anggukan mantap oleh Harry. Yeah, Harry mau. Harry mau Draco sekarang. Ia mendesah lirih ketika tangan suami nya membelai perut jua dada nya dengan sensual. Sekali hentak, si istri sudah ditelanjangi tanpa helai kain di momen ini
"Indah, istri ku sangat indah" Puji Draco
Draco membuka baju nya sendiri sekarang. Beralih dengan resleting celana nya ia turunkan saja, kejantanan nya sudah sangat mengacung tegak tanpa dikocok lagi. Harry menegup ludah nya gugup. Sang suami yang melihat nya hanya terkekeh. Sudah sangat sering melihat tapi masih saja nervous? Well, lucu sekali menurut nya.
Satu kaki Harry ditumpangkan diatas pundak kokoh pria nya dan satu lagi sibakkan ke arah lawan. Terlihat jelas sekarang cincin merah muda merekah, berkendut, seakan meminta sesuatu yang keras nan besar mengisi serta menumbuk keras di dalam nya.
Oh, Harry basah. Needy.
Cairan precum sudah meluber dari milik Harry. Draco mengocok pelan kepunyaan Harry sambil memasukkan pelan-pelan kepala kejantanan nya. Hal ini Draco lakukan untuk mengalihkan rasa sakit di awal pada Harry karena masih sempit. Berkali-kali melakukan hubungan namun Harry masih sedikit sempit. Istri nya ini tidak suka di rimming dengan jari karena perasaan aneh dan menggelitik di dalam. Jadilah sang suami harus selalu langsung memasukkan pelan-pelan
Dari kepala, setengah batang lalu full dalam sekali hentak
"AHH~"
Draco suka saat istri nya melolong keenakan seperti itu karenanya ia tarik lagi sampai ke batas kepala punya nya lalu dihentak lagi. Kali ini sedikit lebih keras hingga desahan kencang Harry benar-benar berubah menjadi teriakan
"ARGHH DRAKE.. HHH"
"Ya, aku disini, Dear" Jawab Draco.
Tumbuhan-tumbuhan itu sekarang menjadi ritme beraturan bersama dengan desahan kedua adam itu. Seakan melodi lagu dengan durasi yang cukup lama. Tentu saja satu kali pelepasan tidak puas bagi mereka
Draco membalikkan tubuh Harry hingga menjadi doggy style sekarang. Mandiri nya sang istri mengocok sendiri punya nya sedangkan sang suami sibuk menggunakan lubang nya yang sudah agak longgar sekarang beriringan dengan irama pada ronde ini semakin cepat nan gila
Yeah, keduanya gila diatas ranjang sekarang dan berlanjut
"ah ah akuh cum! Nggh" Putih Harry keluar untuk keempat kali nya sekarang
"ghh aku juga.. ah! Harry! Fuck." Draco memegang pinggang istri nya erat hingga semua cum nya ia tembakkan di dalam perut Harry. Beberapa tetes meluber keluar akibat tidak muat menampung semua cum Draco.
"Nghhh" Harry menggeram panjang ketika perasaan penuh di dalam perut nya membuat nya kenyang sekarang.
Mata Harry tidak bisa menolak untuk terpejam sekarang. Mungkin sudah cukup untuk hubungan kali ini. Ia menepuk pelan punggung tangan suami nya sebagai tanda. Yeah, Draco juga sudah cukup puas menggunakan lubang istri nya. Bagaimanapun hal ini lebih baik daripada menggunakan tangan atau mulut istri nya.
Tangan kekar itu melepas cengkraman nya dari pinggang jua melepas kejantanan nya dari lubang favorit nya tersebut. Dua jari jempol nya sekarang menekan lubang istri nya sebelum dua jari nya melesak untuk membersihkan bekas cum nya didalam.
Harry melenguh manja lebih tepat nya ia bersuara saat berusaha menahan perasaan aneh itu lagi. Well, ini untuk kebaikan bersama jadi Harry harus menahan sampai selesai.
Draco menggendong bridal istri nya untuk dipindahkan sebentar ke sofabed di sebelah mereka agar memudahkan diri nya mengganti sprei basah kuyup akibat hubungan cinta nan panas mereka. Setelah nya, ia pindahkan lagi Harry yang sudah terpejam erat sekarang.
"Dear, aku mencintai mu, Harry Malfoy" ucap Draco sebelum rebahan disamping orang yang sangat ia cintai ini, Harry.
"Aku juga mencintai mu, Drake"
~•~
T
B
C
Malming panas gak sih? :)