XAVIORA [On Going]

Bởi choch0lates_

414 185 48

- Ketika aku memutuskan untuk jatuh cinta kepada mu, maka aku akan jatuh sejatuh-jatuh nya. Mengenai dua rem... Xem Thêm

01. Xavior Chakra Arnawama
02. Aurora Valerie Queensha
Cast tokoh
03. Allstar
05. Permintaan
06. Kedua kali nya
07. Permintaan Pertama
08. Dekat

04. Bertemu

47 26 3
Bởi choch0lates_

Sebelum baca, klik ⭐ dulu dan jangan lupa tinggal kan jejak.

Happy Reading!

***

"Kalo suka itu perjuangin. Jangan nyerah cuma karena satu kali bantaian. Lo berani jatuh cinta, itu artinya lo udah siap buat patah hati. Saran dari gue sih, lo harus semangat perjuangin perasaan lo buat dia. Masa iya, selama lo suka sama dia, lo cuma dapet patah hati nya doang?" - Aurora.

***

Alysa menatap kepergian Bella. "Kayanya, Bella ga suka sama gue ya, Ra?" Tanya Alysa pada Aurora.

Aurora bungkam. Pasalnya, ia pun tidak tau kenapa Bella, sahabat nya seperti itu. "Ngga mungkin, Sa. Bella ga gitu ko, lo tenang aja. Bella kan cuma ke Toilet." Jelas Aurora.

Alysa mengangguk, kemudian ia membuka handphone nya "Aduh Ra, gue disuruh bu Jejes ke Perpus nih. Lo gapapa kan, gue tinggal?" Tanya Alysa setelah mendapat pesan dari wali kelas nya itu.

"Oh yaudah, lo pergi aja gapapa ko."

Alysa tersenyum. "Yaudah kalo gitu gue duluan ya, Ra. Nanti gue boleh kan gabung lagi sama lo?" Tanya Alysa sebelum pergi.

"Iya, santai aja. Lo bisa gabung kapan pun itu." Jawab Aurora.

Alysa tersenyum lega, kemudian dia melambaikan tangan dan pergi dari kantin.

Aurora menghela nafasnya. Ada apa dengan Bella?. Ia harus mencari keberadaan sahabat nya itu.

Kaki jenjang nya menelusuri koridor setiap kelas. Hingga Aurora menemukan sosok yang ia cari. Yap, Bella sedang duduk di taman. Sendiri.

"Arabella." Panggil Aurora mendekat.

Arabella menoleh, "Ck, ngagetin."

"Lo kenapa?" Tanya Aurora, ikut duduk disamping Bella.

"Gue? Gue ga kenapa-napa kok." Elak nya, melihat ke arah lain.

"Lo ga pandai bohong, Bell." Desak Aurora, membuat Bella mencibirkan bibirnya.

*Flashback on!

Bella kini tengah keluar dari Victori caffe. Saat ia akan melangkah, tiba-tiba air hujan turun.

"Aduh, mana pake hujan segala. Gue ga bawa mobil lagi." keluh nya. "Sial. Ini handphone kenapa harus mati segala sih?" Bella jengkel. Lengkap sudah penderitaan nya.

Bella melihat kanan kiri, suasana caffe terlihat akan sepi. Pantas saja, jam menunjukan pukul 21.45 WIB. beberapa menit lagi caffe ini akan tutup.

Bella memilih untuk berlari dan meneduh didepan ruko. Siapa tau ada orang kenal lewat, fikirnya.

10 menit berlalu, dan Bella masih sendiri.

Bella memicingkan mata nya, ketika menangkap sosok yang familiar. Bibir nya tertarik mengukir sebuah senyum manis, ketika Bella mengetahui bahwa orang itu adalah, Sagara. Sang pujaan hati nya.

Bella merapikan tataan rambut curly nya. Berniat akan mendekat pada lelaki itu, dan meminta pertolongan.

Baru saja ia melangkah, tiba-tiba.

"Hai, Gar. Sorry ya gue lama." Ucap perempuan itu.

"Gapapa santai aja. Mau langsung pulang aja? Ini udah hujan soalnya." Ucap Sagara pada perempuan itu.

Perempuan itu mengangguk terlihat antusias. "Langsung pulang aja! Gapapa ko keujanan dikit."

Sagara mengusap lembut puncak kepala perempuan itu. "Yaudah, nih pake jaket aku. Baju kamu lengan nya pendek, biar ga terlalu basah." Memberikan Jaket allstar milik lelaki itu.

Perempuan itu menerima nya, dan mengenakan jaket itu. Tak lupa, Sagara membantu perempuan itu memasangkan helm dan menaiki motor nya.

Setelah itu, kedua nya pergi, meninggalkan Bella yang melihat pemandangan ini.

Bella mematung. Jadi, lelaki yang ia cintai ternyata sudah memiliki kekasih? Dan setau Bella, perempuan itu adalah Alysa. Ketua eskul dance.

Bella merasa lemas. Baru saja ia semangat ingin mendekati Sagara, tapi semuanya runtuh.

*flashback of!

Bella menghela nafas.

"Jadi karena itu?" Tanya Aurora, dan dijawab dengan anggukan dari sahabatnya. "Lo yakin mereka deket? Atau mungkin, bisa aja mereka sodara?" Tanya Aurora memastikan.

Bella menatap Aurora. "Ngga, Ra. Gue tau, kalo Sagara tuh ga punya sodara cewe. Jadi ya kalo bukan pacar nya siapa lagi? Oh atau jangan-jangan gebetan nya yang bentar lagi jadian?" Bella tertawa hambar.

Aurora tertegun. Bella sepertinya jelas jatuh cinta pada Sagara.

"Lo kan belum tau jelas, terus kenapa lo galau?" tanya Aurora pada Bella.

Bella memutar bola mata malas. "Ck, gue gamau temenan sama Alysa." Ia membenarkan rambut nya yang terkena terpaan angin. "Oh ya, gue juga mau moveon dari Sagara. Males, jatuh cinta sama dia bikin gue sakit hati terus."

Aurora terkekeh geli. "Kalo suka itu perjuangin. Jangan nyerah cuma karena satu kali bantaian. Lo berani jatuh cinta, itu artinya lo udah siap buat patah hati. Saran dari gue sih, lo harus semangat perjuangin perasaan lo buat dia. Masa iya, selama lo suka sama dia, lo cuma dapet patah hati nya doang?" Jelas Aurora panjang.

Bella menoleh ke arah Aurora. Matanya berbinar. "Ra? Gue seneng banget punya sahabat kaya lo. Lo tuh beneran bisa ngasih semangat buat gue. Thank you ya." Ucap Bella kemudian memeluk Aurora.

"Udah ya, lo gausah galau." Ucap Aurora yang dibalas dengan anggukan dari Bella. Syukurlah, Aurora senang, Sahabat nya ini bisa kembali ceria lagi.

***

Ruangan bernuansa white and cream ini menjadi tempat paling nyaman untuk Aurora. Dengan satu novel nya, dan ditemani milk strawberry, membuat Aurora dapat menghabiskan waktu nya seharian di kamar milik nya ini.

Tok.. Tok..

Aurora menoleh ke arah suara. Lalu bangkit, membuka pintu kamar nya.

Sosok pria tampan berada dihadapan nya. Membuat Aurora sedikit menyunggingkan senyum nya, bahkan tak terlihat.

"Hallo sweetie." Sapa pria dihadapannya. Dia adalah Aeron Bagas Valeria, lebih tepat nya kakak laki-laki Aurora.

Aurora mengangkat sebelah alis nya. Ada angin topan dari mana yang membuat abang nya pulang ke rumah?.

"i miss you, Queen Aurora." Ucap Aeron lagi.

"Too." Hanya itu yang Aurora ucapkan.

Aeron yang paham menghela nafas nya. "Okai-okai." Aeron menerobos masuk ke kamar Aurora. "Nanti malam, Abang akan ajak kamu keluar, bisa kan?" Ajak nya.

Aurora bertanya-tanya. Kemana dia akan dibawa oleh sang abang? Namun, Aurora fikir tak ada salah nya juga ia meng iyakan ajakan lelaki dihadapan nya ini. Lagi pula, keluar bersama abang nya.

"Okai. Jangan macam-macam." Ucap Aurora.

"Of course. Kita berangkat jam 8 malam." Ucap Aeron, kemudian mengusap kecil puncak kepala Aurora sebelum pergi keluar meninggalkan Aurora.

***

Aurora kini tengah siap dengan outfit yang membuat dia sangat terkesan cantik. Simple namun, jika Aurora yang menggunakan nya akan terlihat cantik.

Tadi abang nya mengatakan bahwa ia akan mengajak nya makan malam. Aurora senang karena mungkin setelah ini hubungan Aurora dengan sang abang akan membaik.

Berkali-kali Aurora melihat dirinya dari pantulan cermin. Ia tak berhenti tersenyum, entah karena apa. Mungkin, Aurora merindukan momen ini, ketika abangnya selalu mengajak nya main.

Setelah merasa cukup, Aurora keluar dari kamar nya dan menuruni anak tangga rumah nya. Dan ternyata, Abang nya sudah terlebih dahulu siap, tinggal berangkat.

***

Xaviro tengah duduk di kamar nya. Rencana nya, malam ini ia akan pergi ke basecamp, hanya saja barusan ia menyelesai kan beberapa pekerjaan yang harus ia urus.

Lelaki itu membuka aplikasi whatsapp, atau lebih tepat nya pada grup inti allstar.

Inti allstar (cogan semua)

Ricky: Yo was up gais.
Devin: berisik kampret.
Jeki: basecamp lah gas.
Sagara: lah, gue udah di basecamp dari tadi ngab.
Ricky: anjing lo, awas aja kalo makanan dikulkas habis.
Sagara: mang lo yang isi?
Devin: mana ada, itu si jenan yang isi.
Jeki: jenan yang beli, ricky yang ngeludesin.
Devin: @Jenan lo mau ke basecamp? Gue nitip rokok sebungkus.
Jenan: 👍🏻
Jeki: sekalian sama minuman dan cemilan bang je.
Jenan: 👎🏻
Ricky: wkwkakak ngakak banget sialan
Jeki: 👎🏻👎🏻👎🏻👎🏻
Ricky: btw si bos mana nih? @you
Devin: bentar lagi juga doi datang.

Xavior menutup kembali handphone nya, bangkit dan bersiap menuju basecamp, karena memang ada hal yang ingin ia bicaran dengan anak-anak allstar lainnya.

***

20 menit Aurora dan Abang nya menempuh perjalanan. Kini mobil ini berhenti. Tapi tunggu! Ini dimana? Bukan kah tadi abang nya mengajak makan malam?

"Ayo turun. Tempat makan nya sebelah sana." Ajak Aeron.

Aurora diam sejenak. Tanpa rasa curiga, ia menuruti abang nya. Ia turun dari mobilnya, mengikuti kemana abang nya itu melangkah.

Prok.. Prok.. Prok..

Suara tepuk tangan itu mampu membuat Aurora dan abang nya terdiam. Aurora melihat, kenapa disekeliling nya ini banyak anak motor?

"Bagus! Akhirnya lo datang juga?" Ucap seorang lelaki, yang tak Aurora kenali. "Wow! Siapa perempuan ini? Ah yaa.. Ini ade lo kan?" Lanjut nya.

"Gila bos! Lihat aja ade nya aja secakep itu." Ucap salah seorang lelaki yang berada dibelakang.

"Good job, Aeron! Lo datang kesini membawa apa yang gue minta." lelaki itu kini melihat kepada Aurora "gue lihat-lihat, ade lo oke juga. body nya mantap. Jadi, gue bisa pake ade lo kan?"

Aurora gemetar, apa maksud nya ini? Ia berharap abang nya akan menjauhkan Aurora dari lelaki berjenis hidung belang ini. Namun,

"Tentu. Lo bisa pakai ade gue. Asalkan lo ga laporin gue ke polisi dan hapus semua bukti yang ada di handphone lo itu." Penuturan Aeron mampu membuat Aurora ketakutan.

Bodoh! Aurora bodoh! Mengapa ia menyetujui mengikuti ajakan abang nya ini? Sudah jelas-jelas, abang nya ini selalu membawa masalah buat Aurora.

Lelaki itu maju, mendekati Aurora.

"Berhenti. Jangan dekati gue." Ucap Aurora tekesan dingin. Namun percayalah, Aurora menutupi rasa ketakutan nya itu.

Aurora melihat abang nya yang pergi meninggalkan nya, Aurora pun ikut melangkah. namun, pergelangan nya terlalu cepat dipegang oleh lelaki dihadapan nya ini.

"Ets, lo gabisa kemana-mana. Tugas lo malam ini, layani gue." Ucap Lelaki itu menarik Aurora.

Aurora menangis, ia tak tau harus bagaimana. Ditempat ini banyak sekali lelaki yang tidak ia kenal.

Aurora merasa bahwa ada satu jalan yang mungkin bisa ia lewati untuk menyelamatkan diri. Aurora berhenti, membuat lelaki yang menarik nya pun ikut berhenti, tanpa sadar pegangan lelaki itu kini mengendur. Aurora segera menendang organ vital milik lelaki itu, membuat lelaki dihadapan nya terhuyung kesakitan. Tanpa berlama-lama lagi, Aurora pergi meninggalkan Lelaki itu dengan tergesa-gesa.

Aurora lari dengan tangisan nya. Entah kemana, yang pasti ia ingin menjauh dari tempat ini. Aurora tak sadar, kini ia melewati sebuah jalan, dan menyebrang sembarangan.

"AAAAAA" Teriak Aurora ketika melihat cahaya dari sebuah motor yang melaju kencang.

Aurora menutup matanya, menangis sejadi-jadinya. Aurora merasa mungkin kini ia sudah tertabrak, namun pada kenyataannya.

"Ck. Lo bisa nyebrang ga?" Tanya Lelaki yang mendekat kearah nya.

Aurora mendongakan kepalanya, menatap lelaki itu. Ia tahu siapa lelaki dihadapannya ini. Dia adalah Xavior.

Xavior yang melihat penampilan perempuan dihadapannya, ia mendecih, memalingkan wajah nya. Baginya, penampilan perempuan dihadapan nya ini terlalu terbuka, ditambah keadaannya yang tak baik-baik aja, membuat Xavior menghela nafas.

"Liat penampilan lo. Dan ini malam hari, lo ga takut?" Penuturan dari Xavior membuat Aurora tertegun.

Aurora ingin mengatakan kalimat, namun lidahnya kelu.

Merasa tak ada jawaban, Xavior melepas jaket miliknya. Lelaki itu berjongkok untuk menutupi tubuh Aurora. Xavior hanya merasa bahwa ia tidak tega jika meninggalkan perempuan ini sendiri. Apalagi ini malam, dan jalan sepi. Bagaimana jika, terjadi hal yang tak diinginkan pada perempuan ini?.

"Gu-gue. Ga butuh kasihani dari lo." Ucap Aurora, ketika Xavior baru saja menutupi tubuhnya menggunakan jaket milik lelaki itu sendiri.

"Oke. Gue juga buru-buru. Ngebantu lo cuma bikin waktu gue terbuang." Ucap Xavior, kemudian bangkit.

***

Xavior sama Aurora nya udah ketemu nih. Asik, perjalanan cinta Xaviora bermulai dari sini.

Jangan lupa klik ⭐ dan tinggalkan jejak kalian disini ya!

See you next chapter.

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

797 254 23
Pernahkah kalian berfikir apa yang sebenarnya ada di benak hewan - hewan peliharaan kalian? Apa mereka sebenarnya tau yang kita bicarakan padanya? N...
7.2K 1K 34
Koherensi secara sederhana dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang baik antar unsur sehingga membentuk suatu kalimat yang baik. Hidup men...
1.4M 102K 44
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
175K 15.9K 17
[PRIVAT, ACAK! FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Ketika cowok manja + cengeng dengan beraninya mencintai seorang cewek bar-bar, jutek, bahkan yang paling para...