BITE TO HEAL | LEE HEESEUNG

By Just_fools21

11.9K 784 70

[18+] "Please bite and heal me, Seung." Start : 20-01-24 End : - More

PROLOG
001.
002.
003.
004.
005.
006.
007.
008.
010.
011.
012.
013.
014.
015.
016.
017.

009.

611 50 4
By Just_fools21

Matahari masih begitu terik untuk di bilang sudah mulai sore, namun Heeseung masih saja menunggu kedatangan Chaterinna lagi setelah 2 jam pergi dari rumahnya karena pertengkaran kecil tadi. Sungguh awalnya dia memang ingin menghiraukan karena pasti Chaterinna akan kembali ke sini pada akhirnya, namun entah mengapa itu malah membuat Heeseung khawatir.

Buru-buru Heeseung mengambil kunci mobil yang tergantung di dekat televisi ruang tamu dan bergegas untuk segera pergi mencari Chaterinna. Belum genap membuka pintu, gagang besi di hadapannya tiba-tiba bergerak dan perlahan pintu pun terbuka dengan sendirinya, menampilkan wajah datar Chaterinna di sana.

Heeseung menghela nafas lega, "untung aja nggak di culik om-om."

Chaterinna berdecak sebal, "tadinya mau ke rumah sakit ketemu mama, tapi di jalan ketemu anak-anak masih kecil jualan pistol air sambil kepanasan banget,"

Heeseung melirik sebuah kantung plastik cukup besar di tangan Chaterinna yang ternyata isinya sekitar ada 10 pistol air mainan untuk anak-anak. Laki-laki itu sempat terkejut sebelum akhirnya tertawa heran.

"Lo beli semua mainannya? Terus ongkosnya habis? Makannya balik lagi ke sini?"

Merasa tidak ada yang salah dengan ucapan Heeseung barusan Chaterinna pun mengangguk pelan dan langsung masuk ke dalam rumah itu lagi dengan perasaan sedikit kesal. Padahal niat awalnya mau kabur, terlebih lagi dia habis marah-marah kepada Heeseung.

"Makan dulu, Chat. Habis itu minum obat, besok kita konsul lagi ke dokter buat chek keadaan lo." Jelas Heeseung setelah melempar kunci mobilnya ke atas sofa.

Chaterinna jadi merasa bersalah, sikapnya terlalu berlebihan tadi padahal jelas-jelas seseorang ada yang tengah begitu perduli kepada kehidupannya yang amat malang.

"Gue mau mandi dulu, panas banget soalnya." Guman Chaterinna pelan lalu masuk ke kamar mandi setelah mengambil handuk berwarna pink yang sengaja Heeseung belikan kepadanya kemarin malam sekalian menunjuk gadis itu saat marah karena kejadian kemarin pagi.

Heeseung duduk di sofa sambil memainkan ponselnya, di pikir-pikir sepertinya Chaterinna membutuhkan ponsel untuk memberi kabar kepadanya dan begitu pun sebaliknya. Heeseung berpikir sejenak menghitung gajinya bulan ini cukup atau tidak untuk membeli seluruh keperluan Chaterinna, baik pakaian, peralatan mandi, makan, ponsel dan sebagainya.

Heeseung memejamkan matanya sejenak, perutnya mulai lapar. "Nyari di mana coba siang-siang begini?" Berujar pelan sebelum tiba-tiba Heeseung terkejut bukan main saat ada semprotan air mengenai baju hingga wajahnya.

Heeseung melotot saat menyadari Chaterinna lah pelaku utama dari penyemprotan air ini. Di depan sana ada sang gadis yang sedang cekikikan sambil memegang pistol mainannya. Dari pada harus di anggur kan, lebih baik di mainkan dengan seharusnya bukan?

Heeseung berdiri lalu berjalan mendekat kearah Chaterinna, gadis itu tentu saja masih asik menyemprotkan air itu ke tubuh serta muka Heeseung. Laki-laki itu tertawa terbahak-bahak.

"Lo bener-bener!" Heeseung mengambil pistol mainan lain yang ada di kantung plastik itu dan mengisinya dengan air di kamar mandi dengan terburu-buru karena Chaterinna masih saja menyemprotkan air itu kepadanya.

Heeseung membalas perbuatan Chaterinna, mencoba saling menghindar tapi ujungnya naas, keduanya basah kuyup.

"Cukup, Chat. Nanti sakit." Ucap Heeseung saat Chaterinna masih mencoba mengisi pistol air itu dengan air keran di sini.

"Lo kurang basah, nggak impas. Ini rambut gue aja sampai basah semua!"

Heeseung tertawa kecil, "makannya jangan cupu, dong!"

Heeseung ikut masuk ke dalam kamar mandi dan langsung menahan tangan Chaterinna yang nyaris menyemprotkan air itu lagi kepadanya. Chaterinna terdiam seketika saat Heeseung tersenyum kearahnya.

"That's enough, hey! Nanti sakit malah berabe." Ucap Heeseung dan langsung di balas tawa oleh Chaterinna.

"Lo waktu kecil emang nggak pernah main begini, Seung? Seru banget, dulu gue sering main sama mama."

Heeseung terdiam, dia tersenyum lagi namun kali ini senyumannya terasa begitu hambar. "Tapi sekarang kita udah besar, jadi gampang sakit. Serunya sebentar doang, sakitnya yang lama."

Chaterinna tertawa lalu mengangguk setuju, "bener, sih."

"Udah, lo mandi sekarang. Gue masakin sup iga, ya? Masih ada stock soalnya."

Chaterinna lagi-lagi mengangguk setuju, sungguh jika begini dia benar-benar merasa bersalah dengan tindakannya tadi siang kepada Heeseung. Dasar Chaterinna tidak tahu diri, huh. Pikirnya.

Baru saja Heeseung ingin melangkah keluar kamar mandi, tangan laki-laki itu kini di tahan oleh gadis bersurai panjang tersebut.  Heeseung menatap bingung kearah Chaterinna meminta penjelasan.

"Tapi baju lo basah juga, Seung. "

Heeseung tertegun, "gue nggak selemah lo."

Chaterinna berdecak sebal, jantungnya seketika berdegup kencang. Lagi dan lagi untuk kesekian kalinya, tatapan Heeseung begitu memakan habis iris matanya. Jangan lupa ucapakan Chaterinna waktu itu.

He is very good at dominating everythings.

Heeseung mendekat kearah Chaterinna sehingga gadis itu berjalan mundur sedikit menubruk tembok di belakangnya. Heeseung tanpa aba-aba langsung meraup bibir Chaterinna dengan gerakan perlahan namun pasti. Chaterinna memegang pundak Heeseung berniat menahan laki-laki itu namun sial, She was carried away by this heretical current.

Heeseung mulai menangkup wajah Chaterinna dan menekan jempolnya pada bagian rahang sang gadis agar membalas ciumannya. Heeseung menggeram tertahan saat merasakan Chaterinna mulai terbawa arus yang dia buat sekarang, membalas lumatannya dengan sama intensnya.

Tangan Heeseung tidak tinggal diam. Laki-laki itu mulai menyentuh titik kelemahan Chaterinna yaitu lehernya dengan gerakan abstrak. Mendengar sang gadis melenguh pelan Heeseung tersenyum kecil.

Melepas ciuman itu dan menatap gadis di hadapannya dengan sayu namun masih sangat mendominasi.

"Seung,"

"Hm?"

Chaterinna tidak menyahut lagi saat merasakan Heeseung mulai memainkan lidah dan giginya di area leher dengan lihai. Mengigit dan mengisapnya pelan membuat tubuh Chaterinna terasa berat dan kepalanya pusing. Tubuhnya seperti tersetrum terus menerus dengan listrik yang dapat di nikmati tanpa rasa sakit.

"Mmh.. Seung."

"Keep moaning like that, you can call my name as a guarantee."

Heeseung perlahan menarik pakaian yang di pakai Chaterinna hingga terlepas, tidak ada perlawanan dari sang gadis saat ini. Tubuhnya sungguh di kuasai rasa yang membuatnya begitu gila sekarang. Heeseung mencoba membuka bra yang Chaterinna pakai namun ternyata sangat sulit, sungguh dirinya tidak bisa membuka itu sendirian.

Chaterinna tertawa saat menyadari wajah Heeseung yang terlihat kesal karena tidak bisa membuka kaitan bra miliknya.

"Kok susah, Chat?" Ujar laki-laki itu masih berusaha.

Chaterinna menahan tangan Heeseung dan menjauhkan tangan itu dari kaitan bra di punggungnya. Perlahan Chaterinna membuka kaitan itu sendiri sampai terlepas namun Chaterinna seketika menahan bra-nya yang nyaris terlepas dari dadanya.

Heeseung menelik gerak-gerik Chaterinna yang terlihat gugup, "Can I play a little there? Sebentar aja.”

Chaterinna menutup matanya gugup lalu perlahan dia membiarkan bra-nya terlepas dari tubuhnya dan jatuh ke lantai kamar mandi. Heeseung tertegun menatap hal yang kini ada di hadapannya.

Heeseung mendekat lagi kearah Chaterinna dan mencium bibir Chaterinna dengan lebih lembut lalu turun ke leher gadis itu hingga sampai pada pemandangan yang memang sangat Heeseung rasakan.

He started with slow movements there, mengisap dengan lembut sedikit memainkan lidahnya dan mengigitnya pelan. Kali ini sengatan listrik itu kian terasa, nafas Chaterinna tidak beraturan tangan gadis itu meremat kuat rambut bagian belakang Heeseung yang masih asik bermain di sana.

"Seung, cukup." Chaterinna terus melenguh pelan.

Heeseung paham, laki-laki itu langsung menjauh dari sana dan mengecup kening Chaterinna sebelum akhirnya pergi dari sana tanpa sepatah kata apapun. Saat Chaterinna menatap dirinya di depan kaca kamar mandi, dia mendapati cukup banyak bekas kegiatan yang Heeseung buat pada leher maupun dadanya.

"AYO, MANDINYA JANGAN LAMA! NANTI SAKIT!" Teriak Heeseung dari arah dapur membuat tubuh Chaterinna tersentak bukan main.













































To be continued>>>>>>>

Continue Reading

You'll Also Like

1.3K 167 9
Perjalanan manis penuh luka ada di sini. Catatan โคต # 100% cerita fiksi # mengandung unsur dewasa ๐Ÿ”ž # Banyak typo namanya juga manusia. # Banyak kat...
15.6K 1.2K 14
SEQUEL DARI : LOVE YOU MY CRAZY GIRL || PARK SUNGHOON.
7.5K 919 17
"Aku suka kakak." - Soobin "Maaf tapi aku tidak suka dengan yang lebih muda." - SinB
66.2K 4.8K 37
[๐Ÿ”ž] "Jika kamu kembali bersama Jake, maka aku tidak akan mematuhi norma lagi." - Park Sunghoon