It was Love❤ Peter Pevensie

By realkimtian

1.9K 315 68

Mengisahkan tentang Peter Pevensie yang menikah dengan seorang gadis cantik bernama Anne Eddelwise saat berad... More

00
Pernikahan
Malam (!!!)
Petak Umpet
Susan dan Anne
Hal Buruk?
Hadirnya
Ingatan Kecil
Selamat Datang
Bersama ><
Sedikit Mengenal Narnia
Hal Tersembunyi
Hanya Perasaan Saja?
Ramalan & Sesuatu
💕Special Birthday Edition💕
Berlatih Pedang?
Malam Mencekam
Sebenarnya Apa?
Moana Disini?
Romansa Peter (!!)
Manisan Yang Terlalu Manis

Penyihir Setelah Jadis

69 18 3
By realkimtian

Berabad-abad yang lalu seorang gadis cantik merubah dirinya menjadi seorang penyihir jahat. Ia kecewa dengan apa yang ia miliki.

Ia cemburu dengan apa yang dimiliki oleh saudarinya dan tahta yang dimiliki oleh saudarinya.

Kemudian ia mendatangi sang iblis dan menyerahkan jiwanya untuk mendapatkan apa yang diinginkan olehnya. Harta, Tahta dan Ambisi.

Dorothy.

Nama sang penyihir yang hidup dijaman itu. Ia mengetahui jelas siapa yang memegang penuh kekuasaan atas negeri yang dipijaknya.

Ia tahu tentang Penyihir Putih yang menguasai Narnia selama seratus tahun lamanya.

Dorothy mulai mencari tahu tentang sihir-sihir gelap yang mungkin akan membangkitkan Penyihir Putih. Lama mencoba namun itu selalu gagal.

Apa yang diinginkan oleh Dorothy sebenarnya?

Itu adalah kematian bagi saudarinya.

Dorothy tak bisa membunuh saudarinya, tapi ia tahu bahwa Jadis bisa melakukannya.

Karena itulah ia terus mencoba untuk membuat Jadis hidup kembali bahkan hingga saat ini.

Dorothy awalnya hanya seorang gadis yang tak sengaja menemukam sebuah negeri bersama saudarinya, Elena.

Keduanya terpukau atas negeri yang mereka temukan kini. Cantik dan penuh dengan rasa damai.

Hingga pada akhirnya mereka bertemu dengan orang-orang dari Narnia. Karena Elena adalah kakak dari Dorothy, lantas ia diangkat untuk memimpin Narnia kala itu.

Sedangkan Dorothy hanya menjadi seorang tuan putri. Dorothy sedikit iri dengan apa yang dimiliki oleh Elena.

Semua orang Narnia terlihat lebih mencintai Elena daripada dirinya. Hingga lambat laun perhatian dari rakyat hanya pada Elena.

Dorothy mulai kesal dan semakin iri dengan apa yang dimiliki Elena. Walaupun Dorothy adalah gadis yang baik dan selalu ramah pada siapapun tetap saja ia merasa selalu dibandingkan dengan Elena.

Elena yang begitu cantik, baik dan bijaksana. Dia iri dengannya.

Hingga akhirnya ia membelot dan pergi dari Narnia.

Elena sudah mencoba untuk mencegah Dorothy pergi, namun gadis itu keras kepala dan egois.

Elena hanya bisa berharap dan berdoa bahwa Dorothy akan baik-baik saja. Dan tanpa disadari oleh Elena, Dorothy pergi hanya untuk membuat kekacauan yang akan terjadi di kemudian harinya.

Hingga suatu hari sebuah perang terjadi dan itu adalah perang antar rakyat Telmarine dan juga Narnia.

Sebagian besar rakyat Narnia telah dievakuasi ke dalam hutan yang lebih rimbun dan dalam, sedangkan sebagian lagi memilih untuk bertahan bersama Elena.

Dorothy yang mengetahui hal tersebut lantas menjadi sebuah kesempatan baginya untuk menghabisi Elena.

Dorothy datang menemui pemimpin Telmarine dan melakukan negosiasi.

Jika Telmarine bisa membunuh Elena, maka ia akan memberikan sebagian wilayah dari Narnia untuknya. Dan jika tidak maka, Telmarine lah yang akan dimusnahkannya.

Hal itu disepakati oleh pemimpin Telmarine kala itu.

Elena tewasa dimedan perang bersama prajurit Narnia lainnya. Kematiannya menjadi duka bagi orang-orang yang mencintainya.

Dengan kesepakatan yang sudah tertulis, Dorothy memberikan sebagian wilayah Narnia pada Telmarine, yaitu diwilayah Barat Daya dekat dengan perairan.

Dan pada akhirnya Dorothy resmi berkuasa dan sebagian rakyatnya adalah bekas rakyat dari Jadis yang setia setiap waktu.

Dan sejak itulah kehancuran Narnia kembali terjadi.

"Apa kisah ini nyata?" tanya Anne saat ia membaca sebuah kisah.

"Entahlah, tapi saat kita kembali ke Narnia pada waktu itu, kita bertemu Caspian. Dan para Telmarine sudah berada disana selama berabad-abad" jawab Lucy.

"Rasanya aneh ya" ujar Susan.

Anne dan Lucy menoleh ke arah Susan, keduanya tak mengerti apa yang diucapkan oleh Susan.

"Aneh bagaimana?" tanya Anne.

"Setiap kali mendengar kata Dorothy, rasanya agak aneh. Seolah sesuatu ada disekitar kita" jelas Susan.

"Kau benar, apa cerita itu nyata ya?" ujar Anne.

"Entahlah, apa bagian selanjutnya?"

Anne kembali membuka buku tersebut dan membalik halaman yang ia baca tadi.

Tiba-tiba saja sebuah serangan datang menuju ke arah Narnia yang kala itu dipimpin oleh Dorothy. Sebuah pengkhianatan yang besar, dilakukan oleh Telmarine demi menguasai seluruh wilayah Narnia.

Dorothy yang tahu hal itu, lantas ia marah besar pada Telmarine. Dan mulai menyerang pasukan Telmarine yang datang kewilayahnya.

Karena Dorothy tak begitu banyak memiliki pasukan, akhirnya ia turun tangan dan menghancurkan seluruh pasukan Telmarine dengan kemampuannya yang tinggi.

Sebagian besar pasukan Telmarine telah gugur dan semenjak saat itu Telmarine enggan untuk datang ke wilayah Narnia.

Dan imbas dari kekuatan Dorothy adalah hancurnya Cair Paravel, tanaman merambat yang penuh dengan racun dan seluruh makhluk yang ada di Narnia menjadi liar.

Dorothy pun mati dan Narnia tak memiliki pemimpin lain kala itu. Semuanya sudah hancur dan diketahui bahwa sebagian pengikut Dorothy dan Jadis akan membangkitkan mereka berdua.

"Menyeramkan juga" ucap Lucy.

"Setidaknya kita tahu, bahwa Cair Paravel hancur karena Dorothy, bukan karena Telmarine" ucap Susan.

"Tapi ngomong-ngomong, jika saat itu Cair Paravel hancur. Lalu kenapa kita bisa berada disini sekarang?" tanya Anne dengan heran.

"Caspian bilang, seorang penyihir membangun Cair Paravel kembali dengan sihirnya. Dan akhirnya penyihir itupun menutup usianya" jawab Lucy santai.

"Kau tidak berbohongkan?" selidik Susan padanya.

"Dia adalah seseorang atas perintah Aslan, usianya sudah cukup tua. Dan dimasa tuanya ia ingin melihat kemegahan dari Cair Paravel" jelas Lucy yang beranjak dari tempat duduknya.

Lucy terlihat mencari sebuah buku lain tentang si penyihir baik, yang telah membangun kembali Cair Paravel yang megah.

"Apa yang kau cari Lu?" tanya Anne saat melihat Lucy memilih buku di atas rak yang tinggi.

"Buku tentang penyihir itu, aku yakin bahwa seseorang pasti telah menulis kisahnya atau biografinya" jawab Lucy tanpa mengalihkan perhatiannya dari rak buku.

Lama mencari, akhirnya Lucy menemukan sebuah buku yang berisi tentang biografi dari seorang penyihir yang telah membangun kembali Cair Paravel yang megah.

The Story Of Florencsia Sevrusa

"Aku telah mendapatkan bukunya, lihatlah" ujar Lucy mengangkat buku yang berisikan tentangnya.

"Kalau begitu bacakan Lu" titah Anne.

Lucy kemudian duduk kembali ke tempatnya dan mulai membuka halaman dari buku tersebut.

Sevrusa Roushatee Florencsia adalah seorang penyihir yang berasal dari sebuah negeri yang sangat jauh. Ia melakukan perjalanan dari barat menuju timur untuk menebus dosanya.

Hingga suatu hari ia bertemu dengan Aslan. Aslan telah menunjukkan sebuah dunia yang begitu damai padanya, namun dengan alasan jika ia harus pergi ke Narnia.

Sampailah dia di Narnia dan atas perintah Aslan, ia membangun kembali Cair Paravel yang hancur.

Membangunnya dengan sihir yang dimiliki olehnya. Kini kastil megah itu kembali seperti pada jaman kejayaan seribu tiga ratus tahun yang lalu.

Sevrusa Roushatee Florencsia
Lahir di Ambayana, Dougatte
20 April 1589 - 16 Mei 2328

Tiba-tiba saja Lucy, Susan dan Anne membulatkan matanya tak percaya bahwa sang penyihir itu bisa hidup selama itu, bahkan lebih lama dari Penyihir Putih.

"Gila, dia berusia sekitar tujuh ratus tahun lebih" ucap Anne kagum.

"Kita bahkan lebih tua darinya Anne. Kita berusia seribu tiga ratus tahun lebih" sahut Susan.

Anne menatap Susan dan berpikir bahwa yang dikatakannya memang benar. Para Pevensie sebenarnya sudah sangat tua.

"Tapi sayangnya ia sudah meninggal. Huh aku belum berterima kasih padanya" ucap Lucy sendu.

"Kita jaga saja dengan baik Cair Paravel, itu sama saja dengan cara bahwa kita berterima kasih padanya" usul Anne.

"Ngomong-ngomong, Sevrusa itu laki-laki atau perempuan?" tanya Susan.

Lucy terlihat membuka lembar halaman lain untuk mencari tahunya. Namun tak ada pemberitahuan tentang jenis kelaminnya.

Lucypun akhirnya menduga bahwa ia adalah seorang perempuan, karena nama belakangnya identik dengan nama perempuan.

"Entahlah disini tak ada keterangan jenis kelaminnya, tapi aku yakin bahwa ia adalah perempuan" ujar Lucy menduga.

"Kenapa bisa seperti itu?" tanya Anne.

"Karena nama belakangnya terdengar seperti nama perempuan" ucap Lucy sambil terkekeh.

Ketiganya tertawa bersama sambil membaca setiap buku yang mungkin berisi tentang sejarah yang belum mereka ketahui sebelumnya.

L <3 V E

Peter dan Edmund tengah berkuda bersama, menikmati jalanan hutan Narnia. Rasanya sangat segar dan nyaman, setidaknya tidak ada tugas penting kerajaan yang harus diselesaikan secepatnya.

Angin lembut yang bertiup dengan langkah cepatnga kuda berpacu, membuat keduanya masuk kedalam suasanan yang tenang dan damai.

"Peter, apa yang kamu ingin katakan padaku sebelumnya?" tanya Edmund sambil melirik Peter.

Peter menoleh pada Edmund dan mulai mengendalikan kudanya dengan pelan sambil menikmati suasana yang tenang.

"Ah itu, sebenarnya aku hanya ingin memastikan bahwa kau benar-benar tak terbangun tengah malam bukan?"

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Apa ada sesuatu yang salah?"

"Tadi malam, Anne terbangun karena lapar. Ia pergi ke dapur untuk mengambil makanan dan saat ia sampai di dapur, ia merasakan bahwa ada seseorang yang tengah menatapnya. Lebih tepatnya memperhatikannya" jelas Peter.

Edmund yang merasa bahwa akhir-akhir ini memang ada yang sedikit salah dengan Cair Paravel, lantas ia menyuarakan pendapatnya.

"Menurutku, akhir-akhir ini memang terasa sedikit menyeramkan. Maksudku, beberapa waktu yang lalu aku juga merasakan ada yang aneh di ruang sidang. Tapi entahlah aku tak tahu" ujar Edmund.

"Aneh seperti apa?" tanya Peter.

"Seperti tengah diperhatikan. Setiap gerak-gerik yang aku lakukan, aku selalu merasa bahwa ada seseorang yang mengawasiku" jawabnya.

Peter dan Edmund mulai berpikir keras dan menebak-nebak siapa orang dibalik perasaan yang aneh itu.

Setahu keduanya, mereka tak membuat kesalahan saat berada di Cair Paravel. Lagipula mereka baru beberapa hari tinggal disana dan belum bertanya tentang apa saja yang terjadi pada Narnia.

Caspian juga tak menceritakan apapun atau hal yang mungkin tengah terjadi di Narnia sebelumnya.

Peter dan Edmund kemudian memacu kudanya dengan cepat untuk kembali ke kastil, sebelum para perempuan mengomelinya.

*****
Disisi lain di kastil Telmarine, Caspian tengah merasakan rasa khawatir setelah mendengar bahwa akan ada masalah besar menyerang Narnia.

Dia tahu bahwa dirinya harus memberi tahu Peter dan juga saudaranya. Waspada pada apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tak tahu kapan pastinya itu akan terjadi, tapi ia tahu waspada dan melakukan penjagaan yang lebih ketat adalah hal yang bisa dilakukan olehnya untuk saat ini.

"Dengarkan aku, jangan beri tahu lebih dulu Raja Peter. Aku yang akan memberi tahunya secara langsung dan lakukan penjagaan yang lebih ketat dari sebelumnya" titah Caspian pada bawahannya.

"Baik Yang Mulia"

Caspian mulai berpikir bahwa ramalan itu mungkin akan ada kaitannya dengan masalah baru ini.

"Sang pewaris Narnia" gumamnya.

Ia tidak tahu apakah sang pewaris Narnia itu adalah anak darinya ataukah anak dari Peter nantinya.

"Aku belum menikah tapi Peter iya, jadi kemungkinan besar bahwa sang pewaris itu adalah anak dari Peter dan juga Anne. Tapi masalahnya Anne hilang ingatan, ia juga belum sepenuhnya mencintai Peter seperti dulu. Bagaimana ini" gumam Caspian saat ia membalik lembar halaman.

Hal jahat akan terjadi tak lama setelah sang pewaris lahir.

Kelahirannya akan membangkitkan dia yang sudah mati.

Saat ini mereka tengah mengawasi para Raja dan Ratu.

*****

Peter dan Edmund telah sampai ke kastil. Keduanya membawa kuda mereka ke istal dan kemudian berjalan masuk ke dalam kastil.

Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan Anne yang tengah membaca sebuah buku sambil berjalan. Dirinya tak menyadari kehadiran dua Raja dari Narnia karena terlalu fokus.

Peter berjalan ke arahnya dengan senyum yang mengembang dan berdiri tepat dihadapannya. Anne tahu bahwa ada seseorang yang berdiri di depannya, jadi ia berhenti.

Edmund hanya bisa tersenyum melihat kelakuan kakak tertuanya itu. Ia tahu bahwa Peter selalu mencari perhatian dari gadis itu.

Edmund berjalan mendekati keduanya dan berdiri tepat disamping Anne yang masih fokus membaca.

"Apa yang kau baca Anne?" tanya Edmund penasaran.

"Hal yang tak perlu laki-laki tahu. Sekarang minggirlah Peter" ucapnya seolah tahu siapa yang berada di hadapannya kini.

Peter membulatkan matanya kagum karena Anne bisa tahu bahwa dirinya ada tepat dihadapannya walaupun matanya hanya melihat buku.

Anne kemudian menutup bukunya dan menyilangkan tangannya, menatap Peter dengan tajam.

Edmund yang melihat hal itu memilih untuk pergi dari hadapan keduanya.

"Pete, aku pergi. Semoga berhasil" ucapnya yang berjalan pergi.

Kini tinggalah Peter berhadapan dengan Anne. Hanya saling menatap satu sama lain.

"Darimana?" tanya Anne.

"Menyegarkan diri dengan Edmund"

"Oh"

Anne kemudian berjalan melewati Peter, kembali menuju kamarnya. Peter yang merasa di acuhkan, lantas ia segera menyusul Anne.

Dirinya tak tahu apakah ia membuat kesalahan, tapi melihat sikap Anne yang sedikit acuh membuat Peter bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

"Anne tunggu sayang" ucapnya.

Seolah tak mendengarnya, Anne hanya terus menatap lurus kedepan dan sesekali berjalan sambil membaca. Dirinya seolah telah terhanyut kedalam buku tersebut.

Kemudian Peter menggenggam tangan Anne, membuatnya berhenti dan menatap Peter lekat.

"Ada apa lagi?" tanya Anne lelah.

"Kau marah padaku?" tebak Peter.

Anne menggeleng "Aku tak marah denganmu" jawabnya.

"Lalu kenapa mengacuhkanku?"

"Aku lelah Pete"

"Bohong"

"Untuk apa aku berbohong? Katakan apa yang sebenarnya kamu mau Peter?" ucap Anne.

"Kiss? "

Anne memutar matanya lelah, dia tahu Peter pasti ada maunya jika sudah berhadapan seperti ini.

Apalagi Peter yang sudah sering kali bersikap sangat manja padanya, terutama jika tak ada orang lain yang melihat.

Anne sendiri tak mengerti dengan perasaannya kini. Entah mengapa dirinya merasa sedikit demi sedikit mulai merasa nyaman bersama Peter.

Peter Pevensie, pria yang kini telah menjadi suaminya. Meskipun Anne masih belum ingat apapun tentangnya di masa lalu, namun setiap kilasan balik yang dilihatnya selalu membuat dirinya yakin bahwa itu adalah ingatannya yang hilang.

"Preety please?" mohon Peter.

Dengan wajah yang begitu menggemaskan, membuat Anne hanya bisa pasrah menanggapinya.

Ia mulai menarik wajah Peter berhadapan langsung dengan wajahnya. Mengelus pipinya dengan lembut dan penuh kasih.

Anne mulai mendekatkan bibirnya pada bibir Peter, menciumnya sedikit lama dan mengakhirinya dengan kecupan singkat.

"Sudah"

"Tidak terasa, sekali lagi coba" pinta Peter mencoba mempermainkannya.

"Tidak mau. Sudah kuberi jadi jangan minta lagi" ucap Anne.

Kemudian Anne mulai berjalan pergi meninggalkan Peter yang tengah tersenyum menatapnya.

"Kau yakin huh?" ucap Peter menyusul Anne sembari terkekeh.

Tak ada jawaban apapun dari Anne, yang ada Anne malah berlari dan terdengar sebuah kekehan kecil darinya, membuat Peter semakin gemas dan semangat untuk mengejar dirinya.

Tanpa disadari oleh keduanya, ada sesuatu yang benar-benar tengah memperhatikan keduanya.

"Mereka disini, calon pewaris akan segera lahir suatu saat nanti..."























•Hai guys, how are you today? Do you like this story?
•Aku gak tahu kali ini aku nulis apa, tapi kayaknya menurut aku mulai lumayan seru, bagaimana dengan pendapat kalian?

~ Please Share This Story!! ~
Add, Vote, Coment and Follow ><

Continue Reading

You'll Also Like

659K 61.4K 30
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...
797 73 11
"Aku monster in the dark, tak seharusnya aku mencintaimu" "Jangan dengarkan kata orang, aku juga mencintamu" Apakah seorang monster di gelapan berhak...
1.6K 134 6
"You and me... Always forever :3" 𝐀 𝐇𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫 𝐈𝐦𝐚𝐠𝐢𝐧𝐞𝐬. 𝐅𝐭 𝐀𝐥𝐥 𝐇𝐨𝐠𝐰𝐚𝐫𝐭𝐬 𝐁𝐨𝐲𝐬. 𝐀𝐥𝐥 𝐜𝐡𝐚𝐫𝐚𝐜𝐭𝐞𝐫 : 𝐉...
173K 11.2K 21
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...