He Fell First and She Never F...

By vousmezera

255K 20.1K 2.8K

"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, to... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
41
42
43
44
44 (a) - Edisi LDR Sementara
44 (b) - Edisi LDR Sementara
45
46
47
48
49
50
51-Flashback (Spesial) Edisi Lebaran
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
attention please‼️please read until the end‼️
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94

40

3.3K 228 42
By vousmezera

"Aelah mas apaan sih kok nggak samaan?!"

Gadis itu langsung berkacak pinggang ketika turun dari tangga melihat Mas tidak memakai warna senada dengannya. Memang sudah kelewat telat kalau mau beli couple yang seragam karena situasi kemarin. Jadi Mas dan Vanessa memutuskan untuk memakai warna yang senada saja. Itu tadi kesepakatannya.

Mayted langsung mati kutu karena tak mengikuti arahan gadisnya.

Mati gue kena omel bocil.

"Sebelum sahur kan aku udah bilang pake warna putih atau cokelat!" Hardik Vanessa, pagi pagi sudah kesal.

Sedangkan laki laki yang ia marahi itu justru tertawa melihat reaksi gadisnya yang sudah terbaca olehnya.

"Mas lupa sayang, yang ada di mobil cuma batik hitam sama abu abu." Ujar Mas berusaha meredamkan rasa kesal pacarnya itu.

"Aaaa mas kan mau foto berdua nanti." Vanessa mengerucutkan bibirnya.

"Iya ayo sayang." Balas Mas-nya.

"Iya tapi kita jadinya nggak satu tone." Vanessa menghela napas kesal, bayangan dan ekspektasinya tadi menjadi hancur karena alasan klasik Mas-nya itu.

"Aku suka keributan ini." Sindir Lino.

"Baru juga baikan semalam, ribut lagi." Ujar Agung.

"Mau pacaran atau nggak, tetap aja ada keributan." Sindir Deril.

"Tapi mas tetap ganteng kan?" Mayted terus merayu Vanessa agar tidak marah lagi.

"Jelek banget." Ucap Vanessa tanpa mikir panjang.

"Nanti kalo ada yang minta foto sama mas di wisudanya Mbak Ati berarti boleh dong ya?" Goda Mas-nya.

Vanessa heran, Mas-nya ini memang sengaja kali ya bikin dirinya kesal dan naik darah.

"Ohh gitu mainnya? Yaudah awas ya kalo kamu larang aku ada yang minta foto juga! Emang cuma kamu doang yang punya fans?" Tantang Vanessa tak mau kalah.

"Loh itu nggak boleh sayang." Ucap Mayted yang membuat Vanessa terheran heran.

Beberapa ADC Bapak yang sudah siap dengan outfit untuk mengawal dan menghadiri wisuda Mbak Ati tengah melihat pertikaian pasangan aneh yang meributkan itu itu saja.

"Ini nggak ada yang mau menengahi mereka kah?" Tanya Nando.

"Nggak berani gue, bisa bisa gue langsung dicakar sama Mbak Vanessa. Galak pisan." Kata Valdo.

"Udah dibilang pawangnya emang cuma Bang Teddy, bentar lagi juga ngerengek tuh bocah princess." Ledek Rizky.

"Dih siapa lo larang larang." Cibir Vanessa.

"Eh udah berani ya pake lo gue ke mas?" Tanya Mayted dengan serius.

"Biarin huuu." Cibir Vanessa, ia melewati Mas-nya tanpa meminta perdamaian.

"Siapa yang ajarin kamu mbak?" Mayted mengejar gadis itu.

"AAAAA MBAK ATIII CANTIK AMAAAYYYYYY!" Di timing yang pas, Mbak Ati turun dari tangga dengan kebaya cantik nan mempesona. Tidak mempedulikan Mas-nya.

"Buset gue dikacangin bocil." Mayted menghela napas.

"Sabar bang, namanya juga bocil. Umur hanyalah angka." Sahut Deril yang menertawakan Abangnya itu.

"Jif sadar Jif, bangun bangun!" Agung menggoyang goyangkan tubuh Rajif karena terpesona melihat Ati yang cantik pari purna di wisudanya hari ini.

"Cie Jif, beneran nih demen sama Mbak Ati?" Ledek Mayted kepada Adiknya itu.

"Bang muka lo merah banget hahahaha." Bintang yang baru juga turun langsung ikutan meledek Rajif.

"Tang, dapat ipar juga kita akhirnya." Ledek Habib ikut ikutan.

"Woi udah anjir apa apaan gue kena!" Hanya itu yang bisa diucapkan Rajif ketika semua orang menyudutkannya.

"Bentar lagi bakal ada couple Kertanegara jilid 2." Ucap Rendy.

"Udah sih cocok ini, Mas Didit juga pasti setuju anak gadisnya sama lo Jif." Ucap Mayted lagi.

"Bang jangan gitu bang, mentang mentang udah baikan sama Mbak Vanessa." Kata Rajif yang sesekali melirik Mbak Ati yang sepertinya tidak peduli dengan ledekan mereka.

"Iri aja ya." Ledek Mayted.

"Loh emang kita udah baikan?" Sindir Vanessa kepada Mas-nya itu iseng.

"Mbak sayang.." Mayted memanggilnya gemas. Mas-nya itu mencubit hidung gadisnya itu. Mereka berdua tertawa bersama seakan akan orang disekitar mereka hanyalah angin tak ber ktp.

"Halah bucin aja dah semua orang disini." Ucap Lino.

"Iri dengki." Cibir Mayted, laki laki itu merangkul bahu gadisnya.

"Ya ampun cantik nya cucuku yang satu ini." Itu Bapak, setelah siap dengan pakaiannya hari ini, ia langsung keluar kamar dan melihat semua ajudannya sudah standby, tak lupa cucu gadisnya yang satu lagi ini sudah cantik jelita memakai kebaya rancangan Papanya.

"Ya kan Kek? Cantik banget Mbak Ati, Mas Rajif sampai pangling tuh." Vanessa tak berhenti meledek mereka berdua.

"Diem anjir, lo gue slepet ya!" Ancam Ati kepada sepupunya itu. Sedangkan Vanessa hanya tertawa kecil.

"Kena lagi gue, padahal gue diem doang." Keluh Rajif yang terus berusaha menutupi salah tingkahnya.

Bapak hanya menggeleng gelengkan kepalanya sambil tertawa.

"Harus ya lo terang terangan peluk sama Pak Teddy didepan kita semua?" Ucap Ati yang salah fokus dengan dua sejoli itu.

"Dih biarin kan sama pacar sendiri? Mas juga lagi nggak kerja wleee." Cibir Vanessa kepada sepupunya.

"Lo peluk aja tuh Mas Rajif, available!" Ledekan Vanessa membuat semua yang ada disana tertawa dan menggoda Ati serta Rajif.

Rajif sungguh habis digoda oleh semua anak anak Bapak.

"Rese lo! Mentang mentang udah baikan." Cibir Ati.

"Oh udah baikan?" Tanya Bapak kepada Vanessa dan Mayor Teddy.

"Siap sudah Pak!" Ucap Mayted.

"Udaaahh hehehehe." Vanessa malah semakin memeluk Mas-nya itu.

"Mbak kasian Mayor Teddy bisa sesak kamu peluk erat gitu." Ucap Kakeknya heran melihat betapa clingynya Vanessa kepada ajudannya itu.

"Nggak kan mas?" Vanessa bertanya sambil mendongakkan kepalanya ke arah Mayted.

Mayted mengacak puncak kepala gadisnya itu.

"Tidak apa apa Pak." Ucap Mayor Teddy kepada Bapak.

"Kalian berdua kalo nggak sampai nikah awas aja ya. Saya turunin pangkat kamu loh, Ted." Ancam Bapak dengan nada bercanda.

"Rasain bang!" Lino kompor.

"Pasti dinikahin Bang Teddy, Pak. Bang Teddy aja bucin abis sama Mbak Vanessa." Ledek Agung.

"Soon Mas Rajif dan Mbak Ati yey!!!" Tiba tiba Vanessa kembali bertingkah.

"Vanessa!" Kini sepertinya Ati murka.

"Hehehehehehe becanda kak, ampun." Ucap Vanessa dengan tertawa.

"Ya sudah ayo siap siap." Kata Bapak.

"Baik Pak! Mobil sudah siap." Ucap Mayted.

"Mbak Ati sama Kakek ya. Rajif kamu satu mobil sama saya, gantian dengan Mayor. Biar Mayor Teddy sama pacarnya." Ucap Bapak dan hal itu dicie cie-in oleh satu Kertanegara.

"WAH JIF UDAH DIRESTUI PUSAATTT!!!" Ucap Deril semangat.

"Udahlah pacaran aja pacaran!" Ledek Bintang.

"Tinggal minta restu ke Mas Didit dan istrinya." Ucap Agung.

"Gampang itu mah, yang penting sama pusat nya dulu." Sahut Nando.

"CIEEE ADEEKKKK!" Ledek Habib dan juga Bintang.

Sedangkan Rajif dan juga Ati hanya bisa salah tingkah karena sudah berkali kali diserang oleh semua orang

Disisi lain.

"YEYYY!" Vanessa mengayunkan kaitan tangannya dengan Mas-nya.

"Senang banget bisa satu mobil sama mas." Mayted sudah kegemasan melihat tingkah Vanessa.

"Iya lah! Bisa pelukan lagi!" Ucap Vanessa dengan matanya yang berbinar.

"Ceritanya balas dendam ya karena kemarin nggak bisa peluk mas." Goda Mas-nya.

"Biasa aja tuh." Ucap Vanessa.

"Ya ampun gemesnya, pacar siapa sih?" Sahut Mayted dengan tertawa pelan.

"Pacarnya bayi kopassus." Ledek Vanessa sambil menahan tawanya.

"Heh kamu dapat dari siapa itu julukannya?" Tanya Mayted kaget.

"Cegilmu Mas AHAHAA." Tawa Vanessa.

"Ya ampun ulah fenomena lagi." Mas menggeleng heran.

"Wah parah masa fans sendiri dibilang fenomena." Vanessa berekspresi tak menyangka.

"Emang fenomena, mas aja bingung kenapa makin hari makin jadi." Ucap Mayted heran.

"HEH KALIAN MAU DITINGGAL?!" Teriak Rizky.

Saking keasikannya mereka berdua dengan dunianya, semua orang didalam rumah sudah masuk ke dalam mobil masing masing.

Mayted dan Vanessa saling melempar pandangan dan tertawa karena bingung bagaimana bisa diantara mereka berdua tidak ada yang menyadari pergerakan yang lain.

Benar saja, Bapak satu mobil dengan Rajif dan Mbak Ati. Tak lupa disebelah Rajif sopir andalan Bapak.

Sedangkan Mayted dan Vanessa satu mobil dengan Rizky dan juga Agung.

Habib dan Bintang bersama Lino dan juga Deril, dan masih banyak lagi rombongan Bapak dibelakang yang mengawal kegiatan Bapak hari ini menghadiri acara wisuda Mbak Ati, cucu perempuan Bapak.

"Please gausah gandengan bisa nggak?" Tanya Agung yang begitu sabar satu mobil dengan pasangan bucin.

"Ah berisik aja Mas Agung. Nanti aku lakban itu mulut mas." Ucap Vanessa.

"Spill ke cegil ah." Ancam Agung.

"Gung, awas aja ya." Mayted memperingati.

"Spill dikit bang, nggak kelihatan wajah. Sekalian klarifikasi kecil kecilan kalo lo beneran sama Mbak Vanessa bang, bukan sama si ex." Kata Agung.

"Awas ya keliatan wajah saya sama Vanessa." Mayted memperingati.

"Asik mau go public nih." Goda Rizky.

"Bentar lagi pengajuan ini mah. Mbak Vanessa semangat hafalin perintilan jadi persit." Kata Rizky.

"Ihh belum siap ya! Aku mau spesialis dulu." Ucap Vanessa, gadis itu kini menyandar ke bahu Mayted sambil memeluk lengannya yang berotot.

"Mas biayain sayang." Ucap Mas.

"STOP UDAH GA TAHAN GUE SAMA KEBUCINAN INI!" Agung sudah tak kuat lagi.

"Makanya cari cewek sono." Ucap Rizky.

"Dih mentang mentang sama Kak Niki." Cibir Agung.

Mendadak seisi mobil yang mereka huni menjadi berisik karena tawa mereka semua. Selama perjalanan ke Untar, mereka berempat ada saja yang dibicarakan, bahkan lagi dan lagi mereka mengungkit dan membuat teori konspirasi kedekatan Rajif dan juga Ati.

Beberapa menit di perjalanan, rombongan Bapak dengan pengawalan yang ketat sampai di Untar. Beberapa polisi ikut mengawal kegiatan Presiden terpilih, termasuk acara wisuda di Untar yang sangat diperketat keamanannya.

Setelah Bapak turun, Mayted juga langsung mengawal Bapak dan berpisah dengan Vanessa untuk sementara waktu karena jika sudah di lapangan, prioritas Mayted adalah Bapak.

Vanessa paham dan mengerti, justru ia sekarang sudah bergabung dengan Habib dan juga Bintang. Tak lama setelah itu Om Didit dan istrinya sudah datang untuk menghadiri anak gadisnya wisuda hari ini.

Sesekali Mayted juga mengurus Ati, sama seperti halnya Mayted melakukan hal yang sama ketika ia wisuda beberapa bulan yang lalu. Bapak juga sudah diarahi ke kursi tamu undangan, sama seperi menghadiri wisuda Vanessa, Bapak akan memberi kata sambutan.

Acara sudah di mulai, Mayted tengah berlutut dihadapan Bapak, sepertinya mereka tengah berdiskusi untuk kata sambutan yang hanya sepatah dua patah, disana juga ada Rajif. Tak lama kemudian Kakek memberi kata sambutan dan kini giliran pembacaan wisudawan/wisudawati per fakultas.

Selain Bapak, Rajif dan Mayted yang dibawah, semuanya ada di bagian atas. Keluarga dipersilahkan bergabung dibagian atas dan bagian bawah khusus wisudawan/wisudawati.

Ponsel Vanessa bergetar.

Vanessa bergegas turun karena sepertinya ketika ia melihat dari atas, sepupunya itu terjadi sesuatu.

"Kenapa?" Tanya Vanessa yang sudah jongkok didepan Ati, Mas-nya ada persis disebelah sepupunya.

"Kaki gue lecet kayaknya, ada hansaplast nggak di tas gue?" Tanya Ati.

Vanessa langsung mengecek tas sepupunya itu.

"Nih ada. Mau gue pasang kiri kanan?" Tanya Vanessa, Mayted hanya memperhatikan duo cucu cantik Bapak ini.

Ati mengangguk.

"Lepas dulu heelsnya." Tihtah Vanessa.

Setelah Ati melepas heelsnya, gadis itu memasang hansaplast tepat dimana beberapa luka sudah memerah, memang resiko jika memakai heels.

"Makasih neng." Ucap Ati dan Vanessa mengacungkan jempolnya.

"Mbak, nanti pelan pelan aja turunnya ya." Ucap Mayted.

"Iya aman Pak Teddy."

"Ada sesuatu lagi? Sebelum saya balik ke bawah." Tanya Mayted memastikan.

"Nggak ada sih Pak tapi nanti pas aku naik panggung bilangin ke tim dokumentasi ambil foto yang banyak." Ati cengengesan.

Mayted tertawa kecil dibuatnya. "Iya mbak siap."

"Yaudah aku keatas lagi ya." Vanessa langsung naik keatas sedangkan Mayted kembali ke posisi awal.

Fakultas demi fakultas sudah terlewati, kini giliran Fakultas Kedokteran dimana kemungkinan Ati akan disebutkan pertama.

"Atizanesya Ragowo Djojohadikusumo, S.ked lulus dengan predikat cumlaude dengan IPK 3.85."

"Nggak Mbak Vanessa nggak Mbak Ati sama sama pinter banget anjir." Lino cengo dibuatnya.

"Keturunan Bapak pinter semua." Ucap Rizky.

"Keren banger duo dokter ini." Puji Deril tak berhenti tepuk tangan.

Dibawah sana Mayted menggoda Rajif.

"Tuh Jif calon istri pinter banget, rugi nggak dideketin." Ledek Mayted.

"Bang udah bang, malu gue." Ucap Rajif.

"Suka beneran nggak?" Tanya Mayted.

"Kepo bang." Ucap Rajif.

"Berarti bener ya." Mayted semakin menggodanya.

Rajif hanya tertawa sebagai responnya, matanya hanya tertuju kepada Ati yang tengah mengambil ijazahnya dan tak lupa bergaya cantik dan manis dihadapan tim dokumentasi Bapak. Rajif hanya tersenyum melihat gadis itu.

"Udah Jif udah ntar beneran jatuh cinta." Ledek Abangnya.

"AH RESE BANG!" Sewot Rajif. Kalo bukan ditempat umum, Mayted pasti sudah tertawa terbahak bahak.

Acara wisuda Untar berlangsung selama 3 jam dan sudah berakhir. Para wisudawan/wisudawati keluar dari gedung dan menghampiri keluarganya. Termasuk Ati yang langsung memeluk Papa dan Ibunya itu dengan bahagia dan terharu, tak lupa ia memeluk Bapak.

"Woi woi jangan lupa kita bikin video buat Mbak Ati juga." Celetuk Deril.

"Iya anjir, kata katanya udah gue kirim ke grup." Ujar Rajif.

"Anjay semangat banget bang." Ledek Nando.

"Diem atau gue buang ke danau ui." Ancam Rajif.

Disisi lain Mayted yang baru keluar bersama Bapak langsung didesak para cegilnya untuk berfoto. Ada yang berhasil dan ada yang tidak karena Mayted masih bertugas mengawal Bapak. Bahkan Mayted sempat menolak dan memohon maaf karena masih dala waktu kerjanya.

"Cie udah puas belum?" Sindir Vanessa yang kini menyenggol Mas-nya.

"Puas apa mbak sayang?" Tanya Mayted pelan.

"Puas ngasih asupan ke cegil." Ucap Vanessa.

"Nggak, biasa aja. Risih yang ada." Kata Mayted dan Vanessa hanya tertawa kecil.

"Foto ya nanti." Ajak Mayted.

"Iya aman dah itu, selesain foto Mbak Ati aja dulu." Ujar gadisnya.

"Mas sini mau bisikin sesuatu." Mayted langsung mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Vanessa.

"Love you!" Vanessa sengaja menggodanya.

Mas-nya itu langsung tersenyum cerah, pasti kali ini ada yang diam diam memfoto atau memvideokannya.

"Kayaknya kamu sengaja ya bikin cegil overthinking." Kata Mayted.

"Emang hahaha, mereka harus tahu kalo kamu cuma punya aku seorang." Sahut gadis itu.

"Gemes banget sih mbak, mas cium yang ada." Ucap Mayted.

"Ahh masa? Berani emang?" Goda Vanessa.

"Berani sih kalo udah nikah ya cil." Mayted mengacak puncak kepalanya pelan.

"Halah cupu, bilang aja nggak berani kan." Vanessa sengaja menantang Mas-nya.

"Kalo mas berani, kamu bisa pingsan nanti." Ledek Mayted, sesekali laki laki itu memperhatikan Bapak dari jauh, tetap memantau majikannya.

"Sok tau lo." Ucap Vanessa.

"Heh yang sopan!" Mayted mencubit pipi gadisnya itu.

"Siap salah yang mulia." Ucap Vanessa dengan tawanya.

"Ada aja tingkahnya heran." Ucap Mayted kepada gadisnya.

"BANG!! SINI FOTO SAMA MBAK ATI SAMA BIKIN VIDEO BUAT MBAK ATI!" Teriak Lino.

Mayted mengangguk. "Mas tinggal bentar ya sayang."

Vanessa mengacungkan jempolnya, sepertinya Mbak Ati sudah selesai foto bersama kedua orang tuanya, kedua saudara kembarnya, dan Kakeknya. Mungkin nanti dibagian terakhir foto bersama keluarganya.

"Apa ini kata katanya?" Tanya Mayted setelah foto bersama Mbak Ati dan ajudan lainnya bersama sama.

"Itu bang di grup baca." Sindir Rajif.

"Iqra bang Iqra! Bucin terus sih." Ledek Rizky.

"Halah berisik." Mayted membuka grup ajudan.

"YANG KOMPAK PLEASE!" Teriak Rajif.

"Yang salah kita gebukin." Sahut Deril.

"Yang nggak serius dia yang traktir makan!" Ucap Valdo.

"Oke siap siap ya! 1 2 3 Mulai!" Ucap Mas Deo.

"SELAMAT WISUDA MBAK ATI OUR SWEET GIRL!!!!" Teriak mereka semuanya, untung saja serentak.

Vanessa tertawa ngakak, ia jadi mengingat kelakuan ajudan Kakeknya ketika ia wisuda dulu. "Penasaran gue kalo lo berdua yang wisuda, apalagi kata kata ucapan dari mereka."

"Iya juga ya hahaha." Bintang tertawa.

"Mbak Vanessa ayo foto berdua sama Mbak Ati, nanti selanjutnya kalian berempat ya." Ucap Mas Deo.

"Mas sayang titip tas aku sama Mbak Ati." Vanessa menyerahkan dua tas kepada Mas-nya.

"Sini sayang." Ucap Mayted.

Gadis itu langsung mendekat ke Ati dan mereka berdua berpose beberapa kali. Setelah itu keempat pilar Bapak untuk foto bersama. Persepupuan terkompak yang ajudan Bapak kenal. Mereka berempat selalu bersama dan saling menguatkan. Keren sekali didikam Bapak.

Setelahnya, kini foto keluarga bersama Mbak Ati.

"Mas Deo, fotoin aku sama Mas aku." Pinta Vanessa setelah sesi foto wisuda Mbak Ati selesai.

Mas Deo tertawa. "Boleh mbak."

"Yang bener ya." Vanessa memperingatkan.

"Iyaa mbak sayang."

Dan saat itu semua mata tertuju padanya, seakan akan mereka foto prewedding jilid dua. Sudah dipastikan kali ini fyp tiktok semua cegil Mas-nya ada tentang dirinya lagi dan Mas-nya. Akan Vanessa patahkan rumor aneh yang terus booming di sosial media.

Setelah selesai, Vanessa kembali menggoda sepupunya itu.

"Mas Deo, itu fotoin deh Mas Rajif sama Mbak Ati berdua." Teriak Vanessa.

"Kamu iseng banget sayang." Mayted menyentuh hidung mancung gadisnya itu gemas.

"Gapapa mas siapa tahu beneran jadian, ntar kita bisa double date!" Ucap gadis itu dengan girang.

Mayted hanya menggeleng ampun melihat tingkah pacarnya ini.

"SETUJUU MBAAKKK!" Sahut Lino semangat.

"DEO FOTOIN DAH MEREKA ITU, COUPLE KERTANEGARA JILID 2!" Sahut Agung tak kalah.

Semuanya disana hany tertawa melihat salah tingkah Ati dan Rajif.

"CIEEEEEE." Ledek semua ajudan Bapak.

"Udah sana foto berdua." Bapak malah ikut ikutan kompor.

"Aaa Kakek malu." Ucap Mbak Ati yang tak lama ditarik Vanessa dan kedua saudara kembarnya.

"Anakmu itu di jodoh jodohin sama Rajif." Ucap Bapak kepada Om Didit sambil tertawa.

"Biarin aja Pak, udah besar mereka." Om Didit hanya tertawa melihat anaknya ditarik tarik Vanessa dan kedua anak kembarnya untuk foto berdua dengan Rajif, begitu juga Rajif yang diseret paksa oleh Agung dan Lino.

"Anjay cocok!" Ledek Valdo.

"Jadian aja buru!" Ucap Jimmy.

"Wah patah hati itu cegilmu Mas!" Vanessa memang tak ada habisnya meledek Mas Rajif dan sepupunya itu. Ati sudah melotot berkali kali ke arah Vanessa.

"Tengil banget kamu mbak." Sahut Mas-nya.

"Tapi sayang toh?" Vanessa menaikkan salah satu alisnya.

"Iyalah!" Sahut Mas-nya, kini mereka berdua tak takut mengumbar kemesraannya diluar. Tak peduli dengan opini publik apalagi cegil cegil Mas-nya. Lihat saja kini mereka saling mengenggam tangan satu sama lain.

Ditambah Ati dan Rajif yang sepertinya hari ini akan menjadi patah hati terbesar para cegil maupun cemut.

Continue Reading

You'll Also Like

764K 76.3K 53
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
1.2M 130K 43
Kebayang gak kalo seorang Kim Jongin jadi suami kamu? 🍁 Start : 7 Maret 2018 Finish : 2 Mei 2018 🍁 Welcome to Husband Series Exo Version! #1 ♥
356K 37.6K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
46.8K 5K 29
Kim Go Eun atau Zea Kim, seorang CEO wanita perusahaan fashion asal Korea Selatan sedang berada dipuncak karirnya. Diusianya ke 30, Ia berhasil menja...