MIELLE [BibleBuild]

By vepegaste

15.6K 2.3K 495

Bagaimana cara menjelaskan momen manis yang kamu lalui bersama keluargamu? It's simple, hanya katakan "Mielle... More

Guide
Coming Home
Afternoon Stroll
Three vs One
Nineteen
What Happened With Mas and Abang?
What Happened With Mas and Abang? (2)
What Happened With Mas and Abang? (3)
What Really Happened
What To Talk
Akuma
Om Nakunta vs Abang
Bye Daddy~
Tentang Nama
Captain
Lapak Request
Baby Grey & Mino
Baby Grey & Mino (2)
Okami the Cupid
Okami the Cupid (2)

What They Should Do

476 110 24
By vepegaste

Bible menutup pintu kamar Mino dengan pelan sebelum membalikkan badannya dan berjalan menuju kamar anaknya yang lain, Grey. Dan sepertinya, Build juga sudah selesai berbicara dengan Grey karena suaminya itu juga melakukan hal yang sama dengannya. Mereka bertemu di tengah, tanpa mengucapkan apapun, dan hanya dengan anggukan singkat serta isyarat mata, mereka mengerti.

Masing-masing kini berjalan ke arah yang berlawanan. Bergantian, Build akan berbicara dengan Mino dan Bible akan berbicara dengan Grey.

Ketukan pelan diberikan Build di pintu berwarna putih bersih itu, dan ketika dia mendengar suara pelan "masuk" dari dalam, Build baru membukanya. Dan yang dia temukan adalah Mino yang duduk di tepi ranjang dan wajahnya terlihat benar-benar bingung, lesu. Semua ekspresi lelah ada disitu.

Jadi yang Build lakukan setelah menutup kembali pintu kamar tersebut adalah langsung membuka tangannya lebar sambil mendekat ke arah Mino. Tanpa kalimat, hingga anak pertamanya itu langsung menghambur ke pelukannya begitu Build sudah menempatkan diri untuk duduk di tepi kasur yang sama.

Masih tidak mengatakan apapun, Build memeluk erat Mino sampai dia akhirnya merasakan rasa hangat dan basah di baju bagian depannya. Dan disaat itu juga Build tau bahwa Mino sedang menangis.

Yang bisa dia lakukan selanjutnya hanyalah menepuk-nepuk punggung Mino pelan, mengelusnya lembut sambil sesekali mempererat pelukan mereka.

"Papa, sorry." Itu adalah hal pertama yang diucapkan Mino setelah anak itu bisa menguasai tangisnya. Masih membenamkan wajahnya di dada Build, sehingga suaranya terdengar sedikit teredam.

"Maaf untuk apa?" Tanya Build sabar. "Papa tidak suka kalau Mas minta maaf untuk hal yang nggak perlu dimaafkan."

Build tau kebiasaan Mino ini. Dia selalu minta maaf untuk hal-hal yang bahkan bukan kesalahannya, untuk hal-hal sepele yang tidak perlu dimaafkan. Mino itu people please. Dia mengira itu adalah kewajibannya untuk membuat orang lain merasa bahagia disaat sebenarnya tidak seperti itu.

Build tau karena sebagai orang yang pernah melakukannya di masa lalu, dia sadar betapa berat perasaan tersebut. Ada tanggung jawab besar yang sebenarnya bahkan bukan tanggung jawabnya.

Build tidak mau Mino jadi sepertinya yang menjadi people pleaser dalam waktu yang lama, maka dari itu selama ini dia perlahan-lahan berusaha "fix Mino up" agar anaknya itu memiliki pandangan yang lebih baik.

"Maaf." Tapi alih-alih menjawab justru Mino kembali menggumamkan maaf. Jadi Build mencoba meraih tubuh Mino, melepaskan pelukan mereka berdua dan menghadapkan Mino ke arahnya.

Wajah Mino penuh dengan air mata, bahkan hidungnya juga sedikit berair dan memerah.

"Bilang ke Papa, kamu minta maaf untuk apa? Papa nggak suka kalau Mas minta maaf untuk hal yang bukan salahnya Mas."

Hening cukup lama, Mino memilih menunduk sebelum mulai menjawab.

"Maaf karena seharusnya nggak begini."

"Begini bagaimana?" Build masih terus bertanya. Dan karena lagi-lagi ia tidak mendapatkan pertanyaan, jadi yang dia lakukan adalah menghela nafas pelan sambil meremas tangan Mino.

"Maksud kamu tentang Grey? Tentang perasaan kalian?"

Mino seharusnya tidak lagi kaget bahwa Build tau. Papanya selalu tau semua apalagi ini menyangkut anak-anaknya. Tapi entah kenapa ada rasa malu dan bersalah yang dia rasakan sekarang.

"Mino... Mino nggak tau gimana bilangnya, Pa. Mino ngerasa bersalah." Ucapnya sedih "Mino nggak seharusnya punya perasaan ini." Dan nadanya semakin memelan di ujung kalimat.

Build berhenti sejenak, memproses apa yang barusan Mino katakan .

"Mino, Papa ngerti. Papa hargai kejujuran kamu." Build mengelus rambut Mino lembut "Cinta itu hal yang kompleks. Dan kadang-kadang itu membawa kita ke tempat-tempat yang nggak terduga. Tapi kamu nggak perlu meminta maaf." Jawabnya lembut.

"Tapi I feel like I'm betraying you, Daddy, adik-adik..."

"Mino, listen to Papa." Build mencengkeram bahu Mino dan membuatnya menghadap ke arahnya "Kamu nggak mengkhianati siapapun. Cinta bukan sesuatu yang bisa kita kendalikan. Grey is my son, and so do you. But technically it's not morally wrong if you guys fall in love to each other. Papa nggak masalah dengan itu, dan Papa yakin Daddy juga. Kamu dan Grey saling peduli itu sesuatu yang perlu dihargai, bukan justru dijadikan masalah. Yang penting kalian tidak menyakiti satu sama lain." Jawab Build panjang lebar.

"But we did, Pa." Jawab Mino bergumam, memikirkan bagaimana dia menyakiti Grey dan sebaliknya sejak beberapa hari lalu.

"Masih ada waktu untuk meminta maaf." Build kembali menjawab kalem. "Tentu hanya kalau kamu sudah siap. Papa mau kalian sama-sama dalam pikiran yang sudah tenang, baru berbicara."

Benar. Mereka berdua dalam kondisi kalut beberapa hari ini, itulah sebabnya semakin mereka berbicara bukannya masalah jadi selesai, tapi justru semakin mereka menyakiti satu sama lain.

Dan Mino sedikit menyesal karenanya.

"Kamu tau Mas..." Build menarik nafas pelan "Hal yang paling Papa sesali dari ini adalah karena kamu harus minta maaf bahkan untuk jatuh cinta. Karena kamu harus memikirkan orang lain, reaksi kami. Kamu harusnya pikirkan diri kamu sendiri. Be selfish for once, Mino."

Mendengar bahwa Build mengungkapkan penyesalannya, sebenarnya Mino secara refleks ingin kembali minta maaf namun kemudian dia telan bulat-bulat lagi.

"Kita keluarga, Mino. Dan di keluarga ini, kita mendukung dan mengerti satu sama lain. Papa dan Daddy nggak akan ikut campur, kami tau kalian sudah cukup dewasa untuk menyelesaikan itu. Papa hanya mau Mas Mino tau kalau Papa akan selalu bahagia kalau kalian berdua bahagia, apapun itu." Build kembali menjelaskan.

"Dan tentang perasaan kamu, bukannya Grey yang paling berhak untuk mendengar semua penjelasannya?"

***

"... sembilan delapan... sembilan sembilan...."

Sedangkan di kamar lainnya, Bible kini terlihat duduk diatas kursi belajar Grey sambil memperhatikan Grey yang tengah melakukan push up. Lengannya yang terlihat bebas karena ia memakai kaos sleveless hari ini sudah terlihat bergetar. Keringat sudah hampir membasahi tubuhnya dan bahkan AC yang menyala tidak mampu untuk membantu mencegah Grey berkeringat

"...seratus..."

Dan dia ambruk. Grey ambruk di lantai kamarnya setelah hitungan ke seratus, matanya menatap ke langit-langit kamarnya yang seharusnya berwarna abu-abu polos namun sekarang terlihat bertabur bintang.

"Dad jadi penasaran." Bible bergumam, mendekati Grey yang sudah terbaring lemas di lantai kamar, mengulurkan tangannya untuk membantu Grey bangun. Dan keduanya sekarang duduk di tepi ranjang, dengan Grey yang nafasnya masih terputus-putus. Masih lelah.

"What mistakes did you make that made you think you deserved 100 pushups?"

Iya, sebenarnya pushup barusan bukanlah 'hukuman' dari Bible. Si Pak Pilot sebenarnya hanya menanyakan apa yang terjadi antara dia dan Mino selama beberapa hari ini, dan Grey hanya menjawab di melakukan kesalahan yang pantas mendapatkan 100 kali pushup. Dan tanpa banyak kata lagi, anak keduanya itu langsung melakukan push-up.

Suara ludah yang ditelan Grey seketika menggema di kamar itu. Lelahnya tidak lagi berasa namun justru berganti dengan gugup.

"Kan sudah pushup—"

"Kan kamu yang memutuskan, bukan Daddy." Jawab Bible santai "Pertanyaan Daddy masih belum terjawab."

Grey jadi menyesal. Dia kira dengan melakukan 100 kali pushup, Bible jadi melepaskannya dan tidak lagi kepo dengan apa yang telah terjadi.

Dia bisa menghadapi Papanya, tapi Daddy adalah urusan lain. Daddy itu menyeramkan.

Tapi kemudian Grey berpikir, dia adalah seorang pria sekarang, dia sudah ada di usia legal meskipun baru beberapa bulan. He's a man now. Dan menjadi seorang pria adalah harus bertanggung jawab, be responsible of what he did. Termasuk menanggung konsekuensi dari kesalahan besar yang dia perbuat.

Karena sudah menyakiti Mino.

Jujur, jika Grey berpikir lagi, apa yang dia katakan pada Mino adalah sangat jahat. Dia dikuasai emosi sesaat dan itu menghancurkan semuanya.

Grey tidak bisa tidur. Semuanya karena dia memikirkan gurat sakit hati di mata Mino malam itu.

Ayolah, hal terakhir yang paling ingin dia lakukan adalah menyakiti Mino.

Tapi dia benar-benar sudah melewati batas kali ini. Dan meskipun dia tidak bermaksud seperti itu, kesalahan sudah dia perbuat. Dan dia harus bisa memperbaiki itu semua. Meski Grey pun tidak yakin apakah itu bisa diperbaiki.

"I said to Mas Mino, that he wasn't my family and he's just other person in this house." Jawabnya pelan, penuh penyesalan.

Grey bahkan tidak berani menatap Bible dan ruangan itu hanya terdengar sunyi setelahnya.

"Dan kamu kira 100 pushups cukup?"

Itu adalah kalimat pertama yang dikatakan Bible setelahnya.

Benar. 1000 kali pun tidak akan cukup. Grey sudah sangat jahat sekali pada Mino dan itu rasanya tidak bisa dimaafkan.

"Sorry, Dad."

"Daddy bukan orang yang seharusnya menerima maaf dari kamu, Bang."

Iya, benar. Dan Grey bahkan tidak berusaha meminta maaf pada Mino. Dia terlalu..... takut. Takut kalau semuanya akan menjadi lebih runyam jika dia memutuskan untuk berbicara disaat dia sudah tidak bisa lagi menekan perasaannya seperti sekarang.

Ah, semuanya jadi kacau.

"Daddy mau marah rasanya." Bible kembali bersuara. Dan meskipun nada bicaranya terdengar begitu tenang, justru itu yang membuat Grey semakin bergetar. Bible yang begitu tenang sangat-sangat membuatnya ketakutan. Lebih baik Bible memarahinya langsung daripada dengan cara seperti ini.

"Abang tau kalo Mas Mino memang bukan darah daging Dad dan Papa, tapi dia keluarga. Mas Mino sudah disini bahkan sejak sebelum Abang ada. Apa yang bikin Abang mikir kalo Mas Mino bukan bagian dari kita?" Tanya Bible tajam "I can disown you if I want to even tho you got my blood and flesh."

Grey semakin menunduk. Iya dia salah. Dia tidak punya apapun untuk didebatkan kali ini. Apa yang Bible katakan pun benar. Hanya karena dia punya darah dan daging kedua orang tuanya, bukan berarti dia berada lebih tinggi daripada Mino. Dia salah.

"Sekarang apa yang Abang pikirkan?"

"I was wrong, Dad." Bisiknya.

"Ofcourse you're wrong. Then?"

"I feel sorry."

"Ke siapa?"

"Ke Mas Mino." Jawabnya "Ke Daddy juga, ke Papa juga. I disappointed you."

"So what you should do now?"

"Be responsible and say sorry."

"Great!" Seru Bible "Dan apa yang buat Abang menunda semuanya?"

Grey diam. Dia bahkan tidak tau harus menjawab apa. Bisakah dia berbicara dengan Mino sekarang? Dia takut, dia benar-benar takut.

"Kamu ditolak Mas Mino ya Bang?"

DANG!

Sebentar, kenapa Bible bisa tau? Maksudnya, kenapa Bible bisa tau tentang perasaannya? Kenapa kedua orangtuanya bisa tau?!!

"Loh, Dad tau?"

"Tau apa?"

"... about my feeling?"

Dan saat Bible mengangguk, Grey hanya bisa mengumpat dalam hati.

Jadi kalau semua orang tau, gue ngumpetin apa selama ini?

Tapi pertanyaan yang paling penting adalah, bagaimana bisa? Apa dia sejelas itu selama ini?

"Let's talk about it lain kali. Sekarang yang penting Dad mau Abang minta maaf ke Mas Mino. Selesaikan kesalahan yang Abang buat."

"Iya Dad." Grey tidak bisa lagi mengelak. Lagipula, itu adalah hal yang sudah seharusnya dia lakukan. Say sorry like the man he is.

Dan baru saja Grey selesai mengatakannya, pintu kamarnya mendadak diketuk. Grey kira itu adalah Papanya yang mungkin akan kembali kesini, jadi dia menggumamkan "masuk". Namun saat pintu terbuka dan memperlihatkan Mino dibaliknya.... Grey merasakan jantungnya jatuh hingga ke mata kaki!

Dia tidak siap!

***

Orang sinting mana yang nulis kisah cinta kucing

Continue Reading

You'll Also Like

179K 8.8K 29
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
280K 21.8K 102
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
3.2K 334 12
The Soldier | BibleBuild "Bunga lama telah mati, ingin rasanya ku menanam bunga yang baru, tapi bunga yang baru ku tanam tak tahu seluk beluk tanah y...
406K 41.3K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...