BONNIE

Da dusty151

981K 96.8K 4.7K

Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru... Altro

1.Bayi?
2. Rencana memonopoli
3. Hukuman
4. Tamu tak diundang.
5. Bonnie
6. Bertemu
Character Cast
7. Kemarahan Daddy
9. Nenek sihir.
10. Keluhan
11. Tuan katak
12. Jangan rebut punyaku!
13. Anak perempuan yang licik
14. Gula-gula
15. Kakek tua
16. Ketegangan
17. Ingin merebut perhatian
18. Hadiah
Chap baru Bonnie gk bisa di open?Baca ini.
19. Selamatkan Daddy!
20. Akibat
21. Where is my mommy?
22. Ikut kuliah
23. Boneka hidup
24. Mister Alfabet hilang?!
25. Balita yang cerdik
26. Pergi ke kantor daddy!
27. Perdebatan dan hadiah baru
28. Wanita jahat datang lagi!
29. Penyelamat
30. Perlahan terungkap
31. Pembullyan.
32. perlawanan
33.Hukuman bagi yang bersalah.
34. Putra kesayangan Daddy!
35. Menutupi Lebam.
36. Api yang mulai tersulut.
37. Pemberontakan!
38. Tipu muslihat
39. Sandiwara
40. Sebuah rahasia
41. Ayah minta maaf
42. Perdamaian
43. Akhir dan awal baru.
BONNIE S2
44. Hari pertama masuk sekolah.
45. Bonbon tidak keren?
46. Rencana menurunkan berat badan

8. Keluarga baru

30.4K 2.2K 38
Da dusty151

Holla!

I ∟OⅤ∈ Υ〇∪…..φ(。・ω・。 )

Sebelum membaca  tekan bintang dulu yukkk. ♡♡♡
.
.
.
.
.
Devan mendekat pada Dominic sambil menatap heran ke arah Balita dipangkuan Dominic yang masih asik menyedot botol susu terkesan mengantuk.

"Siapa dia kak?" Devan bertanya karena rasa penasaran.

"Putraku--" Dominic menjawab santai, tanpa memikirkan raut muka adiknya yang cukup terkejut.

"Apa kau punya istri simpanan?" ucap Devan seenaknya.

Dominic melotot kemudian melemparkan sendok besi di dekatnya ke arah sang adik, namun dengan cepat Devan menghindar sebelum sendok besi itu mengenai dahinya.

Prang!

Bunyi Sendok besi ketika bersentuhan dengan lantai marmer begitu nyaring diruangan yang sepi itu. Bonnie yang hampir tertidur pun tersentak kaget.

"Hic...hic," Balita itu mulai rewel dan menangis. Dominic makin menatap garang adiknya.

'Kenapa dia menatapku begitu, bukannya ia yang salah,' Batin Devan bingung.

Dominic lekas menggendong Bonnie lalu menimangnya dengan lembut. "Tenanglah daddy disini."

Devan menatap kakaknya dengan mulut yang menganga. Itu Dominic kakaknya? Bagaimana orang dingin itu bisa lembut pada bayi bulat digendongannya?!

Setahu Devan kakaknya adalah orang yang kurang bisa akrab dengan anak-anak. Dengan Elmer, Abel dan Ace saja sering ribut!
Lantas siapa mahluk gembul digendongan kakaknya itu? kenapa ia bisa meluluhkan gunung es hingga mencair.

"Bonnie cudah tidak ngantuk daddy." Sebuah suara cadel menghentikan lamunan Devan. Dapat Devan lihat mata bulat balita itu terbuka sepenuhnya menandakan bahwa memang benar bocah imut itu sudah tidak mengantuk.

"Kau tidak ingin tidur lagi?" Dominic menanggapi.

"Noo--Bonbon mau main--." Bonnie berusaha turun dari gendongan sang ayah. Balita itu tidak jadi mengantuk karena sempat kaget tadi.

Dominic menurunkan mahluk bulat itu. "Pergi ke uncle Deon  dan tanya mainanmu yang sudah daddy pesankan kemarin apakah siap atau belum. Daddy sudah membuatkan ruang bermain untukmu."

"Uwah.. daddy belikan Bonbon mainan bannak-bannak?" tanya balita imut itu penasaran.

"Tentu saja!" Dominic membusungkan dadanya bangga. "Tidak ada hadiah untuk daddy?" Dominic menunduk untuk sekedar menyodorkan pipinya pada Bonnie.

Bonnie yang paham apa yang diinginkan ayah barunya itu lantas mencium pipi Dominic.
"Muahh, Bonbon sayang daddy bannak-bannak."

Devan yang sedari tadi menjadi nyamuk diantara mereka, akhirnya membuka suara. "Tunggu dia benar-benar keponakan baruku?!"

Bonnie mengalihkan perhatiannya dari sang ayah ke arah Devan. "Uncle ciapa?!"

Uwaaa, Devan menggigit pipi bagian dalamnya. Bagaimana bisa ada mahluk seimut ini? Devan lantas dengan cepat menggendong Bonnie. "Panggil aku papa!"

"Eh Bonbon punya dua daddy?" ucap Bonnie dengan bingung balita itu memandang Dominic seakan meminta penjelasan.

"Uncle adalah adik dari daddymu tapi panggil uncle papa," Devan menimpali ia masih setia mempertahankan senyumannya.

Dominic yang melihat itu lantas dengan cepat mengambil putra bunsunya dari gendongan Devan. "Menjauh dari putraku!" ujar Dominic ketus.

"Hei dia juga keponakanku!" ucap Devan tidak terima dan mulai mengomel di belakang Dominic yang berjalan meninggalkannya.

"Jangan dekat-dekat dia itu dokter jahat," Dominic berbisik ke telinga si gembul namun masih dapat di dengar oleh Devan yang berjalan mengikutinya.

"He-hei!" Devan melotot tidak terima dengan perkataan sang kakak.

"Doktel? Apa yang bawa jalum cuntik daddy? ihh celamm." Bonnie memandang Dominic dengan ekspresi melotot lucu karena terkejut.

Dominic mengangguk sambil mencium pipi mochi itu gemas. Sialan Devan ingin menciumnya juga!

"Eh itu tidak benar walau papa dokter papa adalah dokter baik yang suka memberi lolipop pada anak-anak sakit." Sekali lagi Devan tersenyum mencoba merayu buntalan gembul itu agar tidak takut padanya.

Bonnie mengintip dari bahu sang ayah karena memang Dominic sedang menggendongnya. "Benalkah?" Mata balita bulat itu berbinar, rupanya Bonnie sedikit tertarik saat Devan menyebut kata lolipop.

"Sudah jangan di dengarkan daddy akan membelikan apapun yang kau suka kalau perlu tokonya juga daddy belikan. Tak perlu meminta padanya." Dominic lantas berlalu cepat ke ruangan bermain yang di desain khusus untuk putra barunya itu.

"Hei kak biarkan akuu menggendong keponakankuu!" Devan setengah berteriak namun tetap tidak dihiraukan oleh Dominic. "Ahh kejamm--."

Seketika Devan lupa untuk apa ia menemui Dominic karena terlalu fokus dengan mahluk gembul yang menyebut dirinya Bonbon itu.
.
.
.
.
.
"Tuan muda kecil." Maria, wanita itu datang setelah diberi tahu oleh deon bahwa Bonnie berada di rumah utama.

"Onty Malia--" Bonnie melemparkan mainan kubusnya dan berlari ke arah pengasuhnya kemudian memeluk kaki Maria erat. "Bonbon lindu onty."

Maria lekas menggendong Bonnie. "Saya sangat khawatir dan mencari anda kemana-mana." Maria sedikit menitikan air mata, wanita itu benar-benar takut tuan muda kecilnya hilang.

"Onty jangan nangic nih Bonbon kacih pelmen lolipop, Bonbon dapat dali papa untuk onty Malia caja." Maria makin terharu karena tuan muda kecilnya benar-benar memikirkannya.

"Terimakasih tuan muda kecil!" Maria tersenyum begitu tulus.

"Mulai sekarang kau akan mengurus Bonnie di rumah utama." Suara datar diambang pintu mengaggetkan Maria dan Bonnie yang masih berpelukan. Maria lantas menoleh dan melihat tuan besarnya yang sedang memperhatikannya.

"Salam tuan besar, baik saya akan mengurus tuan muda kecil dengan baik." Maria lekas menurunkan tuan mudanya lalu membungkuk hormat pada Dominic yang berada di ambang pintu.

"Seharusnya kau dihukum juga karena berani bersekongkol dengan putra-putraku namun karena kau sepertinya merawatnya dengan baik aku mengampunimu kali ini Maria." Perkataan Dominic merujuk pada tubuh bulat Bonnie, jadi pria itu berasumsi bahwa Maria merawat putra bungsunya dengan baik.

"Terimakasih Tuan besar." Maria sedikit menunduk. Perempuan itu agak bernapas lega karena Tuan besarnya mengampuninya. Tapi ia agak kasihan terhadap tuan mudanya yang lain karena harus mendapat hukuman dari Dominic.

Bonnie segera menghampiri sang ayah sambil memeluk kedua kakinya erat. Kepala kecil itu mendongak. Wah daddynya terlihat seperti raksasa di bawah sini. Tinggi sekali!

"Bonbon mau kakak Elmel, Abel dan Ace daddy--" Balita itu sedikit murung. Ia rindu mereka, kakak-kakaknya. Dahi Dominic berkedut lagi-lagi putra-putranya.

Pria itu kemudian menggendong Bonnie. "Nanti kakak-kakakmu akan kemari setelah menyelesaikan tugas dari daddy. Sekarang ayo kita jalan-jalan!" Ahh beginilah rasanya jadi seorang ayah. Mengajak putra kecilnya bersenang-senang.

Poor Elmer, Abel dan Ace!
.
.
.
.
.
Ditempat lain.

Seorang wanita berpakaian ketat dengan belahan dada yang terbuka segera masuk ke dalam lobi perusahaan Dominic corp. Wanita itu terlihat menggandeng seorang anak perempuan yang kira-kira berumur 6 tahun.

"Aku ingin bertemu dengan pimpinan kalian." ujarnya dengan gaya angkuh yang begitu ketara. "Katakan bahwa calon istrinya datang mengunjungi."

Karyawan yang sedang bertugas di meja resepsionis mengeryitkan dahi dengan aneh namun tetap memaklumi. "Maaf nyonya tuan Dominic tidak datang keperusahaan hari ini. Tuan Elmer dan Abel juga."

Wanita itu mengibaskan rambutnya kebelakang dengan gaya angkuh kemudian pergi tanpa mengucapkan apa-apa.

"Mama kita gagal menemui daddy?" ujar anak perempuan dengan pita dikepala itu

"Tenang sayangku, Kita akan temui daddy dirumahnya--."
.
.
.
.
.
TBC.

Drama mini.

Devan : Mau lolipop?

Bonnie :Noo! daddy cudah beli banyak-banyak! ( Bonnie menggeleng brutal hingga pipinya yang gembul ikut bergoyang)

Devan : Ini berbeda, lolipop ini rendah gula dan membuat orang lain kurus dan tidak sakit gigi!

Bonnie : Kuyus dan tidak cakit gigi uwahhh! ( Menatap lolipop dengan mata berbinar)

Devan : panggil papa dulu!

Bonnie :Papa papa!

Devan : Ahh buntalan imutku! ( memeluk Bonnie sambil mengunyel-ngunyel kedua pipinya)

Bonnie : (Yeyyy dapat pelmen kuyuss!)

Jangan lupa tinggalkan jejak!
(っ˘з(˘⌣˘ )

Double up? comment haha

Continua a leggere

Ti piacerà anche

16K 1K 14
°COMPLETE Banyak gambar bertebaran, karena ini ff rasa sinopsis. Jadi, harap on internet.
1M 87.9K 48
[PART MASIH LENGKAP] PESAN sekarang juga ya di : @salenovel14 👉dianacheapy @chocovan95 @bukubeken @cintabukubookshop @wasurjaya.vicyshoop @rumahbuk...
410K 30.5K 37
(BUKAN BL❎) Judul sebelumnya (Who Knows?) Di awal part memang kurang menarik tapi dipart selanjutnya dijamin bakal ketagihan ......... "Ini lumah pap...
173K 18.3K 17
Musuh Dominic berhasil menyelinap kedalam Mansion, dan bermaksud menculik salah satu dari sikembar. apa yang terjadi dengan informasi nya, informasi...