He Fell First and She Never F...

By vousmezera

268K 21.2K 3K

"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, to... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
44 (a) - Edisi LDR Sementara
44 (b) - Edisi LDR Sementara
45
46
47
48
49
50
51-Flashback (Spesial) Edisi Lebaran
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
attention please‼️please read until the end‼️
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97

30

3.5K 239 40
By vousmezera

Tadinya Vanessa mau video call dengan Mayted untuk menghilangkan rasa gugupnya untuk acara wisudanya besok. Banyak hal yang ia pikirkan, apakah Bunda dan Ayahnya akan datang? Ia mendengar Kakeknya menelfon seseorang, dan terdengar jelas menotice tentang acara wisudanya besok. Bisa jadi Bundanya tapi sepertinya Bundanya akan lebih mungkin bertanya kepada Mayted.

Entahlah Vanessa tidak mau berharap lebih, sebenci apapun dirinya kepada Ayahnya itu, tidak bisa ia pungkiri kalo dirinya memang menginginkan Ayah dan Bundanya datang di acara yang penting sekali seumur hidupnya ini.

Vanessa menurut perkataan Mayted, lebih baik ia tidur dan bangun pagi secepatnya. Daripada ia memikirkan banyak hal yang belum tentu terjadi.

***

"Mbak Vanessa, bangun. Sahur dulu yuk? MUA kamu sudah datang." Itu suara Rajif, kali ini bukan Mas Rizky ataupun Mas Agung yang membangunkannya.

Gadis itu masih belum sadar hingga Rajif harus membangunkannya sekali lagi.

"Mbak, bangun mbak. Nanti udah keburu imsak. Kamu juga harus makeup." Sekali lagi Rajif menepuk pelan pundak gadis itu.

Vanessa perlahan membuka matanya, ia mengerjap beberapa kali, langsung duduk daripada ia kembali tertidur.

"Cepet banget Mas MUA nya datang?" Tanya Vanessa yang masih berusaha mengumpulkan nyawanya. Ia mengucek ngucek matanya.

"Iya itu perintah Bapak, barengan saja sahurnya disini daripada nanti kamu telat." Ujar Rajif. Gadis itu mengangguk paham dan segera ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Setelahnya, Vanessa mengambil ponselnya yang tergeletak diatas kasurnya, sepertinya ada yang mengirimnya pesan.

"Gila ya lo?" Sindir Ati yang sudah siap sahur di meja makan, semuanya sudah lengkap disana.

"Hah kenapa?" Tanya Vanessa yang masih senyum senyum memegang ponselnya, ia duduk diantara Rajif dan Agung.

"Serem Nes subuh subuh lo senyum senyum sendiri." Bintang bergidik ngeri.

"Palingan dibangunin sama ayangnya itu, Mas." Sindir Rizky.

"Padahal saya yang bangunin Mbak Vanessa." Ucap Rajif dengan nada sedihnya.

"Yah kasihan, Mas nggak dianggap." Ledek Ati, sedangkan Rajif tiba tiba memerah telinga dan itu ditertawakan Agung dan juga Rizky.

Vanessa tidak menggubris sindiran mereka ia malah sibuk mengetik balasan selanjutnya kepada Mayted.

"Vanessa makan dulu, letakkan dulu ponselnya atau nanti Kakek kurangin gaji Mayor Teddy." Canda Kakek.

Saat itu juga Vanessa menutup ponselnya dan ia taruh disamping piringnya. "Ih apaan Kakek nggak nyambung banget."

Kakek hanya tertawa, ia sangat senang melihat Vanessa bahagia. Itu sudah cukup bagi Bapak, sudah cukup Bapak melihat Vanessa menangis tak karuan tahun lalu, ia tak ingin melihat cucunya harus menangis dan menyakiti dirinya sendiri. Jika Mayor Teddy mampu membuat cucu kesayangannya bahagia, ia tak akan ragu ragu merestui mereka.

Semuanya bergegas untuk sahur, makan sebanyak mungkin hingga kenyang karena hari ini aktivitas cukup padat, menghadiri wisuda Vanessa yang mungkin akan berlangsung hingga siang. Belum lagi ngaret acaranya nanti. Jadi harus dipastikan energi mereka full.

Setelah sahur, Sholat Subuh, dan mandi, Vanessa langsung makeup. Tak lupa sebelum itu ia harus langsung menggunakan baju kebaya yang akhirnya dirancang oleh Bundanya. Vanessa sedikit tertegun, apalagi hasilnya sangat lah cantik.

Setelahnya ia langsung dimakeup oleh tim MUA yang sudah lama bekerja dengan keluarga Bapak. Setiap ada acara penting, cucu cucu Bapak ini, Vanessa dan Ati akan selalu menggunakan MUA. Terakhir seperti pernikahannya keponakannya Kakek, atau sepupu Om Didit dan Bundanya, Om Budi.

Beberapa kali Vanessa mengantuk dan hampir tertidur, hingga akhirnya beneran tertidur, untung saja MUA ini sudah hafal dengan kebiasaan Vanessa jadi mereka memang sudah terbiasa mengatasi ini.

Matahari mulai memperlihatkan cahaya indahnya, waktu sudah menunjukkan pukul 07.30. Vanessa sudah hampir selesai, begitu juga dengan ketiga sepupunya yang sudah siap akan memeriahkan graduation Vanessa hari ini.

"Bener bener kayak kucing bisa tidur dimana aja dan kapan aja." Ucap Bintang ketika ia mengecek Vanessa yang dimakeup di ruang tengah.

"Tidur aja cantik nih orang, kok bisa ya?" Tanya Habib.

"Sudah pada siap?" Tiba tiba Kakek keluar dari kamar dan sudah siap dengan segala persiapannya.

"Kita udah Kek, Vanessa masih di makeup, kayaknya jam 8 baru selesai." Ucap Ati.

"Beneran bisa tidur kapan aja nih bocah, foto Jif terus kirim ke ayangnya." Ngide Rizky.

Rajif mengangguk semangat dan memfoto bocah kematian itu yang tengah tertidur saat dimakeup. Lalu langsung mengirim foto itu ke grup ajudan, sengaja karena ia mau melihat respon Abangnya itu.

"Hahaha ngakak banget Bang Teddy cemburu." Rajif masih tertawa melihat respon Mayted.

"Heh hapus ya Jif, itu cuma boleh kirim ke saya, jangan ke grup ajudan juga. Kamu sengaja ya?"

"Eh ya ampun lucu banget hahaha."

"Itu beneran tidur? Kok bisa bisanya dia tidur lagi di mmakeup?"

"Jif video call dong, saya mau lihat."

Akhirnya, Mayted melakukan video call melalui ponsel Rajif. Laki laki itu langsung menggunakan kamera belakang yang langsung memperlihatkan Vanessa dimakeup dalam posisi tidur. Mayted tak berhenti tertawa melihat pacarnya itu yang tak disangka sangka akan betingkah seperti ini.

Setelah puas melihat Vanessa yang dimakeup, sambungan itu terputus karena Mayted juga harus bersiap siap.

Makeup Vanessa selesai, di jam 08.15. Entah akan sampai tepat waktu atau tidak, semoga saja tepat waktu. Memang lama karena posisi Vanessa yang tertidur itu harus membuat MUA berhati hati.

"MasyaAllah cantiknya cucuku ini." Puji Kakek ketika melihat hasil akhir penampilan Vanessa.

"Mbak, cantik banget ya ampun." Agung sampai speechless melihatnya.

"Mbak kamu bakal jadi wisudawati tercantik seantero UI hari ini." Ucap Lino.

"Pantesan Bang Teddy ngejar kamu banget mbak!" Ucap Rajif tertawa kecil.

"Gila sepupu kita shining, shimmering, splendid." Ucap Habib.

"Mas fotoin kita berempat please." Ati langsung menyerahkan ponselnya kepada Rajif.

"Oke merapat ya. 1 2 3."

"Aku mau sama Kakek." Ucap gadis cantik itu.

"Ayo sayang." Kakek berdiri disampingnya.

Vanessa memeluk lengan Kakeknya dan bersandar ke bahunya. Berkali kali berfoto hingga para ajudan Kakek juga meminta ikut berfoto bersama princess kesayangan mereka semua.

"Sini biar Bintang yang fotoin." Ucap Bintang. Semua ajudan Kakek merapat, tentu Vanessa ditengah tengah. Ada Rizky, Rajif, Agung, Lino, Deril, Frank, Jimmy, Nando, Rendy, dan Valdo.

Semuanya tersenyum dan berpose. Setelah Bintang mengambil beberapa potret, semua rombongan Bapak bersiap menuju UI.

"Eh panasin Bang Teddy dah di grup." Ucap Lino.

"Iya anjir kirim cepet deh, pasti Bang Teddy langsung panas banget tuh kita duluan yang foto bareng ceweknya." Ledek Valdo.

"Mana Mbak Vanessa cantik pake banget lagi, apa nggak tantrum itu Bang Teddy." Ledek Deril.

"Cepetan Jif kirim." Ucap Rizky.

Rajif langsung mengirim foto tersebut ke grup ajudan, tidak sampai semenit, Mayted langsung merespon dengan jawaban tak terduga.

"Lino! Kamu saya bantai ya?! Ngapain deket deket Vanessa itu sampai mepet bahunya?!"

"Kalian sengaja banget ya manas manasin saya."

"Ya ampun Frank, kamu kenapa ikut ikutan Lino, itu deket banget sama Vanessa."

"Hapus deh fotonya, saya nggak suka."

"Pada lebar banget ya itu senyumnya foto bareng pacar saya."

"Awas kalian!"

"HAHAHAHAA SUMPAH NGAKAK BANGET, ini beneran Mayor Teddy?" Lino tertawa terbahak bahak.

"Lupa colokin kulkas deh Abang kita yang satu ini." Ledek Frank.

"Ugal ugalan banget Kopassus satu ini." Ucap Valdo.

"Ini kalo gue share ke tiktok, pasti tantrum banget cegil cegil Kakaks ngeliat doi sebucin ini." Ledek Rendy.

"Jangankan itu bang, kita spill Bang Teddy deket sama Mbak Vanessa aja pasti udah heboh itu cegil cegilnya." Ledek Deril.

Ajudan/ADC Bapak tidak henti hentinya menertawakan respon Mayor Teddy yang terkenal dingin, tegas, dan cuek. Siapa sangka Vanessa bisa mengubah sosok Mayted yang tidak pernah diduga orang lain?

Rombongan Bapak sudah bersiap siap, kini mereka bergegas menuju UI dengan pengawalan yang cukup ketat.

Setengah jam mereka lalui, rombongan Bapak sampai di UI. Beberapa panitia mengarahkan agar langsung masuk ke Balairung, tempat acara wisuda akan dilaksanakan. Vanessa sungguh deg degkan, ia terus menunggu kehadiran Mayted yang katanya sebentar lagi akan sampai. Ia juga menunggu Ayah dan Bundanya, berharap sungguh datang. Apa jadinya jika ia akan foto wisuda tanpa kedua orang tuanya? Setidaknya sekali ini, sekali ini saja Tuhan mengabulkan doanya.

Vanessa tidak langsung masuk ke Balairung, ia masih nunggu didepan bersama trio kembar dan juga Kakeknya. Beberapa ajudan tersebar dibeberapa titik memastikan acara wisuda Cucu Presiden terpilih tersebut berjalan dengan lancar.

Detik detik acara dimulai, Mayted akhirnya datang bersama kedua orang tuanya. Dari ujung sana Mayted dengan pakaian batiknya yang semakin terlihat menawan, begitu juga kedua orang tuanya yang membawa sebuket bunga cantik untuknya.

"Mas." Sapa Vanessa sedikit gugup.

"You look so good, sayang." Ucap Mayted terpesona melihat penampilan Vanessa. Ia tak tahan ingin memeluk gadis itu, tapi tidak mungkin karena semua mata sedang mengarah kepadanya.

Ini mungkin lucu, Vanessa terpesona melihat penampilan Mayted, sebaliknya Mayted juga sangat terpesona dengan penampilan Vanessa yang berkali kali lipat cantiknya hari ini.

"Semuanya pasti baik baik saja, nggak usah gugup." Mayted menenangkan Vanessa yang terlihat sangat gugup.

"Cantik banget sayang." Mama Mayted memeluk gadis itu.

"Semoga lancar wisudanya ya, Vanessa." Papa Mayted ikut mengucapkan.

"Makasih Om dan Tante udah meluangkan waktunya kesini." Ucap Vanessa terharu.

"Harus dong, kamu kan calon menantu kita yang paling cantik." Ucap Mama Mayted yang memujinya entah sudah berapa kali. Vanessa tak bisa menyembunyikan salah tingkahnya itu.

Papa Mayted dan Kakeknya saling berbincang entah perihal apa. Sedangkan Mayted sedari tadi terus memperhatikan Vanessa yang tengah berbincang dengan Mamanya.

"Cantik banget ya, Pak? Sampai nggak berhenti lihatinnya." Goda Habib.

"Iya saya heran juga kenapa mata saya lihatin sepupu kamu itu Mas, cantik banget ya?" Ucap Mayted.

"Wah nggak nyangka respon Pak Teddy kayak gitu." Bintang tak percaya.

"Ini kalo gue viralin, bakal digebukin nggak ya gue?" Tanya Ati.

"Pak Teddy, hati hati ya. Itu banyak cegil Pak Teddy yang lihatin Bapak dari tadi." Bisik Habib, saat itu juga Mayted menoleh sesaat dan ternyata benar saja.

Mayted tidak mempedulikan itu, selain ia datang sebagai pasangannya Vanessa, ia tidak lupa disituasi ini ia juga tetap bertugas untuk mengawal Bapak dan Cucunya.

"Mas aku ke dalam ya? Udah mau mulai acaranya." Ucap Vanessa.

"Iya, nanti Mas nyusul ya." Ucap Mayted.

"Good luck sayang." Ucapnya lagi pada gadis itu, tak lupa mengelus kedua tangannya hingga Vanessa sudah duluan masuk ke dalam Balairung.

"Kakek ikut kasih kata sambutan?" Tanya Ati, kini mereka semua sudah masuk ke Balairung dan bergabung dengan keluarga lainnya yang datang menghadiri acara wisuda anaknya, sedangkan Vanessa sudah bergabung dibawah bersama para wisudawan/wisudawati.

"Iya mbak." Ucap Bapak.

"Ted, pidato singkat saya sudah?" Tanya Bapak kepada ajudannya itu.

"Sudah Pak, Bapak langsung diarahin ke tempat duduk tamu undangan di bawah." Ucap Mayted kepada Bapak.

"Mbak Ati, nanti kalo Tante kamu dan Ayah Mbak Vanessa datang, kabarin saya ya? Saya sudah bilang kalo mereka langsung masuk saja ke Balairung. Saya sudah bilang kamu nanti yang jadi patokannya." Ucap Mayted.

"Aman Pak Teddy." Ati mengacungkan jempolnya, Mayted tersenyum paham dan mengawal Bapak ke bawah menuju kursi tamu undangan bersama Rizky. Sedangkan Agung dan Rajif tetap berada disamping trio kembar.

"Gila ya Vanessa dari jauh aja beneran kelihatan anjir." Ucap Habib.

"Hahahaha iya lagi, udah gitu dia dapat di barisan tengah tengah." Sahut Bintang. Terlihat dari jauh, Vanessa sudah memakai jubah wisuda dan perintilannya.

Woahh gila cantik banget

Woah anjir

Si primadona seluruh fakultas

Gila auranya

Cucunya Pak Prabowo kan dia?

Itu loh selebgram yang circlemya Shireen, Tsana, Syifa

Kabarnya dia deket juga tahu sama Mayor Teddy

Gue curiga mereka ada hubungan

Nggak mungkin spek Vanessa dan ajudannya Pak Prabowo nggak ada yang naksir

Gila kayak ulzzang banget ya, gue tahu kalo doi ada keturunan Korea, tapi gila ini bener bener ulzzang banget

Kabarnya doi lulusan FK UI yang paling tinggi IPK nya

Gila cucu presiden paling top ini

Gue kalo jadi Staff Bapak Prabowo, gue udah kepincut sama Vanessa. Setiap hati liat bidadari

Kira kira begitulah respon seluruh penghuni Balairung ketika kameramen sengaja menyorotkan Vanessa dan terlihat jelas dari layar besar didepan mereka. Gadis itu sepertinya tidak tahu hingga suara teriakan orang orang menyebut namanya.

Selain itu ada lagi teriakan lainnya bersuara ketika Bapak berjalan ditengah tengah wisudawan/wisudawati.

Pak Prabowo!!!

Pak liat sini pak

Pak cucu mu semangatku pak

Pak aku siap jadi calon anggota keluargamu

Pak presideennnnn!!!

Pak aku milih Bapak loh kemarin

Ya ampun selamat datang Pak Presiden ke-8

MAYOOOOORRRRRR

WOIII MAYOR TEDDY GUE NGEFANS SAMA LO

GILA PAK MAYOR GANTEEENG BANGET PAKE BATIK

Pak Teddy makasih udah bikin aku termotivasi

Pak pengen foto sama Pak Teddy

Ya ampun pak meleleh aku liat langsung

PAK ACC DONG PAKKK

CAKEP BANGET HALO DEK SATU INI TUHAAAN

Pak aku siap jadi persit

Kira kira seperti itu berbagai macam teriakan yang menyebut namanya. Mayted tak menghiraukan teriakan itu satu pun. Ada dua alasan, takut perhatian yang seharusnya ke Pak Prabowo malah akan beralih ke dirinya dan takut jika Vanessa akan mengamuk dan ngambek kepadanya.

Ia melihat gadis itu yang tengah menatap matanya dengan tatapan tajam, seakan akan memberi sinyal awas aja ngerespon mereka.

Acara dimulai dari kata sambutan rektor hingga kini giliran Bapak. Tak perlu lama lama karena memang hanya sepatah dua patah saja Bapak menyampaikan kata sambutannya. Bapak kembali duduk sedangkan Mayted dan Rizky berdiri di samping dekat monitor, tak jauh dari posisi Bapak.

Acara wisuda dimulai, mulai dari Fakultas Teknik, Hukum, Kesehatan, Bahasa, dan kini giliran Fakultas Kedokteran.

Vanessa sangat deg degkan nyaris jantungnya copot, semua orang akan memperhatikannya hari ini. Ia tak tahu apakah Ayah dan Bundanya datang dan berada duduk di kursi penonton atau tamu undangan. Sudah banyak temannya yang mulai di panggil, ia masih menunggu dirinya.

"Giliran Fakultas Kedokteran ya ini." Tanya Mayted.

"Iya bang, dari tadi yang disebutin IPK yang paling tinggi baru di 3.83 untuk Fakultas Kedokteran." Ucap Rizky.

"Kabarnya memang Mbak Vanessa yang paling tinggi." Ucap Mayted yang tengah sibuk melihat wisudawan/wisudawati bolak balik.

"Huruf V bentar lagi nih bang, gila gue degdegkan abis." Ucap Rizky, justru malah dia yang deg degkan.

"Tim dokumentasi sudah stand by Ky?" Tanya Mayted memastikan.

"Sudah bang, itu didepan dua orang." Ucap Mayted.

Ini waktunya, giliran Vanessa tampil dan menetapkan kelulusan resminya.

"Vanessa Jasmine Aurora Djojohadikusumo, S.ked, lulus dengan predikat Cumlaude dengan IPK 3.98. Tertinggi di Fakultas Kedokteran Angkatan xxxx." Ucap MC, seluruh isi Balairung merinding dengan IPK Vanessa.

Wah gila shock banget, nyaris sempurna

Kelewat pinter banget

Isi otaknya apaan ya

Sempurna banget deh Vanessa, siapa cowok beruntung yang berhasil dapetin hatinya

Merinding banget gue sama ipknya

Gila itu beneran? Kok bisa anak kedokteran sempurna banget nilainya woi?

Mayted menatap bangga gadisnya yang sedang berjalan menuju panggung. Banyak orang orang yang ikut merespon IPK gadis itu. Tak lupa ia tepuk tangan dengan sangat bangga. Bapak juga menangis terharu melihat pencapaian cucunya dari kursi tamu undangan. Senyum bahagia dan terharu Vanessa itu terbit di wajahnya. Vanessa yang semakin terlihat mempesona dari segala aspek membuatnya berkali kali jatuh cinta kepada gadis itu.

Tak henti Mayted menatap Vanessa hingga ia turun dan kembali menuju ke tempat duduk. Tak lupa bergaya cantik dan centil kepada tim dokumentasi Bapak. Tim dokumentasi pun tertawa melihat berbagai gaya yang dilakukan Vanessa, cucu majikannya ini.

"Bener bener bocil dimana pun." Celetuk Mayted.

"Bang, orang tuanya Mbak Vanessa datang?" Tanya Rizky karena ia belum mendapat kabar apapun.

"Datang." Ucap Mayted.

"Ky jagain Bapak sebentar ya, saya mau ngasih tissue ke Mbak Vanessa." Rizky mengangguk dan Mayted segera lari ke arah tempat duduk Vanessa, semua orang langsung memperhatikan itu.

"Mbak ini tissue." Mayted memberikan tissue kepada Vanessa, ia berjongkok dihadapannya tak peduli teman teman Vanessa disampingnya tengah memvideokannya.

"Kuat kan puasanya?" Tanya Mayted.

Vanessa mengangguk. "Kuat, Mas."

"Kamu butuh apa lagi?" Tanya Mayted sebelum ia kembali ke bawah.

"Power bank Mas, batraiku lowbat banget ini." Ucap gadis itu.

Mayted mengambil power bank miliknya dari kantong celananya dan memberikannya kepada Vanessa.

"Pake punya Mas dulu, punya kamu ada di mobil. Parkiran agak jauh." Ucap Mayted tak lupa sekalian memberikan kabelnya.

"Nanti Mas perlu gimana?" Tanya Vanessa bingung.

"Aman, batrai Mas masih diatas 80%." Ucap laki laki itu.

"Ada lagi?" Tanya Mayted memastikan agar kebutuhan Vanessa tidak ada yang kurang.

"Tolong panggilin Ati, mataku kering banget butuh air tetesan soflent. Tas aku sama Ati soalnya." Ucap Vanessa.

Mayted mengangguk paham, segera ia menelfon Ati dan menyuruhnya untuk segera turun ke bawah membantu Vanessa. Sepupunya itu cukup cekatan, tak lama setelah sambungan itu terputus ia sudah tiba disamping Mayted.

"Nih." Ati memberikan obat tetesannya.

"Makasih sist." Vanessa memakainya sendiri, ia sedikit mendongak. Setelah selesai, ia mengembalikannya kepada Ati. Gadis itu juga kembali keatas karena takut akan menghalangi jalan para wisudawan/wisudawati.

"Mas kebawah lagi ya? Kalo butuh sesuatu telfon Mas." Ucap Mayted, sebelum pergi laki laki itu mengelus punggung tangan Vanessa cukup lama, sontak beberapa orang didekatnya salah fokus dan cukup kaget.

"Jujur deh lo ada sesuatu kan sama Mayor?" Tanya Vania yang duduk disampingnya.

"Ada ada aja rasa kepo lo." Ledek Vanessa.

"Gue yakin lo pacaran kan sama beliau?" Tanya Diwa kali ini.

Vanessa hanya menggeleng sambil tertawa, mereka memang teman dekatnya di kampus, tapi Vanessa belum bisa mengatakan yang sejujurnya.

Acara wisuda berakhir setelah tiga jam berlangsung. Setelah semuanya selesai seluruh para wisudawan/wisudawati meninggalkan Balairung dan berlari ke keluarganya masing masing, termasuk Vanessa.

Ketika bertemu langsung dengan Kakeknya, Vanessa memeluknya dengan sangat lama.

"Makasih ya Kakek sayang, untuk segala galanya." Ucap Vanessa.

"Sama sama sayangku, Kakek bangga sekali dengan pencapaian kamu ini. Patut dirayakan!" Sumrigah Bapak.

Tak lama kemudian, Mayted dan kedua orang tuanya juga menghampirinya. Tanpa mikir panjang, Vanessa terbang ke pelukannya.

"MAS TEDDY!!!!" Teriaknya bahagia, Mayted menyambut pelukan itu dan mereka berputar putar beberapa kali. Seluruh keluarga ikut tersenyum tanpa terkecuali bahkan para ajudan dan sekpri Bapak yang melihat keromantisan itu ikut berbahagia dan ini kesempatan tim dokumentasi untuk mengabadikannya.

"Selamat sayang, keren banget kamu! Mas terharu nanti anak-anak Mas punya Kbu yang pintar, cerdas, dan cantik seperti kamu." Mayted mengelus pipi Vanessa.

"Mas! Pinter banget ngegombalnya." Vanessa salah tingkah.

"Mas sayang banget sama kamu." Mayted memeluk gadis itu dengan erat.

"Aku juga sayang banget sama Mas Teddy. Cinta mati aku kayaknya." Ucap Vanessa.

"Mas lebih cinta mati sama kamu, pokoknya yang boleh keliatan bucin itu cuma Mas!" Ucap Mayted kepadanya.

"Loh kok gitu?" Vanessa tertawa bingung.

"Iya karena cinta Mas memang lebih besar daripada kamu, bahkan Mas nggak ada nyisain cinta Mas untuk diri sendiri, semuanya untuk kamu, karena memang Mas berharap kamu akan jadi cinta terakhirnya Mas. Kamu itu dunianya Mas, Vanessa." Kata kata itu berhasil membuat Vanessa tertegun.

"IHHH UDAH AKU MALU!!" Vanessa menutup wajahnya.

Mayted tertawa melihat tingkahnya itu. Ia memang suka sekali menggoda gadis itu dan membuatnya salah tingkah.

"Sekali lagi selamat ya sayang, ini hadiah dari Mas untuk kamu. Bukanya nanti saja di rumah." Ucap Mayted, ia memberikan sebuket bunga dan paper bag yang isinya tidak diketahui Vanessa.

"Makasih sayang." Vanessa memeluknya sekali lagi.

"Selamat ya Vanessa, ini dari Om dan Tante." Papa Mayted memberikan sebuket bunga yang cukup besar. Mama dan Papa Mayted memeluk gadis mungil itu beberapa saat, mengelus puncak kepalanya, tak lupa Mama Mayted mencium pipi Vanessa bak putri kandung sendiri.

"Kek, kita pulang aja yuk?" Ajak Bintang kepada Kakeknya.

"Iya Kek, masa kita liatin orang bucin." Ledek Ati.

"Sudah biarin saja sepupu kamu menikmati kebahagiaannya hari ini." Kakek membela Vanessa.

"Tunggu aja mbak, nanti kamu sama Rajif juga gini." Ledek Agung kepada Ati.

"HAHAHAHAHA." Ledek para ajudan Bapak.

"Sumpah cocok kalian berdua tuh, mbak!" Vanessa malah ikutan meledeknya.

"Mas Agung!!! Stop ya! Kasian Mas Rajifnya diusilin mulu." Entah kenapa dirinya ikutan kena.

"Mbak ini rahasia kita berdua ya, saya nggak usil tahu mbak. Beneran ini real dan fakta. Rajif tuh naksir sama kamu. Sering banget dia ceritain kamu ke saya sama Rizky." Bisik Agung.

"Dahlah dimana mau gue taruh ini wajah gue sendiri." Rajif hanya bisa pasrah. Rizky hanya menepuk pundaknya seakan berkata sabar ini ujian.

Tiba tiba ketika Vanessa masih mesra mesraan didepan keluarganya bersama Mayted, ada yang memanggilnya.

"Vanessa."

Vanessa menoleh ke arah sumber suara, ia membeku beberapa saat, mencerna semua yang terjadi hari ini. Melihat kenyataan yang ada di depannya.

"Ayah? Bunda?" Sebut Vanessa kaku. Matanya langsung berlinang melihat kedua sosok yang sangat ia rindukan setiap hari.

"Selamat sayang, Happy Graduation ya cintanya Bunda dan Ayah." Bunda memeluknya dengan erat, tangis haru itu akhirnya pecah melihat putri semata wayangnya ini.

"Bundaa.." Rengeknya, mungkin sebentar lagi Vanessa akan menangis.

"Maafin Bunda ya nak. Makasih untuk semua perjuangan kamu hingga dapat hasil yang sangat sangat membanggakan. Bunda bangga banget sama kamu, Kak." Bunda memeluknya.

"Selamat S.ked anak Ayah yang paling cantik. Ayah sangat bangga dengan pencapaian kamu yang luar biasa. Hebat bisa jadi lulusan terbaik di angkatan." Ayah memeluknya erat. Anak gadisnya ini sudah tumbuh sangat dewasa.

"Ayah.. aku kangen banget." Sebenci bencinya Vanessa kepada Ayahnya, hati kecilnya tak pernah bisa berbohong.

"Iya nak, Ayah juga. Maafin semua kesalahan Ayah ya sayang?" Laki laki bermarga Choi yang memakai jas mahal itu terlihat meneteskan air matanya.

Vanessa menangis haru.

"Sudah sayang jangan nangis dulu ya? Kita kan mau foto foto, itu malu loh kamu dilihat Mayor Teddy." Goda Ayahnya.

"Aaa Ayah jadi ngerusak suasana ih." Vanessa memukul lengan Ayahnya.

Laki laki berwajah tampan persis seperti Vanessa itu tertawa kecil. "Ini hadiah untuk kamu dari Ayah."

Itu sebuah surat, seperti berkas berkas yang ia tak pahami. Namun, setelah membaca berkas intinya, Vanessa terkejut tak percaya.

"Ayah.. ini?" Vanessa shock.

"Iya, kamu jadi pemegang saham terbesar perusahaan. Ayah sudah mempertimbangkannya dengan Kakek, Nenek, dan Bunda kamu. Mereka setuju. Tadinya Ayah maunya kamu jadi pewaris, kamu bisa sekolah lagi, tapi sepertinya kamu memang ingin menjadi dokter hebat. Ayah tak masalah, asal kamu tetap menjadi pemegang saham terbesar, perusahaan itu milik kamu. Setiap RUPS dan rapat besar lainnya, kamu harus ke Korea ya." Ucap Ayahnya yang sangat membuat semua orang terkejut.

"Tapi Ayah bukannya sudah menikah lagi ya? Istri baru Ayah nggak papa?" Tanya Vanessa dengan hati hati.

Ayah menggeleng. "Ayah batal nikah, nak. Ayah memutuskan untuk tidak mengikuti keegoisan Ayah. Ayah tidak mau menyakiti hati anak gadis Ayah satu satunya lagi. Makanya Ayah datang kesini sekaligus meminta maaf sama kamu."

"Nes, kamu harus bersyukur punya pacar seperti Mayor Teddy, semuanya Mayor yang mengurus ini, beliau yang membantu meluruskan ini. Ayah dengar kamu kehilangan kontrol malam itu mendengar Ayah mau nikah lagi. Mayor Teddy mengkhawatirkan kamu makanya pagi itu beliau datang ke rumah Ayah dan kita berbincang beberapa saat." Ucap Ayahnya pelan, spontan saja Vanessa menatap ke arah Mayted.

"Ayah dan Bunda minta maaf sama kejadian yang bikin kamu hancur ya Kak? Maafin Ayah dan Bunda sekali lagi. Kita bakal ngurus kamu sebaik mungkin mulai sekarang, jangan khawatir sama kita ya Kak? Kita berdua udah saling berdamai satu sama lain." Ucap Ayahnya, mereka bertiga saling berpelukan dan menangis haru.

"Sumpah gue jadi ikutan mewek." Ucap Ati yang langsung menghapus air matanya.

"Vanessa deserve better, setelah beberapa hal
yang direnggut semesta darinya, dia pantas bahagia lagi." Ucap Bintang.

"Kakek tahu rencana ini?" Tanya Bintang.

Kakek mengangguk. "Tahu, dan ini semua usulan Mayor Teddy, semuanya Mayor Teddy yang ngurus. Dia yang jadi perantara antara Tante kamu dan Ayahnya Vanessa."

"Gila effort Pak Teddy nggak main main. Padahal beliau udah capek kerja dari pagi sampai mau ketemu pagi lagi, tapi masih bisa loh bagi waktu untuk ngurusin itu, keren banget." Bintang sangat kaget.

"Kelihatan banget Pak Teddy tuh emang sesayang itu sama Vanessa." Ucap Ati dengan haru.

"BTW, sepupu kita tajir melintir anjir." Ucap Habib.

"Lah iyaya, anjir dapat jackpot." Sahut Bintang.

Mayted memperhatikan Vanessa dari jauh, melihat pusat kebahagiaannya berada disampingnya disaat yang tepat. Ia berhasil membantu untuk menyatukan mereka kembali. Seperti yang Mayted ucapkan sebelumnya, ia akan melakukan apa saja untuk membuat gadis itu bahagia. Ia selalu memegang janji dan omongannya.

Tim dokumentasi akhirnya memberi arahan untuk melakukan sesi foto. Mayted, Mama dan Papanya, beserta para ajudan/adc memperhatikan foto keluarga tersebut. Mungkin nanti di rumah Kertanegara akan ada acara perayaan khusus keluarga besar lagi nantinya.

"Mbak Vanessa foto sendiri dulu ya. Nanti baru dilanjut dengan Ayah dan Bundanya." Ucap Mas tim dokumentasi Kakek.

Setelah beberapa menit Vanessa foto sendiri, kini dilanjut bersama Ayah dan Bundanya, tak lupa bersama Kakek dan Neneknya, dan trio kembar yang selalu menemani suka dan dukanya.

Tak lupa para ajudan/adc Bapak yang selalu setia menemani princess kesayangan mereka.

"Deo nanti bikin video ya, kenang kenangan. Nanti kita teriak sesuatu." Ucap Agung.

"Iya aman bang, atur posisi dulu ya. Kita foto dulu." Ucap Mas Deo.

Vanessa difoto itu bak berada diantara para bodyguardnya. Ia sedikit tertawa karena ini situasi yang sangat lucu.

"Sumpah ini lucu banget, bentar Mas Deo aku nggak kuat." Vanessa berusaha menahan tawanya.

Mas Deo mengacungkan jempolnya, berkata aman.

"Foto sama kita lucu ya, mbak?" Tanya Jimmy.

"Lucu soalnya banyak banget ini hahahaha." Gelak tawa Vanessa tak kunjung selesai.

"Oke udah ayo foto." Ucap gadis itu setelah berhasil mengontrol dirinya.

Ada hal yang cukup kaget bagi siapa pun yang melihatnya. Yaitu ketika Mas Rizky mewakili para ajudan/ADC Bapak untuk menggendong Vanessa dan berfoto dengan gaya sesukanya.

Sebelumnya mereka izin juga ke Bapak dan Mayor Teddy.

"Sekali aja ya, jangan kelamaan!" Ucap Mayted, sebenernya ia tak rela, hanya dirinya yang boleh menggendong badan mungil itu, tapi yasudah lah ini juga untuk kenang kenangan gadis itu.

Setelah foto beberapa kali dengan beragam gaya yang dari formal hingga kocak, kini mereka bersiap membuat video kejutan untuk Vanessa.

"Woi yang kompak ya, kata katanya harus serentak!" Ucap Rajif.

"Awas aja ada yang meleset." Kata Deril.

"Harus one take oke?" Ucap Valdo.

"Yang salah kita buang aja ke danau UI." Lanjut Lino.

"Terus aku ngapain?" Tanya Vanessa kepada mereka.

"Nanti kamu tepuk tangan aja mbak hahahaha." Tawa Agung.

Vanessa mengangguk sambil tertawa, ada ada saja ide para Biduan Hambalang ini.

"Oke mulai!" Ucap Mas Deo.

"HAPPY GRADUATION PRINCESS KESAYANGAN KITA SEMUA!!!" Teriak mereka semua cukup serentak. Jujur saja saat itu juga semua perhatian dan pasang mata mengarah kepada mereka. Bagaimana tidak, lebih kurang 10 orang yang berteriak keras seperti itu, apalagi semuanya suara laki laki.

"HAHAHAHAHA NGAKAK BANGET." Ucap Vanessa setelah video tersebut selesai di take.

"Kek, ini ajudan Kakek lawak semua deh." Ati juga ikut tertawa melihatnya.

Setelah aksi itu, kini giliran Mama dan Papa Mayted juga ikut berfoto. Terakhir tentu dirinya, memang yang spesial diurutkan dibagian terakhir.

"Nah ini pasangan kita ges." Teriak Lino.

"CIEE LUCU BANGEET WOI!" Teriak Rajif melihat kedua pasangan itu berfoto dengan berbagai gaya yang diarahkan tim dokumentasi.

Banyak gaya foto yang mereka lakukan, mulai dari candid hingga gaya romantis yang diarahkan tim dokumentasi, semua orang disana mulai menyadari itu dan berspekulasi kalo ajudan Bapak Prabowo Subianto memang menjalin hubungan asmara dengan cucunya.

Tapi sepertinya Mayted maupun Vanessa tidak peduli hal itu, jika memang publik sadar dan ketahuan, toh nanti memang akan ada waktunya semua orang akan mengetahui itu.

Mereka berdua terlihat bahagia dalam sesi foto graduation tersebut.

"Hahaha udah kayak foto prewed." Ucap Bintang.

"Gue kira Pak Teddy bakal ngelamar Vanessa." Dugaan Ati.

"Kayaknya belum tepat aja waktunya. Pasti as soon as possible." Balas Habib.

Sesi foto selesai, acara hari ini juga sudah selesai dan banyak yang sudah meninggalkan UI, Vanessa juga sempat berfoto bersama teman temannya. Setelah selesai mereka memutuskan untuk langsung pulang ke rumah.

Selama perjalanan, Mayted ingin memposting foto candid yang tadi difotokan tak sengaja oleh Lino. Hasilnya cukup bagus. Mayted tadinya mau memposting hasil dari tim dokumentasi, tapi memang harus menunggu filenya nanti, untung saja Lino iseng memfoto mereka bak behind the scene.

Mayted memposting itu di instagram storynya, kedua wajah mereka memang terlihat ngeblur yang menambahkan kesan aesthetic pada foto itu. Tangan Lino lumayan juga untuk sekedar candid aesthetic seperti ini.

Ia juga menambahkan caption "Happy Gradution to My Beautiful Doctor❤️".

Melihat Vanessa bahagia hari ini sudah membuatnya sangat lega. Mayted akan pastikan untuk perhitungan waktu kedepannya, ia akan selalu membuat gadis itu bahagia dan bersyukur setiap harinya.

Continue Reading

You'll Also Like

105K 8.7K 84
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
45.8K 5.3K 42
Chava, terbiasa sendiri dalam menghadapi kerasnya kehidupan, membentuknya menjadi cewek yang tangguh. Nathan, terbiasa hidup di tengah-tengah kehang...
25.7K 1.3K 35
Berita pernikahan Kim Junmyeon usai menjalani wajib militer dan Kim Jisoo usai memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak dengan agensi membuat para...
116K 2.6K 17
"Mau kan Yo, kamu nikah sama aku?? Aku sayang kamu banget!! Maaf kalau pernikahan ini terjadi terlalu cepat.." "Nggak apa-apa, dengan begini aku bis...