TWO BOYFRIEND || ON GOING βœ“

By Ahaereum

1.5M 21K 1.6K

ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema πŸ”ž, Kalau gak cocok bisa... More

01. Two Boyfriend.
02. Fakta Sebenarnya.
03. Diluar Nalar? πŸ”ž
04. Your Mine πŸ”ž
05. Pacar Yang Baik.
06. Maafin Jemmy, Marsha.
07. Awal Persaingan.
08. Obat Perangsang πŸ”ž
09. Sial Terciduk πŸ”ž
10. Reno Bagaimana?
11. Gosip Beredar πŸ”ž
12. Deeptalk Together.
13. Car Free Day πŸ”ž
14. She Comeback.
15. She Overthinking? πŸ”ž
16. Rayuan Perempuan Gila
17. Jealous Babies.
18. Yang Terbaik?
19. Painful Thing πŸ”ž
20. Pura-pura Kepalsuan.
21. Never Goodbye.
SP - Pecah PerawanπŸ”ž
22. Memori Masalalu.
23. Thread Me? πŸ”ž
24. A Date With Jemmy.
25. A Date With Reno.
26. Sebuah Pengakuan.
27. My FireworksπŸ”ž
28. Insiden Masalalu?
29. Who is Selfish? πŸ”ž [1]
30. Who Is Selfish? [2]
31. Double Date?
32. Everyone Sick [1]
33. Everyone Sick [2]
34. Kak Venny?
35. Konser DateπŸ”ž
37. Papa? πŸ”ž
38. About Bella.
39. Are You Okay?
40. Life For Sick.
41. Stay With You.
42. Why Stay?πŸ”ž
43. Amarah MarshaπŸ”ž
44. Happy Birthday, RenoπŸ”ž
45. What's Planned?
46. Eksekusi Situasi [1]
47. Sang Penghianat?
48. Eksekusi Situasi [2]
49. Fatal Trouble πŸ”ž

36. Loveable Boy!

6.3K 220 19
By Ahaereum

Kalau ramai komen dan vote, aku double up ya hari ini, Untuk komen sebelumnya aku balas nanti yaa say soalnya akhir2 ini sibuk banget mendekati lebaran. See ya,

***

Jemmy hanya memesankan satu tiket konser Taylor Swift, sehari setelahnya Jemmy lebih ingin mereka menghabiskan waktu mereka untuk berjalan-jalan diarea Singapure. Jemmy sudah bosan sebenarnya namun berkencan adalah hal yang pertama kali ia lakukan bersama Marsha di luar negeri.

Pagi hari ini destinasi yang pertama ingin mereka datangi adalah universal studio. Jemmy sudah memesankan tiket express pass day (ultimited pass) agar Marsha tidak bosan atau capek mengantri.

"Ternyata universal studio gede ya? Jadi kita mau kemana dulu?" Tanya Marsha antusias binggung karena Jemmy hanya membentangkan peta.

"Kita ke wahana yang gak ekstrim dulu aja gimana? Gue gak mau lo basah atau unmood kalau naik wahana ekstrim langsung." Jawab Jemmy membaca peta.

Cuaca Singapure sangat panas, tidak mengurungkan kencan mereka.

"Boleh, lo masih inget gak kencan kita kemarin?"

Jemmy menoleh, "Inget, kebetulan banget kita emang ditakdirkan kencan di wahana bermain ternyata,"

"Kapan-kapan kita mungkin bisa coba kencan di alam. Kalau sekarang kencan yang ada dulu ya? Waktu kita sangat terbatas, sebentar lagi kita kenaikan kelas." Tambah Jemmy.

"Iya! Gue juga mau fokus sama pelajaran dulu. Pacarannya bisa kapan-kapan lagi." Kata Marsha setuju.

"Emangnya pacaran ngapain aja sih?! Gue sempet binggung, ternyata kalau kita pacaran sama orang yang kita cinta rasanya jauh menyenangkan ya?! Marsha, apapun yang terjadi kedepan kita harus terus sama-sama terus ya?!" Kata Jemmy serius.

"Iya, gue usahakan kita harus sama-sama terus Jemmy..."

Jemmy dan Marsha memilih memasuki wahana bernama lights camera action. Sejenis pertunjukan adalah efek khusus film yang berada di dalam ruangan, selama perjalanan berjalan tangan Jemmy terus menggenggam tangan Marsha yang sedari tadi berteriak heboh.

Bagaimana tidak heboh? Wahana lights camera action menjelaskan bagaimana film action dibuat. Tour guide sedang menjelaskan bagaimana pembuatan film action, para pengunjung menyimak sambil merekam.

Jemmy tidak memperbolehkan Marsha merekam, alasannya karena Jemmy mau Marsha menikmati wahana yang dijajaki. Untuk masalah merekam, Jemmy yang akan merekam sesuai pinta kekasihnya.

Marsha dan Jemmy sudah berada di tempat danau buatan disana ada televisi kecil, tiba-tiba kayu sekitar menyalakan api yang merambat. Marsha berwow ria,

"Wah lihat Jemmy! Apinya nyala! Ini bakalan kebakaran gak ya?" Panik Marsha kagum.

Jemmy menggelengkan kepalanya, "Gak bakalan kebakaran sayang, kalau kebakaran gak mungkin pihak pembuat izinin wahana ini buka kan? Coba dilihat baik-baik cara pembuatan filmnya, barangkali lo mau jadi sutradara atau kru film?"

"Gak mau! Gue gak mau kerja yang resikonya tinggi meskipun semua pekerjaan punya resiko sendiri-sendiri." Kata Marsha fokus dengan aksi pertunjukan.

"Terus setelah lulus, lo mau kuliah dimana?" Tanya Jemmy.

Marsha berpikir, "Gue udah pikirin mateng-mateng kalau gue mau kuliah di luar negeri. Gak tahu kenapa, impian gue agak tinggi takutnya gue stuck kalau cuma dinegara ini. Tapi setelah lulus gue bakalan balik dan manfaatin ilmu yang gue dapet. Soal jurusan, mungkin komunikasi atau bisnis konsultan."

Jemmy mengangguk, "Kalau gitu gue bakalan ikut kemana lo pergi. Anggap aja trial sebelum nikah,"

Marsha menatap Jemmy, "Mana bisa begitu. Lo harus punya pendirian soal karir lo sendiri. Jangan karena kita pacaran lo ikut-ikut gue! Gue gak masalah kalau LDR, asalkan niat kita lurus aja pasti kita bisa lalui sampe pernikahan kok."

Jemmy berdehem, "Lo gak mau deket-deket sama gue?"

"Gue gak mau ngekang mimpi lo Jemmy... Makanya gue bilang LDR gak masalah asalkan niat kita lurus, kalau nyatanya endingnya gak sesuai niat kita, gue harap lo bisa bahagia sama pilihan lo." Jawab Marsha apa adanya.

Jemmy mengerti tekad Marsha yang bagus, ia kira gadis itu akan mengekang karirnya.

"Tenang aja, dimanapun gue menutut ilmu gue pasti jadi orang!" Sombong Jemmy membuat Marsha terkekeh geli.

"Terus sekarang lo belum jadi orang? Jangan-jangan lo monyet lagi Jem?" Canda Marsha membuat Jemmy cemberut.

"Ihh... Bukan gitu maksud gue, Marsha..."

Wahana kedua yang mereka kunjungi adalah sesame street spaghetti space chase masih termasuk pertunjukan efek khusus film yang berada di ruangan. Marsha dan Jemmy duduk di mobil berbetuk lonjong berwarna biru yang berjalan di rel.

Marsha dan Jemmy duduk berdampingan mengamati sekitar. Tujuan wahana ini adalah misi mengentikan Macaron The Mercilless dan antek-anteknya yang mencuri spaghetti.

Marsha dan Jemmy sama-sama mengamati pemandangan indah disini. Jemmy mengarahkan bidikan kamera memotret objek yang sangat mahal dan tidak semua memilikinya, siapa lagi kalau bukan Marsha.

"Jemmy, kenapa ya kalau kita masuk wahana kaya gini kita gak boleh foto? Padahal gemes tahu!" Seru Marsha random. "Serius lo gak bisa gunain kekuasaan bokap lo?"

"Meskipun bokap gue berkuasa tapi kalau ketentuan dari sini memang tidak diperbolehkan demi keselamatan bersama, gue tetep bakalan menaati peraturan itu sayang. Kalau gemes nanti kita bisa beli merchandisenya ya? Jangan kaya orang susah," Jelas Jemmy diangguki Marsha.

"Oh gitu... Gue kira kalau orang kaya bisa beli apa aja."

"Kita bisa beli apa aja sesuai dengan konteks kesepakatan, sayang." Kata Jemmy berpikir. "Keluarga gue juga gak sekaya itu, tapi kita bersih dari korupsi."

Wahana selanjutnya Jemmy mengajak Marsha untuk memasuki wahana Transformers the ride 3D yang merupakan zona sci-fi. Berlomba melintasi kota, melewati terowongan kereta bawah tanah, menyusuri jalan, dan melintasi atap gedung tinggi.

Tujuannya berjuang menyelamatkan umat manusia dari Decepticons yang jahat saat mereka menyerang Markas Besar NEST untuk mencuri AllSpark.

Setelah puas berkeliling Jemmy dan Marsha duduk untuk mengendarai mobil robot dimasa depan. Marsha duduk ditengah, begitu tahu disamping Marsha lelaki seusianya, Jemmy menyuruh Marsha untuk duduk dipojok depan dan Jemmy duduk ditengah.

"Sayang, tukeran tempat duduk." Ajak Jemmy.

"Kena--- oh iya," Jawab Marsha.

Jemmy tidak mau Marsha risih dan Jemmy cemburu karenanya. Marsha menurut saja karena ia lebih ingin menikmati liburan mereka daripada harus bertengkar tidak jelas.

Marsha dan Jemmy sibuk berkeliling menyusuri peta sambil sesekali melihat di aplikasi apakah wahana ini ada atau tidak? Meskipun menggunakan tiket express, tetap saja kedua remaja jompo itu malas mengantri.

Tidak lupa membeli es cream atau minum, liburan boleh tapi harus tetap menjaga ion tubuh.

"Jemmy, gimana kalau kita coba main ke Jurassic park?" Tawar Marsha menujuk peta.

"Boleh sayang, jangan lupa ambil jas hujan yang gue bawa. Gue gak mau sepatu kita basah," Kata Jemmy setuju.

"Emangnya lo bawa jas hujan?" Tanya Marsha.

"Jas hujan, payung mini maupun sunscreen gue bawa. Kita gak tahu cuaca kedepan, yang terjelas ingat pepatah sedia payung sebelum hujan kan?" Ucap Jemmy. "Gue daritadi bawain tas lo katena berat, gue gak mau lo capek bawa barang-barang kita."

Marsha memayunkan bibirnya, "Kata siapa... Gue mau kok gantian bawa!"

"Iyaudah bawain dulu tasnya, tali sepatu lo lepas. Nanti gue lepasin waktu kita udah deket mau naik," Kata Jemmy.

"Jemmy, lo gak malu kalau kita cuma nyeker---"

"Gak sayang, kita bayar dan gak telanjang! Udah sini mana kaki lo, naik dipaha gue cepet." Jemmy berjongkok lalu menarik pelan kaki kanan Marsha, membetulkan tali sepatu Marsha.

Marsha diam mengamati gerak-gerik Jemmy, pacarnya yang sangat peka dan pengertian. Marsha tahu kalau Jemmy capek tapi pacarnya tidak mau membuatnya sedih. Marsha akan banyak berhutang ke Jemmy.

Sudah puas seharian berkeliling dan sempat photobox, hari sudah menunjukan sore, Marsha menarik Jemmy untuk memasuki toko oleh-oleh Minion Mart. Marsha sangat suka karakter kartun Minion.

"Sayang mau? Beli aja, gue ambil keranjang sebentar." Jemmy berlalu lalu kembali membawa keranjang.

"Harganya mahal, padahal cuma tempat popcorn aja." Timang Marsha.

Jemmy mengambil tempat popcorn berbetuk Minion dan melihat harganya, sekitar 500k saja.

"Murah kaya gini, ambil sayang. Jangan mikirin nominal, lo minta saham disini juga gue beliin." Cibir Jemmy malas.

"Gue tahu lo kaya tapi---"

"Kak Venny suka gak boneka Minion atau mau dibeliin bando?" Tanya Jemmy memotong omelan Marsha.

"Pasti suka! Kak Venny itu suka apa yang gue suka Jemmy! Boleh, beliin Kak Venny oleh-oleh ya? Taerin sama Harsa beliin oleh-oleh gak?" Semangat Marsha.

"Boleh, kita kan liburan masa temen-temen kita gak dikasih oleh-oleh. Lo atur aja mereka pasti suka pemberian lo, sayang."

Cup!

"Makasih Jemmy..."

Cup!

Jemmy membalas kecupan bibir Marsha,

"Jangan makasih mulu sayang, lo harus biasain perlakuan gue. Ini wajar kok, yang gak wajar kalau gue cuma nyakitin terus lo! Kita impas kan?"

Malam hari setelah seharian bermain di universal Studio Singapura, Jemmy membawa Marsha untuk makan malam romantis salah satu restoran mewah bernama OUE Bayfront di Collyer Quay.

VUE menyajikan menu yang digerakkan oleh koki yang menekankan spesialisasi panggang binchotan sebagai inti dari sajian masakannya, dilengkapi dengan pilihan anggur yang serbaguna. VUE juga merupakan rumah bagi bar rooftop spritz bar pertama di Singapura, yang membedakannya dari destinasi bersantap lainnya di sekitar kota.

Marsha dan Jemmy duduk bersebrangan sambil memakan hidangan best seller yang disajikan oleh pihak restoran.

"Sayang, gue mau ngomong sesuatu sama lo." Kata Jemmy tiba-tiba membuat Marsha menatap Jemmy.

"Iya, mau ngomong apa?"

"Gue ketoilet sebentar ya? Lo gapapa gue tinggal sendirian?" Kata Jemmy tidak enak.

"Astagah Jemmy, gue kira apa. Iya gapapa, gue tunggu disini ya?"

Jemmy pamit meninggalkan Marsha yang hanya diam saja. Seharian ini saja Marsha tidak bermain ponsel, karena memang asik quality time bersama Jemmy.

Seorang barista memberikan sebuket mawar merah untuk Marsha. Marsha yang binggung itu menerima buket mawar itu, sungguh perlakuan yang tidak terpikirkan sebelumya.

"Sayang?" Ucap Jemmy membuat Marsha menoleh sumber suara.

Disana Jemmy juga membawa buket bunga berhiaskan beberapa gepok uang, Marsha melotot kaget reflek berdiri begitu Jemmy menghampiri Marsha.

"Jemmy..."

"Gue tahu ini geli tapi happy 6 month sayang. Gue rasa hal sekecil apapun bisa kita rayain bareng-bareng gak harus ikutin standar orang lain kan?" Jelas Jemmy.

Marsha tersenyum malu, ia juga merasa tidak ada salahnya merayakan hal-hal dimana orang lain mengatakan bahwa itu menggelikan.

"Apa kita orang aneh yang ngerasa sesuatu hal berkesan harus kita rayakan?" Tanya Jemmy geli. "Demi apapun gue malu banget ngelakuin---"

Marsha berlari memeluk Jemmy, "Nooo, gue ngerasa bahagia banget bisa kenal sama lo meskipun awalnya kita kenal gak baik. Tapi seiring waktu alam ikut menyeleksi Jemmy, gue harap kita bisa happy ending."

Jemmy mengangguk lalu menarik jemari tangan Marsha, "Marsha apapun yang terjadi jangan pernah ngelihat yang lalu ya? Awalnya gue juga sama kaya cowok lain yang berpikir akan menjadi brengsek. Tapi lo ngajarin gue banyak hal yang gak pernah gue dapet dari orang lain. Tuhan terlalu baik sama gue yang masih labil, tapi demi apapun gue mau berubah demi kita, Marsha."

"Dan, gue gak akan mau berbagi lagi. Lo berharga buat gue dan sepatutnya gue harus jagain lo! Gue terlalu banyak ngomong ya? Karena gue mau lo pegang omongan gue kalau gue beneran seserius itu sama lo!" Final Jemmy.

"Jemmy, terimakasih sudah mau berubah lebih baik. Iya, apapun yang terjadi kita laluin bersama ya? Awalnya gue juga kurang tegas sama kejadian kemarin, mau dibuat penyesalanpun Tuhan gak bakalan ngubah keadaan seperti dulu kan? Anggap aja semua yang terjadi kemarin adalah bukti pendewasaan kita, udah jangan mellow Jemmy." Sanggah Marsha menghapus air mata Jemmy.

Jemmy tersenyum manis, malam ini Jemmy dan Marsha memutuskan untuk menikmati malam terakhir mereka di Singapura. Jemmy rasa memang waktu dapat mengubah pandangan seseorang untuk lebih baik.

Semoga saja mereka bisa bersama selamanya.

***

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 5.8K 3
Mau lihat dunia terbalik?? Siapa bilang hanya pria saja yang bisa agresif? Tapi, wanita juga ada loh yang agresif. Gimana jadinya jika wanita yang...
Sophie By Risnani

Teen Fiction

90.4K 1.8K 33
Ranking ❀ #33 in sister (10April2020) #3 in complex (15April2020) #34 in anakmuda (20April2020) --- Cerita ini di buat dari imajinasi lagu "Scoot...
31.4K 2K 32
BXB Pernikahan itu adalah suatu hal yang sakral.. dan Taeyong benar-benar mengimpikan pernikahan yang romantis. Dia, Lee Taeyong. Pria cantik yang na...
2.9M 29K 28
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...