BONNIE

Od dusty151

1M 102K 5K

Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru... Více

1.Bayi?
2. Rencana memonopoli
3. Hukuman
4. Tamu tak diundang.
5. Bonnie
Character Cast
7. Kemarahan Daddy
8. Keluarga baru
9. Nenek sihir.
10. Keluhan
11. Tuan katak
12. Jangan rebut punyaku!
13. Anak perempuan yang licik
14. Gula-gula
15. Kakek tua
16. Ketegangan
17. Ingin merebut perhatian
18. Hadiah
Chap baru Bonnie gk bisa di open?Baca ini.
19. Selamatkan Daddy!
20. Akibat
21. Where is my mommy?
22. Ikut kuliah
23. Boneka hidup
24. Mister Alfabet hilang?!
25. Balita yang cerdik
26. Pergi ke kantor daddy!
27. Perdebatan dan hadiah baru
28. Wanita jahat datang lagi!
29. Penyelamat
30. Perlahan terungkap
31. Pembullyan.
32. perlawanan
33.Hukuman bagi yang bersalah.
34. Putra kesayangan Daddy!
35. Menutupi Lebam.
36. Api yang mulai tersulut.
37. Pemberontakan!
38. Tipu muslihat
39. Sandiwara
40. Sebuah rahasia
41. Ayah minta maaf
42. Perdamaian
43. Akhir dan awal baru.
BONNIE S2
44. Hari pertama masuk sekolah.
45. Bonbon tidak keren?
46. Rencana menurunkan berat badan
47. Hilang?
48. Ketulusan.

6. Bertemu

28K 2.4K 39
Od dusty151

Holla...!(︶ω︶)

Sebelum membaca tekan bintang dulu yuk! o(〃^▽^〃)o
.
.
.
.
.
.

Bonnie bergantian menciumi pipi kakak-kakaknya yang ingin berangkat beraktifitas seperti biasanya.

"Ingat untuk tidak--"

"Kelual!" Bonnie berseru. Memotong ucapan Elmer. "Di lual ada kakek-kakek tua yang cuka lahap anak-anak. Benalkan?" Bonnie menoleh ke arah kakak ketiganya Ace meminta persetujuan.

"Pintar." Ace mengelus kepala Bonnie yang berlambut lebat.

'Kakek-kakek tua itu daddykan?' Elmer berbisik.

'Tepat sekali, Kakak tau mahluk bulat ini hampir saja selalu kabur karena bosan di dalam paviliun. Jadi aku menakutinya sedikit.'

Abel menghela nafas melihat tingkah kedua saudaranya. Dia berjongkok di depan Bonnie yang memandangnya polos.

"Jadilah anak baik, kakak akan membawakanmu oleh-oleh," Abel berucap sambil mengelus kepala Bonnie.

Bonnie berbinar. Ia akan dapat oleh-oleh dari kakaknya Abel! Bonnie dengan cepat mengangguk lucu. Balita itu tersenyum lebar. "Ciappp, Bonbon anak baik, haluc patuh!"

"Kakak pergi dulu," Abel berpamitan, ia menyeret kakaknya Elmer dan adiknya Ace yang enggan pergi meninggalkan buntalan lemak di depan pintu itu.

"Cemangat kelja! jangan lupa beli mainan Bonbon banak-banak yah!"

Maria tersenyum mendengar itu lalu Maria mengajak Bonnie masuk kedalam karena ia sedang membuat puding susu untuk tuan kecilnya.
.
.
.
.
.
Bonnie mengelus perut buncitnya. "Uhh, Bonbon kenyang..." Balita itu sudah menghabiskan dua mangkuk puding susu!

Selesai makan puding Bonnie lalu menyedot botol susu disampingnya. "Bonbon mau main apa hali ni yah? um..." Balita tiga tahun itu sibuk berpikir sambil sesekali menyedot susu

Matanya dengan bosan melihat ipadnya yang menampilkan video hewan-hewan. "Kelopiiiii!" Ujarnya berseru, Bonbon menatap berbinar ke arah ipadnya ketika video itu menampilkan katak hijau.

Bonbon lalu turun dari kursi dengan hati-hati. "Onty Maliaaa?!!" Bocah gembul itu berlari kedapur sambil memanggil pengasuhnya.

Sampai di dapur Bonnie segera mendekati pengasuhnya itu. Bonie dengan tidak sabaran menarik baju yang dikenakan oleh Maria.

Maria wanita itu melihat kebawah karena merasa ada tarikan di bajunya." Ada apa tuan muda kecil?" Maria berjongkok untuk memyamakan tingginya dengan balita gembul itu.

Bonnie tidak menjawab dia malah menarik jari telunjuk Maria supaya mengikutinya. " Ikut Bonbon cebental onty."

Maria pun mematikan kompor lalu mengikuti kemana kiranya tuan mudanya pergi.

Sampai di meja makan Bonnie menunjuk ipadnya. "Onty Malia Bonbon mau tuu!" Balita gembul itu mulai merengek tidak sabaran.

Maria melihat sekilas ipad tuan mudanya yang menampilkan video hewan-hewan. "Katak?"

"Um, Kelopiiii!" Bocah imut itu mengangukan kepalanya keras sampai rambut lebatnya ikut bergoyang.

"Ohh, ini diluar juga banyak tuan muda. Nanti saya akan membantu mencarinya."

"Dilual banak?" Bonnie memiringkan kepala sambil memandang Maria bingung.

"Um nanti akan saya carikan," Maria kemudian menggendong buntalan itu dan membawanya kekamar mandi. "Waktunya mandi tuan muda!"

Balita itu cemberut karena tidak mendapatkan yang ia mau, baru setelah Maria memberinya bebek-bebek karet, Bonnie kembali tersenyum ceria.
.
.
.
.
.
Bonnie menerjapkan matanya pelan. Tiba-tiba ia terbangun dari tidur siangnya, ia melihat kesamping rupanya Maria pengasuhnya itu tertidur juga karena menemaninya.

Bonnie turun dengan hati-hati dari ranjangnya kemudian balita itu mulai merangkak ke kolong ranjang untuk mengambil bolanya yang menggelinding.

Balita itu mulai menaiki ranjang lagi dengan susah payah karena badannya yang masih mungil dan pendek.

"Onty Malia Bonbon pelgi kelual dulu yah. Nanti Bonbon balik lagi kalau cudah dapat kelopi! muahh." Mahluk bulat itu kemudian mencium pipi pengasuhnya yang masih tertidur.

Bonnie kemudian menuju pintu keluar yang untungnya tidak terkunci dan sedikit terbuka. Balita itu mulai memakai sepatu dinosaurusnya yang ada di rak lalu dengan perlahan melangkah keluar.

"Kakak Ace belkata ada kakek tua yang cuka makan anak-anak? tapikan mostel kelualnya malam hali. Kalau ciang-ciang gini takut cinal matahali cepelti pampil." Bonnie mulai membayangkan film yang sering di tonton kakaknya Ace.

Balita itu kemudian keluar sambil menenteng bola entah apa yang dipikiran Bonnie, membawa bola keluar. Mungkin balita itu perpikir jika nanti kakek-kakek tua muncul Bonnie bisa menendang wajah kakek-kakek itu dengan bola.

Yang penting bayi imut harus dapat tuan keropi dulu!
.
.
.
.
.
Dominic melangkah sendirian ke arah paviliun sang istri. Hari ini jadwalnya tidak padat seperti biasannya. Ia ingin melihat-lihat sebentar. Dominic rasa putra-putranya tidak akan ada disana mengingat hari masih siang mungkin mereka masih melakukan aktifitasnya masing-masing.

"Sudah lama aku tidak mengunjungi paviliun ini, semenjak istriku meninggal." Dominic tersenyum getir.

Matanya dengan tajam menelusuri setiap tempat. "Tidak ada yang berubah masih tetap sama," gumannya.

Lalu tak lama kemudian sebuah bola menggelinding tepat ke arah kakinya diikuti langkah kaki kecil yang kian mendekat.

Dominic mengambil bola karet kuning itu dengan raut heran. Mata tajamnya kemudian menatap kedepan dan dapat ia lihat, seorang balita menatapnya sedikit takut. Balita itu kotor dan penuh lumpur. Tapi mata bulat yang sedang menatapnya itu nampak begitu menggemaskan.

Dominic menatap tajam. "Siapa yang membiarkan serangga kecil ini masuk?" ujarnya entah pada siapa.

"Kabulll!!" Ujar Bonnie berteriak. Bonnie takut dengan wajah Dominic yang menurutnya seram.

Dominic lantas menarik baju balita itu dan mengangkatnya ke atas.

"Uwaahh.." Bonnie merasa dirinya melayang karena diangkat seperti itu."Uhh cecak uhuk-uhuk!" Tak lama dirinya terbatuk karena Dominic mengangkatnya seperti menenteng sebuah barang.

"Siapa namamu?" Dominic akhirnya mengangkat suara. Pria tampan nan berwibawa itu akhirnya menggendong balita gembul asing itu dengan benar.

"Umm..Bonbon!"
.
.
.
.
"Tuan muda kecil?!" Hari sudah menjelang sore. Maria panik ia bingung kemanakah tuan muda kecilnya berada. Saat bangun tidur tadi Maria tidak melihat mahluk gembul itu sama sekali.

Maria mencari ke sekitar paviliun  namun tak juga menemukan tuan muda kecilnya. Maria takut mahluk gembul itu bertemu dengan tuan besarnya Dominic.

"Ada apa Maria kenapa kau terlihat panik begitu?" Ace yang kebetulan datang dari kuliahnya melihat Maria yang mondar-mandir di depan paviliun.

"Tuan muda, tuan muda kecil...."
.
.
.
.
.
Dominic menompang dagu sambil memperhatikan Bonnie yang makan camilan dengan lahap.

Balita gembul itu sedang memakan donat hingga pipinya belepotan krim. "Nyam nyam... yummy." Bonnie makan sembari mengayunkan kakinya yang pendek, bocah gembul itu terlihat bahagia sekali.

Paman di depannya ini begitu baik, menyajikan makanan kecil yang begitu banyak ada cupcake, Brownies, ice cream dan jus!

Bonnie melihat ke jendela, yang menampakan sinar matahari sore. "Cudah cole-- kakak dan onty Malia pacti cali Bonbon."

"Mau kemana?" Dominic bertanya saat melihat mahluk gembul itu turun dari kursi.

"Uncle telimakacih cudah kacih Bonbon kue. Bonbon mau pulang dulu yah."

"Pulang kemana?"

"Kelumah yang ada di belakang cana." Bonnie berkata dengan polos.

Dominic menyeringai. Rupanya bocah kelebihan lemak inilah yang disembunyikan oleh putra-putranya.

Hup. Dominic menggendong buntalan imut itu.

"UWAAAH!" Bonnie berseru.

"Jangan pulang dulu, kau bersamaku saja!"

"Eh?" Balita itu memiringkan kepalanya dengan bingung.
.
.
.
.
.
TBC.

Drama mini.

Dominic : "Panggil aku daddy!"

Bonnie : "Umm..."( menatap dengan polos dan bingung)

Dominic : "Deon!"

Deon menghampiri Masternya dengan membawa setumpuk camilan manis, permen dan coklat.

Bonnie : "uwahh, DADDY!"
≧(´▽`)≦

Elmer, Abel dan Ace : "Dasar penghianat! hiks."
.
.
.
Tinggalkan comment dan jangan lupa pencet bintang. ヾ(。・ω・。)






Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

HERRY Od lia

Teenfikce

324K 20.9K 24
[Jangan lupa votenya temen temen] [Follow juga jangan lupa] Menceritakan seorang anak kecil yang kehidupannya sangat keras dipaksa untuk menjadi dewa...
174K 18.3K 17
Musuh Dominic berhasil menyelinap kedalam Mansion, dan bermaksud menculik salah satu dari sikembar. apa yang terjadi dengan informasi nya, informasi...
372K 32.7K 31
[PART MASIH LENGKAP] PESAN sekarang juga ya di : @salenovel14 👉dianacheapy @chocovan95 @bukubeken @cintabukubookshop @wasurjaya.vicyshoop @rumahbuk...
114K 3.7K 50
"Papi, aku mau Lakhsya. Jadikan dia milikku." . . . Cala Lily Anayang Tahir adalah pewaris yang sempurna bagi klan keluarga Tahir. Hidupnya teratur d...