Ineffable - Indescribable [Yi...

Від TangkubanBoat

13.8K 1.9K 140

Wang Yibo adalah seorang pembalap profesional yang kabur dari rumah karena tidak mau dijodohkan oleh orang tu... Більше

Bab 1 - Kabur dari rumah
Bab 2 - Sampai ke pelosok
Bab 3 - Tiba di sebuah desa
Bab 4 - Bertemu janda
Cast
Bab 5 - Xiao Zhan, si janda kembang
Bab 6 - Xiao Liang
Bab 8 - Menjadi papa
Bab 9 - Masa lalu Xiao Zhan
Bab 10 - Pendekatan
Bab 11 - Tuan muda?!!
Bab 12 - Ditemukan
Bab 13 - Putraku
Bab 14 - Menjemput

Bab 7 - Sang juara dunia menghilang

856 121 6
Від TangkubanBoat

21 Maret 2024

Happy reading guys.

.
.
.

Kota Beijing.

Satu minggu berlalu sejak kaburnya Wang Yibo dari rumah. Sejak saat itu pula, sosial media serta saluran televisi memberitakan hilangnya sang juara dunia.

Berbagai macam komentar yang menyebutkan bahwa sang juara dunia itu kabur dari rumahnya sendiri. Meskipun itu benar adanya.

Mengait-ngaitkan dengan konflik yang terjadi di kediaman Wang. Dimana tuan besar Wang yang bertengkar dengan salah satu kolega bisnisnya— tuan Cheng —dalam acara makan malam yang tidak dihadiri oleh sang nyonya Wang.

Tuan Cheng yang murka karena tuan Wang membatalkan perjodohan antara putra semata wayangnya dengan putri sulungnya.

Karena itulah, kabar-kabar miring yang bergosip tentang keluarga paling berpengaruh di Tiongkok itu tersebar luas. Dan tuan Wang tengah berupaya untuk menanganinya.




"Wang Yibo, pembalap termuda yang berhasil menyandang gelar sebagai juara dunia tahun ini dikabarkan menghilang.

Benarkah Wang Yibo kabur dari rumahnya?

Benarkah Wang Yibo kabur karena tidak ingin dijodohkan dengan putri sulung keluarga Cheng?

Lantas dimana sang juara dunia itu sekarang?".




Pak Qiren yang baru saja datang ke kantor disambut oleh berita gosip tentang seseorang yang ia kenal.

"Oh Qiren, mau ganti shift ya?". Tanya rekannya.

"Iya. Berita apa itu? Kenapa kalian semua sangat serius melihatnya?". Tanya pak Qiren balik.

"Itu, katanya putra satu-satunya si tuan Wang— orang terkaya di Tiongkok —kabur dari rumah karena tidak mau dijodohkan. Makanya tuan Wang bertengkar dengan tuan Cheng". Jawab rekannya. Pak Qiren hanya mengangguk singkat tanda mengerti.

"Oh, ngomong-ngomong apa kau pernah bertemu dengannya? Terakhir dia terlihat di halte dan saat itu shift mu kan?". Tanya rekannya.

"Tidak, aku tidak pernah melihatnya". Jawab pak Qiren berbohong.

.
.
.

.
.
.

Desa Wangxian.

Sudah satu minggu juga Wang Yibo berada di desa terpencil itu, dirinya bersyukur karena tidak ada satupun dari mereka yang mengenalinya, dan tidak ada satupun orang-orang ayahnya yang mencarinya sampai ke sana.

Lagipula apa ayahnya mencari keberadaannya?

Dan sudah satu minggu juga dirinya menjadi seorang ayah!

Sejak dirinya mengunjungi rumah si janda kembang bersama ama Ling'er, wanita paruh baya itu memintanya untuk mengantarkan wortel ke rumah si janda setiap sore. Sebenarnya ia heran, apakah pria  cantik itu memelihara kelinci?

Dan sejak saat itu pula, Xiao Liang yang notabene putranya Xiao Zhan sangat menempel dengannya. Pemandangan aneh bagi Xiao Zhan yang sangat tahu seperti apa watak sang putra. Wang Yibo tidak keberatan, toh dirinya juga menyukai anak-anak dan Xiao Liang anak yang baik.

Sebenarnya dirinya merasa sedikit kasihan kepada anak laki-laki itu, Yibo tahu bahwa sebenarnya Xiao Liang sangat mengharapkan kehadiran sosok ayah, dan Wang Yibo dengan senang hati serta segenap jiwa raganya ia bersedia menjadi ayah dari Xiao Liang sekaligus suaminya Xiao Zhan.

Pak Yifan menceritakan sebuah kisah pada malam itu, hari dimana dirinya menemukan Xiao Zhan di gerbang desa sepulang dari kota. Xiao Zhan yang tengah hamil tua tergeletak lemah dan sekarat dengan kondisi tubuh penuh lebam dan luka, beruntung nyawanya bisa diselamatkan berkat bantuan para warga desa. Dan atas dasar rasa terimakasihnya, Xiao Zhan membantu pembangunan desa berkat ilmu-ilmu yang ia punya, sehingga desa Wangxian yang sekarang bukanlah desa Wangxian yang dulu. Sekarang mereka punya segalanya.

"Papa".

Wang Yibo tersentak, dirinya tidak sadar melamun, saat ini pemuda jangkung berkulit putih itu tengah berada di ladang bersama sang putra.

Kedua laki-laki beda usia itu tengah berteduh di bawah pohon rindang menikmati angin sepoi-sepoi selepas memanen kubis.

"Ada apa boy?". Tanya Wang Yibo sembari menatap anak laki-laki yang berada di pangkuannya, alangkah baiknya jika ia bisa memangku ibunya juga.

"Apa papa tidak bisa tinggal bersamaku dan mama?".

Wang Yibo tersedak ludahnya sendiri, tidak ia sangka anak laki-laki itu akan mengeluarkan pertanyaan semacam itu.

"A- ah, tidak boy. Papa tinggal di rumah kakek Yifan, papa tidak bisa tinggal bersama kalian". Jawab Wang Yibo.

Xiao Liang langsung murung ketika mendengarnya, yang mana membuat Wang Yibo gelagapan melihatnya.

"Kenapa kalian tidak tinggal bersama saja? Di sekolah, A-Li menceritakan tentang papa dan mama nya". Xiao Liang memalingkan wajahnya, bibir tebal milik anak laki-laki itu cemberut persis seperti bebek.

Diam-diam Wang Yibo merutuki otak cerdas yang dimiliki anak laki-laki yang baru berusia lima tahun itu.

"Ehm, karena..... ". Yibo berusaha memutar otaknya demi membuat alasan yang masuk akal untuk menjawab pertanyaan Xiao Liang.

"Karena.... ehm, karena papa sedang menyiapkan kejutan untuk kalian! Benar! Kejutan ahahaha". Lanjutnya diakhiri dengan tawa canggung, Xiao Liang kembali menoleh menatap pemuda yang ia klaim sebagai ayahnya itu dengan tatapan berbinar.

"Benarkah itu papa?". Tanya Xiao Liang dengan nada gembira, Yibo masih tertawa canggung.

"Ahahaha, itu benar boy. Makanya demi menyiapkan kejutan itu, papa tidak tinggal bersama kalian. Dan sekarang bukan kejutan lagi karena papa memberitahukannya". Jawab Wang Yibo dengan nada dan ekspresi pura-pura sedih.

Xiao Liang yang melihat sang papa seperti sedang sedih ikut sedih, wajahnya tertekuk. Seakan-akan ada telinga kucing imaginer yang terkulai layu. "Maafkan A-Liang papa, kalau begitu kejutan A-Liang tidak jadi ya?".

"Tentu saja jadi boy, jangan khawatir papa kan tidak memberitahumu kejutan apa itu, dan papa masih menyiapkannya!".

Seketika raut wajah Xiao Liang berubah menjadi ceria. Anak laki-laki itu memekik senang, sederetan gigi susu yang tersusun rapi terlihat ketika ia tersenyum.

"Terimakasih papa!!". Serunya kemudian bangkit dan memeluk Yibo dengan erat.

Pemuda berkulit putih itu tertegun, ragu-ragu ia membalas pelukan Xiao Liang. Sebenarnya tidak enak membohongi anak kecil seperti itu, tapi apa boleh buat ia tidak mendapatkan alasan lain, lagipula untuk kejutannya bisa ia usahakan nanti.

.
.
.

TBC

Untuk menebus keterlambatan ku, aku up lima chapter sekaligus 🤧👍

#kapalselamantikaram

Ban,2024.

Продовжити читання

Вам також сподобається

5.1K 608 5
Xiao Zhan, seorang dosen muda yang akan melangsungkan pernikahannya dengan sang tunangan. Justru hari bahagia itu hancur berantakan karena seorang wa...
197K 9.7K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
22.6K 2.7K 28
langsung baca saja iya gaes. terima kasih.
5.1K 425 10
Xiao Zhan pemuda manis yang tergila-gila dengan pemuda tampan Wang Yibo, cintanya tidak pernah dibalas, ia selalu ditolak oleh Wang Yibo, dengan halu...