MasyaAllah, Gus Pangeran (SEG...

By merindu_senjaaa__a

333K 21.1K 2.1K

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyaallah tabarakallah, Allahumma Shalli 'alaa sayyidina muhamma... More

Perjodohan
Black Card
Khitbah
Ikut Suami
Sakit
Kairo
Masjid An-Nur
Istri Bilal
Siapa yang Menikah?
Teman Humai
Pulang
Kajian
Istri Saya
MasyaAllah, Gus Pangeran
6 tahun lalu
Menginap di hotel
🫶🫶🫶
🫶🫶🫶
Mau Pulang
Tidak Ada Tawar Menawar
Jemput?
🫶🫶🫶
Hukuman
Jannah istri Yusuf
Tidak dimaafkan
Siap Zaujati
🫶🫶🫶
Pindah Sekolah
Assalamualaikum Ya Habibati
Kalian ada Dua?
25 Novel
Santriwati Baru
Hamil?
Mau Mochi

SAH!

11.6K 703 11
By merindu_senjaaa__a

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyaallah tabarakallah.
Allahumma Shalli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad

Alhamdulillah, kalian telah bersholawat kepada nabi Muhammad maka Allah SWT akan mengangkat hamba-Nya yang bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa bersholawat satu kali saja, Allah akan memberi sepuluh rahmat sama dengan sepuluh derajat baginya."

Maaf jika ada kurang dan salah nya, karena kesempurnaan hanya milik Allah subhanahu wa ta'ala, dan kesalahan dari diri saya sendiri.

♡➳♡🌊 .·:*¨𝑯ศ𝓹𝙥վ ᴿ𝚎ꪖ𝕕ịꪦ𝓰¨*:·. 🌊♡➳♡

"Maharnya berupa cincin emas 5 gram, uang sebesar 1000 dirham, 1 unit rumah, 1 buah motor, dan 1 masjid yang berada di Bogor," ucap gus Yusuf dengan suara yang sangat lantang.

"HAH, GILA." Teriak Aiman.

"Aiman suara kamu, rendahkan nak," tegur ayah Haidar.

"Maaf ayah, Aiman tidak sengaja," jawab Aiman menundukkan kepalanya.

"Ya sudah tidak apa-apa, hmm nak Yusuf, apakah tidak terlalu banyak?" Tanya ayah Haidar.

"Tidak ayah, selagi Yusuf mampu akan Yusuf usahakan," jawab gus Yusuf.

"Sudah lah Haidar, anak ku memang sudah kaya sejak dini. Dia sudah berkerja sejak 1 tahun yang lalu, dan sekarang perusahaan dia yang mengambil alih," ucap kyai Faqih kepada sahabatnya ayah Haidar.

"Baik lah kalo memang tidak membebani Yusuf," jawab ayah Haidar.

"Sekarang kita lakukan ijab qobul, kasihan cucu ku sudah menunggu disekolah," ucap Abah Hamzah.

"Ah iya, saya sampai lupa," jawab ayah Haidar.

Selesai berucap ayah Haidar menggenggam tangan Gus Yusuf dan mulai berbicara.

"Bismillahirrahmanirrahim, Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau ananda Muhammad Pangeran Yusuf Bilal Al-Malik  bin Muhammad Dhiaulhaq Faqih Rahman Al-Malik dengan anak saya yang bernama Nur Jannah Humairah Al-Husaini dengan maskawinnya berupa cincin emas 5 gram, uang sebesar 1000 dirham, 1 unit rumah, 1 unit motor, dan 1 masjid, tunai," ucap ayah Haidar dengan suara yang sangat lantang.

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Nur Jannah Humairah Al-Husaini binti Muhammad Haidar Al-Husain dengan maskawinnya yang tersebut, tunai," ucap gus Yusuf dengan suara tak kalah lantang dari sang ayah mertuanya.

"Bagaimana, para saksi, sah?" Tanya kakek Hanif.

"SAH!" Jawab seluruh orang yang berada di ruangan itu.

"Alhamdulillah," ucap seluruh nya.

"Selamat Yusuf kamu sudah memiliki tanggung jawab lebih yaitu seorang istri, kamu boleh menemuinya 1 bulan atau 1 Minggu sekali," ucap ayah Haidar.

"Baik ayah, sekarang bolehkah Yusuf ikut menjemput Jannah?" Tanya gus Yusuf.

"Jannah siapa nak?" Tanya sang umi.

"Humai umi, nama nya kan Nur Jannah Humairah Al-Husaini, ada Jannah nya umi. Yusuf lebih suka memanggilnya dengan Jannah umi," jawab gus Yusuf menjelaskan.

"Sudah umi," ucap kyai Faqih.

"Oke Yusuf, kamu boleh ikut menjemput Humai, Aiman jemput adek mu disekolah, bawa mobil ayah saja," jawab ayah Haidar sembari menyuruh Aiman.

"Aiman," panggil ayah Haidar kepada Aiman yang sembari tadi tertunduk.

"Iya ayah," jawab Aiman dengan suara yang lemah seperti habis menangis.

"Astaghfirullah Aiman, kamu menangis nak?" Tanya bunda Husna yang kepada sang anak.

"Humai bunda... Hiks hiks hiks..." jawab Aiman sembari memeluk bunda Husna.

"Sudah sayang, tidak apa-apa, mungkin ini jalan yang terbaik. Sekarang jemput adek mu, kasihan dia sudah menunggu," suruh bunda Husna.

"Baik bunda," jawab Aiman.

"Gus, kamu yang bawa mobil ya, saya abis nangis takut pusing dijalan," sambung Aiman kepada gus Yusuf.

"Alasan kamu, sudah ayo cepat, kasihan istri saya," jawab gus Yusuf.

Seluruh mata melihat kearah gus Yusuf, dengan santainya gus Yusuf membalas dengan senyuman yang indah dan jarang sekali senyuman itu terlihat.

'jarang sekali senyum itu terlihat,' ucap kyai Faqih dalam hati.

"Siap yang sudah punya istri mah beda," ledek Aiman.

"Ayo Aiman, bicara saja kamu terus," ucap gus Yusuf.

"Ayo, ayo," jawab Aiman.

Mobil berjalan sedikit cepat menuju sekolah dasar. Panas siang ini sangat menusuk ke kulit, Aiman masih saja ribut dengan pikirannya.

"Sudah lah Aiman, adek mu akan aman dengan ku," ucap gus Yusuf.

"Saya sedih gus," jawab Aiman.

"Jangan bersedih di depan istri saya," ucap gus Yusuf.

"Iya gus, iya. Ngomong-ngomong itu tadi mahar beneran gus?" Tanya Aiman.

"Bener," jawab gus Yusuf.

"Rumah? Emng kamu sudah beli Gus?" Tanya Aiman lagi.

"Sudah, kamu tahu Aiman, rumah dibelakang ndalem?" Jawab gus Yusuf bertanya.

"Tau, yang besar dan mewah itu kan?, punya siapa itu gus? Umi? Abi? Atau saudara kamu gus?" jawab Aiman sembari bertanya.

"Punya Humai," jawab singkat gus Yusuf.

"HAH." Teriak Aiman.

"Jangan berteriak Aiman," ucap gus Yusuf.

"Kamu serius gus?" Tanya Aiman dengan mengabaikan kalimat gus Yusuf sebelumnya.

"Hm, itu mahar rumahnya," jawab gus Yusuf.

"Kalau masjid, kenapa di Bogor Gus?" Tanya Aiman terus menerus.

"Suka-suka saya," jawab gus Yusuf yang diangguki oleh Aiman.

Tak terasa mobil yang ditumpangi Gus Yusuf dan Aiman sudah sampai di depan sekolah Humai. Seperti biasa Humai langsung membuka pintu depan mobil, karena biasanya yang menjemputnya yaitu sang ayah.

"LOH ABANG ABIL?" Teriak Humai sembari memeluk Aiman.

Jika yang lain memanggil dengan nama Aiman, maka berbeda dengan sang adek. Humai memanggil Aiman dengan nama Abil yang diambil dari Qabil.

"Ck, istri saya," ucap gus Yusuf pelan.

"Iya gus iya," jawab Aiman.

Selepas pelukan dengan sang adek, Aiman berkata, "sini salim sama gus Yusuf,"

"Gus pangeran ya?" Tanya Humai.

"Iya gus Pangeran kamu," jawab Aiman.

flashback on

4 tahun yang lalu

Saat gus Yusuf pertama kali diajak kerumah Aiman, Aiman mengajak Humai berkenalan dengan gus Yusuf.

"Sini Humai, kenalan sama teman Abang," ucap Aiman.

"Siapa abang?" Tanya Humai.

"Nih kenalin Muhammad Pangeran Yusuf Bilal Al-Malik," jawab Aiman.

"MasyaAllah namanya panjang banget bang," ucap Humai.

"Iya memang, panggil dia gus Yusuf ya Humai," jawab Aiman.

"Ga ah, gus Pangeran aja ya," ucap Humai.

"Gus Yusuf, Humai," jawab Aiman.

"Gus pangeran, abang Abil" ucap Humai.

"Gus..." Ucapan Aiman terpotong oleh gus Yusuf.

"Sudah, sudah, biarkan dia memanggil saya gus Pangeran," ucap gus Yusuf yang tidak mau dibantah lagi.

"Yeyy, gus Pangeran." Teriak Humai sembari memeluk gus Yusuf.

flashback off

"Humai salim sama gus pangeran?" Tanya Humai.

"Iya Humai," jawab Aiman.

"Tapi kata ayah... Ga boleh pegang cowo, bukan mahram," ucap Humai.

"Jannah, saya halal bagi kamu, sini Humaira," jawab gus Yusuf dengan lembut.

"Udah sana," ucap Aiman.

"Iya abang," jawab Humai.

"Assalamu'alaikum gus Pangeran," ucap Humai yang sudah berada di depan gus Yusuf.

"Waalaikumsalam, sayang," jawab gus Yusuf.

Saat Humai menyentuh tangan gus Yusuf lalu mencium nya, dengan gerakan cepat gus Yusuf memegang ubun-ubun Humai sembari membacakan doa,

"Allaahumma innii as-aluka khoirohaa, wa khoiro maa jabaltahaa 'alaihi, wa a'uudzu bika min syarrihaa, wa syarri maa jabaltahaa 'alaihi,"

"Gus Pangeran rukiyah Jannah ya?" Tanya Humai.

"Tidak Jannah, Pangeran hanya membacakan doa," jawab gus Yusuf sembari mencium kening Humai.

"Ishh, abanggg liat gus Pangeran, masa cium-cium Humai," ucap Humai mengadu kepada sang kakak.

"Maaf Humai, abang juga tidak bisa berkata-kata," jawab Aiman kaget dengan apa yang dilakukan gus Yusuf.

"Sudah, sudah, sini Jannah masuk mobil, kita pulang dirumah sudah banyak yang menunggu," ajak gus Yusuf.

"Okey gus Pangeran," jawab Humai.

Dengan wajah yang masih kaget, Aiman berucap, "Gus... Itu tadi? Astaghfirullah gus, jangan sampe Humai curiga,"

"Kamu selalu berisik, Jannah tidak akan curiga. Kamu tenang saja, dan diam," jawab gus Yusuf.

ツ¯♡➳♡¨̮॰*ãₗɦãӍᵈꪊₗᶤ𝑙𝑙ãɦ*॰¨̮ ♡➳♡¯ツ

Tandai typo ...

Jangan lupa vote nya kawan-kawan. Dengan 1 vote kalian, insyaAllah kalian mendapatkan pahala karena sudah membuat saya senang.

Dalam kitab Al 'Athiyyatul Haniyyah dijelaskan, barang siapa yang membahagiakan orang mukmin lain, Allah Ta'ala menciptakan 70.000 malaikat yang ditugaskan memintakan ampunan baginya sampai hari kiamat sebab ia telah membahagiakan orang lain.

Target vote: 700
Follow Ig: merindu_senjaaa__a
Panggil aku cahaya, bukan kak, bukan author, dan juga bukan Thor, terimakasih ☺️☺️☺️🫶🫶🫶

Terimakasih untuk yang sudah membaca ...

Continue Reading

You'll Also Like

1.4K 51 6
Assalamualaikum semua,ini cerita pertama aku jangan lupa vote komen dan follow akun kay ya,jangan copy cerita oke Balqis Khansa Ayla,seorang gadis sm...
601 47 13
Adnan, seorang santri pon pes Nurul musthofa tak menyangka di saat liburan maulidnya harus mengalami masalah yang membuatnya harus menikah dengan se...
687K 51.9K 45
(Diharapkan follow terlebih dahulu sebelum membaca🙏) Kisah seorang gadis bernama FEBYANA(Ana) yang bertransmigrasi ke dalam novel yang dia baca keti...
5.5K 445 14
"mungkin..diantara doa dan sholawat yang terlambungkan dilangit untuk seseorang yang kita kira bisa mendapatkan orang tersebut, ternyata ada yang leb...