He Fell First and She Never F...

By vousmezera

269K 21.2K 3K

"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, to... More

1
2
3
4
5
6
7
8
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
44 (a) - Edisi LDR Sementara
44 (b) - Edisi LDR Sementara
45
46
47
48
49
50
51-Flashback (Spesial) Edisi Lebaran
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
attention please‼️please read until the end‼️
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97

9

2.6K 151 2
By vousmezera

Hampir seminggu Vanessa dan Mayted tidak bertegur sapa dan seminggu itu juga tidak ada pertikaian setiap pagi. Vanessa memang masih suka telat bangun, tapi yang membuatnya senang adalah Mas Deril dan Mas Agung tidak membangunkannya seperti yang dilakukan Mayted. Mereka tidak memarahinya, bahkan meneriakinya seperti Mayted biasanya.

Walaupun sering berpapasan, sering berada di satu meja makan, dan terkadang Vanessa yang beberapa kali mampir ke Kemhan, tidak jarang ia melihat kehadiran Mayted. Malahan sering sekali. Tapi memang ia tidak peduli dan tidak mau tahu apapun.

Dan tentunya keduanya sama sama tidak ingin membuka obrolan, hanya saling pandang, tapi memang lebih sering Mayted yang diam diam memperhatikan Vanessa. Sedangkan Vanessa? Mungkin bisa dihitung jari.

Setelah beberapa hari pemilu dan merayakan keunggulan quick count sementara, hari ini Mayted menemani Bapak di Kantor Kemhan saja, menerima berbagai ucapan dari berbagai kepala negara atas kemenangan sementara Bapak.

Hari ini juga ada kedatangan Duta Besar Tiongkok dan Mayted tengah sibuk sibuknya mengurus semua jadwal Bapak. Namun, tentu ia tidak lepas tangan dengan keamanan cucu Bapak, termasuk kedua cucu laki laki Bapak. Setiap hari Mayted mengecek jadwal keseluruhan cucu Bapak dan menanyakan kegiatan mereka satu per satu kepada ajudan yang menjaganya.

"Jadwal cucu Bapak hari ini apa saja?" Tanya Mayted disela sela kesibukannya bertanya kepada ajudan yang menjaga mereka di grup ajudan yang berisi sekitar 20-25 orang.

"Mbak Ati ada kuliah sampai sore Pak, sekarang saya masih ada di lingkungan Untar."

"Mas Habib lagi ada kegiatan di kantor PLN bang, saya hanya bisa memantau dari jauh karena sepertinya sangat sibuk sekali."

"Mas Bintang lagi ikut rapat di kantor DPR bang ikut menyaksikan Pak Budi menjadi perwakilan Gerindra, seperti pembicaraan Mas Bintang dengan Bapak dua hari yang lalu, sepertinya Mas Bintang pulang sesuai jam kantor."

"Mbak Vanessa?" Tanya Mayted di grup.

"Mbak Vanessa hari ini seharian di kampus Pak, ngejar tanda tangan dosen pembimbing dan akan daftar sidang."

"Skripsinya sudah selesai ya berarti?" Tanya Mayted lagi.

"Sudah Pak, tadi Mbak Vanessa senang sekali saat skripsinya di ACC. Sepertinya akan pulang malam setelah dapat tanda tangan dosen pembimbing, tadi Mbak Vanessa mengirim pesan kepada saya kalo Mbak Vanessa akan pulang malam karena ngumpul bersama teman temannya nanti di Kemang."

"Kemang? Ngumpul dimana Der?" Tanya Mayted lagi.

"Saya belum tahu Pak, tapi sepertinya saya tidak bisa menjaga Mbak Vanessa sampai selesai karena Bapak membutuhkan saya nanti malam." Balas Deril dari sebrang sana.

"Ya sudah, kamu pastiin Vanessa jangan menyentuh bar/club ya Der karena setahu saya di Kemang kebanyakan tempatnya seperti itu, berbahaya soalnya apalagi di waktu pencalonan Bapak, bisa panjang urusannya. Takut karena hal itu bisa menurunkan elektabilitas Bapak. Kalo Vanessa tetap rewel dan kemungkinan ngumpul di salah satu tempat itu, biar saya yang susul." Balas Mayted di dalam grup ajudan itu.

"Kenapa Ted?" Sepertinya Bapak sadar jika dirinya sedang tidak tenang.

"Ini Pak, Mbak Vanessa." Ujar Mayted ragu.

"Kenapa cucuku?" Tanya Bapak bingung.

"Hari ini skripsi Mbak Vanessa di ACC dan akan daftar sidang." Sahut Mayted.

"Alhamdulillah, bagus dong. Terus kenapa kamu khawatir?" Tanya Bapak lagi.

"Saya dapat kabar dari Deril, karena dia hari ini menjaga Mbak Vanessa. Deril dapat kabar dari Mbak Vanessa kalo Vanessa pulang agak malam, karena mau ngumpul sama teman temannya di daerah Kemang. Saya hanya kepikiran saja Pak kalo seandainya Mbak Vanessa nginjak tempat seperti bar/club. Saya sebenarnya tidak masalah karena sebelumnya Mbak Vanessa memang sudah biasa kesana dengan penjagaan yang ketat, hanya saja disituasi pencalonan Bapak, itu sangat berbahaya dan riskan." Jelas Mayted dengan detail kepada Bapak.

Sedangkan Bapak terdiam dan seperti sedang berpikir.

"Berarti Vanessa belum kasih kepastian akan ngumpul dimana?" Tanya Bapak.

Mayted menggeleng."Belum Pak"

"Gini saja, kalo memang dia akan kesana, kamu susul saja nanti malam Ted. Biarkan saja dia melepas penat dan merayakan kerja kerasnya disana, saya tidak masalah, hanya saja kamu tolong jaga cucuku itu, sebenarnya saya sangat percaya dengan kamu dalam menjaga Vanessa. Biarkan saja beberapa hari ini kamu tidak ikut menjaganya, kita ikutin saja keinginannya dulu, nanti kalo suasana sudah membaik dan keadaan hatinya sudah membaik, baru kamu ambil alih lagi. Tapi untuk yang ini tolong kamu yang jaga ya, Ted. Karena saya juga ada urusan dengan Deril, nanti kamu gantian saja dengan Deril." Jelas Bapak dan perintah ini akan dikerjakan langsung oleh Mayted nanti.

"Eh tapi kamu jangan berpakaian seperti ini loh, Ted. Bawa baju ganti kan kamu?" Tanya Bapak memastikan.

"Aman Pak saya ada baju ganti di mobil." Mayted tersenyum tipis.

"Cucuku pada pulang ke Hambalang nanti, kamu antar saja Vanessa ke Hambalang ya. Nanti kalo Mbak Yanti tanya anaknya dimana, kamu terus terang saja." Ucap Bapak dan Mayted mengerti itu.

"Ted." Panggil Bapak lagi.

"Iya, Pak?" Balas Mayted.

"Belum maafan sama Mbak Vanessa ya?" Tanya Bapak lagi, sepertinya Bapak memperhatikan interaksi antara Vanessa dengan dirinya yang akhir akhir ini tidak pernah bertegur sapa.

"Maaf Pak, belum." Mayted sedikit takut jika Bapak marah besar kepadanya.

"Kenapa belum, Ted?" Bapak penasaran alasan sebenarnya.

"Saya agak takut sama Mbak Vanessa, Pak. Kayaknya Mbak Vanessa marah banget sama saya, setiap saya melirik Mbak Vanessa, Mbak Vanessa malah ngalihin pandangannya. Saya setiap hari tidak tenang kalau tidak akur sama salah satu cucu Bapak, dengan artian tidak dengan Mbak Vanessa saja, tapi ketiga empat cucu Bapak yang lain. Saya salah banget ya Pak kalo tegas sama Mbak Vanessa? Karena Mbak Vanessa selalu menganggap saya marah padahal bawaan saya kalo ngomong memang seperti itu." Mayted curhat ke pusatnya langsung.

Bapak tertawa kecil. "Kamu suka ya sama cucuku yang rewel itu?"

Mayted terkejut bukan main, lidahnya tak bisa ngomong, tak bisa ia mengucapkan satu kata pun.

"Jangan pucat gitu, Ted. Kamu ini lucu sekali, prajurit kopassus bisa bisanya takut dan nyalinya ciut karena terciduk suka sama seorang perempuan." Sepertinya Bapak senang sekali meledeknya.

"Maaf Pak, saya akan mengendalikan perasaan saya sendiri." Hanya itu yang bisa Mayted katakan. Memang sepertinya Mayted jatuh suka kepada Vanessa, tanpa ia sadari.

"Loh loh kamu ini, saya tidak melarang apalagi menantang perasaan kamu, Ted. Kamu kan tahu saya tidak pernah melarang siapapun mendekati kedua cucu perempuanku. Kamu tidak ingat bagaimana ketika Rafi menyarankan saya untuk menjodohkan kamu dengan Vanessa? Saya malah bertanya pendapat kamu kan?"

"Silahkan, Ted. Tapi yang harus kamu tahu, Mbak Vanessa itu masih trauma dari segala hal. Termasuk perceraian orang tuanya dan hubungannya sendiri di masa lalu. Kamu tahu persis cerita dari kedua hal itu. Saya merasa Vanessa belum siap untuk membuka hatinya sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Bahkan saya juga tidak tahu, Ted. Kamu sudah tiga tahun lebih menjaga dan mengawalnya. Sifat, karakter, kebiasaan dia kamu sudah tau semuanya. Vanessa sudah banyak terluka, saya hanya tidak ingin cucu saya jatuh ke tangan yang tidak bisa menerima keadaannya—"

"—Kalo kamu merasa bisa dan siap menghadapi segala sifat dan karakter Vanessa, saya beri jalan. Tapi kalau tidak, jangan coba coba, Ted. Saya tidak mau kamu terluka lagi seperti masa lalu kamu dan saya tidak terima cucu saya merasakan sakit lagi. Saya sangat menjaga Vanessa, kamu bisa lihat perbandingannya ketika saya kepada Mbak Ati. Saya tidak mau kalian sama sama terluka. Terutama kamu, Ted. Saya juga takut Vanessa tidak bisa menerima perasaan kamu karena Vanessa belum bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Vanessa susah untuk jatuh cinta dan percaya sama laki laki. Dua laki laki di hidupnya sudah menyakitinya tanpa ampun. Kamu tahu persis itu."

Mayted hanya bisa mendengar segala ucapan dan jawaban dari Bapak. Sepertinya Bapak berada diantara memberi izin atau tidak. Alasannya tidak karena Bapak takut Vanessa akan menyakitinya dengan cinta tak terbalas. Tapi, setelah Mayted mendengar segala ucapan Bapak siang ini, ia menyadari bahwa dirinya memang sudah jatuh cinta dengan Vanessa.

Seminggu ini ia sangat tersiksa, tidak bisa menjaili Vanessa, tidak bisa membuat gadis itu kesal, dan tidak bisa melihat bareface wajahnya yang sangat polos itu di pagi hari. Kegiatan seperti itu memang membuatnya frustasi dengan segala keterlambatan Vanessa, tapi dari situ Mayted bisa bercanda dengan gadis itu, melupakan rasa lelah dari pekerjaannya yang sangat padat.

Mayted tidak tahu perasaannya ini akan berakhir bagaimana. Jika pada akhirnya ia akan jatuh cinta sendirian, ia tidak menyesalinya. Jika cintanya bertepuk sebelah tangan, ia juga tidak menyesalinya. Yang ia sesalkan adalah takut jika Vanessa tidak pernah tahu akan perasaannya.

Mungkin satu hal yang pasti ia harus bersikap biasa biasa saja untuk saat ini. Tidak ingin membebani Vanessa karena perasaannya. Itu bukan urusan Vanessa, mau dirinya suka atau tidak, Vanessa tidak semudah itu untuk diluluhkan.

Continue Reading

You'll Also Like

89.3K 6.7K 32
Ceritanya ngebuat kalian seneng deh pokoknya. Namanya juga HAPPINESS. Happiness is a choice, not a result. Nothing will make you happy until you choo...
763K 36.5K 39
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
1.5M 89.5K 69
Antara fans dan idola yang tidak sengaja dipertemukan.
25.7K 1.3K 35
Berita pernikahan Kim Junmyeon usai menjalani wajib militer dan Kim Jisoo usai memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak dengan agensi membuat para...