empat dokter dengan delapan suster kini sedang berlari sembari mendorong cepat brankar dengan seorang namja tampan yang terbaring lemah diatas nya
Taehyung langsung dimasukkan ke dalam ruang operasi tempat terakhir dimana anak itu yang akan berusaha matian matian untuk mempertahankan kehidupan nya seorang diri
tidak ada yang bisa menemani nya didalam ruangan itu kecuali dokter dan suster dengan sosok berjubah hitam yang menunggu dengan setia dan sabar nya menunggu anak pendosa itu untuk siap ikut bersama mereka
disisi lain Jeon Jungkook cahaya yang saat ini benar benar dibutuhkan kehadiran nya oleh kegelapan. menangis meraung-raung memohon kepada semesta untuk tidak hancur terlebih dahulu sebelum dirinya benar benar sudah bahagia dengan kegelapan nya
"dad— maafin keegoisan ku dad hiks__ maaf__ maaf__ maaf hikss__ aku bahkan sudah hiks__ sangat malu menampakkan wajah ku hiks__ dihadapan mu hiks__" menyembunyikan wajah nya di lipatan tangannya yang bertumpu diatas lutut yang tertekuk, menangis sejadi jadinya disana
suara merdu yang selalu terdengar lembut itu bahkan sudah serak hampir kehilangan suaranya. di tengah malam dengan langit mendung yang siap menumpahkan air mata nya dengan suara petir dan guntur yang beradu seakan mengajak Jungkook untuk berlomba lomba menunjukkan kesedihan siapa yang paling menyakitkan
kegelapan yang siap menumpahkan tangis nya apa cahaya yang sudah hampir kehilangan kesadaran nya hingga tangis dari kegelapan membuat Jungkook menahan diri untuk tetap menjaga kesadaran nya
hujan dari gelap nya awan diatas langit seakan memberikan sinyal untuk Jungkook, kalimat kalimat yang terlontar dari bibir sang daddy membuat dada nya semakin sesak suara nya yang serak tak mampu lagi mengeluarkan suara sangat pedih hingga sulit untuk mencari obatnya
tubuh Jungkook sudah basah kuyup diguyur hujan deras darah kering milik daddy nya bahkan enggan untuk meninggalkan nya
ingatan Jungkook kembali lagi saat ia dengan tanpa rasa bersalah nya berkata dengan mudah. bersumpah dan berjanji kepada daddy nya lalu melanggar nya hingga mengakibatkan pertumbuhan darah dengan satu nyawa yang pergi karena keegoisan nya
janji itu sumpah itu adalah awal mula terjadinya pertumpahan darah. kedua tungkai yang bergetar itu memaksa diri untuk memutar arah menuju keberadaan sang Daddy
"baby berjanjilah sayang apa pun yang terjadi baby tidak akan meninggalkan Daddy"
"baby promise dad"
"apa daddy bisa memegang janji mu sayang, apa kau akan tetap bersama daddy jika tau yang sebenarnya tentang siapa daddy"
"umm~~ daddy bisa memegang ucapan baby, baby koo bersumpah demi daddy yang baby cintai dan sayangi tidak akan pernah meninggalkan daddy, apa pun yang terjadi"
"apa pun baby"
"kenapa Daddy bertanya seperti itu"
"katakan sayang, apa pun itu?''
"apa pun Daddy, baby bersumpah apa pun yang terjadi baby tidak akan meninggalkan daddy"
obrolan ringan yang berubah menjadi malapetaka. kedua tungkai Jungkook berjalan dan terus berjalan, langkah Jungkook sempoyongan, memegangi kepalanya dan menutup erat telinga nya ketika tangisan sang daddy yang memohon kepada nya kembali terdengar
petir terus menerus bersuara hujan turun makin deras, guntur semakin semangat menyahuti teriakan petir. perasaan Jungkook semakin dilanda kekhawatiran
berlari sekuat tenaga di gelap nya malam mengabaikan pakaian pendek dan kaki tak beralas itu terinjak-injak dengan benda-benda tajam yang seperti sengaja ditabur di sepanjang pinggir jalan raya membuat kaki itu tersobek sobek mengeluarkan darah nya yang bercampur satu dengan air hujan
telapak kaki Jungkook semakin dipaksa untuk berlari bersamaan dengan teriakan memohon yang teramat pilu dari daddy-nya, semakin erat jungkook menutup telinganya semakin keras pula permohonan pilu Daddy nya
"ARGHHH!!!!.... hiks... sakit hiks... kenapa sakit sekali sayang hiks..."
"hiks... baby peluk Daddy sayang hiks... daddy mohon hiks..."
"sa_sayang hiks... ka_kau sudah berjanji kepada daddy tadi hiks... apa kau akan meninggalkan Daddy baby hiks..."
"sayang... daddy mohon jangan diam hiks... kau sudah berjanji hiks... dengan Daddy tadi baby hiks..."
"ARGHHH!!!!... JUNGKOOK!!!... Taehyung mohon hiks... jangan tinggalkan Taehyung Jungkook, kau sudah bersumpah tidak akan meninggalkan Tae tadi hiks..."
"hiks... i_iya Tae me_memang pem_pembunuh hiks... Tae pembunuh hiks... ta_tapi Tae tidak mau hiks... Jungkook ninggalin Tae hiks... Jungkook nyawa Tae hiks...."
"Hiks... Iya Jungkook hiks...iya hiks... Tae memang gila hiks... Tae tidak waras hiks... Tae pembunuh tapi Tae cinta Jungkook hiks... ARGHHHH!!!!"
"TIDAK!!!... tidak baby hiks... jangan tinggalkan daddy sayang hiks... baby sudah berjanji hiks... tadi bahkan sudah bersumpah hiks..."
"argghhh~~ daddy mohon sayang jangan tinggal kan daddy baby hiks..."
"ARGHH!!!... SIALAN!!!... BRENGSEK!!!... hiks, maaf Daddy hiks... maaf"
kaki jenjang Jungkook sudah bergetar hebat membuat Jungkook hampir tidak tahan menahan bobot badannya sendiri, namun isak pilu dari daddy-nya membuat nya semakin semangat untuk terus menggerakkan tungkai nya
selama setengah jam berlari Jungkook tiba di sebuah rumah sakit yang buka 24 jam, menginjakkan kaki nya membuat lantai rumah sakit itu banjir oleh darah dan juga tubuh yang basah terkena guyuran hujan deras
"KIM TAEHYUNG!!!!.... " Jungkook berteriak keras berjalan tertatih tatih menuju meja resepsionis dan meminta data tentang pasien yang bernama Kim Taehyung
kaki nya kembali melangkah dan dapat ia lihat appa Chanyeol nya yang menangis meraung-raung dihadapan sang dokter. Jungkook berlari dan terus berlari air mata masih setia mengalir dengan deras dipipi pucat itu
"maaf kan kami tuan Kim, jika saja kau membawa nya lebih cepat dari ini mungkin kami masih bisa membantu nya dan maaf jika kami harus mengatakan ini____
dokter Lee menahan nafas nya sejenak sebelum kembali berbicara___ jantung tuan muda Kim hancur kami tidak sempat mencari pendonor jantung untuk nya karena tuan muda seperti nya tidak menginginkan kehidupan nya lagi" Namjoon memberikan Bogeman mentah dirahang tegas dokter Lee membuat tubuh itu tersungkur ke lantai yang dingin
"APA YANG KAU KATAKAN BRENGSEK?!!!— TIDAK MUNGKIN JIKA TAEHYUNG TIDAK MENGINGINKAN KEHIDUPAN NYA!!.. TIDAK MUNGKIN!!!" mencengkeram kuat kerah jas dokter yang di pakai dokter Lee dan memberikan beberapa pukulan telak di wajahnya, sampai beberapa petugas keamanan datang untuk melerai pertikaian keduanya
"BAWAKAN JANTUNG UNTUK PUTRA KU!!!... JIKA DALAM LIMA MENIT KALIAN BELUM MEMBAWANYA, AKU AKAN PASTIKAN JIKA HIDUP KALIAN TIDAK AKAN TENANG" teriak Chanyeol, Namjoon segera keluar mengambil satu jantung yang sangat cantik dan bagus untuk Kim Taehyung yang sudah ia anggap sebagai adik kandung nya sendiri
"hiks... Taehyung kita hiks... anak ku hiks... ANAKKU!!!... TAEHYUNG!!!... hiks__ Taehyung" Baekhyun menjatuhkan tubuhnya melihat nanar pintu ruang operasi itu dengan wajah berantakan nya. Seokjin berjongkok merengkuh tubuh ringkih eomma nya dengan netra yang tertuju keruangan sang adik
"daddy" lirih Jungkook namun semua hanya bisa menangis menatap nanar pintu ruang operasi itu. Jungkook berlari menerobos masuk ke dalam membuat suster yang berada didalam ruangan menatap terkejut kearahnya
mata Jungkook memanas ketika melihat bagaimana tangan tangan itu yang ingin mencabuti alat alat diatas tubuh Taehyung nya
Jungkook mendorong semua tangan yang ingin mencabuti alat alat itu sembari berteriak walaupun suara nya yang sudah tak mampu untuk keluar namun dipaksa oleh sang empu hingga membuat mulut itu mengeluarkan darah
Jungkook tak perduli dengan kondisi nya sebab sakit hati Jungkook lebih mendominasi dari pada sakit fisik nya
"MENJAUHHH SIALAN!!!—— DADDY KU BELUM MATIIIII!!!..." Jungkook berkata tegas dengan mulut yang terus mengeluarkan darah kental nya telapak kaki yang juga semakin menganga lebar tidak membuat Jungkook merasakan sakit atau pun mengeluh sedikit saja
keluarga Kim menatap sendu tubuh ringkih Jungkook, menangis tersedu-sedu melihat bagaimana anak itu yang melawan banyak suster yang ingin segera membawa nya keluar namun Jungkook dengan semua kekuatan nya di kondisi nya yang jauh bahkan sangat jauh dari kata baik itu mendorong semua orang yang ingin mendekati nya dan juga Daddy nya
Chanyeol menghampiri para suster itu kemarahan membara menyelimuti dirinya, menggeret beberapa suster itu dengan kasar lalu menghempaskan nya hingga suara tulang patah terdengar. membiarkan kelinci mereka berdua dengan sang daddy
Jungkook mendudukkan dirinya di samping brankar Daddy nya yang terdapat sebuah kursi di disamping brankar nya (gak tau ada apa gak, gak pernah liat soalnya)
menggenggam lembut jemari dingin Taehyung Jungkook mengecup lembut jemari tak terinfus itu berulang kali, menggosok nya agar kembali hangat
"Taehyung bangun hiks... ayo bangun!!!" menepuk nepuk pipi dingin Taehyung, Jungkook terus menerus meminta Taehyung agar membuka matanya, namun tidak ada balasan
"TAEHYUNG BANGUN!!!!.... hiks... BANGUN AKU MOHON BANGUN!!!..." menjambak rambut nya memukul mukul keras kepala nya, Jungkook tidak sanggup ia terlalu lemah untuk kembali berteriak. darah segar mengalir sangat banyak kerongkongan nya seperti terbelah dua. namun ketidakwarasan Jungkook mengabaikan itu semua
"daddy hiks~~ baby koo disini hiks~~ di samping daddy hiks~~ baby bunny nya daddy tidak akan ninggalin daddy lagi" Jungkook menggosokkan kedua tangan nya hingga panas lalu menempelkan nya ke tubuh Daddy nya
"lihat Daddy baby terluka, sakit sekali" Jungkook berucap manja, mendayu kan setiap katanya tangisan nya terhenti diganti kan dengan bibir yang mengerucut lucu, namun sekarang malah terlihat mengenaskan bibir Semerah cery alami itu tidak seperti dulu darah masih saja mengalir menuruni bibirnya
"baby koo akan peluk daddy yaaa~~ Daddy pasti kedinginan kan__ kalau nanti Daddy udah cukup istirahat nya baby kookoo bakalan cium Daddy hehe" tertawa gemas mendengar kata katanya sendiri tangan gemetar itu memeluk tubuh erat tubuh Daddy nya
"daddy itu penjahat nya baby kookoo, baby tau daddy akan bangun sebentar lagi iya kan dad" mengecupi seluruh tubuh Taehyung, jungkook sudah gila. mental nya sudah terguncang sangat dalam
"daddy kalau tidak mau bangun baby kookoo bakalan ikut Daddy___
mendongak kan kepalanya keatas menatap tajam langit langit ruang operasi itu
__ Daddy betah di atas sana?!!.. kalok gak betah sini turun!!.. baby udah buka tangan selebar ini.lihat, baby kookoo akan peluk daddy ayo turun daddy" Baekhyun dan Seokjin menutup mulutnya menahan tangis ketika melihat kelinci mereka dari balik pintu kaca ruang operasi itu
Baekhyun pingsan tubuh nya terjatuh didepan pintu operasi, Chanyeol dengan panik membawa tubuh itu keruang lain. seokjin?... ia masih mendudukkan dirinya lemas dengan mata yang sesekali melirik kearah dalam, setia menemani adiknya hingga tuhan memberikan kesempatan untuk kedua kalinya kepada adinya
"daddy hiks... maafin kookie hiks... maafin kookie dad hiks... kookie mohon dad kembali lah hiks... peluk kookie dad... " Jungkook menangis tersedu-sedu dirinya begitu rapuh melihat netra Daddy nya biasa nya menatap nya penuh kelembutan dan cinta kini tertutup dengan sangat rapat
"ARGHHH!!!!.... hiks... sakit hiks... kenapa sakit sekali Daddy hiks..." memukul dadanya keras guna membantu mengurangi sesak di dadanya yang seperti terhimpit oleh dua bongkahan batu es besar
"daddy... kookie mohon jangan diam hiks... kita sudah berjanji hiks...tadi hiks..."
"argghhh~~ kookie mohon Daddy jangan tinggal kan baby daddy hiks..."
Jungkook seolah olah tengah mengulang perkataan Daddy nya, tadi Daddy nya yang meracau untuk tidak ditinggalkan dan sekarang dirinya lah yang meracau meminta untuk tidak di tinggalkan
TBC~~