LUKA

By SALCIK

51.9K 2.6K 121

Xavier itu bahagia Xavier itu hidup enak, punya segalanya bisa mendapatkan apa yang ia mau itulah yang diliha... More

1. Prolog dan perkenalan
2. kebencian Xavano
3. GENG APS
4. persahabatan Xavier Dkk
5. Ada apa dengan Xavier?
6. sedikit motivasi
7. nasehat tentang cinta
8. mulai khawatir?
9. mulai terungkap?
10. sedikit tragedii di arena balap
11. Xavier egois?
12. kehidupan Xavier
13. mengalau
14. luka di tubuh Vier
15. lagi-lagi tamparan
16. malming
17. sedikit kasih sayang Ananda
18. kekejaman keluarga MICKY
19. sebuah pelukan
20. tinggal serumah
21. luka yang sesungguhnya
22. mereka yang tidak punya hati?
23. menginginkan kematian nya?
24. operasi?
25.baik apa jahat?
26. menjualnya?
27. kegilaan Xavier
28. operasi dan mengikhlaskan?
29. Ayah luka, Vier juga harus luka
30. Sebuah siksaan
31. Koma
32. sepucuk kebahagiaan
33. menyembunyikan luka Dengan senyuman
34, Sebuah Taman
35. menghabiskan waktu bertujuh
36. pulang
37. menukar kebahagiaan, Xavier
39. pembalasan Xavier
40. pindah sekolah?
41. hanya waktu tiga bulan?
42. waktu bersama Usep dan Elang
43. kasih sayangnya yang tulus?
44. Sahabat sejati, Vier?
45. Ada apa dengan, Xavano?
46. mendapatkan Luka lagi?
47. kembali Koma
48. fakta or gak?
49. sebuah wasiat dan janji Xavier
50. aneh dan mimpi
51. sebuah fakta?
52. Pergi?
53. bertahan atau pergi?

38. GABUT

772 46 1
By SALCIK

HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
YANDI YANG TYPO

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 😁😁
MAU NYA SIH DI FOLLOW JUGA 😁😁😁

Follow dong akun ig aku sama Vier, masih baru, tapi akun Vier jarang aktif 😞😞 orang nya sibuk di RS



******

"KEBAHAGIAAN ITU
Bukan perihal kesenangan
Atau selalu terlihat tertawa lepas
Kebahagiaan itu adalah
Pemahaman diri pada keadaan
Yang sedang di jalani
Pahit manis tawa tangis
Merupakan sebuah kenyataan
Dalam cerita kehidupan."

CITRA LESTARI JORDI

******


sungguh Bara dan Rafael tak habis pikir dengan Ariska, menyuruh Xavier ikutan tinju, tadi Rizal mengabari Bara tentang keadaan Xavier, Xavier sudah cukup membaik.

Bara menggenggam tangan Xavier yang terbebas dari infus, dilihat wajah sang Putra yang begitu pucat.

"udah buat anak nya kaya gini, sekarang gak ada itu batang hidungnya Nenek peot."

"kamu bisa diam!? Vier bisa bangun mendengar suara mu, terus mengoceh saja." ingin sekali Bara membuang mulut Rafael, mulut Rafael itu bawel, jangan salahkan Raffael nya salahkan mulut nya!

"ck, Rafa mau sekolah, kalo Vier bangun kabarin."

Bara memandang kepergian Rafael dengan Datar, hei sekolah apa kalo jam sudah menunjukkan angka jam dua belas siang!

****

"gue liat-liat dari pagi ada yang kurang?"

Elang menatap sinis pada Xavano yang terus meroceki dirinya dah teman-temannya.

"udah di buang Lo sama teman-teman Lo itu? kerjanya buntuti kita mulu." Usep tak kalah sinis berbicara dengan Xavano.

Xavano hanya diam, entah kenapa sedari tadi Xavano terus memikirkan Xavier, makin ke pikiran saat Xavier tidak sekolah hari ini.

"kembaran gak guna gini ini."

"kembaran nya udah berkorban, eh situ malah gak tau diri."

Xavano mengerutkan keningnya, maksud Citra dan Kila apa? "maksud Lo berdua apa?"

"maksud kita?"

"muka Lo kaya monyet!"

"SIALAN!!"

****

Xavier kira Bara dan Rafael akan mengintrogasi dirinya kenapa mengikuti tinju, ternyata tidak.

"hari ini kamu udah boleh pulang, pulang ke rumah Daddy, mau?"

"iya Vier mau."

Bara mengelus pucuk rambut Xavier.

"ASSALAMUALAIKUM AHLI MAKSIAT."

"manusia yang di isi jiwa iblis gini." Xavier menatap datar sahabat-sahabat nya, salam sih salam tapi yang bener.

"lagi nyindir diri sendiri?" Elang menatap sinis Xavier.

"sesama iblis diam."

"termasuk Bang Rafa."

Rafael menyesal telah berbicara, tau gitu mending diem.

****

setelah acara menyindir iblis, kini Xavier dan sahabat-sahabat nya sedang berada di taman rumah sakit.

"hidup gue gini-gini amat yah, udah hampir mati beberapa kali tapi masih aja hidup lagi."

"syukuri goblok! malah ngeluh Lo."

"kalo kelurga gue berubah pasti gue bersyukur banget Lang."

Elang menatap Xavier dengan lembut. "sembuh untuk kita V! sekarang udah ada Om Bara sama Rafael yang sayang sama Lo, Lo tega ninggalin kita?"

Xavier terdiam kala Elang memangil nya dengan sebutan V, V adalah panggilan Xavier saat kecil.

cukup lama mereka diam, seketika jadi rame saat Usep berbicara.

"Lo berdua homo? tatapan mulu?"

BGUH!!!

"BANG-" Usep menghentikan omongannya, menatap tajam ke arah Elang. "sialan Lo! ngapain nonjok gue?'

Xavier menatap jengah pada Usep. "kalo ujung-ujungnya mau berkata kasar, gak usah di berhentin itu kata bangsat."

"Udah-Udah! omongan kalian sedari tadi gak ada yang bener."

"kita dari dulu gak bener Cit!"

Citra diam-diam mengangguk, sedari dulu memang sahabat nya tidak ada yang bener, ah termasuk dirinya sih.

"gue diam! gue gabut." Kila berdiri dari duduknya, "Lo pulang kapan?"

"hari ini."

Tanpa mereka sadari ada tiga pasang mata yang melihat nya sedari tadi.

"Vier masuk Rumah sakit?"

Xavano berdehem. "Mungkin sahabat-sahabat nya."

"Buta mata Lo? Jelas-jelas Xavier yang di infus." Ingin sekali Fitra mencolok mata Xavano tapi tangannya sakit gara-gara terkena minyak panas.

"Gue perhatiin Vier sering masuk rumah sakit."

Dalam hati Xavano membenarkan omongan Gorge. "Bodo lah Bukan urusan gue. Mau mati sekalipun gue gak perduli!"


"WOII CUNGKRING!!!"

Xavano, Gorge dan Fitra kaget bukan maen saat Usep berteriak.

"Nah bener Sep, mereka cungkring, buktinya Lo bilang cungkring mereka pada liat ke arah Lo."

"WOI NGAPAIN LO PADA DI SINI?"

Karena berisik karena teriakan Usep. akhirnya Xavano, Gorge dan Fitra pergi mendekati Usep.

"Congor Lo gak bisa diem?"

"Gak! Tuhan menciptakan mulut buat berbicara."

"Masalahnya Lo bukan bicara lagi, tapi udah ngebacot!" Ketus Fitra tapi detik berikutnya ia meringis kala tangannya kembali perih, mungkin karma karena berkata kasar.

"Mulut Lo pada kaya gak pernah istighfar, itu mulut gak ikut pengajian? Kasar mulu."

Elang menepuk pundak Xavier. "Kalo nyindir itu, gak usah nyindir diri sendiri juga."

"Gak papa, gue nyindir juga untuk gue sendiri."

"Kesannya Lo tetap nyindir kita!"

"Btw Lo kenapa masuk rumah sakit?"

"Lo sendiri?" Bukannya menjawab pertanyaan Fitra, Xavier justru balik bertanya.

"Kena minyak panas."

"Gue cuma kecapean aja."

"Kecapean gundul mu." Gumaman citra sangat kecil sehingga yang lain tidak mendengar nya.

"Masuk kamar Lo, Papa udah chat ini." Elang menunjukan Room Chat bersama sang Papa.

"Kuy lah, tapi gendong yah." Xavier tersenyum tanpa dosa ke arah Usep dan Elang.

"Gendong aja, berat Vier cuma sebatas beras satu gantang."

"SIALAN LO! SEP."

TBC..



"Biarlah Allah
saja yang tahu
Dunia tak perlu tahu kau kenapa Karena dunia pun takkan mempedulikan itu Jika ada yang peduli, hanya sedikit saja yang benar-benar begitu Kebanyakan hanya sekedar penasaran Kemudian pergi dan berlalu
Tak perlu banyak berharap pada manusia Biarlah Allah saja yang tahu
sabarlahdiriku
_Cukup Allah_
Tidak perlu berharap banyak pada manusia, karena mereka hanya tahu apa yang kita tampakkan Sedangkan Allah selalu tahu apa yang kita rasakan."

OTAK KU BUNTU GAK ADA IDE😭😭
AKU UP KARENA GABUT 😭😭

OH YAH KENAPA AKU JARANG UP?
KARENA HP AKU GAK PULIH SEPENUHNYA, HP AKU GAK BISA DI MATIIN BELUM LAGI CASAN AKU YANG LEMBAT NGISI NGECAS SEHARIAN DAN SEMALAMAN CUMA DAPAT 30%

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 107K 49
Yolanda berpacaran dengan Gino. Hingga waktu membawanya pada Fakta bahwa Gino yang tampan memiliki selingkuhan yang tampan. Desakan menikah semakin...
34.7K 3.2K 32
Ikut serta dalam project 30 day writing challenge with sassi & Semesta Rasi "Hubungan yang sesungguhnya adalah ketika sama-sama sudah tidak saling be...
6.4K 457 17
Novel Terjemahan Penulis = Manusia Karang Judul = 重生后大佬她征服了全世界 Setelah kematian yang tragis, dia melakukan perjalanan ke negeri fantasi.Seratus t...
2.4M 129K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...