ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴs

By DiazOktaFiqi

37.4K 6.3K 760

Judul : ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴs Author : DiazOktaFiqi Genre : BL| Fiksi | Romance | Medic-Militer Request: SintaPurnama48... More

ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴs
JT 1
JT 2
JT 3
JT 4
JT 5
JT 6
JT 7
JT 8
JT 9
JT 10
JT 12
JT 13
JT 14
JT 15
JT 16
JT 17
JT 18
JT 19
JT 20
JT 21
JT 22
JT 23
JT 24
JT 25
JT 26
JT 27
JT 28
JT 29
JT 30
JT 31
JT 32
JT 33
JT 34
JT 35
JT 36 END
JT SEQUEL ¹
JT SEQUEL ²
JT SEQUEL ³ OFF

JT 11

816 141 28
By DiazOktaFiqi



















*

*SLAP!

*Tak!!

Seorang pria berdiri dengan tubuh kaku dan wajah pucat tidak berani bergerak, setelah dua detik berlalu dan menyadari dimana benda tajam itu menancap dan benar benar tidak bermaksud membidik dirinya, dia lantas berdecak marah.

" Oh, shit!!! "

Melepaskan sepatu boots tebal khas ketentaraan itu lalu melemparkannya kepada sosok yang menjadi pemicu amarahnya tersebut dengan ekspresi jengkel, lebih lagi ketika melihat sang lawan berhasil menghindar dari serangannya begitu lihai bersama senyum miringnya. Mendadak dia ingin mengeluarkan senapan dari balik pinggang.

" Seperti biasa, tidak pernah berhasil. "

Cetus dari sosok yang kini dengan santai merebahkan tubuhnya di ranjang tunggal besi itu tanpa memperdulikan tatapan membunuh dari si pemilik ruangan. Namun, setelah beberapa saat mencoba menahan nafas dan mengatur emosi, ia lantas mendengus lalu melengos menuju gantungan kain, mengambil handuk-

" Setelah sekian lama, akhirnya ingat untuk kembali kesini? "

Pria yang berbaring terlentang hanya meliriknya sekilas lalu kembali menatap kosong pada langit-langit kamar.

" Ada sesuatu yang harus ku kerjakan disini. "

Suara dengusan terdengar kasar, "Seperti yang di harapkan darimu. "

Dan segera setelah itu suara kekehannya terdengar, yang mana membuat pria yang memegang handuk lantas mengerat, menatap pemuda yang masih terkekeh itu dengan raut wajah jelas sangat terkejut. Merasa di perhatikan dengan tatapan panas, dia lantas berhenti, mengangkat satu alis dan bertanya, " Apa? "

" Apa? Akulah yang harus bertanya padamu, kau sedari awal muncul sudah sangat aneh dan mencurigakan. Apa yang sebenarnya terjadi padamu? "

" Tidak ada. "

" Jangan coba coba berbohong karena kau bukan ahlinya."

" Lalu apa keahlian ku. "

" Menghancurkan hati orang orang diluar sana." (Dalam idom menolak pernyataan cinta banyak orang).

" Sialan! "

" Hei Bung, ini serius, ada apa dengan mu? Jangan katakan sebuah granat berhasil mengguncang isi kepala mu! "

" Tidak. Tidak ada, suasana hati ku kebetulan sedang baik saja saat ini. "

Seperti tidak menemukan akhir jalan, pria yang sedari awal memegang erat handuknya itu lantas mendengus, melenggang malas menuju kamar mandi, membiarkan si penyusup menguasai ranjangnya saat ini. Sedang si oknum penyusup dengan santai memejamkan matanya, namun tidak menghilangkan senyum samar di wajahnya.

Malamnya, kedua pria tersebut duduk berhadapan di sebuah meja kayu kecil masih di ruangan yang sama, dua gelas kopi yang sudah sama-sama kosong menjadi bukti bahwa mereka setidaknya sudah cukup lama duduk disana.

" Apakah kau sudah menemui Jendral dan Letjen? "

" Belum. "

" CK. Serius? Setelah sekian lama menghilang dan setelah kau kembali justru tidak menghadap mereka? Benar-benar...... "

" Apanya yang istimewa dengan menemui mereka lebih awal atau tidak, tidak akan ada yang berubah. Justru sebaliknya kau- Brigjend harus merasa terhormat karena sekelas diriku- Mayjend datang mengunjungi mu lebih dulu. "

" Sampah! "

Mendengar pembicaraan kali ini telah membawa nama pangkat, sosok yang berpangkat Brigjen itu tidak lagi bisa untuk menahan umpatan nya. Ingin melayangkan pukulannya tapi pada akhirnya yang dia dapatkan hanyalah angin karena sosok berpangkat Mayjend itu lebih cepat menghindar darinya.

" Jangan terbawa emosi lebih awal, malam masih sangat panjang? "

" Brengsek! Bagaimana aku tidak emosi jika setiap berbicara denganmu hanya akan membuat darahku naik!? "

" Hahaha... Hidup itu jangan terlalu kaku, bung..... "

" Kau lah yang kaku! Bahkan di usiamu saat ini tidak ada seorangpun yang mau bersama mu!? "

Mayjend berdecak malas, mengetuk ujung jarinya pada permukaan meja kayu mengikuti detak jarum jam.

" Siapa bilang tidak ada seorangpun yang tidak mau bersam ku? " Ujarnya dengan tawa sinis, lalu melanjutkan- " Brigjen, kau salah, bukan tidak ada tapi aku yang tidak menginginkannya untuk saat ini. " Atau mungkin tidak nanti.......







*







" Dimana tata Krama mu!? "

Tiga pria dewasa berada di ruangan yang sama, satu diantaranya yang baru saja menghardik adalah yang tertua diantara mereka menatap marah pada yang termuda, namun justru di balas dengan tatapan acuh bahkan tidak mau berbicara sedikitpun yang mana membuat pria tua itu semakin geram padanya.

" Mayor Jendral Jeon Jeongguk!!! "

Mendengar nama bahkan pangkat nya di sebut dengan lengkap membuat pria muda itu menghentikan permainannya dalam memainkan globe di atas meja, menatap malas pada kedua pria di hadapannya terutama pada pria yang tertua itu.

" Apa? "

" Jeon Jeongguk! Jaga kesopanan mu! "

Pria yang disebut Jeon Jeongguk itu lantas memiringkan kepalanya dan menatap pria yang sedari tadi hanya diam itu barusan juga mencoba menegurnya lantas terkekeh sinis.

" Kesopanan apa yang harus ku jaga jika sejak awal orang yang mengajarkan nya saja tidak memiliki moral? "

*BRAK

" JEON JEONGGUK!!! "

Pria tua itu memukul meja kayu berkualitas tinggi itu dengan sangat kuat. Jangan memandang rendah akan fisiknya yang saat ini sudah sangat jauh dari masa masa jayanya, tapi lihatlah dia dari betapa tinggi nya pangkat di pundaknya yang mana telah membuktikan seberapa besar dan kuatnya dia pada masanya untuk bisa mencapai ke puncak tersebut.

Tidak hanya pria tua itu saja yang marah tapi juga pria satunya, mereka berdua benar-benar menjengkelkan dan hal itu membuat kepala Jeon Jeongguk hampir meledak rasanya akan marah, dan sebelum hal itu benar-benar terjadi, dia dengan kaku berdiri hingga menimbulkan decitan tajam antara kaki kursi dengan lantai di bawahnya.

" Hal inilah yang membuatku malas dan semakin muak untuk kembali. " Ujarnya sebelumnya berbalik- melangkah pergi dari ruangan tersebut, tidak peduli dengan lemparan asbak rokok yang tepat mengenai punggungnya tersebut.  Pergi dengan marah, tanpa salam membanting pintu dengan keras.

BRAK!!!

Sejenak ada keheningan setelah pintu itu benar-benar tertutup, menyisakan dua orang yang saling mengatur emosi.

" Ayah, jaga emosimu. " Ujar pria yang lebih muda kepada yang lebih tua, sekedar mengingatnya untuk lebih menjaga emosi yang mana bisa saja berdampak pada kesehatan tubuhnya.

Dengusan kasar, kembali duduk dan yang lebih muda buru-buru menyodorkan teh untuknya.

" Bocah itu!!! Jika saja dia bukan cucuku! Aku akan mencambuk kakinya sampai putus! "

" Ayah..... "

" Jeon Junghyun, berhenti membela putramu!! "

Jeon Junghyun segera menutup mulutnya rapat-rapat pertanda bahwa pria yang lebih tua yang tak lain adalah Ayahnya sekaligus ketuanya di kemiliteran ini tidak dapat di bantah. Sedangkan Jeon Jeongguk tadi adalah putranya, bisa di katakan mereka masih dalam satu garis keturunan disini namun sayangnya sejak lima tahun silam semuanya mulai berubah, sikap Jeon Jeongguk mulai berubah jauh lebih dingin, dengan kondisi mereka yang hidup dalam kekakuan lantas menimbulkan jurang pemisah semakin luas.

Jeon Junghyun tidak tahu harus memulainya darimana yang jelas semua ini berasal darinya. Dia merasa menyesal namun sayangnya semuanya sudah terlambat dan sulit rasanya untuk memperbaiki semua itu.

Menatap pintu yang tertutup rapat, Jeon Junghyun tidak bisa untuk menghela nafas lelah.

Kapan semua masalah ini akan berakhir?








TBC!!!

Continue Reading

You'll Also Like

268K 21.2K 100
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
171K 19.3K 17
Seorang pemuda tampan sekaligus manis berstatus putra selir yang mencoba untuk bisa bertahan dalam ketidakadilan ibu tirinya, ratu istana itu. Hidup...
171K 8.4K 28
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
ANTARES By ★

Teen Fiction

4.9K 1.2K 10
Antares Gevian Helmi. Remaja laki-laki yang berusia 16 tahun ini, lahir dari keluarga yang cukup terpandang. Ayahnya yang memiliki sebuah perusahaan...