GEAMA CEARCALL [transmigrasi]

ChocoSweeettt által

2.7M 154K 3.7K

DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA ya... Több

Number one
Number two
Number three
Number Four
number five
Number Six
number seven
Number eight
Number Nine
Number Ten
Number Eleven
Number Twelve
Number Thirteen
Number fourteen
Number Fifteen
Number Sixteen
Number Seventeen
Number Eighteen
Number Nineteen
Number Twenty-one
Number Twenty-two
Number Twenty-three
Number Twenty-four
Number Twenty-five
Number Twenty-six
Number Twenty-seven
Number Twenty-eight
Number Twenty-nine
Number Thirty
Number Thirty-one
Number Thirty-two
Number Thirty-three
Number Thirty four
Number Thirty-five
Number Thirty-six
Number thirty seven
Number Thirty eight
number thirty nine

Number Twenty

66.7K 4K 83
ChocoSweeettt által

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

***

Tidak terasa hari ini Alora sudah kembali bersekolah seperti biasa, sungguh sangat malas. Pasti kalian pernah merasakan kan, kalau sudah libur jadi malas untuk bersekolah. Alora menerima bekal dari bi Mina seperti biasa. Alora hari ini di hantar oleh pak Joko, tapi siapa sangka ia harus satu mobil dengan Figo yang juga kembali bersekolah.

Di dalam mobil mereka saling menjaga jarak dan tidak berbincang-bincang, pak Joko yang membawa mobil itu pun merasakan aura permusuhan. Sungguh pak Joko sangat heran dan bingung melihat Alora yang menjadi seperti ini kepada keluarga nya, tapi hal itu juga membuat pak Joko bangga.

Pak Joko sendiri juga menjadi salah satu orang yang melihat pertumbuhan Alora, dari kecil hingga remaja. Gadis itu sudah kehilangan peran semuanya sejak kecil, punya seorang ayah tapi tidak seperti punya ayah, punya seorang Abang tapi tidak mendapatkan peran seorang Abang.

Alora kecil akan selalu sendirian, kadang menangis dan suka berbicara sendiri untuk sekedar menghibur dan juga terkadang ia menangis tanpa sebab. Bi Mina saat itu merasa kasihan dan berniat mengadu ke tuan besar yaitu Gerald. Namun Gerald tampak tidak peduli, bi Mina sudah menjadi seorang ibu , sungguh tidak tega melihat perlakuan seperti itu.

Dengan gajinya sendiri bi Mina membawa Alora periksa ke psikolog, saat itu Alora masih berumur 9 tahun. Alora saat di periksa ia didiagnosis menderita Hypophrenia.

Hypophrenia sendiri suatu gangguan mental yang menyebabkan mereka menangis tanpa sebab. Namun penyakit Alora belum parah sekali karena baru saja terjadi akhir akhir ini, dengan melakukan terapi Alora akan pulih dan benar saja ia sudah pulih dua tahun kemudian, tapi tumbuh jadi seorang anak dengan julukan antagonis, ia selalu semena mena dengan semuanya termasuk bi Mina, Alora seperti orang lupa ingatan bahwa Bi Mina yang membantu nya. Tapi bi Mina merasa tidak apa apa, wajar Alora tumbuh menjadi seperti itu karena semua tekanan yang gadis itu terima. Seperti itulah asal mula Alora tumbuh menjadi sosok antagonis.

Sesampainya di sekolah Alora turun dari mobil begitu pun dengan Figo. Semua orang heboh, melihat kakak adik yang terkenal tidak memiliki hubungan yang baik kini pergi sekolah bersama bahkan satu mobil.

"Cih, alay" decak Alora langsung pergi dari situ.

"Woi bro, tumben banget Lo mau satu mobil sama cewek ular?" Tanya Gerry menghampiri Figo bersama yang lain juga.

"Ck terpaksa" ketus figo.

"Alora makin cakep, makin Badas, kalo tuh anak baik baik udah gue gebet" celetuk Elang yang masih melihat Alora yang berjalan di koridor.

Rey melihat juga ke arah Alora, benar. Gadis itu benar benar berubah,  tidak ada tatapan memuja untuknya, sifat manis untuknya, atau mungkin rasa suka Alora sudah tidak ada lagi untuknya. Tidak, itu tidak  boleh terjadi Alora harus kembali suka padanya. Rey pergi begitu saja.

Rey mencekal Alora dan menariknya ke lorong yang sepi, Alora yang terkejut langsung menyentak hingga cekalan tersebut.

"Ra, gue kalah. Gue suka sama Lo"

Alora sedikit terkejut tetapi, mencoba untuk santai, "oh".

Rey menggelengkan kepalanya tidak percaya, "oh doang?".

Alora menaikkan sebelah alisnya, "jadi gue harus apa? Teriak, kayang, loncat loncat, terbang gitu? Sorry gak minat".

"Lo masih suka sama gue, gue tau itu"

Alora mendengus, capek sekali menjelaskan pada laki-laki di hadapannya ini.

"Nggak tuh, gue suka nya pacar gue Varro".

Rey menggertakkan giginya rahangnya mengeras begitu saja, ia mencengkram kedua bahu Alora. Alora meringis, tiba-tiba seseorang datang memukul Rey hingga tersungkur.

Bugh

Alora membulatkan matanya melihat Varro yang berada di sekolah nya di tambah, menggunakan seragam sekolah bersama dan gak hanya itu, teman teman Varro juga ada.

"Varro"

"Shit" umpat Rey memukul Varro, namun Varro berhasil mengelak dan menendang punggung Rey.

"WOI, LO KOK BISA ADA DI SEKOLAH INI!" Teriak Elang.

Gerry, Figo dan Adnan membantu Rey berdiri. Varro memandang datar mereka semua.

"Ehh Curut ini sekolah umum, suka kita lah mau ngapain di sini" sungut Arzhel.

"Bawa bos, Lo jangan sampe gue buat babak belur" ucap Varro.

Figo hendak menyerang namun, di tahan oleh Adnan. "Lo baru aja masuk bk, mau masuk bk lagi?"

Rey dkk pun pergi, begitu juga kawan kawan Varro yang sangat peka untuk Varro dan Alora. Varro menatap Alora lembut dan mengusap kedua bahu Alora seolah membersihkan kotoran yang baru saja menempel di sana.

"Gue pindah ke sini takut Lo kenapa kenapa, lagi pula sekarang gue gak bisa jauh dari Lo. Lo gak keberatan kan?" Tanya Varro.

Alora menggelengkan kepalanya, ia memeluk Varro "gue seneng, artinya gue bisa ketemu Lo tiap hari" Alora melepaskan pelukannya menatap Varro yang tersenyum kepadanya.

Varro merapikan rambut Alora lalu menggenggam tangan gadis itu, "ayo gue anter ke kelas".

Alora mengangguk, mereka pun berjalan beriringan menuju kelas Alora. Banyak mata yang melihat mereka, ada yang memekik heboh akibat ulah manis Varro, seperti sekarang koridor semakin ramai karena bel masuk sudah mendekati. Tali sepatu Alora terlepas, Varro pun mengikat nya dengan telaten.

"Loranya Varro gak boleh jatuh"

Pipi Alora memerah, ahh Varro selalu berhasil bikin Alora salah tingkah apalagi banyak yang menatap mereka.

"Beruntung banget Alora"

"Huaa baper"

"Mau punya cowok kayak Varro juga"

"Beli dimana sih cowok kayak gitu?"

Varro melepaskan genggaman tangannya saat sudah berada di depan kelas, "belajar yang bener".

Alora mengangguk,"kita gak sekelas?"

Varro menggeleng, "gapapa kan sehati"

Alora tertawa, "geli Var, kayak jamet gitu gombalan Lo".

Varro ikut tertawa, "yaudah masuk gih".

Alora mengangguk dan masuk ke dalam kelas dengan senyum yang terbit sempurna.

"Acie cieee!!" Goda Grey dan Ayna.

"Huaa aku baper tau liat kamu di gituin Varro, pipi aku ikut panas. Kapan yaa aku punya cowok juga" celetuk Ayna.

"Aduhh pasangan satu ini makin di depan aja, Varro gila ya demi Lo pindah sekolah bawa kawan kawannya lagi".

Alora memasang wajah sombong, "kita akan di jadikan ratu sama orang yang tepat, dan kita akan jadi sempurna sama orang yang tepat, dan bagi gue yang tepat itu Varro!" Ucap Alora sedikit meninggikan suaranya, yang berada di kelas itu langsung bertepuk tangan heboh.

Rey yang merasa kalau Alora menyindir nya langsung keluar dari kelas, di ikuti Gerry dan Elang.

***
Varro dan Marvel sedang berada di belakang sekolah yang sepi, guru di kelas mereka sedang sakit jadi tidak masuk. Marvel menaikkan sebelah alisnya sebagai tanda tanya kenapa Varro membawanya ke sini.

"Dua hari yang lalu, Alora kasih gue flashdisk yang isinya itu tentang perempuan yang mirip sama dia namanya Thalita, gue tau itu dari Lo. Siapa dia?" Tanya Varro.

"Kembaran Alora"

"Kembaran?"

Marvel mengangguk,"kembaran yang terpisah dari bayi. Pasti Lo di suruh buat bantu cari dia" tebak Marvel.

"Iya, tumben Lo gak bisa lacak nih cewek"

Marvel mendengus, "dia di urus oleh keluarga kaya raya dan cukup bisa menjaga privasi yang buat susah di bobol".

Varro berpikir sejenak, "gue yakin, itu semua agar gak ada yang tau tentang Thalita, gue mau anak buah gue dan Lo bantu gue dalam permainan Alora".

Marvel berdecak, "tanpa Lo suruh gue udah bantu dia duluan daripada Lo" ejek Marvel membuat Varro melotot tidak terima walaupun kenyataannya.

****

Jam istirahat berbunyi, Varro dkk menuju kantin untuk menyusul Alora dkk yang sudah berada di sana.  Langkah mereka terhenti saat seorang gadis menghalangi jalan mereka karena terjatuh di buat seseorang.

"Rasain,  makanya jadi cewek kok playing victim!" Ucap seorang yang menjadi salah satu penggemar Alora, semenjak kejadian di kantin hari itu banyak yang membenci Syera.

Arzhel dan Galen hendak membantu gadis tersebut sebelum suara gadis bernama Laila itu berbicara yang membuat mereka mengurungkan niatnya.

"Lo mau nolongin dia yang udah fitnah Alora! Alora cewek bos Lo kan?" Ucapnya melirik Varro.

"Oh jadi ini cewek yang buat pipi cewek gue bengkak" batin Varro.

"Biarin, cabut" ucap Varro berjalan dan dengan sengaja menginjak jari jemari Syera.

"Argh"

"Mampus!" Ejek Laila.

"Sialan kamu"

****

"Kok lama?" Tanya Alora saat Varro sudah duduk di sebelahnya.

"Ada problem dikit tadi" jawab Varro.

"Ehh Al, cewek yang fitnah Lo cewek polos?" Tanya Nolan.

"Kamu gak boleh percaya, dia polos polos bangsat" celetuk Ayna.

Grey meraup mulut Ayna, "heh bocil gak boleh ngomong kasar"

"Tangan kamu bau terasi Grey"

Grey mengabaikan ucapan Ayna, "ehh kita belum kenalan, gue Grey dan ini sih polos Ayna"

"Gue Nolan"

"Gue Arzhel"

"Gue Galen"

"Marvel"

Mereka pun berbincang-bincang random sesekali tertawa bersama,  Varro meraih tisu saat melihat noda makanan yang tertinggal di bibir gadisnya, ia membersihkan nya dengan lembut. Alora tersenyum menatap Varro yang begitu memperhatikannya.

"Kamu ngapain liatin aku terus, muka kamu serem" celetuk Ayna menatap Marvel yang berhadapan dengannya.

Marvel berdeham saat sahabat sahabat mengejeknya dan pura pura batuk.

"Kalian sakit tenggorokan semua" ucap Ayna dengan polosnya.

****

Vote dan komen kalian adalah penyemangat aku

Heh lupa, mampir kecerita kedua aku sambil nunggu Alora selanjutnya, di jamin seru

Olvasás folytatása

You'll Also Like

1.5K 208 31
"Astaga Devan! dibilangin berkali-kali jangan jemur boxer dibalkon! bebal banget". "Shaka cabenya jangan dulu dipetikin astagfirullah, itu masih pada...
524K 87.7K 30
Ketika gadis dingin dipertemukan dengan cowok polos yang hangat bagai matahari. Kepindahan Haira kali ini, nampaknya membawa perubahan yang indah. Be...
650K 31.5K 40
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
3M 254K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...