You had me at: Hello, JC! (EN...

By She_Liu

18.1K 3K 198

Darinya, aku menyukai langit biru. Menandakan kebebasan, kelepasan, kemerdekaan, dan kecukupan atas diri send... More

HELLO, JC!
PROLOGUE
Part. 1 - Roommate.
Part. 2 - Meeting.
Part. 3 - Lunch.
Part. 4 - The Deal Kiss
Part. 5 - Breakfast
Part. 6 - Shoot!
Part. 7 - Law of Conservation of Energy
Part. 8 - Flight.
Part. 9 - Pillow Talk.
Part. 10 - Finish Line.
Part. 11 - Happy to be with you.
Part. 12 - Dating.
Part. 13 - Edward.
Part. 14 - Saturdate.
Part. 15 - Good Night.
Part. 16 - Birthday.
Part. 17 - Long Trip.
Part. 18 - Perfect moment.
Part. 20 - Surprise.
Part. 21 - A Matter of Time.
Part. 22 - Maturity.
Part. 23 - Jardin.
Part. 24 - The moment.
Part. 25 - Exhibition.
Part. 26 - End.

Part. 19 - Mindfulness.

391 82 3
By She_Liu

Bangunan di pulau itu memang tidak banyak, katanya untuk menjaga unsur alam yang ada di sana. Bahkan, hanya terdapat satu bangunan posko balai dan pusat informasi di pulau itu. Sera mendapati informasi dan cukup takjub dengan informasi bahwa pulau itu tak berpenghuni, maka tidak ada warung besar atau rumah warga lokal. Bahkan, katanya banyak hewan liar yang masih berlalu lalang di area tidak jauh dari resort yang ditempatinya.

Pulau yang dikunjungi mereka berada di posisi terpencil sehingga susah terjangkau oleh sinyal. Dengan kata lain, tempat itu benar-benar membuat Sera merasakan kehangatan berlibur tanpa perlu mendapat gangguan dari telepon yang diperlukan. Sebab, dia sudah terlalu sibuk melihat keindahan alam yang menakjubkan dan menghirup aroma khas laut yang tercium di pulau itu.

Jika kemarin adalah hari mereka beristirahat setelah melakukan perjalanan jauh, hari ini adalah hari dimana kegiatan berlibur mereka dimulai. Dengan perencanaan yang sudah matang dan penjelasan yang sudah diberikan oleh pemandu, mereka akan melakukan trekking untuk menjelajah hutan.

Aktifitas itu tidaklah sulit karena hanya berjalan kaki santai selama kurang lebih dua kilometer dan sebuah karang adalah titik akhir dari perjalanan menyusuri hutan. Hal itu membuat Sera bisa melihat keindahan ombak pantai yang menghantam karang-karang besar, belum lagi melihat satwa-satwa liar yang berkeliaran, dan berbagai macam tanaman langka yang ada di pulau.

Jika sebelumnya, Sera termasuk penakut tentang kegiatan alam seperti ini, kali ini dia bahkan lupa kapan terakhir merasa takut saat menjalani kegiatan itu dengan sendirinya. Dia hanya menahan napas dan segera menggenggam tangan JC sambil membuang muka ke arah lain jika sudah melihat adanya satwa liar yang membuatnya takut. Itu saja.

"Seru?" tanya JC pelan.

"Seru," jawab Sera sambil mengangguk dan tertawa kemudian.

Tadi pagi, mereka sudah bangun subuh demi bisa menyaksikan sunrise di pagi hari. Dermaga di pinggir pantai adalah tempat yang pas untuk melihat fenomena indah itu. Sambil menghirup udara segar, mereka menikmati indahnya mentari yang muncul dari balik pulau. Rasa lelah yang dirasakan Sera terbayarkan melihat keindahan alam seperti itu.

Setelah menyaksikan matahari terbit dan trekking hutan, mereka menikmati makan siang di resort dan menghabiskan sisa siang itu dengan duduk santai di gajebo resort sambil menikmati keindahan pulau.

"Lu pernah meditasi?" tanya Edward saat mereka duduk bersebelahan di gajebo itu.

Sera mengerutkan kening dan menggeleng pelan.

"Pernah punya niat untuk coba?" tanya Edward lagi dan Sera kembali menggeleng.

"Itu bagus dan diperlukan sama lu yang suka overthinking, Ra!" seru Maia cepat.

Edward mengangguk setuju.

"Buat tenangin diri juga bagus, apalagi kalau pas di pulau atau pinggir pantai kayak gini," tambah Erina.

"Oh ya?" tanya Sera penuh minat.

"Yes, lu bisa mulai meditasi kalau berminat. Nggak usah mikir terlalu berlebihan karena meditasi itu semacam latihan buat fokus aja, biar isi otak lu nggak rame," jawab Edward langsung.

"Good idea, kamu bisa coba kalau mau," timpal JC menyetujui.

"Kamu ikutan?" tanya Sera balik dan JC tertawa sambil menggeleng.

"Aku kepengen snorkeling aja. Dodo sama George juga join," jawab JC kemudian.

"Ikutan meditasi aja, Ra. Kalau lu snorkeling, yang ada lu bisa meriang, sakit, trus demam, jadinya nyusahin temen-temen lu yang mau liburan dengan harus urusin lu yang penyakitan," sahut Maia sarkas.

"Mulut lu tuh yah, kayak comberan!" omel Edward judes.

"Gue cuma perlu bersikap realistis dengan ungkapin resiko yang bakalan terjadi kedepannya. Gue kuatir kalau naluri bucinnya menguar dengan lebih memilih snorkeling, jadi ada baiknya gue promosi soal meditasi yang nggak pake ribet, nggak pake bayar, cuma bawa diri, dan duduk semedi aja," tukas Maia sambil menyibakkan rambutnya dengan santai.

Sera hanya tersenyum hambar sambil melayangkan tatapan pada kejenihan air di pantai pulau itu yang sangat menawan. Pasir putih yang halus membuatnya merasa ingin lebih lama dan karena itulah dia memutuskan untuk melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan. Meditasi.

Terdapat seorang Guru yang memang dibutuhkan saat adanya meditasi. Tidak bisa sembarangan dilakukan karena kondisi jiwa dan mental harus stabil. Yang terutama adalah kondisi fisik harus sehat. Jika sudah mendapatkan ketenangan yang sekiranya cukup, maka meditasi mampu dilakukan dan diawasi oleh Guru.

"Menatap biru pada lautan dapat mengubah frekuensi gelombang dan menempatkan diri pada kondisi meditasi yang ringan. Sama dengan halnya kamu menghirup aroma pasir, asin air laut, dan udara berkabut di pemandangan laut, itu semua akan menenangkan saraf-saraf otak," kata Guru yang menjelaskan pada Sera perihal sesi yang akan dilakukan mereka sebelum petang.

Mengikuti berbagai arahan, Sera mulai merasakan apa yang dijelaskan Guru sebelum memulai. Bahwa gemerisik debur ombak bersama desiran pasir dan hembusan angin laut dapat memberikan sensasi menenangkan. Bahkan, suara ombak seolah membawanya pada kondisi maksimal. Selain bunyi dan suara, efek menenangkan itu juga datang dari warna. Dan pantai adalah ruang yang didominasi oleh warna biru yang menyampaikan rasa tenang dan bisa mengurangi stress.

Selain daripada itu, rasa syukur terhadap keindahan alam, tangan karya Tuhan yang tidak terkira mengalir begitu saja dari dalam hati dan itu membuat Sera tidak berhenti tersenyum dengan mata terpejam. Dia merasa beruntung dengan memiliki kesempatan untuk memperbanyak kebaikan diri lewat berbagai kegiatan yang positif seperti ini.

"Beautiful, isn't it?" tanya Edward saat sesi meditasi sudah selesai dan hanya tersisa mereka berdua yang duduk di pinggir pantai.

Sera masih duduk dengan posisi meditasinya dan Edward yang sudah memanjangkan kaki dengan dua tangan ke belakang untuk menahan tubuhnya. Dengan pemandangan pulau pada senja, fenomena matahari terbenam yang memberi warna oranye yang teduh, dan deburan ombak yang menggulung indah disana.

"It is," jawab Sera sambil terus memandang keindahan senja yang ada di hadapannya.

"Gue mau minta maaf," ujar Edward yang membuat Sera spontan menoleh.

"Untuk?" tanyanya bingung.

"Kemarin," jawab Edward langsung. "Gue terlalu childish. Gue pengennya lu nggak gabung sama Josh padahal harusnya itu bukan urusan gue."

Sera tertegun dan tertawa pelan sambil menggeleng. "Nggak apa-apa, udah biasa. Gue yakin apa yang lu lakuin karena lu nggak mau gue disakitin."

"You knew it," gumam Edward.

"Don't worry, Ed. Josh is different. Gue bisa bilang kalau kita cukup banyak perbedaan tapi lumayan sejalan," ujar Sera yang membuat Edward menegakkan tubuh dan menekuk satu kaki untuk menumpukan satu siku disana.

"Maksudnya?" tanyanya ingin tahu.

"Kita punya kesibukan yang berbeda, sudut pandang yang nggak sama, juga pemikiran yang sama rumitnya, tapi gue nggak pernah merasa jadi orang lain. Kalau biasanya gue kayak ngaca sama orang, yang kalau orang itu drama, gue jadi ikutan drama, kali ini nggak gitu," jawab Sera dengan ekspresi serius.

Edward memperhatikan Sera dengan seksama, kemudian mengangguk seolah mengerti.

"Independent, itulah yang gue rasakan saat gue bersama dia. Gue bisa bebas ekspresiin diri, bersikap seperti layaknya seorang Seraphine, dan gue bisa ambil keputusan dan tahu resiko apa dari keputusan yang udah gue ambil," lanjut Sera tanpa ragu.

"I can see that," timpal Edward sambil mengangguk. "Ada rasa tenang saat gue ngeliat kalian berdua, nggak sama kayak yang sebelumnya. You know I'm not a person who take shit show from others, also I'm not giving a fuck for fake shits, but this time is different."

Sera mengangguk menyetujui. "You can feel me, that's good."

Edward menatap Sera kembali dengan penuh arti, seolah mempelajari tiap lekuk wajah dan ekspresi, dan Sera hanya tersenyum hangat sambil mengusap lengan Edward naik turun seolah menenangkan.

"I'm so grateful for you, thanks for worrying me that much. I'm fine, really," ujar Sera dengan seluruh perasaannya.

Memiliki Edward sebagai salah satu teman baik adalah anugerah baginya. Meski cenderung keras kepala, memaksakan kehendak, atau seringkali bersikap seenaknya, tapi Sera sangat tahu jika Edward begitu tulus dalam menyayanginya. Sama halnya dengan Maia yang bermulut pedas atau bersikap kejam dan kritis padanya, tapi semuanya itu bisa diterima Sera sebagai bentuk kasih sayangnya.

Ada banyak jenis karakter manusia yang terkadang sulit dipahami. Namun lucunya, semakin kasar atau sarkas dari sikap seseorang padanya, maka itu adalah pembuktian diri yang sebenarnya yang ditampilkan tepat di depannya. Dan Sera merasa bersyukur bisa menyaksikan kebaikan seseorang yang begitu tulus padanya seperti itu.

"Kalau ada apa-apa, jangan sungkan buat cari gue," ujar Edward akhirnya.

"Kenapa harus sungkan? Udah emang tugas lu buat disusahin sama cewek yang namanya Seraphine, kan?" balas Sera sambil tertawa pelan.

Edward ikut tertawa dan beranjak sambil mengibaskan pasir dari pakaiannya, kemudian mengulurkan tangan pada Sera untuk membantunya beranjak dari situ.

Saat keduanya sudah berdiri, Sera mendengar adanya seruan heboh Maia dari kejauhan sambil menunjuk ke langit petang. Menoleh untuk melihat apa yang dimaksud Maia, Sera melebarkan matanya karena takjub dengan apa yang terlihat dari sana.

Tampak bulan penuh yang menghias langit petang, tampak malu-malu dari balik awan yang samar. Bias cahayanya mulai merambat dan memberi sentuhan kuning redup tapi teduh. Begitu cantik dan indah dalam garis batas yang membentang tanpa batas antara langit dan lautan.

"Cold moon," ucap Edward dengan tatapan takjub sambil menyeringai senang.

Sera menoleh dan menatapnya penuh tanya. "Apa?"

"Cold Moon, bulan penuh yang selalu hadir tiap akhir tahun. Dan, selamat! Meditasi pertama lu dilakukan dengan fenomena yang bagus kayak gini. Selamat jadi pribadi yang jauh lebih baik, Seraphine."

Dan Sera melebarkan senyuman sambil menatap keindahan alam yang ada di hadapannya dengan penuh rasa syukur.



🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷



Saat kita sudah mampu melepas diri dari belenggu rasa sakit yang seringkali justru kitalah yang menggenggam erat rasa sakit itu, Percayalah, apa yang kamu rasakan sebelumnya seperti kecewa, luka, sakit, semuanya berganti menjadi rasa syukur ketika kamu memutuskan untuk melepasnya.

Kamu akan tahu bahwa bukanlah kebahagiaan yang kita cari, tapi justru diri kita sendiri untuk menuju titik tertinggi dalam mengenal nilai diri.
Kamu akan sadar jika kamu sangat berharga dan bagaimana indahnya Tuhan membentuk dan merawatmu sampai hari ini.

Kamu tidak pernah sendiri.
Semesta yang ada disekelilingmu.
Langit biru, awan putih, pohon2 hijau, udara segar di pagi hari,
suara burung berkicau,
gemericik suara hujan,
gemuruh petir yang menggelegar,
dan apapun yang bisa kamu lihat lewat semesta yang ada disekitarmu.

Mereka mendengar, melihat,
dan merasakan semuanya.
Biarkan rasa sakit itu mengalir saat kamu memang harus merasakannya.
Rasakan secukupnya, setelah itu lepaskan, dan terima bekas luka dari rasa sakit itu.

Apa yang bisa buat kamu bersyukur?
Banyak sekali.
Salah satunya, kamu bisa bangun pagi tanpa kekurangan satu apapun.
Dan tanpa kamu sadari, hanya dengan dirimu hadir, ada banyak orang yang bersyukur atas hal itu.

I purple you. 💜
28.02.24 (08.47)


Continue Reading

You'll Also Like

238K 4.1K 59
Pliss Yang dibawah umur jangan Baca Yaa Reysan Memulai perkenalan, Belajar, dan Menikah, Dan Malam Pertama dan punya anak,,,, Seorang gadis Cantik...
3.6K 328 22
pernikahan karena kontrak di atas kertas..?? Insiden yang membawa dua orang ini terikat dalam sebuah kesepakatan untuk menikah karena saling membutuh...
1.8M 15.9K 24
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
16.6M 708K 41
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...