Pembantu Idaman

By Morokezo

1.1M 3.5K 31

Ingin cerita lebih lengkapnya lagi, Silahkan klik Link di profil saya... πŸ™πŸ™πŸ˜Š More

01. βš οΈπŸ”ž Gelantungan πŸ”žβš οΈ
02. βš οΈπŸ”ž Konslet πŸ”žβš οΈ
03. βš οΈπŸ”ž Rebutan Harta Karun πŸ”žβš οΈ
04. βš οΈπŸ”ž Terbang Ke Awan πŸ”žβš οΈ
05. βš οΈπŸ”ž Tangan Nakal πŸ”žβš οΈ
06. βš οΈπŸ”ž Shopping πŸ”žβš οΈ
07. βš οΈπŸ”ž Obok-Obok πŸ”žβš οΈ
09. βš οΈπŸ”ž Gelisah πŸ”žβš οΈ
10. βš οΈπŸ”ž Pergi Keluar Kota πŸ”žβš οΈ
11. βš οΈπŸ”žBu Mita Terbang Ke Awan πŸ”žβš οΈ
12. πŸ”žβš οΈ Tangis Bahagia βš οΈπŸ”ž
13. πŸ”žβš οΈ Keringat Dingin βš οΈπŸ”ž
14. πŸ”žβš οΈ Mandi Bareng βš οΈπŸ”ž
15. πŸ”žβš οΈ Di Mabuk Asmaraβš οΈπŸ”ž

08. βš οΈπŸ”ž Bubur Ayam πŸ”žβš οΈ

77.4K 248 3
By Morokezo

Bab 08. Bubur Ayam

Pak Heru melihat ke arah Jam tangannya, ternyata sudah pukul 15.00 sore.

Tiba-tiba otak Pak Heru kembali kumat, dan terus memikirkan Bu Erna.

Tak lama Pak Heru memanggil Yanti.

“Yanti..!” Teriak Pak Heru.

Mendengar Pak Heru memanggilnya, Yanti langsung keluar dari kamar ibunya, kemudian pergi menemui Pak Heru.

“Bapak panggil saya?” Tanya Yanti yang saat ini sudah berdiri sambil menundukan kepalanya.

“Yanti tolong belikan saya Bubur Ayam ya, tapi ingat, sambalnya dipisah.” Kata Pak Heru.

Pak Heru sengaja menyuruh Yanti untuk mencarikan Bubur Ayam, agar dia bisa leluasa melancarkan serangannya.

Karena menurut Pak Heru, di daerahnya, mencari bubur ayam di sore hari lumayan cukup sulit.

Mendengar Majikannya meminta Bubur Ayam, Yanti merasa bingung, karena yang ia tahu, yang berjualan Bubur Ayam hanya ada di pagi hari, sedangkan sekarang sudah mulai sore.

Yanti tidak tahu harus kemana mencari Bubur Ayam nya.

“Yanti kok bengong?” Tanya Pak Heru membuyarkan lamunannya.

“Ma_maf Pak, baik kalau begitu saya pergi dulu cari Bubur Ayamnya.” Ujar Yanti patuh.

“Ini uangnya.” Pak Heru lalu menyerahkan uangnya kepada Yanti.

Yanti lalu mengambil uangnya, Setelah itu dia langsung pergi keluar mencari Bubur Ayam.

Setelah Yanti pergi, Pak Heru langsung pergi kedapur untuk menemui Bu Erna.

Sesampainya di dapur, Pak Heru langsung memeluk tubuh Bu Erna dari belakang.

Bu Erna sangat kaget ketika majikannya memeluk tubuhnya.

“Pak tolong lepaskan, aku takut Yanti melihatnya Pak.” Kata Bu Erna sambil mencoba melepaskan tangannya Pak Heru yang melingkar di tubuhnya.

“Kamu nggak usah khawatir, Yanti sedang pergi keluar mencari Bubur Ayam.” Kata Pak Heru sambil terus memeluk tubuhnya Bu Erna.

Mendengar anaknya sedang mencari Bubur Ayam, Bu Erna sudah bisa menebaknya, kalau semua ini memang sudah direncanakan oleh majikannya.

Karena yang Bu Erna tahu, tidak mungkin sore begini ada yang menjual Bubur Ayam.

Bu Erna kembali berkata.

“Pak kasian Yanti, dia pasti sedang berputar-putar mencari Bubur Ayam, sedangkan sudah sore begini sangat sulit mencari Bubur Ayam.” Ujar Bu Erna merasa kasihan dengan anaknya.

“Kamu nggak usah khawatir, Yanti sudah besar, dia pasti bisa menjaga dirinya sendiri.” Ujar Pak Heru sambil terus menggerayangi tubuhnya Bu Erna.

Pak Heru tidak mau melewatkan kesempatan ini. Pak Heru terus menggerayangi tubuhnya Bu Erna. Hingga membuat Bu Erna mulai terangsang.

“Pak to_long hen_tikan Pak.” Dengan susah payah Bu Erna mengatakannya, karena tubuhnya sudah mulai terangsang.

Pak Heru lalu mengangkat Dasternya Bu Erna, setelah itu ia langsung memasukan tangannya kedalam celana dalamnya Bu Erna.

“Aarghh..To_long.. hentikan Pak.” Bu Erna terus mendesah saat tangan Pak Heru meraba-raba bagian Intimnya.

Pak Heru lalu membalikan tubuhnya Bu Erna, kemudian menarik celana dalamnya.

“Pak tolong jangan lakukan ini Pak.” Ujar Bu Erna ketakutan.

Pak Heru sama sekali tidak memperdulikan perkataan Bu Erna, karena Pak Heru sudah tidak bisa lagi menahan Nafsunya.

Pak Heru kemudian berjongkok di depan Bu Erna, lalu melepaskan celana dalamnya Bu Erna.

Tanpa berlama-lama Pak Heru langsung menjilati vaginanya Bu Erna dengan sangat agresif.

“Aarghh... Pak.. To_long Jangan lakukan itu Pak.” Dengan susah payah Bu Erna mengatakannya, karena tubuhnya sudah mulai terangsang.

Bu Erna merasa sangat malu saat vaginanya dijilati oleh majikannya.

Setelah merasa puas menjilati lubang vagina, Pak Heru langsung memasukan jari tengahnya kedalam lubangnya Bu Erna.

Sleeepp. Aaghhh...Hmmm... Desah Bu Erna saat lubangnya di obok-obok oleh majikannya.

Mendengar desahan Bu Erna, nafsu Pak Heru semakin terbakar.

Pak Heru lalu mempercepat kocokannya, hingga membuat tubuh Bu Erna bergetar menahan rasa nikmat.

Aarghh...Aarghh.. Desah nikmat Bu Erna hingga mulutnya menganga menahan rasa nikmat.

Beberapa saat kemudian Bu Erna pun sukses mencapai puncak kenikmatannya.

“Aa_was Pak.. Aarghh...Crrooottss..” Desah Bu Erna karena sudah mencapai puncak kenikmatannya.

Tubuh Bu Erna mengejang hebat hingga nafasnya langsung ngos-ngosan.

Huuuffss..Hhuuffs..Nafas Bu Erna terengah-engah...

Pak Heru lalu meminta Bu Erna untuk berjongkok di depannya.

Lagi-lagi Bu Erna tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa pasrah menuruti keinginan majikannya.

Bu Erna lalu berjongkok di hadapan majikannya, sementara Pak Heru sedang membuka celana dalamnya.

Tanpa berlama-lama Pak Heru langsung memasukan penisnya kedalam mulutnya Bu Erna.

Sleeepp.. Aarghh.. “Enak sekali Erna.” Uughh... Desah Pak Heru saat penisnya disepong oleh Bu Erna.

Pak Heru lalu memegangi kepalanya Bu Erna, kemudian memaju mundurkan kepalanya lebih cepat lagi, agar lebih terasa nikmat.

Aarghh...Aarghh.. Pak Heru terus-terusan mendesah karena terasa sangat nikmat.

Saking nikmatnya Pak Heru hingga tidak sadar kalau saat ini Bu Erna sudah kewalahan, karena penisnya Pak Heru lumayan cukup besar, sehingga Bu Erna kesulitan untuk bernafas.

Pak Heru kemudian menekan lebih dalam lagi penisnya, hingga membuat tenggorokan Bu Erna langsung tersedak...

Uuhuukss....Uuhukksss..

“Maafkan saya Er, tadi saya terbawa nafsu.” Ujar Pak Heru.

Bu Ena sedang sibuk mengatur nafasnya, karena ia sudah kehabisan nafas.

Setelah nafas Bu Erna kembali pulih, Pak Heru meminta Bu Erna untuk berdiri.

Lagi-lagi Bu Erna tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa pasrah menuruti keinginan majikannya.

Setelah Bu Erna berdiri, Pak Heru mengangkat kaki kirinya Bu Erna, setelah itu ia langsung memasukan penisnya kedalam lubang vaginanya Bu Erna.

Bleeesss... Aaaghhh..Desah nikmat Bu Erna saat lubangnya sudah terisi penis Majikannya.

Pak Heru lalu menggoyangkan pinggulnya maju mundur, hingga terdengar suara.

Plok...Plok...Plok...Aarghh..Aarghh.. Desah nikmat Bu Erna saat Pak Heru sudah menggenjotnya.

Kemudian Pak Heru menjilati bibir tipisnya Bu Erna, lalu tangannya meremas-remas bokongnya Bu Erna yang super membahana.

Bu Erna sudah sangat menikmatinya, hingga tubuhnya sesekali bergetar, karena terasa sangat nikmat, saat majikannya sedang menggenjot lubangnya.

Melihat Bu Erna terus-terusan mendesah, nafsu Pak Heru pun semakin membara.

Pak Heru lalu mempercepat genjotannya. Hingga desahan Bu Erna semakin keras.

Plok...Plok...Aarghhh...Hhmmm.. Desah Bu Erna karena terasa sangat nikmat.

Pak Heru langsung menghentakan pinggulnya lebih cepat lagi, lalu menekan penisnya lebih dalam lagi, agar lebih terasa nikmat.

Aarghh...Eemmm..Uughh....Desah nikmat Bu Erna hingga matanya merem melek.

Beberapa saat kemudian, Pak Heru merasakan spermanya akan segera keluar.

Dengan cepat Pak Heru langsung mencabut penisnya yang masih menancap di lubang vaginanya Bu Erna.

Aarghhh...Croot...Croot.. Desah Pak Heru karena sudah mencapai puncak kenikmatannya.

Setelah lahar hangatnya keluar, Pak Heru kembali memakai celananya.

Bu Erna langsung berlari menuju kamarnya, karena takut anaknya akan melihatnya.

Pak Heru lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan jimatnya. Setelah merasa bersih Pak Heru kembali lagi ke lantai 1 kemudian duduk di ruang tamu.

Sementara Bu Erna masih berada didalam kamar mandi sedang membersihkan tubuhnya.

Setelah beberapa saat kemudian, Yanti sudah kembali sambil membawakan Bubur Ayamnya.

“Maaf ya Pak menunggu lama.” Ujar Yanti lalu meletakan Bubur Ayamnya diatas meja kaca.

“Kamu cari Bubur Ayam dimana Yan?” Tanya Pak Heru merasa heran, karena yang Pak Heru tahu, di sore seperti ini tukang bubur ayam sudah tidak ada.

“Saya beli di dekat Rumah Sakit Bhakti Adika Pak.” Jawab Yanti lalu menundukan kepalanya.

“Oohh disitu, sekali lagi terima kasih ya.” Ujar Pak Heru.

“Ia Pak sama-sama.” Sahut Yanti.

“Ya sudah kamu sekarang bersihkan tubuh kamu, setelah itu kamu istirahat.” Kata Pak Heru merasa kasihan, karena melihat Dahinya Yanti sampai berkeringat.

“Ia Pak.” Yanti kemudian pergi kembali ke kamar ibunya.

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 50.6K 47
(BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Warning! Mengandung unsur kata kasar! Harap bijak dalam memilih bacaan! Suatu hal yang paling buruk bagi Atlantik...
147K 17.3K 43
*Ibrahim bin Adham "Dia yang sudah berjanji akan menikahiku, Bu!" "Kamu siapa?" Tuduhan spontanitas itu berhasil memasukkan Asyas ke dalam labirin te...
8.1K 540 19
cerita tentang sepasang pasutri yaitu hamada asahi dan hamada jaehyuk.sepasang musuh bebuyutan di kampus yang di jodohkan atas dasar janji orang tua...
4M 331K 69
PART MASIH LENGKAP, BEBAS BACA ANTI RIBET!!πŸ”₯πŸ”₯ "Nih pakek hp abang aja," Kenzo berbaik hati menyodorkan ponselnya kepada Ara. Ara mengangguk lucu k...