the invisible~vegas pete 🔞🔞...

Bởi KristinimnidaKristin

11.6K 552 96

Pete pongsangkron sangetham memiliki kembaran bernama puttha, dan memiliki seorang kakak bernama Ken. kedua... Xem Thêm

bab01
bab02
bab03
bab03
bab05
bab06
bab07
bab08
bab09
bab10
bab011
bab12
bab013
bab14
bab015
bab16
bab17
bab18
0019
0020
0021
bab22🔞
0023
0024
0025
0026🔞🔞
0027
0028🔞🔞
0029🔞🔞
0030🔞🔞
0031
0032🔞🔞
0033🔞🔞
0034
0035
0036
0037
0038
0039
0040
0041🔞🔞
0043
0044
0045
0046
0047
0048🔞🔞
0049
0050
0051🔞🔞
0052
0053

0042🔞🔞

219 6 0
Bởi KristinimnidaKristin

"Ken bukankah ini waktunya Pete pulang"-ujar Jackson dari arah ruang tv.

"Ah papa benar"-sahut Ken yang memang tengah mengambil cuti dari pekerjaannya. Ia beralih cepat memasuki kamarnya, mencari kunci mobil dan sekedar mengganti pakaiannya.

Namun tiba-tiba ponsel Jackson berbunyi, jelas yang tertera di layar ponsel itu adalah no baru.

Siapa?

"Hallo"-sapa Jackson

"Hallo paman ini aku Vegas"-ucap pemuda tersebut.

"Yak Vegas, kau kah itu? Bagai mana keadaanmu sekarang"-ucap Jackson dengan nada kawatir.

"Aku baik-baik saja paman, oh ya aku membawa Pete ke rumah ku."-ucap Vegas memberi tahu.

"Ah syukurlah nak, bocah nakal itu bersama mu sekarang? Oh baru saja Ken akan menjemputnya"-ucap Jackson

"Ya Pete bersamaku, kalo begitu aku tutup telponya. Selamat malam paman"

Vegas menutup sambungan tersebut.

"Vegas sudah kembali pa"-ucap Ken sambil memainkan kunci mobil.

"Hm, dia sudah kembali. Dia juga membawa Pete"-ucap Jackson.

.

.

Masih saja kedua tangan kecil itu melingkar di perut sedikit ke atas, karena Pete tau ia tak ingin menekan luka di perut Vegas.

"Tak, apa ini hn"-vegas menekan dagu pete, membuat bocah itu menatap ke atas.

"Membawaku ke kamar, dan memeluk ku seperti ini. Apa yang kau rencanakan hn?"-goda pria dokter itu.

Ya memang pada saat mereka sampai di kediaman dokter itu, Pete selalu menggeleng ribut jika di dudukan di sofa.

Vegas mengikis jarak, menyatukan kening keduanya, hingga Pete bisa merasakan nafas hangat itu.

Pete hanya menatap sayu, meskipun pemuda itu, berulang kali menggodanya, ia tak peduli. Selama dirinya bisa menyentuh kembali bahkan merengkuh, hangat tubuh Vegas untuk dirinya sendiri.

Pete menunduk, beralih berjinjit dan merangkul leher Vegas, seerat mungkin hingga Vegas limbung. Dan jatuh terhempas ke atas kasur.

"Pete?"

Kembali tak terdengar sahutan apapun, kecuali wajah yang terbenam di kedalamannya. Hingga kebas yang mengalir di sini. Jadi tau Pete kembali menangis.

"Berhentilah menangis, atau aku akan memakan mu!"-kekeh Vegas, sambil mengusap punggung sempit di atas tubuhnya.

"Tck, baiklah jika ini mau mu"

Vegas beralih cepat memutar keduanya, hingga membuat Pete terlentang. Di bawahnya. Vegas menatap wajah pasi itu dengan di penuhi air mata.

Ia kembali mengikis jarak, sedikit menjilat airmata di sudut mata Pete. Sebelum akhirnya memberikan kecupan di bibir kecil itu.

"Kau"-vegas menjeda ucapanya, untuk memandangi wajah pias itu. "Jelek sekali"-lirihnya kemudian.

Pete mendelik, seharusnya ia berteriak jengkel seperti sebelumnya. Melihat Vegas kembali membuat lelucon tentangnya.

Tapi rasanya..

Kali ini, hatinya terlalu berat..

Apapun yang Vegas lakukan.. tak masalah untuknya.

.

.

"Sshh.. harusnya kali ini aku tidak bisa melakukanya!"-vegas mulai melepas satu bajunya.

"Tapi kau benar-benar sengaja menggodaku hn?"-lanjutnya lagi sebelum akhirnya menyergap perpotongan leher Pete.

"A-hhnn hks"-desah Pete di sela isakanya.

"Jangan menangis"-bisik Vegas seraya
Mengecup puting kanan Pete. Sementara sebelah tanganya, mulai menanggalkan satu persatu pakaian Pete, hingga bocah itu telanjang di bawahnya.

Namun meski ia mencumbunya Seintens itu. Pete tetap menutup mata
Dengan sebelah tangan untuk menangis.

"A-ahh"-desah bocah itu, begitu Vegas mengigit dadanya, sesekali menyesapnya. Kuat hingga terlihat bintik merah matang di sekitar putingnya.

"Hks.. ngghhh"

"Bagai mana bisa aku menyentuhmu, jika kau menangis seperti ini"-vegas memilih menghentikan cumbuanya untuk menatap lekat kedua manik itu.

"Apa kau mendengarku"-bisiknya lagi sambil menyeka air mata Pete.

"Berhenti menangis oke!"-perlahan Vegas kembali mendekati bibir Pete menekan dagunya kebawah,sebelum ia benar-benar memagut penuh bibir kecil itu.

"Anngghh"-air Mata itu kembali mengalir, berapa kalipun Vegas meminta berhenti. Ia tetap saja menangis bukan karena ia bersedih atau bahkan merasa sakit.

Tapi..

Semua mengalir begitu saja, seiring dengan betapa ia merindukan setiap hal dari Vegas.

"Ngghh..mhhh"

Ciuman itu..

"Ngghh.. ve-gashh"

Jilatan itu..

"A-ahh.. ngghh hks aku merindukanmu"-desahan Pete disela isakanya.

Bahkan hingga ujung jari yang menyentuh titik terdalamnya, Pete benar-benar merindukannya.

Pete hanya menginginkan Vegas bersamanya, merengkuhnya dan mencumbunya. Hingga dirinya terkapar lelah malam ini.

"C-cukupp ngghh akhh"-pete mencoba meremas tangan Vegas, berharap pemuda itu lekas Berhenti membuat lubangnya berkedut lengket.

Vegas menyeringai, terlalu puas melihat raut nikmat menahan tangis itu. Membujuknya untuk memegang jilatan yang lain, hingga pria kecil itu kembali menggelinjang lemas di bawahnya.

"AAHNN"
"K-kiss"-lengan Pete kembali terangkat, meminta Vegas di atas lekas merunduk dan menyambut sambutan bibir basahnya.

"Hn?"-vegas mungkin memang mendekat namun hanya sebatas meniup pelan bibir yang terbuka karena hanyut dalam nafsu itu.

"Cium aku nggh ve-gashh"-pinta Pete lagi.

Pete memejamkan mata kala Vegas membawa bibirnya untuk mendekat. Yakin pemuda itu membawa kembali kedalam halaman panas yang lain.

Tapi sepertinya dia salah menerka..

Begitu Vegas menarik kedua kakinya menekuknya ke atas..

Dan dalam hitungan detik, kedua mata Pete membulat lebar. Rasakan sesuatu yang keras dan panas mencoba membelah lubang analnya.

"Tunggu lukamu-

BLES..

Tak sempat mengisikan rengekanya bocah itu terlanjur membusungkan dada. Dan berteriak keras, saat penis besar itu benar-benar melesak masuk kedalam.

"A-aahhh ahhtt"-pete meraba-raba cover bed di bawahnya, mencari pegangan hingga genggaman pemuda itu. Menjadi satu-satunya tumpuan untuknya.

"Rileks"-bisik Vegas sambil mengecup dagu pete, lalu menyesap bibir bawah nya yang terbuka.

"Ngh.. hks mhhhh"-pete mulai terbuai dalam lumatanya, memberi isyarat untuk menarik pinggulnya.

"NGH"-membuat Pete kembali membulatkan mata, bahkan menggeleng kasar. Tak siap jika pemuda itu kembali menghujamkan penisnya.

Keduanya terlalu lama tak melakukannya.

Entah apa yang berbeda, ini benar-benar terasa sakit untuk Pete.

"Gigit bibirku jika itu sakit!"-bisik Vegas di sela lumatanya, sebelum akhirnya kembali menarik penisnya lalu menghujamnya tanpa jeda.

"Ngghh.. ahhnnn"-pete memeluk erat leher Vegas, meski tubuhnya di hentakan. Namun Vegas tetap mencoba membuatnya rileks dengan ciuman itu.

Kadang-kadang Vegas terlihat mengerinyit, karena Pete menggigit bibirnya.

"Mmhh.. mmaahh Miss ahnn aku merindukanmu hks.. AAHH"-desah bocah itu mengalun indah di telinga Vegas.

"Luka mu ngghh.. anghh"

Vegas menelusuri, sempat melirik bekas luka jahit di kedalaman lalu kembali mencumbu bibir kecil di bawahnya.

"Tak masalah aku cukup kuat, hingga membuatmu menjerit malam ini"- desisnya Sambil kembali membuka kaki Pete lebar-lebar.

Hentakan penis Vegas semakin kuat bahkan keduanya di basahi oleh peluh, di malam yang dingin ini..

Hingga..

"Shh.. AAAHHH"-desahan penuh kepuasan itu datang..

"Kau sangat nikmat Pete"-ujar Vegas seraya mencium dagu bocah itu.

Bersambung~~
Sorry for typo

Gue baru bisa up,, mertua gua LG sakit jd sibuk bngt:')

Oh ya gais gua lagi nangisin Kim dan bjir😭

Eh..eh..

Sliweran Mulu.. ini reel apa editan cok😭😭

Biu bening amat ya..

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

19.3K 2.6K 38
𝗖𝗮𝘀𝘁!!! • 𝗕𝗶𝘂𝗮𝗸𝗮𝗿𝗮 𝗠𝗮𝗻𝗼𝗯𝗮𝗹 • 𝗕𝗶𝗯𝗹𝗲 𝗔𝘁𝗮𝗿𝗮 𝗟𝗲𝗼𝗻𝗮𝗿𝗱 • 𝗠𝗶𝗹𝗲 𝗔𝗿𝗷𝘂𝗻𝗮 𝗧𝗿𝗮𝘁𝗮𝗷𝗮 (sahabat Bible) • 𝗔𝗽�...
54.2K 4K 77
Penulis: Li Li Jenis: perjalanan waktu dan kelahiran kembali Status: Selesai Pembaruan terakhir: 22-11-2023 Bab terbaru: Teks Bab 077 Pengantar karya...
20K 1.6K 30
menceritakan regie yang menyukai seorang ketos di sekolah nya,dan cinta yang bertepuk sebelah tangan karena ketos yang ia sukai menyukai orang lain y...
33.7K 3.4K 23
Jungwon mendengar semua orang di sekolah barunya membicarakan betapa buruk dan rendahan nya seorang Park Jongseong.