Hari ini adalah hari dimana aredea dan navarez pulang ke rumah mereka , ya rumah yg jadi mahar untuk aredea dari navarez
Aredea PROV
Setelah aku dan navarez ngenginap di hotel 1 malam dan kemarin kita nginap di rumah org tua gue juga 1 malam atas permintaan gue
Kata gue sih 'gue ingin melepas rinduku dengan kamar gue terakhir kalinya' tepat nya bukan terakhir kali tapi pasti nanti gue bakal jarang ke sini iya bukan ?
Sekarang aku sampai di rumah yg kami tempati, rumah yg sangat mewah bukan?, bagaimana gak mewah coba rumah ini bahkan. Seperti bak istana apalagi bernuansa putih wah aku sangat menyukai rumah ini
"Wah ini beneran bakal tinggal disini ? Gue masih gak percaya Nava" tanyanya dengan kegaguman
" Iyalah Lo suka gak" balas navarez dengan pertanyaannya
" Sangat amat suka, bahkan ini jauh dari kriteria rumah impian gue" beritahu Dea
"Bagus kalau begitu, jadi Lo udh jadi istri gue dan Lo harus ngurus ni rumah Oky" pernyataan dari navarez mampu membuat aredea terkejut
Bagaimana tidak coba bayangkan rumah ini bahkan lebih besar dari rumah Prilly artis Indonesia yg kaya raya itu, apa iya ia harus mengurus rumah ini sendiri, dirumah aja ia gak pernah tuh mengerjakan bahkan mencuci piring pun gak pernah
Ia sempat tak yakin dengan tanggung jawabnya
"Bukan hanya rumah ini, Lo harus ngurus gue mulai dari baju, perlengkapan sekolah gue, bahkan makanan gue dan masih banyak lagi" sambung navarez
"Wah mampus gue, gini ya jadi istri harus ngurus suami dan rumah gitu, owh tidak, bisa jadi mati gue" batin aredea
"Udh jangan banyak mikir sekarang masuk trus langsung bersih-bersih dan setelah itu tidur, karena besok kita izin buat gak sekolah buat beresin perlengkapan kita di rumah ini" pinta navarez
***
Saat ini mereka di dalam kamar aredea baru saja mengeringkan rambutnya yang basah. Tiba-tiba navarez bersuara dan mulai lha pertengkaran mereka
"Lo harus matuhi perintah gue mulai sekarang, karena sekarang Lo adalah istri gue plus tanggung jawab gue" ujar navarez
"Lah siapa Lo perintahin gue" jawab aredea
"Lo tanya gue siapa Lo? Heh gue udh jadi suami Lo dari 3 hari belakangan ini kalau Lo lupa" sinis navarez nan tegas
"Lo, ingat kata kata gue, jangan pernah ikut campur urusan gue dan jangan pernah sekalipun lon larang gue, paham Lo!!" kata aredea
"lahhh, gue berhak atas Lo, jadi Lo jangan membantah perintah gue, karna sekarang Lo istri gue" sahut navarez
"Iya gue tau gue udh jadi istri Lo, tapi Lo ingat Ken atas dasar apa kita nikah??"tanya aredea
"Iya gue tau ini bukan yg kita inginkan lebih-lebih lagi sebenarnya gue juga gak suka nikah sama gadis yg terkenal nikah di sekolah wah memalukan sekali kalau org tau gue nikah sama Lo" jelas navarez panjang lebar
"Lah gue Ken gak minta buat Lo nikah sama gue, lagian Lo sendiri tolak buat nolak perjodohan ini dengan alasan lo ortu kita tidak pernah meminta sesuatu dari kita jadi kita harus menjalani permintaan mereka" balas aredea mulai emosi
Tiba-tiba saja aredea menyadari navarez berlahan berjalan ke arah nya
"A-apa yan-g mau l-lo laku-kin ?" Tanya aredea mulai gugup
Berlahan dan berlahan hingga aredea tidak bisa kemana-mana karena perbuatan navarez yg mngunci aredea dengan tubuhnya di pokok dinding lalu navarez membisikkan sesuatu kepada aredea
"Memang ini hanya pernikahan di atas kertas seperti yg Lo katakan aredea, tapi Lo harus Ingan walau bagaimanapun Lo dan gue tetap suami istri yg sah secara agama maupun negara" ujar navarez tepat di telinga aredea yg mampum membuat seorang kalau dalam posisi aredea tidak bisa bergerak seperti yg Aredea rasakan
Aredea mampu mencium bau maskulian dari navarez sehingga ia merasa ah tentang apa pokoknya aredea suka aroma maskulin di badan navarez
Dengan posisi masih sama aredea masih dikuci oleh navarez tanpa minat untuk melepaskannya dari itu, navarez mendekatkan wajahnya kepada wajah aredea dan membuat aredea terpejam sesaat
"Apa yg harus gue lakukan, gue belum siap"batin aredea sambil matanya terpejam, akhirnya Navarez melepaskan dan menjauhkan wajahnya dengan aredea
"Knp Lo memejamkan mata, apa yg Lo pikirin" Ujar navarez sambil tersenyum sinisnya itu
"Gak pikirin apapun, emang apa yg harus gue pikirin sih" tanya aredea lagi seolah iya tidak tau apa-apa
"Masak sih" balas navarez masih dengan keadaan tidak percaya
"Trus gimana disini ada berapa kamar?, Lo tidur dimana?" Tanya aredea
"Di lantai bawah ada 3 dan lantai kita tempati sekarang ada 2, tapi sayangnya kuncinya gak ada karena di pegang sama mama" jelas navarez
" Yah Gimana dong, masa iya kita tidur satu ranjang gitu"
"Apa boleh buat tidur aja kali, lagian ini bukan kali pertamanya kita tidur satu ranjang, Lo ingat ken waktu si hotel kita tidur satu ranjang juga" jawab navarez
"Yaudah Lo tidur di sofa aja sana biar gue tidur di ranjang" putus aredea
"Gak enak aja Lo, udh sana Lo aja tidur di sofa coba rasain dulu enak atau gak, natik kalau enak tidur di sofanya tetap Lo yg tidur di sofa kalau Lo gak mau tidur satu ranjang" balas navarez
"Gak mau gue, yaudah tapi ini batasnya jangan lewat awas Lo kalau lewat" ujar aredea sambil menaruh bantal guling di tengah sebagai pembatas
Akhirnya aredea tidur duluan, sedang kan navarez tengah berkutat dengan tugas OSIS nya yg menumpuk karena selama dalam seminggu ini ia tidak masuk sekolah karena alasan buat menghabiskan waktu bersama sang istrinya tapi alasan yang diberikan navarez ke sekolah ialah acara keluarga sedangkan aredea beralasan mengujingi keluarganya yang ada di kampung
Walaupun ini bukan keinginan nya tapi ini adalah keputusan dari kedua belah pihak keluarga mereka
***
Saat aredea pertama kali membuka matanya hal pertama yg ia lihat adalah navarez yg tidur dengan nyaman dan tenang
Akhirnya pun aredea bangun menuju kamar mandi setelah itu ia menuju ke dapur buat memasak
Aredea prov
Walaupun gue belum bisa memasak jadinya gue lagi ini mencoba melihat cara membuat nasi goreng di YouTube dan langsung mempraktekkannya untuk sarapannya dan navarez
Akhirnya masakan gue pun selesai walaupun hanya ditemani telur ceplok tapi rasanya pasti enak, gue pun naik ke atas ingin melihat apakah navarez udh bangun atau belum untuk sarapan
"Cekrekk" suara pintu terbuka
"Lo mau kemana udh rapi aja" tanya aredea
"Buak urusan Lo, jadi Lo jaga diri baik-baik jangan keluar tanpa izin dari gue" perintah navarez seakan tak ingin di bantah
"Okyyy, tapi Lo sarapan dulu ya, gue udh masak nasi goreng"
"Heemmmm" hanya dibalas deheman oleh navarez
"Irit amat ngomongnya" cicit aredea pelan mungkin navarez mendengarnya tapi tidak jelas
Navarez prov
Saat kami sedang sarapan tidak ada yg mau membuka suara dan akhirnya keheningan pun terjadi sampai setelah mereka sarapan keheningan pun terpecahkan karena aredea
"Maaf ya masakannya gak enak soalnya ini pertama kalinya gue mengerjakan tugas rumah sebelumnya gue gak pernah ngelakuin ini" pinta aredea
"Hemm"
"Enak gak atau ada yg kurang?" Tanya aredea
"Tiiingggg" suara deringan handphone navarez
Dan gue mengambil handphonenya dan membuka siapa yg mengirim notifikasi dari gue tanpa menjawab pertanyaan dari aredea
+62813*XXXXXXX
"Sayang aku merindukanmu, aku harap kamu juga sebaliknya" navarez pasti menebak ini adalah notifikasi dari mantannya itu
Ya mantan gue yang meluk gue di mall waktu itu dan sempat di lihat oleh aredea
"Siapa kok gitu amat ekspresi wajah Lo" tanya aredea
"Bukan siapa-siapa" balas navarez
~~author~~
" Owh iya gays selama menikah sikap navarez Bahkan lebih cool dari biasanya, karena biasanya navarez bakal bercanda sesekali dengan aredea kayak waktu itu di mobil yg memanggil nama aredea dengan sebutan 'bee' "
Bersambung .......
Hai guys Menurut kalian ini cerita di lanjutin atau gimana ya ?
Komen di sini ya buat saran dari kalian di lanjutin atau gak nya
Jangan lupa vote, komen, dan follow akun ini. Kalian juga haru share ya cerita ini
See you 👋