the invisible~vegas pete πŸ”žπŸ”ž...

By KristinimnidaKristin

14.7K 637 102

Pete pongsangkron sangetham memiliki kembaran bernama puttha, dan memiliki seorang kakak bernama Ken. kedua... More

bab01
bab02
bab03
bab03
bab05
bab06
bab07
bab08
bab09
bab10
bab011
bab12
bab013
bab14
bab015
bab16
bab17
bab18
0019
0020
0021
bab22πŸ”ž
0023
0024
0025
0026πŸ”žπŸ”ž
0027
0028πŸ”žπŸ”ž
0029πŸ”žπŸ”ž
0030πŸ”žπŸ”ž
0031
0032πŸ”žπŸ”ž
0033πŸ”žπŸ”ž
0034
0035
0036
0037
0038
0039
0040
0042πŸ”žπŸ”ž
0043
0044
0045
0046
0047
0048πŸ”žπŸ”ž
0049
0050
0051πŸ”žπŸ”ž
0052
0053
0054

0041πŸ”žπŸ”ž

290 10 1
By KristinimnidaKristin

Gun menatap pilu pada wanita yang tengah terbaring dengan selang medis di sekujur tubuhnya.

Entah sampai kapan wanita ini akan bangun, jika bernafas saja masih di bantu dengan oksigen.

"Nyonya, bangunlah Pete sangat membutuhkan mu"-ucap gun pelan.

Gun menelfon off kekasihnya, tak mungkin ia menyembunyikan Jane terus menerus bukan.

"Hallo off"-ucap gun

"Ada apa sayang"-ucap off di sebrang sana.

"Temui aku di ruang ICU yang paling ujung. Sekarang"-ucap gun seraya menghela nafas berat.

"Untuk apa gun, ruangan itu kan jarang terpakai"-tanya off dengan sedikit berteriak.

Gun tidak menjawab pertanyaan off ia langsung mematikan sambungan tersebut.

Apa gun harus memberi tahu keluarga Pete tentang ini?

Cklek..

Off terbelak lebar seraya menghampiri kekasihnya yang tengah duduk di kursi penunggu yang di sediakan.

"Gun apa maksudnya ini"-tanya off masih shock dengan apa yang di lihatnya.

"Ya, ini nyonya Jane. Ibunya Pete"-ucap gun pelan.

"Off apa aku harus memberi tahu keluarga Pete tentang ini"-tanya gun lagi

"Aku tidak mengerti gun! Apa sebenar nya yang terjadi pada nyonya Jane"- ucap off

"Dia mendonorkan hati nya untuk Vegas"-ucap gun sedikit menoleh pada off.

"APA?"-off berteriak

"Pelankan suaramu sialan"-ucap gun geram.

"Nyonya Jane menguping pembicaraan ku bersama tuan pong, perihal donor hati yang tidak cocok"- ucap gun mengingat kala itu.

"Lalu setelah tuan pong keluar dari ruangan ku, wanita ini masuk. Dengan rembasan air mata, ia memohon pada ku untuk menyelamat kan Vegas"-ucap nya lagi.

"Awalnya aku tidak percaya, tapi dia bilang ingin menebus dosanya pada Pete, ia ingin Pete hidup bersama dengan orang yang di cintainya"-ucap nya lagi.

"Nyonya Jane nyaris beberapa kali ingin melenyapkan Pete, tapi pengorbanannya sekarang sungguh diluar dugaan ku gun"-ucap off masih tidak percaya.

"Wanita ini meminta merahasiakan nya dari siapapun, tapi aku tidak bisa melihatnya seperti ini"-ucap gun dengan lelehan air matanya.

.

.

"Sepertinya aku meninggalkan earphone ku di kursi taman itu, ugh aku akan mengambilnya"-ucap Pete sambil mencari benda itu dalam ranselnya.

Ya sampai saat ini Pete masih saja mendatangi taman ini. Walau pun ia tau entah Vegas akan kembali atau tidak.

Pada saat Pete melewati dua orang di hadapannya, ia mendengar percakapan yang membuat Pete marah.

"Apa kau tau dokter Vegas, orang-orang rumasakit bilang dokter itu telah mati"-ucap seseorang yang tengah duduk di kursi taman.

"Yah mustahil juga jika dia hidup, lukanya benar-benar sangat parah"- ucap seseorang yang lain.

TIDAK..

tidak mungkin..

Pete mendengar semua percakapan kedua orang tersebut.

Dan bersamaan dengan itu hujan turun sangat lebat, Pete terduduk di bangku taman tersebut dengan tubuh gemetar.

Ia masih tidak percaya apa yang di dengarnya..

Vegas..
Ia telah tiada..

Pembicaraan dua wanita itu masih terngiang-ngiang di telinga Pete..
Ia menutup kedua telinganya seolah tak ingin mendengar omong kosong itu.

"Hentikan hks"-pete masih meracau terisak payah karena tubuhnya yang menggigil kedinginan.

"Ku mohon hentikan hks.. jangan katakan apapun lagi"-pintanya terdengar serak, padahal kedua gadis yang sedang bergosip tentang Vegas sudah lama pergi. Tapi omong kosong itu seolah masih menggema di telinga bocah itu.

"Sshhh"

Seseorang merengkuhnya bersamaan denganya, hujan berhenti menghujam tubuh ringkihnya.

Siapa yang datang? Pete bahkan tak memiliki nyali untuk membuka mata.
Tak cukupkah dengan dirinya, yang merasa kehilangan. Tapi suara suara omong kosong gadis itu seakan menyudutkannya.

"Ve-gas baik-baik saja ku mohon-

Bahkan bocah itu masih meracau pilu, seakan kedua gadis itu ada di depannya.

"Aku disini"

Satu bisikan yang terdengar, membuat jantungnya serasa berhenti

Pete tak berharap dirinya hanya bermimpi mendengarnya, lalu ia membuka mata.

Sepasang manik obsidian yang selalu ia rindukan itu, benar-benar nyata menatap padanya.

"Ug-hh"-nafas Pete benar-benar terasa sesak

Ia tak mampu mengucap sepatah katapun, selain merangkul leher pemuda itu lalu menangis keras.

.

.

"Ve-gas hks"-lirih Pete terisak

"Hn"

"Ve-gas"

Pemuda itu terkekeh.

"Kau akan memanggilku,
terus-menerus seperti itu hn"

Pete tak menjawab, kembali membenamkan wajahnya Di tengkuk pemuda itu. Dan membiarkan Vegas menggendongnya seperti pengantin di tengah hujan lebat. Tak peduli dengan semua pasang mata. Vegas menggendongnya.

"Maaf jika kau menungguku"

.

.
Alphard itu melaju sedang, memecah kan jalanan berair di tengah kota Bangkok. Tampak sesekali nop memandang dua sosok putih di belakang dari kaca mobilnya. Namun tiba-tiba Vegas menatap tajam, membuat nop kembali fokus pada kemudinya.

"Berhentilah menangis"-bisik Vegas berusaha mengangkat Pete yang masih memeluk erat perutnya, bahkan tubuh anak itu pun benar-benar kebas.

"Pete"

Anak itu tak menjawab, tetap terisak dalam diam. Membenamkan sebagian wajah sembabnya di dada bidang itu.

"Setidaknya keringkan tubuhmu, atau kau akan jatuh sakit"-bujuk nya lagi.

Tapi jangankan menjawab, Pete yang keras kepala itu. Masih saja bertahan dalam posisinya.

Vegas berdecak pelan, seketika mengamati jalanan di sekitar lalu-

"Berhenti di caffe itu, dan pesan coklat hangat untukku"-ujar Vegas pada nop.

"Baik tuan"

.

.

"Ugh..nhh"-pete masih saja terisak lirih, meski mobil itu menepi dan hanya menyaksikan dirinya dan Vegas. Ia tetap enggan melepaskan rangkulan tanganya di perut Vegas.

"Angkat wajahmu"-bujuk Vegas sambil melirik nop yang mulai memasuki caffe.

"Kau akan tetap seperti ini?"-ujarnya lagi

Vegas menggerakkan kepala Pete, sepertinya memang gerakan apapun tak akan membuat Pete luruh. Apa lagi rasanya rangkulan tangan itu semakin menguat. Serindu itukah Pete padanya.

Vegas tersenyum tipis.
"Akh"-vegas pura-pura merintih kesakitan.

"Kau menekan perutku Pete, sakit"- rintih Vegas seraya melirik ke bawah.

Pete membulatkan matanya lebar, cepat-cepat ia bangkit lalu menatap Vegas. "Sakit?"

Diam-diam Vegas mulai mengulum senyum, ah lama ia tak melihat wajah menggemaskan itu mengerejap sepolos ini.

Vegas mengangkat ujung kemejanya, menunjukan bekas oprasi yang sepenuhnya belum mengering.

"Nhh..hks hhaaaa"-tapi Pete kembali menangis bahkan lebih kacau dari sebelumnya. Ah sial bukan ini yang ingin di lihatnya dari Pete.

"Mengapa menangis Pete"-vegas menarik tubuh kecilnya kedalam pelukanya.

"Vegas maaf hks"-samar terdengar isakan bocah itu teredam di dada.

"Berhentilah menangis"-bisik Vegas seraya mengangkat wajah Pete agar menatap ke arahnya.

"Kau benar-benar cengeng Pete"

Bocah itu tetap terisak hebat, meski nyatanya kedua matanya terpejam.

"Hks-mfthhhh"

Pete tiba-tiba membulatkan matanya lebar, begitu sebuah lumatan memainkan kan belahan bibirnya.

"Apa kau merindukanku"-bisiknya di sela-sela lumatan itu.

Pete memejamkan mata hingga sebagian air mata itu kembali mengalir. Lalu mengangguk cepat tak tau harus bagai mana ia mengutarakan pada pemuda itu. Jika ia setengah mati merindukannya.

Vegas beralih menangkup wajah Pete,
Menyentuh rahangnya dan tengkuknya selembut mungkin. Sementara mengajak kembali bocah itu menciumnya intens.

"Mmhhh"

"Buka bibir mu"

Pete terlihat patuh membuka sedikit bibir kecilnya, lalu lidah hangat itu benar-benar menyeruak ke dalam yang mendominasi halaman yang sebenarnya teredam oleh rintik hujan di luar.

"Ahn.. angghh"

Bersambung~~
Sorry for typo..

Mampus gua potong pas ena-ena nya .
🤣🤣

Continue Reading

You'll Also Like

35.1K 3.2K 64
ini kisah Nina Bastara Tjahjono yang akrab dipanggil Nino dengan segala konflik dalam hidupnya. Melanjutkan segala kerumitan yang ada di season 1 den...
3.3K 85 7
πŸ“Sinopsis Menceritakan Seorang Anak kecil yang hidup di Jalanan. Menghadapi berbagai Tantangan Ancaman untuk bisa bertahan hidup. Tinggal hanya deng...
3.4M 127K 68
[π…πŽπ‹π‹πŽπ– 𝐃𝐔𝐋𝐔 π’π„ππ„π‹π”πŒ πŒπ„πŒππ€π‚π€] Awal pertemuan mereka yang sangat apes karena aletta murid baru yang masuk di Anderson High Sc...
1.8M 177K 52
- please ini cerita jamet, jadi tolong jangan berkomentar yang menggantung negatif nya. Ini di publish untuk menambah pengalaman di cerita selanjutny...