I Can't Stop Loving You

By rorapo_

458K 10.1K 778

[DIHAPUS - Bisa dibaca lengkap di aplikasi Dreame/Innovel] Hanya karena sebuah ciuman tidak sengaja yang mend... More

PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 6

PART 5

20.9K 1.7K 95
By rorapo_

"Om Abi!" pekik Alana kaget. "Ngapain disini?" tanya Alana heran.

"Mau ngajak lo pulang bareng." jawab Abi sambil memasukkan kedua tangannya didalam saku celananya.

Alana melongo ditempat. Dia tak percaya kalau lelaki yang sedang berdiri didepannya ini adalah Abi. Tidak mungkin Abi yang cuek itu dengan sukarela menawarkan diri untuk mengajak Alana pulang bersamanya.

Alana memandang Abi dari atas ke bawah. Bahkan dia saja masih berpakaian formal. Dengan setelan kemeja yang dibalut dengan jas hitam dan dasi yang menggantung pas dilehernya. Membuat penampilannya terlihat sempurna.

Ando menyenggol Alana pelan untuk membuatnya kembali ke bumi. Alana tersentak kaget dan menengok ke arah Ando.

"Pulang sama gue aja." bisik Ando ditelinga Alana.

Alana berpikir sebentar lalu menganggukkan kepalanya tanda setuju untuk pulang bersama Ando. Karena dari awal memang dia sudah berniat pulang bersama Ando.

Abi yang mengetahui maksud kedua remaja itupun menatap tak suka ke arah Alana dan Ando. "Tawaran gue cuman berlaku sekali seumur hidup gue untuk lo." ucap Abi sambil menunjuk Alana.

"Jadi? Lo mau gak pu...."

"Mau!" potong Alana langsung yang membuat Abi tersenyum menang sementara Ando mendengus kesal.

"Yaudah, ayo!" ajak Abi sambil menarik tangan Alana. "Bentar." tahan Alana sambil melepaskan pegangan Abi ditangannya dan melangkah mendekati Ando.

"Ando, maaf ya." ucap Alana menyesal. Ando hanya memutar bola matanya malas. "Gue pergi dulu." pamit Alana sambil mencium pipi Ando sekilas dan berjalan ke arah Abi.

Abi berjalan terlebih dahulu. Meninggalkan Alana yang hanya beberapa langkah dibelakangnya. Entah kenapa dia merasa marah saat Alana mencium pipi Ando. Seperti ada sesuatu yang membakar tubuhnya saat melihat sekelebat adegan yang disuguhi kedua remaja tersebut.

"Om, tunggu dong. Gak mau gandeng tangan gue lagi?" ucap Alana sambil berjalan cepat untuk menyamai langkahnya dengan langkah Abi.

"Heh! Mata lo semua dijaga ya. Gue colok nanti pake lidah gue." ancam Alana saat dia menyadari banyak wanita yang sedari tadi menatap Abi kagum.

"Mending lidah lo buat nyolok lidah gue aja, Lana. Pasti nikmat." ucap salah satu laki-laki yang berada tak jauh darinya.

"Kurang ajar ba.... Eh." ucapan Alana terhenti saat dirinya menyadari ada tangan yang tengah melingkari pinggangnya dan terus membawanya berjalan. Alana mendongakkan kepalanya dan saat itupula mulutnya menganga lebar. Abi lah yang merangkul pinggangnya.

Ini demi apa? Yaampun, gue deg-degan banget ini. Jangan gegabah Alana, pasang wajah cantik lo. batin Alana sambil mencoba bersikap biasa saja dan menikmati tangan Abi yang melingkari pinggangnya.

Abi sejak tadi merasa risih dengan tatapan lelaki yang ada disekolahan Alana. Mereka sejak tadi terus-terusan memandang Alana dengan tatapan laparnya. Abi berinisiatif untuk menarik Alana dengan cara melingkarkan tangannya dipinggang Alana. Menandakan bahwa Alana hanyalah miliknya.

Milikku? Oke, otakku mulai gak waras. batin Abi sambil melepas rangkulannya dipinggang Alana.

Alana yang sejak tadi tak berhenti tersenyum, sekarang memasang wajah kesalnya karena Abi yang tiba-tiba melepaskan tangannya dari pinggangnya. Bahkan Abi sudah berjalan duluan dan lagi-lagi meninggalkan Alana.

Alana berjalan dibelakang Abi sambil menghentak-hentakkan kakinya karena kesal dengan sikap Abi yang sejak tadi berubah-ubah tak karuan.

"Masuk." suruh Abi saat mereka sudah sampai diparkiran sekolah.

"Om, bukain dong." pinta Alana.

"Buka sendiri." balas Abi ketus sambil berlalu meninggalkan Alana dan bergegas masuk ke mobilnya. Sementara Alana mencibir Abi dan membuka pintu mobil dengan terpaksa.

Abi melajukan mobilnya keluar area sekolahan. Membelah jalanan raya yang padat. Membawa Alana menuju tempat yang sudah direncanakannya sejak kemarin.

"Om, idupin radio ya?" tanya Alana yang dibalas anggukan kepala oleh Abi.

Alana mulai menyetel radio dan mencari saluran yang pas. Pencariannya berhenti pada lagu Neon Lights milik Demi Lovato. Tak segan-segan, Alana menguatkan radio tersebut sampai menggema begitu kuat didalam mobil Abi.

"Wohooo, like neon lights... Ooo uwooo." Alana mengikuti sebagian lirik tersebut, menyanyikannya dengan suara yang kuat dan mengangkat kedua tangannya ke atas sambil menggoyang-goyangkan kepalanya mengikuti irama musik.

Abi yang melihat adegan aneh dari Alanapun menganga tak percaya. Gadis itu memang benar-benar ajaib dan tak tahu malu.

"Yuhuuuu.... Alana's in the house yoooo. Asek asek joss." teriak Alana kuat sambil terus menggoyangkan kedua tangannya diatas dan juga menggoyangkan kepalanya.

Abi bergidik ngeri melihat tingkah Alana yang semakin menjadi-jadi. Apalagi gayanya yang mirip dengan gaya orang kesetanan. Abi langsung mematikan radio tersebut dan berdoa dalam hati supaya setan yang merasuki tubuh Alana cepat keluar.

Alana menghentikan goyangan-goyangan anehnya saat tak terdengar lagi dentuman musik yang menggema dimobil Abi. Alana menatap Abi tak suka.

"Om! Nyebelin banget sih!" ucap Alana sambil kembali menyalakan radio tersebut.

Tangan Abi sudah berada diudara untuk mematikan radio tersebut. Tetapi niatnya batal saat mendengar ancaman Alana yang menurutnya sangat mengerihkan.

"Sekali lagi lo matiin, gue perkosa lo disini, Om!"

"Kan... abis deh lagunya." ucap Alana kesal.

Alana sudah ingin membuka mulutnya untuk memaki Abi, tetapi diurungkannya karena terdengar suara merdu dari radio tersebut. Suara seorang rapper idola Alana.

"Eh Eminem. My lovely rapper." ucap Alana girang.

Alana terdiam beberapa saat untuk mendengarkan kalimat demi kalimat yang dilantunkan Eminem dalam lagu When I'm Gone. Lagu itu hampir sama dengan kisah hidupnya. Bahkan Alana pernah menangis hanya karena menonton video tersebut.

"Om tau Eminem nggak?" tanya Alana. "Taulah." jawab Abi sambil terus menatap jalanan didepannya.

"Kisah hidupnya miris banget ya. Dia buat lagu itu karena dia gak pengen kehidupan pernikahannya kayak orangtuanya. Tapi dia malah ngalamin itu sendiri. Apalagi Ibunya yang pemabuk." ucap Alana.

"Gak enak banget punya orangtua yang pisah gitu. Hidup kita jadi nggak tenang. Gue juga nantinya gak pengen kehidupan pernikahan gue sama kayak orangtua gue. Gue gak pengen ngalamin hal yang pernah dialamin Eminem. Tapi kok gue ngerasanya kalo nantinya gue bakal ngalamin hal yang kayak gitu juga ya." lanjutnya yang diakhiri dengan helaan napas panjang.

Abi yang mendengar perkataan Alana yang cukup panjang itupun terdiam. Mencari maksud dari kalimat yang sedari tadi keluar dari mulut Alana. Abi merasa bahwa Alana tertekan dengan keadaan keluarganya. Abi melihat ada sisi lain dari diri Alana saat dia mengucapkan kalimat tersebut.

Alana tersadar dengan apa yang barusan diucapkannya. Dia merutuki dirinya sendiri yang dengan mudahnya membeberkan tentang masalah keluarganya yang selama ini selalu ditutupinya dengan rapat. Alana mengalihkan semuanya dengan kembali berjoget-joget dan sesekali menyanyikan lagu tersebut dengan suara yang kuat.

Abi terkesima melihat Alana yang dengan mudahnya mengubah kembali sikapnya seperti semula. Entah kenapa Abi merasa penasaran dengan kehidupan Alana. Pasti ada suatu hal yang membuat Alana bersikap aneh dan tak tahu malu seperti sekarang ini.

"Wohooo... Abi falling in love with Alana." teriak Alana sambil menggoyang-goyangkan tangannya ala-ala rapper.

Abi menoyor kepala Alana yang membuat Alana mendengus sebal. "Elo kali yang jatuh cinta sama gue." ucap Abi tak terima.

"Hehe... Iyadeh, gue ganti jadi Alana falling in love with Abi." ucap Alana sembari mencolek dagu Abi yang membuat Abi melotot tajam ke arah Alana. Sementara Alana hanya menyengir lebar.

"Om, kita mau kemana sih?" tanya Alana saat menyadari jalanan yang dilewati sejak tadi bukanlah jalanan menuju ke rumahnya.

"Ke suatu tempat."

"Oh gue tau. Pasti Om mau ngelamar gue makanya tempatnya dirahasiain kan."

"Najis banget! Gini ya Alana, gue mau ngajak elo ke tempat itu karena gue mau minta maaf sama lo soal kejadian kemaren."

"Oh yang itu. Santai aja kali Om. Gue sebenernya nikmati kok. Cuman lo aja yang terlalu kasar. Mendingan diulangi aja Om ciuman yang kemaren." ucap Alana sambil mendekatkan badannya ke Abi.

Abi bergidik ngeri dan menahan kepala Alana dengan tangan kirinya. Seketika tawa Alana pecah saat melihat raut wajah Abi yang menggelikan. Sementara Abi mendengus kesal dan kembali fokus ke jalanan.

Sisa perjalanan dihabiskan Alana dengan terus mengoceh dan merecoki Abi. Abi sejak tadi berusaha untuk menahan emosinya dan menganggap Alana hanyalah bayangan semata.

"Udah sampe. Turun." suruh Abi sambil membuka seat belt-nya dan bergegas turun dari mobil. Begitupula dengan Alana.

Semilir angin menerpa wajah mereka saat mereka sudah berada diluar mobil. Alana membelalak kaget saat matanya melihat hamparan air yang begitu luas. Ternyata Abi membawanya ke pantai.

"Mau main air?" tanya Abi. Alana menatap Abi dan mengangguk semangat. Abi menggenggam tangan Alana dan membawanya menuju pantai.

Mereka berdiri tak jauh dari bibir pantai. Alana langsung membuka sepatu dan kaus kakinya. Setelah itu dia langsung berlari menuju bibir pantai. Merentangkan kedua tangannya dan memejamkan kedua matanya. Menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya sekaligus menikmati air yang sesekali mengenai kaki telanjangnya.

Abi tersenyum saat melihat Alana yang begitu bersemangat. Abi membuka sepatu dan kaus kakinya. Menaruhnya tepat disebelah sepatu Alana. Abi berjalan mendekati Alana. Entah dapat dorongan dari mana, Abi memeluk tubuh Alana dari belakang dan menyenderkan dagunya dipundak Alana.

Alana menegang saat menyadari ada sepasang tangan yang melingkari perutnya. Dia tahu siapa yang memeluknya dari belakang karena parfum orang tersebut yang sudah akrab dengan hidungnya. Debaran jantung Alana berpacu dengan cepat. Dia menolehkan pandangangannya untuk melihat orang tersebut.

"Biarkan seperti ini." lirih Abi.

Alana mencoba untuk merilekskan badannya. Mencoba menormalkan kembali detak jantungnya. Alana merasa gugup. Baru kali ini dia dipeluk seorang pria selain Ando.

Alana memejamkan matanya dan menaruh kedua tangannya diatas tangan Abi yang tengah melingkari perutnya. Abi juga memejamkan matanya. Menikmati hembusan angin yang sejuk. Mereka berdua merasa nyaman dalam posisi seperti itu. Untungnya keadaan pantai sedang tidak ramai, sehingga mereka bisa menghabiskan waktu untuk menikmati ciptaan Tuhan yang begitu indah.

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 308K 41
Sairish Hasya adalah seorang wanita yang begitu mencintai suaminya, tapi harus berusaha mengikhlaskan rumah tangganya karena tidak mendapat restu ibu...
79.2K 5.1K 38
Ketika dalam waktu bersama harus mengejar impian dan harus merelakan orang yang dicintai pergi. Akankah cinta itu dapat kembali?
6.6M 339K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
4.8M 121K 17
TELAH DITERBITKAN. TERSEDIA DI TOKO BUKU. Karena di mana pun cinta berada, luka akan senantiasa mengiringinya. Dan selebar apa pun luka, cinta akan s...