MyHyung (Sing & Zayyan XODIAC...

By Kanghwanmin

24.6K 1.8K 182

Info: cerita ini hanyalah karangan semata jangan di sangkut pautkan dengan kehidupan nyata mereka. Author han... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10. Berbaikan
11. Keberangkatan
12. Menghadiri
13. kejutan
14. Cemburu
15. Seoul Fashion Week
17. Orang Misterius
18.
19. Pencapaian XODIAC
20. Akhir dari segalanya
Spesial Chapter

16. Penolong Zayyan

723 66 15
By Kanghwanmin

Flasback

Zayyan, Beomsoo dan Leo sedang berada di backstage. Mereka baru saja selesai menyaksikan acara fashion beberapa menit yang lalu. Dan saat ini mereka hendak kembali karena pekerjaan mereka telah selesai tapi tiba-tiba Leo dan Beomsoo ingin ke kamar mandi dulu dan Zayyan memilih untuk menunggu dan ia pun duduk di kursi panjang yang ada di tempat itu.

Saat sedang fokus pada ponselnya, seorang staf tampak menghampiri Zayyan. Ia kemudian duduk di sebelah Zayyan dan menyapanya.

"Kak" panggil staf tersebut.

"Ne?" Zayyan kaget saat di panggil tiba-tiba oleh seseorang yang entah sejak kapan sudah berada di sampingnya.

Zayyan menoleh untuk melihat orang yang memanggilnya tersebut. Ia menatap wanita di depannya ini dengan tatapan bingung sedangkan perempuan tersebut menatap Zayyan dengan tatapan berbinar.

"Ya ampun aku gak nyangka bisa ketemu sama kak Zayyan lagi" ucap perempuan itu histeris.

"Apa kita pernah ketemu sebelumnya?" tanya Zayyan masih bingung. Ia merasa tidak mengenal wanita di depannya.

"Kakak gak inget sama aku?" tanya balik perempuan itu.

Zayyan menggeleng.

"Aku Ariya, adik kelas kakak waktu di SMA." ucap Ariya.

"Ariya?" Zayyan masih tampak bingung.

"Iya"

Zayyan mencoba mengingatnya sambil memiringkan kepalanya. Ia memang merasa tak asing dengan wajah dan nama perempuan ini tapi ia masih tidak bisa mengingatnya.

Perempuan itu pun menunggu dengan sabar sampai Zayyan mengingat lagi dirinya.

"Ya aku inget, kamu Ariya yang pernah nolong aku dulu kan?" tanya Zayyan terkejut sekigus senang bisa bertemu lagi dengan Ariya adik kelasnya.

"Akhirnya" Ariya merasa lega kala Zayyan sudah mengingatnya.

"Maaf ya karna aku gak ngenalin kamu, tapi aku gak akan pernah lupa sama kebaikan kamu Ariya" ucap Zayyan.

"Iya gapapa kok kak, santai aja" balas Ariya tersenyum.

"Kamu gimana kabarnya?" tanya Zayyan.

"Aku baik" jawab Ariya.

"Kamu kerja di sini?" tanya Zayyan lagi.

"Iya. Aku kerja cuma selama acara ini berlangsung aja. Setelah itu aku akan kembali kuliah." jawab Ariya masih dengan senyumannya.

"Kamu kuliah juga?"

"Iya kak. Aku datang ke Korea karna emang mau kuliah dan juga aku bisa kuliah kayak sekarang ini karna aku dapet beasiswa."

"Udah semester berapa?"

"Masuk semester 2"

"Ohw berarti kamu belum lama ya di sini"

"Ya gitu deh" ucap Ariya tersenyum.

Zayyan balas tersenyum.

Tiba-tiba seseorang memanggil Ariya. Orang itu meminta Ariya untuk membantunya membawa barang-barang untuk keperluan acara.

"Kak aku balik kerja dulu ya, tapi sebelum itu boleh gak aku minta nomor kakak" Ariya memberikan ponselnya kepada Zayyan akan tetapi tidak jadi karena orang tadi memanggilnya lagi.

"Ariya!" panggil seorang pria yang umurnya sekitar 30an tahun itu.

"Ne ne" balas Ariya.

"Kak aku pergi dulu, dah" Ariya melambaikan tangannya kepada Zayyan. Zayyan pun membalasnya.

Huh padahal Zayyan masih ingin mengobrol dengan adik kelasnya tersebut. Ia pun mengingat kembali saat-saat di mana Ariya pernah menolongnya dulu. Ariya menolong Zayyan saat Zayyan di bully oleh teman-temannya. Saat itu Zayyan sering kali menjadi korban bulliying di sekolahnya baik dari teman-temannya maupun kakak kelasnya. Pada saat itu Zayyan tengah di bully di belakang halaman sekolah. Tempat itu memanglah sepi dan jarang di kunjungi oleh siswa-siswi di sekolah tersebut. Jadi pada saat Zayyan di bully tidak ada satupun orang yang menolongnya tapi suatu keajaiban datang padanya. Ariya datang dengan membawa satpam sekolah serta guru untuk menolong Zayyan. Setelah itu para pembuli Zayyan pun di beri hukuman dan sanksi. Dan sejak saat itu pula tidak ada yang berani membully Zayyan lagi. Karena mereka takut akan bernasib  sama seperti para pembully Zayyan di belakang sekolah tersebut.

Menurut Zayyan, Ariya adalah malaikat penolongnya. Berkat Ariya ia tidak pernah di bully lagi. Dulu Zayyan pernah ingin mengungkapkan perasaannya pada Ariya tapi ia terlalu malu dan merasa tidak pantas untuk Ariya. Ia juga berpikir mana mungkin Ariya mau dengan cowok culun dan tidak tampan seperti dirinya. Jadi Zayyan memilih untuk memendam perasaannya sampai ia bertemu dengan Windy. Dan perasaan itu pun hilang dan tergantikan oleh perasaannya terhadap sahabatnya itu. Kadang Zayyan merasa kisah cintanya tidaklah pernah beruntung dan berakhir dengan penyesalan.

"Hyung ayo kita pulang!" Zayyan pun tersadar dari lamunannya.

"Ah Ouyin kau sudah selesai?" tanya Zayyan.

"Iya, kami sudah selesai. Jadi ayo kita pulang sekarang" Leo menarik tangan Zayyan untuk segera pergi dari tempat itu. Sedangkan Beomsoo hanya mengikuti mereka dari belakang.

Singkat cerita, Sing, Lex, dan Wain datang kembali ke acara Seoul Fashion Week untuk yang kedua kalinya. Mereka datang pada hari keempat acara tersebut yang mana ini merupakan agenda terakhir XODIAC di Seoul Fashion Week.

Acara telah berlangsung selama satu jam. Dan saatnya untuk ketiga member XODIAC tersebut pulang. Mereka pun berdiri dari kursi mereka masing-masing menuju ke belakang layar untuk menemui manager mereka.

Pada saat akan pergi, seseorang memanggil Sing dan sepertinya orang tersebut merupakan salah satu staf di sini. Dan namanya adalah Ariya.

"Kau Sing kan? Member XODIAC?" tanya Ariya.

"Ne majayo" balas Sing.

"Ini ada barang salah satu rekan grup anda dan sepertinya dia tidak sengaja meninggalkannya di sini" ucap Ariya memberikan tote bag kecil itu kepada Sing. Sing pun mengambilnya.

"Nugu?" tanya Sing.

"Kalau tidak salah namanya Zayyan" jawab Ariya seakan-akan tidak terlalu mengenal Zayyan.

"Oh Zayyan. Baiklah kalau begitu terimakasih karna sudah membantu menyimpannya." ucap Sing membungkuk dan berterima kasih kepada Ariya.

"Ne" Ariya pun balas membungkuk. Setelah itu ia pergi untuk kembali pada pekerjaannya.

"Siapa Sing?" Lex menghampiri Sing karena merasa dongsaengnya tersebut tertinggal di belakang.

"Oh itu, sepertinya staf Hyung. Dia memberikan ini padaku dan katanya ini punya Zayyan." jawab Sing.

"Ohw" Lex mengangguk.

"Baiklah kalau begitu ayo kita pergi, Wain dan manager Hyung pasti sudah menunggu kita." ucap Lex.

"Kaja" ucap Sing. Mereka pun akhirnya benar-benar pergi dari acara tersebut. Dan sepertinya mereka akan ke agensi terlebih dahulu sebelum kembali ke dorm.

Flashback End

Sejak Zayyan mendapatkan nomor Ariya. Mereka jadi sering berhubungan lewat ponsel. Bahkan Sing terheran-heran melihat Zayyan tersenyum-senyum sendiri setiap kali menerima pesan entah dari siapa itu. Tapi Sing yakin pesan tersebut di kirim oleh adik kelas Zayyan yang bernama Ariya itu.

Sing sedikit kesal kala Zayyan sudah fokus pada ponselnya dan berakhir mengabaikannya. Bukan hanya Sing bahkan Leo pun mengadu padanya dan bertanya apa yang sebenarnya membuat Zayyan mengabaikan mereka berdua. Sing pun menjawabnya sesuai dengan apa yang ia ketahui.

"Kau mau kemana?" tanya Sing yang melihat Leo hendak pergi.

"Aku akan berbicara dengan Zayyan Hyung" jawab Leo.

"Kau mau apa?" tanya Sing lagi.

"Kau tidak perlu tau" ucap Leo.

Leo pun berlalu begitu saja dan ia menghampiri Zayyan yang sedang duduk di sofa yang ada di ruang latihan mereka.

Tanpa aba-aba Leo mengambil paksa ponsel Zayyan dari tangannya.

"Ouyin kau apa-apaan sih? Kembalikan ponselku!ucap Zayyan kesal.

Leo tidak perduli dan melanjutkan aksinya. Ia membuka ponsel Zayyan untuk melihat isi kontak Zayyan. Ia mencari nama Ariya di HP tersebut sesuai dengan yang Sing bilang tadi. Setelah mendapatkannya Leo menekan titik tiga di sebelah kanan atas ponsel Zayyan tersebut. Yap, Leo hendak menghapus dan memblokir nomor tersebut. Tapi tangannya kalah cepat oleh Zayyan. Sebelum Leo dapat menghapus nomor itu, Zayyan lebih dulu merebut kembali ponselnya.

Zayyan melihat ponselnya. Ia ingin tahu apa yang sedang Leo lihat.

"Apa maksudmu Ouyin?" tanya Zayyan menatap tajam dongsaengnya itu.

"Kenapa kau ingin menghapus nomor teman Hyung, hah?" ucap Zayyan yang menatap Leo dengan tatapan marah.

"Aku hanya ingin kau fokus pada latihanmu dan tidak memikirkan apapun, apalagi memikirkan perempuan itu" ucap Leo sedikit berteriak di akhir kalimatnya.

"Kau berteriak padaku?" Zayyan tidak percaya dongsaeng yang paling ia sayangi berani membentaknya. Bahkan matanya pun sudah mulai berkaca-kaca.

"Jayyan-ah!" Leo mencoba menahan dirinya agar tidak terbawa emosi.

"Jika kau tidak ingin aku bersikap seperti ini, ikuti kata-kataku!" ucap Leo mendekat ke arah Zayyan.

Zayyan menatap Leo dengan tatapan marah juga sedih.

"Hapus nomor itu atau aku" Zayyan lebih dulu memotong kata-kata Leo.

"Atau apa? Kau mengancamku?" ucap Zayyan menatap tajam Leo.

Sing yang melihat pertengkaran Leo dan Zayyan pun menghampiri mereka. Ia mencoba melerainya tapi sepertinya tidak mudah. Sing melihat jam di tangannya, jam istirahat sebentar lagi akan berakhir. Ia hanya ingin pertengkaran Zayyan dan Leo segera berakhir sebelum para member kembali ke ruangan tersebut.

"Leo tahan emosimu?" ucap Sing menenangkan Leo.

"Kau tidak usah ikut campur Sing. Ini urusanku dengan Zayyan" ucap Leo.

"Sing biarkan saja. Aku ingin tau apa yang hendak dia ucapkan kepadaku." perintah Zayyan. Ia masih menatap Leo dengan tatapan tajam.

"Hyung" Sing tidak bisa membiarkan kedua sahabatnya itu berkelahi seperti ini. Ia pun menarik Leo paksa untuk keluar dari ruang latihan.

"Sing lepas?" Leo mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Sing.

"Diam kau. Ikut saja denganku." ucap Sing dingin. Ia pun menarik Leo kembali agar menjauh dari Zayyan. Ia membawa Leo ke tempat yang sepi untuk berbicara empat mata dengan teman senegaranya itu.

Tidak lama setelah itu, para member pun kembali. Mereka baru saja habis mengisi perut mereka dan beristirahat sejenak dari padatnya rutinitas latihan mereka.

"Zayyan-ah kau kenapa? Kenapa matamu memerah? Kau habis menangis?" tanya Lex bertubi-tubi. Ia memegang pundak Zayyan untuk melihat lebih dekat wajah Zayyan.

"Aku tidak apa-apa Lex. Sepertinya mataku terkena debu, jadi aku menggosoknya. Mungkin itulah mengapa mataku memerah." jawab Zayyan.

"Apakah masih terasa mengganjal? Aku akan meniupnya" tawar Lex.

"Sudah tidak, gomawo Lex." balas Zayyan mencoba tersenyum.

Lex pun ikut tersenyum.

"Zayyan-ah dimana Sing dan Leo?" tanya Hyunsik yang tidak melihat kedua bokem hongkong tersebut.

"Mereka......." Zayyan tampak sedang mencari alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan Hyungnya itu.

"Mereka sedang ke toilet ya mereka sedang ke sana." ucap Zayyan ragu-ragu. Kemudian tatapannya berubah menjadi sendu.

"Baiklah kalau begitu mari kita tunggu dulu mereka sebelum berlatih kembali." ucap sang leader.

Para member pun memutuskan untuk duduk-duduk terlebih dahulu sambil menunggu Sing dan Leo kembali. Begitu juga dengan Zayyan. Ia memilih duduk di pojokan menjauh dari para member. Ia hanya ingin sendiri dan sedang tidak ingin berbicara dengan siapa pun.

Zayyan memikirkan kembali kejadian tadi. Di mana saat Leo membentaknya. Leo tidak pernah bersikap seperti itu sebelumnya jadi wajar saja jika Zayyan kaget. Biasanya Leo selalu bersikap manis dan manja bukan seperti tadi. Zayyan sedih memikirkan kejadian yang barusan saja terjadi.

Hyunsik menghampiri Zayyan yang duduk menyendiri di pojok ruangan. Ia bisa melihat wajah sedih Zayyan.

"Zayyan-ah gwenchana?" Hyunsik duduk di sebelah Zayyan sambil menatap adiknya tersebut.

Zayyan mengangkat pandangannya melihat Hyung satu-satunya itu.

"Ne" jawab Zayyan.

"Zayyan-ah jika kau ada masalah apa pun itu, cerita saja pada Hyung. Hyung siap mendengarkannya." ucap Hyunsik dengan tulus.

"Ne Hyung." ucap Zayyan mencoba tersenyum.

Kemudian ia menundukkan kembali kepalanya.

"Kau masih tak mau cerita padaku?" tanya Hyunsik

"Mwo?"

"Zayyan-ah, kau tidak bisa menutupinya dariku." ucap Hyunsik.

"Hyung aku tidak mengerti apa maksudmu?" ucap Zayyan seakan-akan tidak tahu apa yang dimaksud hyunsik.

Hyunsik menatap adiknya itu sesaat kemudian ia menghelakan nafasnya.

"Geure, kali ini aku akan melepaskanmu." ucap Hyunsik.

"Tapi lain kali kau harus menceritakan segalanya padaku." sambungnya.

Tidak lama setelah itu Sing dan Leo pun kembali. Leo melirik Zayyan sekilas. Ia jadi merasa bersalah karna telah bersikap kasar pada Zayyan tadi. Tapi ia juga gengsi untuk meminta maaf. Sedangkan Sing, ia berjalan menghampiri Zayyan dan duduk di sebelahnya. Sing ingin menayangkan keadaan Zayyan tapi karena ada Hyunsik ia memilih untuk diam.

Merasa anggotanya sudah lengkap, Lex memerintahkan para member XODIAC untuk berlatih kembali. Semua member pun bangkit dari duduknya dan segera berbaris pada tempatnya masing-masing. Mereka akan melatih kembali gerakan dance mereka yang masih kurang sempurna. Setelah itu mereka akan berlatih vocal sebagai kegiatan terakhir mereka di hari ini.

*
*

"Aaaaa" teriak seorang perempuan mengagetkan temannya yang sedang makan.

"Ariya, bisa gak sih gak usah teriak! Hampir keselek ni gue." marah teman Ariya yang bernama Rayna tersebut.

"Hehe iya sorry soalnya gue lagi seneng banget ini." ucap Ariya dengan mata berbinar-binar.

"Seneng kenapa lo?" tanya Rayna sambil menyantap makanan kembali.

"Kak Zayyan ngajakin gue ketemuan." Ariya merasa tidak percaya Zayyan mengajaknya bertemu atau mungkin bisa dibilang kencan. Akhirnya yang ia impi-impikan selama ini jadi kenyataan, batin Ariya.

"Ha?" Rayna kaget mendengarnya. Ia menghentikan acara makannya dan menatap temannya itu.

"Lo serius?" tanya Rayna tidak percaya.

"Iyalah, masa gue bohong sih." balas Ariya.

"Wah Ariya jangan-jangan kak Zayyan mau nembak lo." tukas Rayna.

"Eh yang bener?" tanya Ariya.

"Ya bisa jadi. Buat apa coba dia ngajakin lo ketemuan kalo gak mau ngungkapin perasaannya ke lo." ucap Rayna membuat Ariya jadi semakin berharap.

"Lo bener. Berarti besok gue harus tampil cantik dong?"

"Lo tenang aja, besok gue bakal bantuin lo make-up deh." ujar Rayna.

"Hum makasih Ray, lo emang temen gue paling the best." Ariya memeluk Rayna dari samping sambil terus mengucapkan terimakasih.












Continue Reading

You'll Also Like

194K 9.5K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
71.5K 3.2K 49
Almeera Azzahra Alfatunnisa Ghozali seorang dokter muda yang tiba-tiba bertemu jodohnya untuk pertama kali di klinik tempatnya bekerja. Latar belakan...
68.7K 6.9K 20
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
45.2K 7K 38
Rahasia dibalik semuanya