Setelah apa yang di ucapkan Algara, dua hari yang lalu. Sesuai dengan permintaan putranya.
Ketiganya sedang berlibur, tidak jauh mereka hanya berlibur keluar kota saja. Karena itu juga permintaan Alkana.
Seperti sekarang, di bawah terik matahari. Keluarga kecil ini sedang berada di pantai.
Alkana tertawa riang seraya bermain air dan pasir pantai bersama ayahnya, sedangkan Kylie hanya memperhatikan keduanya. Sebenarnya ingin sekali ia bermain dengan anak dan suaminya.
Namun Algara tidak ingin Kylie kelelahan, dan itu juga mengaruh untuk kandungannya.
Setelah puasa bermain - main, Algara dan Alkana menghampiri Kylie.
"Yang sampai duluan ke bunda, dia yang memang." Ucap Algara
Karena mendapatkan tantangan dari Algara, dengan semangat alkana berlari menghampiri Kylie.
Begitu Pula dengan Algara, pria itu ikut berlari menghampiri Kylie.
"Yeyy, alkaa duluan. Ayah kalah." Seru Alkana
Algara mengusak kepala Alkana, "pintar anak ayah."
Kylie tersenyum, rasanya sangat bahagia bisa melihat pemandangan ini. Mereka benar - benar sudah menjadi keluarga yang bahagia.
"Ayo, bersih - bersih. Setelah itu kita makan."
Keduanya mengangguk, lalu berjalan bersama dengan Alkana yang berada diantara keduanya.
Benar - benar keluarga yang bahagia.
Setelah bersih - bersih dan menyelesaikan makannya, mereka bertiga sedang berada di kamar yang sebelumnya sudah mereka pesan.
Kamar yang mereka pesan juga sangat mewah, luas, dan pemandangan yang langsung mengarah pantai.
Inilah yang mereka tunggu, menyaksikan matahari tenggelam. Siapa yang tidak menyukai ini? Rasanya hampir semua orang menunggu moment ini.
Moment dimana matahari tenggelam, dan memperlihat kan langit orange yang sangat indah. Menyaksikan senja bersama orang yang disayangi.
"Ayah, Bunda." Ucap Alkana, ia mengambil kedua telapak tangan kedua orang tuanya.
Algara dan Kylie tersenyum, sambil melihat tangan mereka yang di genggam erat oleh putranya.
"Terima kasih, sudah mau menjadi orang tua yang baik untuk Alkana. Jika nanti Alkana sudah besar, Alka janji akan bahagiakan bunda juga ayah."
Meskipun Alkana masih kecil, ia sangat pintar dalam berbicara dan mengutarakan apa yang ada di hatinya.
Pemikiran nya yang dewasa, membuat Algara dan Kylie kagum. Mungkin masa lalunya sangat berat untuk Alkana yang sangat kecil waktu itu.
Masa lalu yang membuatnya trauma dengan semua orang, dan pada akhirnya ia menemukan sosok orang tua yang sangat tulus memberikan nya cinta juga kasih sayang yang besar.
Alkana benar - benar beruntung, di pertemukan dengan seseorang seperti Algara dan Kylie.
Algara tersenyum, ia mengusap puncak kepala putra sulungnya. "Kamu adalah bentuk kebahagian ayah dan bunda, ayah janji akan menjaga kamu dengan baik dan memberikan kasih sayang yang besar."
Alkana tersenyum, "nanti, aku mau jadi anak yang hebat seperti Ayah."
"Good boy, itu harus."
Alkana juga beralih menatap sang bunda, ia mengusap lembut perut Kylie. Ia juga akan lebih bahagia karena akan mempunyai adik.
"Terima kasih juga Bunda, jika bukan karena bunda. Aku gak akan merasakan sebahagia ini." Ucap Alkana
"Bunda juga sangat berterima kasih sama kamu, karena sudah mau hadir di kehidupan bunda dan ayah. Kamu selalu membagakan ayah dan bunda, bunda sayang sekali sama kamu." Balas Kylie
Alkana tersenyum simpul, meski ia adalah hanya seorang anak yang di buang, namun ia adalah anak yang sangat beruntung.
"Aku sayang Ayah, aku sayang bundaa!"
Algara dan Kylie tersenyum, mereka mendekatkan tubuhnya untuk lebih dekat dengan sang anak.
Mereka melanjutkan obrolan kecil mereka sambil melihat indahnya langit ke oren - orenan.
****
Alkana tahu, jika ayahnya sangat sibuk. Maka dari itu ia tidak ingin berlama - lama, lagi Pula jika nanti Algara libur, mereka bisa liburan kembali.
Alkana tidak ingin menganggu pekerjaan Algara, ia tahu ayah nya itu sibuk.
Mereka sudah kembali ke rumah, sebenarnya keduanya masih ingin bisa menikmati liburan bersama Alkana. Namun Alkana mengerti bagaimana sibuk nya Algara, ia meminta tidak ingin berlama untuk liburan.
"Omaa Reva!!" Panggil Alkana
Sereva berjongkok, merentangkan tangannya agar cucunya itu masuk ke dalam pelukannya.
Sereva mengelus kepala Alkana dengan lembut.
"Bagaimana liburan nya?" Tanya Sereva
"Seruu omaa." Jawab Alkana
Daniel yang tadi sedang berdiri di samping Sereva, juga ikut berjongkok. "Lain kali, berlibur sama opaa dan omaa ya?"
Alkana mengangguk, "okee opaa."
Sereva berdiri, ia memeluk tubuh Kylie. "Apa kabar sayang, mama jarang melihat kamu."
"Aku baik mah, mama sendiri?" Tanya Kylie
"Mama juga baik sayang." Jawab Sereva, "cucu omaa yang disini, juga sehat kan?"
Sereva mengelus perut Kylie, yang masih rata. Kylie tersenyum, ia mengangguk.
"Sayang, mama gak bisa lama - lama. Mama ada arisan sama teman - teman mama, mama pamit ya?"
Kylie mengangguk, "iya mah, hati - hati." Sereva mengangguk ia mengecup kening Kylie.
"Al, mama pamit ya?"
"Iyaa mah, hati - hati."
Daniel dan Sereva berjalan keluar dari rumah Algara, keduanya menatap kepergian Daniel dan Sereva.
Lalu keduanya berlarih menatap Alkana, yang sepertinya sudah mengantuk karena lelah karena dari tadi putranya itu terus menguap.
"Ayo ke kamar, kita istirahat." Ajak Algara
Ketiganya berjalan menaiki tangga, setelah berliburan seharian penuh mereka berniat untuk mengistirahatkan tubuh mereka.
Setelah menidurkan Alkana di kamarnya, Algara dan Kylie juga kembali ke kamar mereka untuk beristirahat.
"Alkana itu pintar ya? Umurnya padahal belum besar, tapi punya pemikiran yang dewasa." Ucap Kylie
Algara menatap Kylie, ia menyelipkan anak rambut Kylie. Kemudian ia tersenyum simpul.
"Aku juga kagum, kita jaga dia sama - sama ya? Kita jaga juga calon anak kita." Ucap Algara
"Pasti, kita harus jaga anak - anak kita. Sebisa mungkin beri mereka kasih sayang yang besar." Balas Kylie
Algara tersenyum, "aku juga mau, di sayangin sama kamu."
Kylie memukul pelan lengan Algara, Algara hanya terkekeh. Ia memeluk Kylie dengan erat.
Mereka saling berpelukan, pelukan kasih sayang yang besar sebagai suami istri. Jika di bayangkan pengalaman beberapa tahun mereka, sangat sulit untuk keduanya.
Namun pada akhirnya dengan cinta mereka yang sama - sama besar, dan juga takdir yang mempetemukan mereka.
Mereka bisa melewati itu semua, meskipun tidak mudah bagi mereka melewati itu semua. Berbagai macam rintangan yang mereka lewati bersama - sama, suka dan duka bersama.
Dengan bentuk kasih sayang keduanya lah, yang bisa mempertahankan hubungan rumah tangga mereka sampai saat ini.
Begitu Pula semenjak kehadiran, Alkana dan bayi yang ada di kandungan Kylie. Mereka saling mencintai dan menyayangi satu sama lain.