Handsome Ghost [WangXian] END

By TangkubanBoat

81.4K 9.1K 391

Rumornya sekolah asrama itu angker. Wei Wuxian seorang anak nila bernasib sial, akibat kenakalannya dirinya h... More

01 - Lukisan yang di coret
02 - Lubang di dinding
03 - Sosok misterius
04 - Lan Wangji
06 - Jingshi
07 - Si kepala buntung
08 - Yin Hufu
09 - Yuan
10 - Buku Wen Qionglin
11 - Leluhur
12 - Wei Wuxian
13 - Berubah
14 - Bertemu kembali
15 - Teror di asrama
16 - Teror di asrama 2
17 - Nie Huaisang
18 - Kepala sekolah
19 - Putra pertama
20 - Kebenaran
21 - Kebenaran 2
22 - Penebusan
23 - Kebangkitan
24 - Pengakuan
25 - Hantu senja
26 - Batal pulang
27 - Dewi pemakan jiwa
28 - Arwah jahat
29 - Akhir dari segalanya
EXTRA CHAPTER
EXTRA CHAPTER II
EXTRA CHAPTER III

05 - Ada sesuatu di kamarku

3K 373 6
By TangkubanBoat

31 Januari

.
.
.

Wei Wuxian merebahkan dirinya di atas ranjang. Rambutnya masih setengah basah, ia baru saja selesai mandi. Ini masih jam empat sore dan kegiatan belajar-mengajar akan selesai pada satu jam ke depan.

Remaja itu memutuskan menyegarkan dirinya dengan berendam di pemandian bersama Jiang Cheng. Setelah membolos seharian bersama Wei Wuxian, si pemilik marga Jiang itu pergi tidur.

Ngomong-ngomong tentang pemandian, Wei Wuxian tidak melihat lubang aneh seperti kemarin di lorong  itu. Dindingnya seperti apa yang Jiang Cheng ucapkan di pertemuan pertama mereka.

Tangan Wei Wuxian terulur menggapai ponselnya yang berada di sisi lain ranjangnya dengan malas.

PUK!

Ponsel hitam ber-casing merah itu terjatuh, Wei Wuxian menghela nafas.

Ia kemudian bangkit dan berjongkok untuk mengambil ponselnya. Dahinya mengernyit ketika menyadari ada sesuatu di bawah ranjang miliknya. Seperti sebuah bingkai foto. Remaja yang berusia tujuh belas tahun itu mengulurkan tangannya ke bawah ranjang dan mengambil bingkai foto itu yang ternyata itu adalah sebuah lukisan.

DEG!

"Kenapa ini bisa ada di sini?". Gumam Wei Wuxian dengan pelan, untuk sesaat dirinya terkejut ketika menyadari lukisan apa itu.

Itu adalah sang putra kedua, Lan Wangji.

Yang lagi-lagi wajahnya tidak terlihat. Dipenuhi oleh coretan-coretan tinta hitam seperti di pohon keluarga. Hanya saja lukisan itu lebih besar, setengah badan Lan Wangji terlukis di sana.

Wei Wuxian duduk di lantai dengan tangannya yang memegang lukisan si putra kedua. Ia mengusap lembut wajah yang tertutup dengan coretan itu.

"Lan Wangji...". Ujar Wei Wuxian dengan lirih memanggil nama si wajah tercoret.

"Padahal kau sangat tampan. Tapi kenapa mereka tega melakukan ini pada wajahmu?". Remaja itu menyayangkan wajah rupawan milik si putra kedua.

Wei Wuxian berbicara sendiri sembari terus mengusap permukaan lukisan itu. Entah kenapa dirinya merasa ada fakta tersembunyi di balik sejarah kelam yang tercatat di buku sejarah milik keluarga Lan.

Jika menurut buku itu Lan Wangji adalah seorang pendosa, maka menurut Wei Wuxian pasti ada alasan yang kuat dia berbuat seperti itu. Seolah dirinya mengenal luar dalam dengan baik orang seperti apa si putra kedua.

Remaja itu sedikit bingung dengan dirinya sendiri. Mungkin itu karena dirinya adalah seorang anak nila.

Tanpa sadar Wei Wuxian terlelap di lantai dengan lukisan itu di pelukannya.

Petir bergemuruh, kilat menyambar. Membuat langit yang gelap karena awan mendung itu terang seketika, sehingga sosok bayangan yang berdiri di pojok kamar Wei Wuxian terlihat.

"Astaga, kau membolos di hari pertama sekolahmu?". Lan Qiren menopang kepalanya dengan sebelah tangannya. Jari-jarinya memijat pelipisnya yang terasa pusing.

Pria tua itu tidak habis pikir dengan kelakuan Wei Wuxian.

Wei Wuxian mengalihkan pandangannya ke arah lain tidak menatap pria yang menjabat sebagai kepala sekolahnya itu yang tengah menggerutu.

"Kau paham?". Tanya Lan Qiren dengan nada sedikit sewot.

"Ha?".

Lan Qiren memejamkan matanya mencoba untuk bersabar. Perempatan siku imajiner muncul di pelipisnya. Dirinya menceramahi remaja di hadapannya panjang lebar tapi ternyata sama sekali tidak di dengar oleh si remaja.

"Sudahlah. Kembali ke kamarmu. Dan ingat, jangan melanggar peraturan lagi!!". ujar Lan Qiren dengan nada pasrah.

"Baik pak, saya pamit". Ujar Wei Wuxian dengan nada ceria.

"Iya-iya sana pergi". Lan Qiren membuat gesture dengan tangannya menyuruh remaja itu untuk pergi dari hadapannya.

Entah kenapa ia merasa sepertinya mereka akan lebih sering bertemu kedepannya. Pria tua itu bergidik ngeri membayangkannya.

Wei Wuxian kembali ke kamarnya setelah bertemu dengan Lan Qiren di ruang kepala sekolah.

Ia sudah makan malam, kali ini sendirian. Jiang Cheng sepertinya masih tertidur karena ketika Wei Wuxian pergi ke kamarnya tidak ada jawaban dari dalam saat ia mengetuk pintu.

"Apa memang selalu mendung di tempat ini?". Gumam Wei Wuxian sembari menatap keluar jendela.

"Sejak kemarin selalu ada suara guntur terdengar. Padahal keterangan cuaca untuk daerah sekitar sini baik-baik saja. Cuacanya cerah". Gumamnya lagi sembari menatap ponselnya yang menunjukan ramalan cuaca hari ini untuk daerah Gusu khususnya sekitaran kota Caiyi.

Tiba-tiba remaja itu terdiam, seolah menyadari ada sesuatu yang salah dengan kamarnya.

"Sialan! Sejak kapan lubang aneh itu ada di kamarku juga?!". Wei Wuxian mengerang ia kemudian bangkit dari duduknya berjalan menghampiri lubang aneh yang ia lihat di lorong kamar mandi kemarin.

Dan sekarang lubang itu secara tiba-tiba muncul di kamarnya.

"Aku memang suka membaca buku porno. Tapi jika melihat secara langsung aku tidak mau". Wei Wuxian menggerutu dengan mata terpejam.

Ia membuka kelopak matanya perlahan, takut jikalau yang ia lihat di sebrang sana adalah pemandangan seperti kemarin.













DEG!













Wei Wuxian terdiam mematung. Tubuhnya terasa kaku tidak dapat di gerakan, seolah dirinya dipaku di sana.

Di sebrang lubang itu kali ini bukanlah pemandian murid perempuan. Tapi itu terlihat seperti sebuah ruangan yang terlihat sangat nyaman dengan interior tradisional khas Tiongkok. Ruangan itu bernuansa putih dan sedikit warna biru keabu-abuan, terdapat pembakar dupa yang menyala serta sebuah guqin atau kecapi tradisional Tiongkok yang bersenar tujuh diatas meja kecil didekatnya.


Namun bukan itu yang membuat Wei Wuxian terpaku. Melainkan sosok yang berada dibalik guqin, duduk dengan anggun sembari menatap dirinya dengan tajam.

Manik emas itu berkilat ketika pandangan mereka saling bertemu.

Wei Wuxian merasakan sekujur tubuhnya menggigil dan darahnya terkuras habis.

Sebelum semuanya menggelap, Wei Wuxian mengucapkan nama si pemilik manik emas dengan lirih.














"Lan Wangji..."

.
.
.

TBC


Ngantuk berat guys, sehabis jadi kuda seharian 🤧

Aku ga revisi lagi, kalau ada yang salah atau kurang tepat, typo dsb tolong tandai ya😭👍

谢谢大家。

王桥万 - Ong Keow Ban, 2024.

Continue Reading

You'll Also Like

337K 15.3K 25
The second he awakens, Wei Wuxian realises that he has been sent to the past, but at what cost? How will he prevent the Sunshot Campaign and make sur...
51.8K 1.8K 4
MY XEART XEART's meaning is XiaoZhan Start Date-11.11.2021 End Date-31.1.2022 Present For Cyan_yuki05 (My single Sister)
301K 18.4K 35
When Xiao zhan Happens to be Wang Yibo's new neighbour. STATUS: COMPLETED STARTED: May 9, 2020 ENDED: May 22, 2020
1M 73.5K 46
သစ္စာ ဖောက်တဲ့ ex ကို ကလဲ့စားခြေဖို့ အဖေကို ယူ......... ငါ့ကို သစ္စာဖောက်တဲ့ အတွက် မင်းက ငါလေးကို Mom လို့ခေါ်ဖို့သာ ပြင်ထားတော့ ဝမ်ရီလျှို့ ~~ရှောင်...