The Young marriage(Sudah Terb...

By AmaliaRistiana2

1.6K 108 81

Alisa tidak menyangka bahwa pacarnya Denis menjebaknya terlalu jauh. padahal keduanya masih sekolah dan merek... More

sapa-sapa..
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35 (End)
Extra Bab

Bab 9

54 3 2
By AmaliaRistiana2

Selamat membaca🌼

Susan memberitahukan kepada suaminya Yoga lewat telpon bahwa ia sedang ada acara diluar kota selama tiga hari ke depan. Namun, sebelum itu Susan meminta uang lagi kepada Suaminya untuk di transfer ke rekeningnya. Yoga pun menolaknya permintaan istrinya tersebut. Karena baru tadi pagi ia mentransfer sejumlah uang ke rekening istrinya.

“Susan, Aku enggak ngerti sama pola pikir kamu. Apa di otak kamu cuma ada uang doang. Jika kamu ingin membeli barang pakai saja kartu kredit.” Yoga menolak permintaan istrinya tersebut.

“Ckk… yaudah kalo kamu enggak mau kasih. Aku tutup” setelahnya percakapan pun terputus.

Yoga pun merebahkan tubuhnya di ranjang, ia  sangat lelah sekali menghadapi istrinya yang semakin hari semakin gila. Ia juga merasakan akhir-akhir ini dadanya sering nyeri. Ia tidak tahu ada apa dengan kondisi tubuhnya.

Ia pun tidak bisa tidur barang sekejap dikarenakan rasa nyeri di dadanya tidak hilang juga. Ia pun meminta tolong kepada Pelayannya untuk membawakan minyak hangat guna meringankan rasa sakit di dadanya.

Setelah itu Pelayan masuk ke kamarnya dan menyerahkan minyak tersebut. Setelah itu Pelayan  keluar dari kamarnya.

Pelayan tadi langsung kembali ke kamarnya dan berbincang dengan temannya.

“Saya kasian sama pak Yoga, orangnya sangat baik tapi anak dan istrinya tidak sayang dan peduli padanya. Malah sekarang ia sering mengeluh sakit pada dadanya.”

“Iya..ya kasian ya, udah gitu Ibu Susan kerjaanya pergi mulu enggak pernah ada di rumah dan Mas Axel sibuk kuliah pulang malam. Jadi pak Yoga tidak ada yang ngurusin.”

“Iya kita doakan saja semoga pak Yoga cepat sembuh, yaudah kita istirahat sekarang, besok kita ‘kan bangun pagi.”

***

Denis pulang dengan keadaan yang sangat kacau setengah teler. Setelah mamanya pulang dari rumahnya, ia langsung pergi keluar dan meninggalkan Alisa di rumah sendiri dan memilih nongkrong dengan temannya.

Alisa sudah tidak kaget lagi melihat pemandangan seperti ini. Ia hanya melanjutkan menyapu dan beberes rumah.

“Tolong ambilin gue minum, gue haus!” Denis menyuruh Alisa . 

“Kamu ‘kan punya tangan, bisa ambil sendiri  di despenser, aku lagi nyapu sama beberes!” tolak Alisa.

“Eh,Gue tuh nyuruh lu karena lu bini gue, dan sebagai bini,lu harus ngelayanin gue. Ngerti Lu!” bentak Denis

Alisa pun sudah malas berdebat dengan Denis. Akhirnya ia mengambilkan segelas air untuk suaminya dan menaruhnya di atas meja.

Denis pun mengambil gelas yang berisi air tersebut dan meneguknya. Karena ia tidak hati-hati akhirnya ia tersedak. 

“Heh… Gue suruh lu ambil air minum tapi lu ngasih gue apaan sih nih sampai gue keselek kayak gini. Lu mau bikin gue mati, heh!” Denis melempar gelas tersebut kearah Alisa dan pecahan gelas itu terkena kaki Alisa.

Alisa pun tidak menjawab ucapan Denis namun, ia langsung memungut pecahan gelas tadi dan membuangnya ke tempat sampah. Serta  menyapu sisa pecahan beling yang ada di lantai.

“Lu sekarang bisu ya , gue lagi ngomong sama lu brengsek. Kalo gue tanya, lu harus jawab, bukannya diam. Dasar istri ga berguna!” Denis pun langsung pergi ke kamarnya dan meninggalkan Alisa sendirian di ruang tamu.

Alisa sangat sakit hati sekali mendengar ucapan suaminya kepadanya. Ia hanya menguatkan hatinya, ternyata Denis tidak sebaik yang ia kira. Setelah itu Alisa mengambil obat merah dan kapas, untuk membersihkan lukanya. 

Sikap Denis setelah menikah sangat berbeda sekali. Ia lebih sering keluar malam dan baru pulang di pagi hari dalam keadaan teler dan marah-marah seperti orang gila. 

Alisa memilih banyak diam, karena Denis sudah tidak bisa diajak berkomunikasi dengan baik. Mungkin juga karena usia kami yang masih terlalu muda namun, harus menikah untuk menutupi aib. 

Ponsel Alisa berdering tertera dilayar nama Ibunya.

“Halo Bu.”

“Halo, Nak kok kamu ga pernah telpon ibu, kabar kamu baik ?”

“Aku baik Bu. Ibu maafin Alisa ya. Selama ini Alisa terlalu bodoh, harusnya Alisa enggak menyakiti hati Ibu sampai seperti ini. Ibu pasti masih marah ‘kan sama aku.”

“Ibu sudah maafin kamu sebelum kamu minta maaf. Ibu juga minta maaf tidak bisa melindungi kamu, sampai akhirnya kamu mengalami hal seperti ini.”

“Ibu… ternyata menikah tidak mudah ya. Denis sangat jahat dan kasar kepadaku. Aku harus bagaimana ?” ucap Alisa sedih.

“Kamu sabar ya,Nak. Cobaan kamu memang berat. Tapi kamu harus selalu berhati-hati ya nak, kamu harus melindungi diri kamu dan bayi yang ada dalam kandungan kamu. Ibu selalu berdoa supaya kamu kuat menjalani cobaan ini. Yasudah kamu jaga kesehatan ya, nanti Ibu telpon lagi” Ibu Diana pun mengakhiri telponnya dengan Anaknya tersebut.

Sehabis ditelpon oleh Ibunya, Alisa pun menangis. Ia meratapi nasibnya yang sangat buruk sekali. Hamil di usia muda, di telantarkan oleh suami sendiri. Serta harus siap menerima perilaku buruk suaminya.

Sehabis menelpon Alisa. Ibu Diana kembali ke warungnya karena ada pembeli yang datang.

“Bu, beli garam sama micin” ucap Ibu Nani.

Ibu Diana pun langung mengambil garam sama micin dan memasukan kedalam plastik putih dan menyerahkan kepada Ibu Nani.

“Berapa Bu?”

“Tiga ribu.”

Ibu Nani pun menyerahkan uang kepada Ibu Diana. Setelah itu Ibu Nani meninggalkan warung tersebut. Tak jauh dari warung Ibu Diana, ia bertemu dengan Ibu Tiur.

“Say, masih aja beli diwarungnya Ibu Diana, nanti kena getahnya loh. Anaknya ‘kan bunting diluar nikah makanya ga lanjutin sekolah” sengaja suara Ibu Tiur dinaikkan volumenya ketika sedang mengobrol dengan Ibu Nanik agar didengar oleh Ibu Diana. 

“Emang seperti itu bisa nular ya Bu. Saya baru tau?” tanya Ibu Nani penasaran.

“Bisa nular Bu, itu seperti penyakit. Di kampung kita ini udah dua orang, pertama si Vera anak pak Galih. Sampai pak Galih pindah dari sini karena malu dan si Vera bunuh diri di bawah kali jembatan BKT (Banjir Kanal Timur). Sekarang si Alisa dan kalo kita perhatiin rumah pak Galih itu kan depan-depanan sama rumahnya Ibu Diana. Makanya ibu-ibu disini enggak ada yang mau beli apapun di warungnya Bu Diana. Takut nular apalagi kita punya anak perempuan. Makanya enggak usah ke warung dia lagi, mending belinya di warung saya aja” Ibu Tiur memprovokasi Ibu Nani.

“Oh yaudah deh besok saya ke warung Ibu Tiur aja, saya takut nular ke anak saya juga” ucap Ibu Nani ngeri.

“Nah gitu dong, yaudah yuk Ibu Nani mau pulang juga ‘kan. Bareng sama saya aja saya juga mau pulang” ajak Ibu Tiur.

Ibu Tiur dan Ibu Nani lewat depan warung Ibu Diana. Ibu Tiur juga sengaja meludah di depan warung Ibu Diana ketika melihat Ibu Diana di depan warungnya serta menatapnya dengan tatapan yang sinis. 

Ibu Diana sangat sedih sekali, Ibu-Ibu disini jadi membenci Alisa. Tak jarang juga Ibu-Ibu disini kemakan isu yang tidak benar dan jadi tidak membeli ke warungnya dan memilih berpindah ke warung lain.

Ibu Diana pun memilih untuk menyapu di depan warungnya karena banyak daun yang berjatuhan. Ketika sedang menyapu datanglah Ibu Lela ke warungnya.

“Rajin amat, Mpok.”

“Eh Ibu Lela mau beli apa?”

“Aye mau beli mie goreng empat sama sanglet yang dua ribu satu ya.”

“Ya sebentar saya ambilin ya.”

“Ini Ibu Lela, belanjaanya habis enam belas ribu.”

Ibu Lela pun memberikan uang dua puluh ribu kepada Ibu Diana. Ketika Ibu Diana mengembalikan uangnya, Ibu Lela pun menolaknya.

“Udah, Mpok simpen aje kembaliannya.”

“Lah, emang kenapa Bu Lela.” ucap Ibu Diana bingung.

“Ga apa-apa, Mpok. Saya tadi dengar Ibu Tiur ngomporin Ibu-Ibu yang lain ya supaya enggak beli di warung ,Mpok?” tanya Ibu Lela kepada Ibu Diana.

“Iya, tetangga disini seolah-olah menghakimi anak saya. seperti anak saya itu sebuah penyakit yang akan menyebar ke anak mereka. Saya sakit hati mendengarnya. Pasti ga ada Ibu di dunia ini yang mau ditimpah cobaan seperti ini. Tapi kenapa mereka jahat banget sama saya dan Alisa” ucap Ibu Diana sedih.

“Emang gada yang mau Mpok, tapi kita bisa apa. Kita nih cuma manusia biasa, kita juga ga tau kan nanti bakal terjadi apa ama mereka yang ngehina Mpok sekarang. Bukanye kita ngedoain yang jelek ye Mpok. Mereka ga sadar, harusnya tuh kite lebih bijak ngeliatnya, jangan terang-terangan jadi ga suka dan merintahin orang untuk ga belanja di warung Mpok. Saya kalo lagi beli sayur, pasti tuh Ibu-Ibu pada gibahnya Alisa mulu. Saya sampai puyeng ngedengernya. Panas kuping saya, saya pernah bilang sama mereka, udahlah ga usah ngomongin Alisa. Eh, mereka malah bilang sama saya, jangan sok suci lah Lela. Jangan mentang-mentang lu kerja lu belagu. Nah, dari situ saya langsung udahan belanjanya. Walaupun Alisa bukan anak saya ye Mpok. Tapi Alisa tuh anaknya baik , saya ‘kan cuma tamatan SD, komputer kagak ngerti, tapi tuh bocah pinter. Dia ngajarin saya ngetik dikomputer dia. Dia juga yang bantu buatin lamaran kerja saya dulu, makanya saya anggap Alisa kayak anak saya sendiri. Udah anaknya cantik, pinter lagi. Yah, mungkin Alisa terlalu polos, namanya anak bocah baru kenal cinta tapi sama orang yang salah, tapi harus nanggung kayak gini. Tapi saya salut sama Alisa. Dia berani tanggung jawab walaupun hati dia hancur. Makanya tugas Mpok kuatin dia ya, biar begitu Alisa ‘kan darah daging Mpok. Mpok harus belain Alisa dari omongan Ibu-Ibu disini” ucap Ibu Lela menyemangati Ibu Diana sambil memegang tangannya.

“Makasih ya, Bu Lela udah belain anak saya didepan orang lain. Iya mulai sekarang saya bakal ngelindungin Alisa dari mulut jahat mereka.”

“Iye Mpok sama-sama. Kalo Mpok butuh temen curhat main aja ke tempat saya, tapi kalo saya lagi di rumah ya. ‘kan soalnya saya orang sibuk. Ada di rumah kalo libur kerja aja.” hibur Ibu Lela.

“Iya makasih ya Bu Lela udah menghibur saya.”

Setelahnya Ibu Lela pulang ke rumahnya setelah dari warung tersebut.

😞😞😞
Kasian Alisa jadi buah bibir😔. Sabar ya

Continue Reading

You'll Also Like

517K 3.9K 23
GUYSSS VOTE DONGG 😭😭😭 cerita ini versi cool boy yang panjang ya guysss Be wise lapak 21+ Gavin Wijaya adalah seseorang yang sangat tertutup, ora...
3.3M 238K 29
Rajen dan Abel bersepakat untuk merahasiakan status pernikahan dari semua orang. *** Selama dua bulan menikah, Rajen dan Abel berhasil mengelabui sem...
382K 9.2K 61
bagaimana kalau hidup kamu yang awal nya bahagia dengan pekerjaan itu, malahan menjadi petaka untuk kamu sendiri. Pernikahan paksa akibat sebuah jeba...
1.1M 13.9K 26
BoyPussy Bxb Cowo Bermeki