2 Minggu berlalu kondisi Tae dan Yoongi membaik, namun Lisa dia mulai merasakan sakit di dadanya Jennie dan keluarga belum mengatakannya mereka takut Lisa menjadi panik dan Jennie pun ikutan panik nanti
Keluarga Kim belum menemukan jantung yang cocok untuk anggota keluarga mereka, sudah 5 negara mereka datangi namun kecocokan hanya 30-50% saja
Jennie hampir menyerah, dia hampir memeriksakan jantung nya namun segera rose dan Jae menghentikannya mereka menyuruh Jennie untuk bersabar lagi
Jennie selalu menangis ketika putrinya mengatakan sakit di bagian dadanya, Jennie selalu bilang bahwa kata dokter dia baik-baik saja hanya saja kurang vitamin
"Kami menemukannya Miss Jennie tuan Kim"
"Benarkah? Siapa dia?" Sahut Jennie berbinar
"Ne, kecocokan 99% ini sangat cocok untuk nona muda"
"Apakah dia inginkan? Kami akan menuruti nya" Sahut Daddy Kim
"Beliau sudah menulis beberapa keinginannya setelah beliau mendonorkannya tuan besar dan Miss Jennie silahkan membuka map yang sudah beliau siapkan"
Jennie tersenyum senang " apapun keinginannya aku akan menuruti nya"
Dokter tersenyum mendengarnya "sebentar lagi nona Lisa akan melakukan operasi jadi pastikan nona Lisa memakan banyak istirahat dan mengonsumsi makanan yang bernutrisi"
"Ne kami akan memastikannya" jawab Daddy Kim
"Terimakasih atas kerjasama dokter, ini sangat berarti bagi kami"
"Ne Miss Jennie, kami akan melakukannya sebaik mungkin, kami percaya nona Lisa adalah anak yang kuat"
Jennie mengangguk begitu juga Daddy Kim
"Kalau begitu kami pamit dulu, sekali lagi kami ucapkan terimakasih banyak"
"Ne tuan besar, saya senang bisa membantu kalian"
Jennie dan Daddy Kim berdiri mereka berjabat lalu keluar dari ruangan, di luar ruangan Jennie memeluk erat Daddy Kim dengan menangis senang. Dia tak menyangka ada orang yang ingin mempertaruhkan nyawanya untuk anak nya.
"Kita harus kasih hadiah untuk keluarganya dad"
"Ne, jika dia mempunyai anak maka akan Daddy angkat sebagai adik mu, bagaimana?"
"Ne, Jennie setuju"
"Baiklah, ayo keruangan Lisa"
Daddy Kim merangkul Jennie mereka berjalan beriringan dengan senyum yang cerah di wajah mereka
Baru saja Jennie masuk ruangan sudah disambut oleh suara dari Lisa, Lisa muntah darah sedikit, matanya sangat merah
"Astaga sayang" panik Jennie menghampirinya
Jennie mengambil ahli Lisa dari mommy Kim, dia memijat pangkal leher Lisa
"By?" Lirih nya
Setelah selesai, Jennie membersihkan mulut Lisa begitu juga mommy Kim yang membuang muntahannya, Lisa memeluk erat Jennie dia menangis Jennie membalasnya dia memeluk erat dan satu tangannya mengusapnya
"Baby kenapa mom? Kenapa muntah darah?" Ucapnya di sela tangisannya
"Baby tidak papa kata dok__"
"Mom, tolong katakan baby kenapa? Jika kekurangan vitamin baby tidak akan seperti ini mommy" ucapnya menatap Jennie
Jennie menggeleng "baby tidak papa baby hanya kekurangan vitamin sayang, jadi itu mempengaruhi tubuh baby"
Lisa kembali menenggelamkan wajahnya pada perut Jennie dia memeluk mommy sangat erat dengan menangis, Jennie pun menangis tapi sesegera mungkin dia menghapus air matanya itu.
Jennie melepaskan pelukannya, dia menangkup wajah Lisa lalu mencium bibir nya
"Mommy tidak bohong, tadi dokter bilang baby ada kemajuan jadi sebentar lagi baby sembuh"
Lisa mengangguk "mau tidur, mommy usap baby"
"Cium dulu sini" ucap Jennie menundukkan kepalanya, Lisa mencium kedua pipi Jennie
"Baiklah, baby tidur mommy usap"
Lisa membaringkan dirinya menghadap Jennie kepalanya sangat pusing karena muntah tadi, Jennie mendudukkan dirinya di kursi sebelah Lisa dia mengusap kepala anaknya
Jennie mencium pipi Lisa lalu membisikkan sesuatu padanya "mommy love You, sayang. Cepat sembuh nak mommy disini" ucapnya
-_-_-_-_-_-_-
Lima hari setelah nya
"Nona Lisa akan melakukan operasi Lusa karena pendonornya meminta agar disegerakan, beliau juga sudah sangat siap. Tolong Miss Jennie untuk nona Lisa berpuasa 6-8 jam sebelum operasi"
"Ne dokter, dokter sebelumnya apa saya boleh berbicara dengan orang itu?"
"Maaf Miss Jennie, beliau tidak berkenan"
Jennie menghela nafasnya "apa dia sangat tidak ingin aku temui? Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih padanya"
"Mianne Miss Jennie, Miss bisa melakukannya setelah ini dilakukan"
"Baiklah, akan ku terima. Lakukan yang terbaik aku ingin dia sembuh"
Dokter tersenyum "kami pasti melakukannya"
Jennie mengangguk "baiklah aku akan ke ruangan anak ku dia bersama Van saja tadi"
"Ne Miss Silahkan"
Jennie menjabat tangannya lalu dia keluar, Jennie berjalan dengan berfikir kira-kira siapa dia? Kenapa dia tak ingin bertemu dengan Jennie?
Jennie membuka pintu ruangan Lisa terdengar Van dan Lisa sedang berbincang
"Tapi kan biru muda itu muda oppa?"
"Ne, oppa tahu Lisa-ya tapi oppa yidak tahu mereka beda berapa tahun"
Lisa menunjukkan wajah kesal sedangkan Van dia menggaruk rambutnya yang tak gatal
"Sayangku?" Panggil Jennie
"Mommy" pekik nya
Lisa merentangkan tangannya pada Jennie "kenapa kesal hmm?" Tanya Jennie
"Mom, baby bertanya tapi Van oppa tidak tahu baby kesal"
"Memangnya baby bertanya apa?"
"Baby tanya, oppa biru muda dengan biru tua itu beda berapa tahun tapi Van oppa selalu menjawab tidak tahu" ungkapnya pada Jennie
Jennie sedikit tertawa lalu dia melihat Van yang tengah tersenyum ke arah mereka "apa kau tidak bisa jawab?" Tanyanya, Van hanya tersenyum menanggapi pertanyaan itu, melihat itu Jennie pun tertawa
Jennie melihat ke arah Lisa "by? Kenapa bertanya seperti itu?"
"Ingin tahu saja, mommy tahu?"
"Tentu mommy tahu"
Mata Lisa berbinar "benarkah? Jelaskan mommy"
"Ini sulit dimengerti baby tapi mommy akan jelaskan jadi, Panjang gelombang di warna biru, 450-495 nm tua-muda semakin panjang gelombang semakin duluan ditangkap mata. Berarti biru muda lebih duluan
selisih panjang gelombang 45nm = 45×10^(-9)m
c (kecepatan cahaya) = 3×10^8 m/s
t=d/v= 45x10^(-9)/(3×10^8)= 1.5 ×10^(-15) =0.00000000000000015s
Jadi segitu jaraknya
Biru muda 0.00000000000000015s lebih dulu tertangkap mata"
Van dan Lisa melongo mendengar jawaban itu apalagi Van yang anak IPS tidak suka matematika merasa sangat pusing
"Jelaskan lagi mom"
"Maaf Miss tapi saya pusing"
Jennie mengangguk "dari spektrum yang digambar, warna hitam adalah warna dengan gelombang panjang paling rendah gampangannya dia warna yang butuh waktu lama untuk di tangkap mata lalu warna hitam itu menyerap cahaya jadi semakin mengurangi 3 dimensi'ness/3d'ness dari volumenya seperti kita sering denger rekomendasi untuk pake warna hitam biar keliatan lebih kurus Jadi keuntungannya adalah, menyamarkan lekuk tubuh pemakainya dan menyamarkan permukaan si baju atau kain itu disetrika apa ga jarang ketauan dan ini nguntungin org yang praktis/simpel. tapi belum ada material yg bisa nyerap cahaya 100%. yang paling canggih itu baru vantablack, nyerap sekitar 99, 965. Faham?"
Mendengar penjelasan Jennie Van mengkerutkan keningnya berfikir keras Lisa pun menatap Jennie dengan serius nya
"Ah, gampangnya begini warna biru tua punya gelombang lebih panjang dari pada biru muda?" Sahut Van
"Ne lebih tepatnya begitu"
"Kenapa tidak bilang begitu mom? Kenapa harus panjang sekali? Rumit mommy"
"Mommy suka rumit sayang, ada lagi pertanyaan nya?"
Lisa menggeleng "mommy terlalu pintar untuk menjawab pertanyaan baby"
"Hahahaha, tentu mommy kan pandai cantik dan menawan. Apalagi matematika mommy sangat suka"
Van dan Lisa saling menatap lalu mereka menggelengkan kepalanya
"Lain kali, baby tidak mau bermain dengan mommy?"
"Lho kenapa?"
"Mommy bikin pusing, iyakan oppa?"
Van mengangguk setuju dengan opini Lisa
"Baiklah, mianne eoh. Nanti ajak mommy main ne"
"Eummm, baby fikirkan"
Jennie tersenyum ke arahnya "Van, tolong belikan makanan untuk putriku dan aku juga kamu"
"Ne, Miss Jennie"
"Pakai uang kamu dulu nanti saya ganti"
"Ne Miss" ucap Van dia pun melangkah keluar
Jennie melihat ke arah Lisa yang sedari tadi memeluk pinggangnya anak itu bahkan menyandarkan kepalanya di perut Jennie
Hari ini belajar matematika bareng mommy J
Zahra pun pusing membacanya