After Sunset

By lexjulia

6.1K 3 0

Sequel cerita dari "Namaku Maira" yang aku tulis di noveltoon. Cerita kali ini adalah tentang sudut pandang d... More

1 [Frame]
2 [Sunflower]
3 [Wind]
4 [Summer]
5 [Shrivel]
6 [Summer End]
7 [Chance]
8 [Deleted]
9 [Black Rose]
10 [Is It]
11 [Her]
12 [Red Lips]
13 [Begin]
14 [First]
15 [Second]
16 [Third]
17 [Mine]
18 [Forgotten]
19 [Sweet of her]
20 [Care]
21 [Just Began]
22 [After Birthday]
23 [The Night]
24 [Promises]
25 [Dina]
26 [Her Smile]
27 [Happiest Day]
28 [Zahra]
29 [Tea Time]
30 [Signature]
31 [Silly Student]
32 [Telenovela]
33 [Graduated]
34 [Declined]
35 [Kids]
36 [Celebration]
38 [End Of Moment]
39 [Fallen Tree]
40 [Before Everything]
41 [Candlelight]
42 [Fairless]
43 [Betrayal]

37 [Growth]

28 0 0
By lexjulia

Keresahan yang terpatri di hati dimas, kini sepenuhnya pudar.

Menjalani hubungan jarak jauh selama lima bulan terakhir, ternyata cukup mudah untuk dimas.

Maira membuatnya mudah, maira tak pernah lupa menelvonnya setiap malam, maira juga jarang marah, maira sangat mengerti kegiatan dimas, kata-kata manis juga lebih sering maira ucapkan pada dimas, dan tentunya, tubuh sexy maira, selalu bisa dimas telusuri setiap akhir minggu.

Lima bulan lalu, setelah usai perayaan wisuda, dimas pulang ke solo bersama maira yang harus menghadiri pernikahan kakaknya dita, teman kampus maira yang berasal dari semarang.

Meski hanya satu hari di semarang, dimas membawa maira kembali ke hotel tempat mereka pertama kali menyatukan diri.
Mengulang kembali keintiman yang sudah menjadi candu bagi dimas, tanpa maira merasa kesakitan seperti saat pertama dulu.
Dimas juga bisa menatap maira dengan penuh kepuasan ketika maira mulai menunjukkan rasa percaya dirinya saat bermain di atas tubuh dimas.

Kedekatan maira dengan keluarga dimas, terutama mami dan kakaknya, membuat dimas semakin yakin akan masa depan hubungannya dengan maira.

Dimas yang kini sudah bekerja selama tiga bulan sebagai junior arsitek di kantor sangsaka, yakin bahwa dirinya sudah pantas meminang maira, dan memiliki maira seutuhnya.

Perihal masalah financial tak pernah menjadi hambatan di hidup dimas, tapi dengan memiliki pekerjaan, dimas ingin menunjukkan pada bu mona, bahwa dirinya bisa bertanggung jawab akan hidup maira.

Meski tugas dimas selama tiga bulan terakhir masih harus mempelajari dunia arsitek lebih dalam, tapi menjadi bagian dari asisten perencana untuk seniornya, tak membuat dimas patah semangat, karena tujuannya adalah menjadi arsitek yang bisa membuat maira bangga.

Dimas juga dibimbing langsung oleh om saka, dan hal itu jelas memberikan peluang kecemburuan sosial untuk teman-teman dimas yang satu angkatan dengan dimas.

Luna dan shela, keduanya bergabung di kantor sangsaka tidak berselang lama setelah dimas bergabung.
Meski luna dan shela sering menganggap remeh dimas, tapi hal itu sama sekali tidak mengganggu dimas.

Dimas sendiri sudah cukup sibuk dengan hubungannya dengan maira dan pekerjaannya.

Jumat sore seperti biasa, dimas keluar dari kantor pukul enam sore, dan langsung menuju jogja tanpa pulang ke rumah.

Tujuannya kali ini adalah hotel yang ada di jalan solo dekat dengan bandara adi sucipto.

Hotel yang selalu dimas pilih, saat villa milik maminya tersewa, untuk dimas bisa menghabiskan waktunya selama di jogja dengan maira.

Maira biasanya datang sepuluh menit setelah dimas check in.
Sistem keamanan yang sangat bagus, menjadi tujuan utama dimas akan pilihannya, karena dimas ingin menjaga privasi yang ia dan maira miliki.

Dimas juga selalu menggunakan nama maira untuk check in di hotel tersebut, supaya maira tidak perlu menunggu dimas menjemputnya di lobby.
Maira hanya perlu mengambil kartu akses dari resepsionis, sementara dimas naik ke kamarnya di antar oleh pegawai hotel.

Pukul delapan lewat tiga puluh malam hari, dimas mendengar bunyi pintu dibuka saat ia baru melepas jam tangannya.

"Kangen", ujar maira begitu masuk kamar dan langsung memeluk dimas.

"Bawa motor sendiri apa naik taksi", tanya dimas.

"Naik taksi, capek sayang, tadi seharian ngerjain tugas", keluh maira.

Dimas kemudian membawa maira ke tempat tidur, memeluknya lalu mengusap dahinya.

"Nanti aku anter pulangnya", ujar dimas setelah mencium kening maira.

"Udah bilang ibu mau nginep di kos ayu, terus udah minta ayu bohong sama ibu aku tidur di kosnya", ujar maira dengan wajah memerah.

"Makasih", jawab dimas sambil tersenyum.

"Kamu juga pasti capek seharian kerja, terus masih bawa motor ke jogja", ujar maira dengan nada manja.

"Capeknya ilang kalau udah di peluk kamu", goda dimas pada maira.

"Kerjaan gimana, sulit nggak", tanya maira.

"Kerjaan seru, meski kadang rumit, apalagi kalau ada project baru, aku harus belajar hal baru lagi", jawab dimas.

"Mami sama papa sehat", tanya maira.

"Sehat sayang, bulan depan kamu di minta mami datang ke solo", ujar dimas.

"Iya mbak dina udah telvon kemaren, arya undang aku ke ulang tahunnya", ujar maira.

Percakapan dan perbincangan tentang hari-hari mereka, mereka bawa sampai makan malam.
Meskipun maira selalu menelvon dimas setiap malam, tapi maira selalu punya cerita untuk dia bagi dengan dimas.

Dimas sendiri lebih tertarik untuk mendengar cerita maira, dan mengakhiri harinya dengan mencumbu maira sepanjang malam.

^_^

Pukul sepuluh pagi, dimas yang baru membuka matanya setelah kepuasan yang maira berikan sepanjang malam, di warnai dengan kerut di dahi dimas karena bantal yang maira tiduri kosong.

"Kamu dimana", tanya dimas setelah ia bangun dan langsung menelvon maira, saat ia mendapati maira tidak ada di kamar hotelnya.

"Di rumah, tadi ibu telvon minta aku pulang pagi", jawab maira di telvon.

"Kenapa nggak bangunin, kamu tau aku paling nggak suka kalau kamu pergi nggak pamit", protes dimas.

"Iya maaf, nanti siang aku kesitu lagi, oke", jawab maira.

"Nggak usah, aku mandi dulu terus langsung ke rumah, di rumah ada siapa", tanya dimas.

"Rame, ada tante wulan sama wina juga", jawab maira.

Dimas kemudian menutup telvonnya dan bergegas mandi.

Tujuannya ke jogja adalah menghabiskan waktu bersama maira, jadi sebisa mungkin dimas ingin maira selalu ada bersamanya selama akhir minggu.

Memacu motornya pukul sepuluh pagi di jogja merupakan ide buruk, karena cuacanya sangat panas, dan dimas yang baru mandi langsung berkeringat kembali.

Bu mona yang menyambut dimas di depan pintu begitu dimas sampai rumah maira.

"Gimana kabar anak ibu", tanya bu mona pada dimas.

"Capek bu ternyata jadi orang dewasa", keluh dimas pada bu mona.

"Nggak papa capek yang penting hidupnya tenang, iya to", ujar tante wulan, tantenya maira, dari belakang pundak bu mona.

Rumah maira tampak rame karena kedatangan keluarga maira dari kulonprogo, tapi hal itu tidak membuat dimas canggung, karena dimas sudah mengenal hampir seluruh keluarga maira.

"Udah sarapan belum", tanya bu mona pada dimas.

"Belum bu", jawab dimas.

Bu mona kemudian menggandeng lengan dimas menuju dapur, dan mendapati maira sibuk menata tumpukan kue yang ada di meja makan.

"Bantuin sini", pinta maira pada dimas.

"Dimas biar makan dulu dong ra", ujar bu mona.

"Yaudah makan gih, nanti langsung bantuin aku ya", pinta maira.

"Dimas nggak di ambilin makan dulu ra, minumnya mana nggak di ambilin", ujar bu mona dengan lembut.

"Dimas bisa ambil sendiri bu, tangan rara penuh, tangan dimas kosong tuh", jawab maira.

"Ra ambilin dimas makan dulu, baru kuenya di rapiin nanti", perintah bu mona dengan tegas pada maira.

Maira berdiri dari kursinya dengan wajah manyun, kemudian mengambilkan dimas minum.

"Mau makan pakai apa", lirik maira pada dimas.

"Pakai kamu aja gimana", bisik dimas.

Rona tersipu mulai terlukis di wajah maira, dan senyum langsung maira berikan untuk dimas.
Maira kemudian mengambilkan sarapan untuk dimas sesuai selera maira, dan berbisik begitu maira di depan dimas, "Makan yang banyak, aku tau kamu capek".

"Ciumnya belum", bisik dimas balik pada maira.

Maira hanya tersenyum dan berlalu dari hadapan dimas, lalu kembali menata kue dengan wajah merona, teringat akan malam yang ia lalui dengan dimas.

"Ra bantuin aku siapin minuman di depan ya", pinta kiki yang baru masuk ke area dapur.

"Baru dateng kamu ki", tanya dimas.

"Enak aja, aku udah dari pagi, barusan pulang dulu ambil handphone", ketus kiki.

Dimas tak mengindahkan jawaban kiki, dan kembali menyuap nasi uduk ke mulutnya.

"Ada acara apa bu", tanya dimas pada bu mona yang baru membuka kulkas untuk mengambil puding.

"Arisan keluarga dari kulonprogo dim", jawab bu mona sambil menaruh puding di meja makan, dan mulai memotongnya.

"Sayang kok makannya lama amat", ujar maira yang baru kembali ke dapur.

"Baru juga mulai", jawab bu mona.

"Ibu nih belain dimas mulu, dimas atau aku sih anak kandung ibu", gerutu maira, yang sudah berdiri disamping dimas

Tingkah maira membuat dimas tersenyum, lalu dimas mengusap puncak kepala maira karena gemas.

"Masih satu tahun lebih lima bulan lagi dim, masih ada waktu untuk kabur dari rara", goda bu mona pada dimas.

"Tinggal satu tahun setengah lagi aku bawa kabur maira bu", jawab dimas dengan senyum menggoda pada calon mertuanya, begitu maira pergi dari sisinya.

"Ibu siap jauh dari rara", goda dimas lagi.

"Janji ya sering bawa rara pulang ke jogja", pinta bu mona dengan lembut.

Dimas hanya mengangkat pundaknya, dan bu mona langsung mengerutkan keningnya pada dimas.

***
 

Continue Reading

You'll Also Like

5.5M 229K 68
The story of Abeer Singh Rathore and Chandni Sharma continue.............. when Destiny bond two strangers in holy bond accidentally ❣️ Cover credit...
794K 80K 55
3 lives got entangled due to the twisted Destiny...... Vidyut Rajvanshi married his college sweetheart Sanjana and was leading a happy life ......bot...
238K 14.3K 64
𝐓𝐨 𝐞𝐯𝐞𝐫𝐲𝐨𝐧𝐞 𝐰𝐡𝐨 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐤𝐬 𝐭𝐡𝐞𝐲 𝐚𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞𝐢𝐫 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡 𝐚𝐫𝐞 𝐧𝐨𝐭 𝐦𝐞𝐚𝐧 𝐭𝐨 𝐛𝐞 𝐭𝐨𝐠𝐞𝐭𝐡𝐞𝐫. ...
10.2M 641K 168
What will happen when an innocent girl gets trapped in the clutches of a devil mafia? This is the story of Rishabh and Anokhi. Anokhi's life is as...