[ChanBaek] Troublemaker

By bbbaekhyunie

1.1M 99.7K 8.3K

"Berjanjilah satu hal padaku." "Apa itu?" "Jangan jatuh hati pada Chanyeol." [YAOI, 15+] [Beberapa dari chapt... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 8
Side Story: ChanBaek
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44 (Part 1)
Chapter 44 (Part 2)
Not An Update
[Private] Final Chapter (Part 1)
[Private] Final Chapter (Part 2) [END]
Epilog
Side Story - Kisses (HunHan)
Side Story - The Ring (ChanBaek)
Bonus Chapter

Chapter 7

27.5K 2.5K 39
By bbbaekhyunie

AUTHOR POV

Baekhyun merebahkan dirinya dikasur dengan lelah dan menutup matanya. Ia berdoa dengan sungguh-sungguh agar kehidupannya kembali normal dan tidak terlibat dengan sebuncah hal-hal yang membuatnya sakit kepala.

Ponselnya berdering singkat berkali-kali, tanda banyak pesan singkat masuk dan Baekhyun mengerang. Ia sangat ingin melempar dirinya jauh-jauh dari bumi kalau ia bisa, mengapa tak ada sedetik pun waktu yang bisa ia lewati dengan tenang?

Kemana saja kau? Kami menunggumu tapi kau tak muncul. -Kyungsoo

Tak ingin makan tteopokki bersama? Pyururung! -Jongin

Baekhyun Baekhyun Baekhyun Baekhyun Baekhyun?! -Jongin

Aku traktir! -Kyungsoo

Kau boleh mengajak Chanyeol -Jongin

Baekhyun merinding membaca pesan terakhir dari Jongin. Ikut bersama mereka saja sudah cukup akan sangat melelahkan sepertinya, jangan lagi ia dihadapkan dengan sosok Park Chanyeol yang sangat memusingkan itu.

Berbicara soal Chanyeol, anak itu menghilang sejak ia dan Sehun berpapasan dengannya. Bahkan Baekhyun berjalan pulang tanpa menunggunya, yang menghebohkan se-antero pegawai karena takut mereka akan mendapat hukuman. Baekhyun menjelaskan dan menyuruh mereka untuk tenang, namun tetap saja tidak merubah keadaan.

Dengan segenap tenaganya Baekhyun membersihkan diri dan berganti baju. Semoga Jongin dan Kyungsoo dapat menaikkan moodnya yang down. Ia menyemprotkan parfum aroma mint khas-nya, lalu berjalan turun sambil memikirkan cara menemui Kyungsoo dan Jongin dengan tenang tanpa meluluh lantahkan para pegawai ini.

"Aku hanya akan mencari udara segar. Sebentar saja."

Pegawai-pegawai itu menatap satu sama lain, lalu tersenyum manis dihadapan Baekhyun sebelum mengeluarkan mic penghubung. "Siapkan mobil untuk tuan muda."

"Tidak, tidak. Aku akan mengambil bus- maksudku taksi. Ini tidak akan lama, sungguh. Tolong jangan membuat keributan." Baekhyun menggigit bibir bawahnya dan mengeluarkan tatapan memelasnya.

"Kami sangat ingin memberi privasi padamu, tuan. Namun ayah anda sudah memerintahkan kami beberapa hal yang harus kami lakukan. Kami harus mengawal anda kemanapun anda pergi, dan tidak membiarkan siapapun-orang asing yang berinteraksi terlalu banyak dengan anda."

Baekhyun menghela nafas, "Kenapa kalian tidak mengawal Chanyeol seperti kalian mengawalku?"

"Itu karena..." pegawai itu memberi jeda, "Tuan muda Chanyeol sudah membuat beberapa pengecualian dan ia sudah memiliki surat ijin mengemudi disertai beberapa pegawai tetap."

Baekhyun mendengus keras. Sepertinya cara terang tidak lagi berlaku untuknya. Ia harus mencari cara lain, yang pastinya bisa dikatakan 'ilegal'. Ia harus menemui Kyungsoo dan Jongin. Ia sudah berjanji pada mereka, namun jika ia harus pergi dengan dikawal, ia harus berfikir dua kali.

"Aku tidak pergi." Baekhyun berceletuk kesal sambil kembali menaiki tangga dengan langkah keras. Dapat ia rasakan semua orang menatapnya dengan tatapan takut. Biarkan saja, ia tidak peduli lagi. Ia pikir menjadi seseorang yang berkehidupan baik akan menjadikannya lebih bebas, tapi realitanya ia seperti seseorang yang tiada harapan.

Baekhyun memasuki kamarnya dan menutup pintu. Ia mengerang kesal sambil memukul dinding disampingnya, tidak ada satupun hal yang berjalan baik di hidupnya.

Setelah menenangkan diri, ia memutuskan untuk mendekat ke jendela dan membukanya. Dengan dramatis ia menghirup udara malam sambil memejamkan mata dengan harapan semua kekesalannya akan terbang bersama angin malam.

Ia melihat kebawah, dimana halaman rumah barunya terpampang sangat jelas dan Baekhyun mendecak kagum. Rumah lamanya mungkin dapat dibangun 3 buah hanya dengan halaman rumah barunya.

Dengan segala pikiran kacaunya, Baekhyun tiba-tiba mendapat ide bagus lalu tersenyum puas.

AUTHOR POV

Kyungsoo melirik arloji ditangannya lalu menoleh kesana kemari dnegan cemas. Ia sudah menunggu lebih dari 30 menit namun Baekhyun belum juga muncul. Beberapa hari ini Baekhyun terlihat sangat aneh, ia tahu sesuatu yang besar terjadi dengan sahabatnya karena pagi ini saat ia dan Jongin menjemput Baekhyun seperti biasa, rumah mereka telah tersegel dengan tulisan 'dijual' dipagarnya.

Kyungsoo berharap apapun itu yang terjadi pada Baekhyun, adalah sesuatu yang baik.

"Coba menghubunginya lagi." Kata Jongin sambil melipat lengannya. Sesekali menguap dan membenarkan posisi duduknya yang kaku. Saat ini mereka berada disebuah restauran tradisional yang selalu mereka kunjungi bersama Baekhyun dan terkadang Sehun. Baekhyun adalah seseorang yang sangat tepat waktu jadi jika ia terlambat, sesuatu pasti terjadi.

"Jongin, haruskah kita mencarinya disepanjang jalan? Aku takut ia tersesat." Kyungsoo kembali mengecek ponselnya, sedangkan Jongin hanya tertawa. "Kenapa ia tersesat, Kyung? Kita sudah kemari sejak kau masih memakai sweater Pororo-mu."

Kyungsoo mendengus, ia sangat kesal jika Jongin menyinggung masalah sweater Pororo biru itu. Jika Jongin menyebut itu, ia merasa seperti bocah ingusan. "Kau tahu kan rumah Baekhyun sudah kosong? Itu tandanya ia pindah. Jika ia tidak bisa mengenali jalan dan tersesat, menurutmu apa itu akan terjadi?"

Jongin menggeleng, "Baekhyun tahu persis daerah-daerah Seoul. Ia takkan melupakan jalan menuju kemari dengan mudah."

Keduanya kembali terdiam saat terdengar langkah tergesa-gesa menghampiri mereka. "Maaf, aku, terlambat." Baekhyun menumpukan beratnya ke lututnya, menyeka keringat yang turun dari dahinya menggunakan lengannya.

"Kemana saja kau?" Kyungsoo menyodorkan segelas air saat Baekhyun sudah mengambil tempat duduk disampingnya. "Hanya ada masalah sedikit dirumah." Jawabnya lalu meneguk air dengan cepat. Baekhyun menghatur nafasnya seperti orang yang baru saja dikejar anjing gila.

"Baekhyun," Kyungsoo memulai, baik Jongin dan Baekhyun menatapnya penuh tanda tanya. "Aku akan memaafkanmu kalau kau jujur pada kami. Kemana saja kau beberapa hari belakangan ini? Kau pikir kami cukup tumpul untuk tidak memperhatikan gerak-gerikmu yang aneh? Pagi ini aku dan Jongin menjemputmu, namun rumahmu tersegel dan tetanggamu berkata kau pindah. Lalu kau datang dengan Park Chanyeol, mengabaikan semua pertanyaan kami lalu menghilang. Sebenarnya apa yang terjadi padamu?"

Baekhyun terdiam. Melihat Jongin yang kini diam tak seperti biasanya, sepertinya anak itu juga setuju dengan Kyungsoo. Baekhyun menarik nafas, "Hidupku rumit. Ibuku menikah lagi, dengan seorang pengusaha besar yang orang-orang sebut Park Seo Jun. Ia sekarang menjadi ayahku, dan aku bersaudara dengan Chanyeol. Sepertinya ia membenciku, aku menggantikan posisi seseorang di keluarga mereka. Dan alasan aku terlambat adalah beberapa pengawal tidak membiarkanku pergi sendirian."

Semua orang terdiam setelah Baekhyun mengakhiri ceritanya. Tak ada yang berbicara, bahkan semuanya terlihat larut kedalam dunia masing-masing. Jongin tampak memproses kata-kata Baekhyun yang rumit baginya, sedangkan Kyungsoo hanya diam tanpa mengalihkan tatapannya pada Baekhyun.

"Kau tidak bercanda," Kyungsoo menepuk Baekhyun. "Kau jujur. Aku tahu sesuatu terjadi padamu. Aku tahu disaat kau jujur, saat kau berbohong. Tapi kau harus tau kalau kami selalu ada untukmu untuk mengeluarkan keluh kesahmu. Meski mungkin kami tak banyak membantu, tapi setidaknya jangan menyimpan masalahmu sendirian."

Baekhyun tersenyum kecil, "Sungguh, aku hanya benci menyebarkan masalahku dengan orang-orang yang sesungguhnya penting bagiku. Aku tidak ingin membebani orang lain."

Setelah itu, tak banyak pembicaraan yang terjadi, hanya beberapa candaan konyol Jongin dan untuk pertama kalinya dalam hari itu, Baekhyun tertawa lepas.

"Lalu, bagaimana caramu datang jika kau tidak dikawal dengan pegawaimu?" Kyungsoo bertanya sambil memasukkan kimbap kedalam mulutnya.

"Aku kabur. Melompat dari jendela." Jawab Baekhyun enteng, lalu sedetik kemudian Jongin tersedak dan buru-buru meminum air.

"Uhuk, huk!" Jongin memukul-mukul dadanya sambil berusaha menelan makanannya, "Baekhyun hyung, kau bilang kau datang kesini tanpa pegawai-pegawaimu?" Jongin bertanya memastikan, "Lalu siapa mereka yang sekarang... berdiri dibelakangmu?"

Baekhyun sempat merinding karena ia kira Jongin menaku-nakutinya seperti didalam film horror. Ketika ia menoleh kebelakang, alangkah terkejutnya ia saat mendapati pegawai-pegawai dirumahnya berdiri dibelakangnya berjas hitam dengan menundukkan kepalanya dan memancing mata.

"Apa yang kalian lakukan disini?" Baekhyun bertanya dengan was-was. "Kami mengawalmu, tuan muda." Jawab salah satu dari mereka dengan nada datar.

Kyungsoo dan Jongin memandang satu sama lain. Untuk pertama kali dalam hidup mereka mendengar Baekhyun dipanggil dengan sebutan 'tuan muda' dan jujur saja itu terdengar sangat aneh. Semua orang didalam restauran mulai membicarakan mereka dan bertanya-tanya dengan berbisik.

"Tuan muda, jam menunjukkan pukul 9 dan sesuai peraturan, kami harus membawamu pulang dengan kami. Maaf."

Baekhyun membuka mulutnya heran. "Apa? Kenapa?"

"Tuan muda Chanyeol juga sudah berada didalam mobil. Kami sudah membayar bill anda dengan teman-teman anda, jadi silahkan ikut dengan kami untuk menuju rumah anda karena Tuan besar sebentar lagi akan tiba dirumah dan siap untuk makan malam."

Baekhyun menatap mereka marah, "Wow, aku tidak akan membiarkan kalian membayar untuk teman-temanku. Aku yang akan membayarnya dan aku akan pulang saat aku ingin pulang, jangan mengaturku seenaknya!"

Baekhyun hendak berbicara lagi namun Kyungsoo menahannya dan memegang lengannya, "Baek, pulanglah. Kami tak apa dan besok kami akan menemuimu lagi di sekolah. Terima kasih untuk bill-nya. Pulanglah!" Kyungsoo tersenyum begitu juga dengan Jongin. "Kau jarang mentraktir kami, hahaha." Jongin menambahkan namun tawanya terdengar kaku.

Barisan pegawai bersetelan jas itu tersibak dan memunculkan sosok lelaki berbaju kaos dengan wajah sembap. "Baek, ayo pulang." Katanya dengan suara setengah habis. Baekhyun melongo heran melihat keadaan Chanyeol yang tidak bisa dijelaskan secara gamblang.

"Park Chanyeol, kau kenapa? Lagipula, kenapa kau menyuruhku pulang sedangkan kau tidak pulang saat setelah sekolah? Kemana saja kau?" Baekhyun tidak mengerti kenapa Chanyeol bisa dengan mudah menyuruhnya pulang sedangkan dirinya saja tidak menampakkan diri sama sekali sejak tadi.

Chanyeol tidak menjawab dan malah memalingkah wajah.

"Baek, benar kata mereka. Ini bukan pertama kalinya kita makan bersama disini, bagaimana kalau kita pergi besok? Pulanglah bersama Chanyeol, ibumu akan khawatir jika kalian berdua tidak pulang." Kyungsoo berkata dengan hati-hati agar tidak menambah kekesalan Baekhyun, dan sepertinya ia berhasil.

"Sepertinya aku harus benar-benar pulang, Kyung, Jongin. Maaf karena kalian sudah berusaha membantu namun dikacaukan oleh orang-orang ini," Baekhyun berkata pelan sambil menghela nafas, "Aku akan mencari kalian besok saat makan siang."

Kyungsoo dan Jongin mengangguk secara bersamaan dan tersenyum. "Kami akan mengirimi mu pesan lagi nanti malam. Pulanglah!"

Baekhyun mengangguk lalu melirik sinis orang-orang didepannya, sebelum berjalan mendahului mereka keluar dan memasuki mobil diikuti bantingan pintu.


Chapter selanjutnya akan saya privat. Agar bisa membaca, follow me first, lets be friend. Thankyou.

Continue Reading

You'll Also Like

176K 8.6K 29
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
2.7K 246 14
Harusnya mereka menikmati waktu liburannya sesuai rencana masing-masing tapi itu semua tidak dengan Daehyun dan Youngjae. Keduanya tidak pernah salin...
232K 30.1K 30
LANJUTAN DARI OM DEWA. GA BACA PART PERTAMA GAPAPA ASAL NYAMBUNG AJA. Dewa sama Binta itu udah nikah pun sama aja, berantem terus, sama-sama bucin. t...
97.5K 8K 51
Byun Baekhyun seorang siswa yang biasanya menjadi pusat perhatian karna kepintaran dan parasnya yang tampan,,menjadi korban bullying oleh teman-teman...