MDZS: kembali ke masa lalu pa...

By GaluhUtami460

1K 94 9

INFORMASI penting!! cerita ini lanjutan dari kisah sebelumnya di akun lama saya ( Galuhnariswariutami1) karen... More

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
40
41
42

39

28 3 0
By GaluhUtami460

"Hanguang-jun!"

Lan wangji yang mendengar dirinya di panggil segera menghentikan langkahnya.

"Hanguang-jun, anda akan turun gunung?"

Lan wangji hanya mengangguk "mn".

Yujie bertanya lagi, "hanya seorang diri? Tak bersama senior Wei?"

"Mn. Wei Ying harus istirahat karena kelelahan".

Mendengar sang ibu kelelahan tentu Lan Yujie turut khawatir. "Senior Wei sedang tidak enak badan!"

"Hanya kelelahan. Limei, kau bisa menjaga Wei Ying selama aku tak ada"

Yujie membuat gerakan hormat, "siap! Dengan senang hati. Hihihi"

Lan wangji tersenyum melihat tingkah kekanakan Lan Yujie. Di usap nya surai hitam kelam milik Lan Yujie lembut. "Kalau begitu, ku percayakan Wei Ying -ku pada mu".

"Aku, Yujie akan menjaga senior Wei dengan segenap jiwa dan raga. Rela berkorban nyawa demi nya ".

Percakapan singkat itu berakhir dengan perpisahan Lan wangji dan Yujie.

Yujie bergegas pergi menuju dapur untuk membuatkan sesuatu agar Wei wuxian senang.

Selepas menyiapkan sebuah kudapan, Yujie menuju jinshi tempat tinggal kedua orangtuanya.

"Senior Wei~ saya membawa kudapan untuk anda"

Wei wuxian yang sebelumnya murung kini kembali ceria setelah mendengar suara gadis kecil yang ia rindukan itu.

"Mie er~" Wei wuxian berlari dan memeluk Yujie "taukah kau, betapa bosannya aku di kurung di sini. Hump! Lan Zhan sangat jahat".

"Senior, Hanguang-jun khawatir jika kesehatan anda menurun lagi. Tetap di Gusu mungkin adalah pilihan terbaik".

"Mungkin kau benar-tapi tetap saja~" rengek Wei wuxian.

"Sudah sudah, bagaimana kalau saya temani anda mengobrol "

Keduanya duduk berhadapan. Wei wuxian sangat menyukai kudapan yang di bawa oleh Yujie. Piring yang semula penuh itu kini tinggal tersisa beberapa buah kudapan saja. Yujie hanya memandang sang ibu yang begitu lahap sudah cukup membuat ia kenyang.

"Uhuk..uhuk". Karena saking enaknya kudapan itu Wei wuxian tak tanggung tanggung memasukkan banyak kedalam mulutnya hingga membuat ia tersedak.

Yujie segera menuangkan air untuk Wei wuxian"tolong pelan pelan saja senior, saya tidak akan mengambil kudapan anda. Jika kurang saya akan mengambilnya lagi di dapur ".

Wei wuxian hanya bisa menunjukkan cengiran khasnya. "Hehehe maaf ya, habisnya kudapan ini enak sekali sih"

"Anda tunggulah disini sebentar saya akan bawakan lagi beberapa kudapan dan-" Yujie mendekat mulutnya agar bisa berbisik pada Wei wuxian"-sekendi arak senyuman kaisar ".

Kedua mata besar Wei wuxian menyala saat mendengar kata 'arak', jiwa maniak arak nya meronta.

Yujie segera bangkit dari duduknya dan mengedipkan sebelah matanya.

Setibanya di dapur, Yujie segera menata beberapa kudapan dan sekendi arak sesuai janjinya. Saat akan mengambil piring baru tiba-tiba pergerakannya terhenti.

Ia merasakan sesuatu yang kuat mendekat ke daerah reluh awan. Walau masih sedikit jauh tapi energi kuat itu sedang bergerak mendekat.

Piring yang tengah ia pegang jatuh kelantai dan pecah. Yujie begitu mengenali energi spiritual ini. Ini...milik Wang Chunying!

____________________

Wei wuxian menunggu dengan bosan di dalam jingshi. Ini sudah lewat 20 menit tapi Yujie belum juga datang padahal ia sudah begitu ingin menyicipi arak senyuman kaisar. Indra perasa miliknya sudah menjerat. Pasalnya setelah di diagnosis kelelahan oleh tabib tempo hari Lan Zhan melarang nya untuk minum minuman favoritnya.

Wei wuxian memilih untuk keluar dari jinshi. Saat pintu besar jingshi terbuka ada seorang murid yang akan mengetuk pintu.

"Eh!"
"Eh?"

Saat bertatap muka dengan Wei wuxian, murid itu langsung membungkuk. "Ma..maaf senior Wei, saya dimintai tolong nona Yujie untuk mengantar kudapan dan arak untuk Anda".

"Kenapa kau yang mengirimnya? Kemana anak itu pergi?"

Murid itu menggeleng, "saya kurang tahu. Saya hanya diminta diam diam mengirim ini ke kamar anda agar tak ketahuan oleh siapapun"

Wei wuxian menerima piring berisi kudapan dan sekendi arak yang di bawakan murid tersebut.

Bahkan setelah murid itu pergi Wei wuxian masih termenung di depan pintu jingshi, entah mengapa aku merasa firasat yang buruk.

____________________________

Di sisi lain, Lan Yujie kini tengah menuju hutan barat yang merupakan daerah dekat dengan perbatasan daerah kekuasaan reluh awan.

Ia harus memastikan firasatnya. Jika memang benar Wang Chunying berani datang artinya ia benar-benar cari mati. Padahal ia sudah menahan diri untuk tak mengibarkan bendera perang tapi bajingan itu berani datang sendiri di saat para orang penting sedang tak ada di reluh awan.

Yang Yujie harapkan hanya semoga ibunya tak ikut untuk mencarinya.

Dari kejauhan Yujie dapat melihat siluet beberapa orang bercadar hitam. Dengan refleks ia segera bersembunyi di semak belukar tak jauh dari gerombolan itu.

"Tuan, semua sudah di siapkan sesuai perintah anda" lapor seorang bawahan.

"Bagus, kita akan tarik mangsa dengan umpan itu"

Bawahan lain tiba-tiba bersuara "tuan, apa tak masalah kita membuat masalah di perbatasan. Ini sama saja mencari mati. Bagaimana jika Hanguang-jun atau Zewu Jun keluar dan membabat habis kita?!".

Wang Chunying menyeringai, "tenang saja, semua orang penting hari ini sedang tidak ada. Mereka semua pergi rapat dengan beberapa pemimpin klan baru. " "Kita hanya perlu menghancurkan semua yang ada"

Yujie yang mendengar semuanya begitu terkejut. Sial! Benar benar sial! Jadi Wang Chunying sudah menunggu timing yang tepat untuk menyerang GusuLan.

Ia tak bisa hanya duduk diam. Lebih baik ia membabat habis mereka semua sekarang daripada kembali dan memperingatkan semua orang. Lagi pula ia hanya harus membunuh orang orang di belakang Wang Chunying agar mereka tak menghalangi, untuk Wang Chunying sendiri itu mudah karena beladiri nya sangat buruk.

Masalah ada pada lima orang berkultivasi tinggi di sisinya. Kira kira kemampuan mereka setingkat dengan Lan wangji atau Lan Xichen.

Yujie mengeluarkan beberapa pisau kecil dari kantung penyimpanan miliknya. Ia mengendap endap dan menumbangkan satu persatu orang suruhan Wang Chunying. Ia bergerak tanpa suara dan berhasil melumpuhkan delapan orang. Diseretnya mereka kebalik semak semak.

Salah seorang dari lima orang kuat itu merasakan kejanggalan. Benar saja ia melihat jika hampir semua prajurit mereka hilang. "Semuanya pada posisi melingkar! Lindungi tuan!" Teriaknya menginterupsi.

"Cih! Ketahuan" Yujie segera kembali kearah semak belukar.

"Wah wah sepertinya kita kedatangan seorang tamu. Siapakah disana? Apa itu anda senior Wei" ucap Wang Chunying.

Yujie mengerutkan keningnya, apa mereka mengincar ibu? Tapi mengapa? Apa untuk melemahkan ayah, karena kelemahan ayah adalah ibu!. "Sialan kau Wang Chunying!" Umpat Yujie.

Yujie keluar dari persembunyiannya. Itu membuat Wang Chunying berseru 'oh'. "Ternyata seorang teman lama. Apa kabarmu Xiao Yujie~"

Yujie memasang wajah jijik. "Hentikan omong kosong mu itu dan pergi dari sini, sebelum ku potong potong tubuhmu menjadi beberapa bagian ".

"Ah~ menakutkan " ucap dramatis Wang Chunying. "Jangan galak galak begitu bagaimana kau akan mendapatkan pasangan jika seperti itu ".

"Apa urusannya dengan mu siapa pasangan ku". "Bawa orangmu selagi aku berbelas kasih. Dan lagi, aku begitu heran mengapa kau selalu mendapat sebuah kesempatan menyerang di waktu yang selalu menguntungkan dirimu?"

"Itu karena langit menyertai ku. Para dewa tau jika yang ku lakukan adalah sesuatu yang benar " ucap bangga Wang Chunying yang menatap Yujie dengan tatapan mengejek.

Yujie tertawa hampa"kau pasti melucu. Dewa mana yang kau sebut itu?"

Saat keduanya masih asik beradu argument seorang datang. Sosok pria ramping dengan jenggot panjang berbalut pakaian putih khas Gusu. Pria itu mendarat tepat di sisi Wang Chunying. Yujie cukup familiar dengan sosok tua itu, jika tak salah ingat pria itu adalah seorang guru di dalam klan.

Yujie paham sekarang. "Jadi begitu ya" desahnya pelan. "Harusnya aku tahu hal seperti ini pasti ada. Tak terlalu mengejutkan ".

Wang Chunying hanya tersenyum simpul. Pria tua itu membisikan sesuatu pada Wang Chunying.

Yujie mengacungkan pedangnya kedepan siap menyerang. Saat sudah mengambil kuda kuda tubuhnya berhenti karena mendengar panggilan seseorang.

"Limei! "

Kedua mata Yujie melebar. Kepalanya langsung berputar kebelakang dimana Wei wuxian sudah mendarat di sana. "Se-senior Wei! Mengapa anda kemari!"

Wei wuxian berjalan agar ia sejajar dengan Yujie. "Tentu saja aku menghawatirkan mu. Bagaimana kau bisa bertindak begitu sembrono dengan melawan mereka sendiri ".

"Tapi-"

"Stttt" Wei wuxian lebih dulu membungkam mulutnya.

Wang Chunying bertepuk tangan. "Hahaha sungguh mengharukan, ibu dan anak yang begitu kompak" nada bicaranya penuh dengan ejekan.

Yujie berdesis "tutup mulut busukmu, Wang Chunying ".

Wei wuxian menatap tajam panatua yang berada di sisi Wang Chunying. "Dasar penghianat! Kurang baik apa sekte Lan pada orang orangnya" jelas itu bukanlah pertanyaan.

"Wei gongze, anda tidak akan paham. Setiap orang ingin menjadi lebih dan lebih setiap saatnya, jangan kira hanya kalian saja yang ingin berada di puncak, aku juga ingin berada di puncak. Sangat menyebalkan saat harus menjadi pesuruh Lan Qiren yang begitu sombong dan egois, bukan kah kau juga sudah merasakan sendiri bentuk ke egoisan nya".

Wei wuxian menghela nafas panjang "ya, setiap orang pasti ingin menjadi yang teratas, tapi sesuatu yang berlebihan itu pada akhirnya tidak baik bagi diri sendiri dan orang lain"

Wang Chunying yang mendengar kalimat Wei wuxian memberi tatapan dingin. "Sungguh kalimat yang bagus " ia memberi isyarat tangan untuk menyerang.

Yujie mendorong Wei wuxian mundur saat sebuah belati meluncur cepat kearah keduanya. Trang! Berhasil di tangkis oleh pedang Yujie.

Setelahnya disusul ribuan jarum tajam menghujam keduanya. Yujie dengan tangkas menangkis semua jarum itu.

Wei wuxian tak tinggal diam dan mengeluarkan serulingnya untuk membantu. Alunan chenqing terdengar nyaring di penjuru hutan, roh roh menjadi ganas di bawah kendalinya. Mencabik dan mencabik.

Yujie maju dan melawan dua kultivator utama Wang Chunying. Satu lawan dua tentu sudah pasti berat sebelah, tapi Yujie tak bisa menyerah begitu saja. Yujie menyayat jarinya lalu mengoleskannya ke pedang. Itu adalah :teknik pedang suci miliknya, teknik ini akan membuat pedang miliknya bercahaya terang, body pedangnya akan menjadi lebih kuat untuk sesaat.

Yujie menyerang dengan membabi buta pada dua orang di depannya. Keadaan mulai berbalik dimana Yujie unggul.

Wei wuxian juga tak kalah, ia berhasil menumbangkan lima pengawal Wang Chunying. Seorang lain yang berbadan besar dengan saber di tangannya maju dan menyerang Wei wuxian membabi-buta. Ia cukup kewalahan melawan sosok besar ini karena pergerakan dan kontrol teknik saber-nya kuat. Dan sejatinya Wei wuxian belum pernah melawan seorang pengguna saber seumur hidupnya, hanya pernah melihat Nie Mingju yang saat itu mengamuk tapi ia dibantu oleh Lan wangji dan Lan Xichen.

Sring! Saber tajam itu tak sengaja memotong sedikit rambut Wei wuxian. "Wow, itu sangat berbahaya" serunya.

Yujie mengalihkan perhatiannya pada Wei wuxian, "senior anda baik baik saja?!". Wei wuxian mengacungkan jempol padanya "masih bisa di tangani". Yujie mengangguk.

Wang Chunying berdecih sinis. Ia tau jika pertarungan ini di teruskan itu akan merugikan dirinya, tapi ia tak akan mundur karena memang ini lah rencana yang ingin ia lakukan. Dari kantung penyimpanan miliknya ia mengeluarkan botol porselen kecil, tubuhnya melesat cepat kearah Yujie sedang bertarung.

Dari kejauhan Wei wuxian menyadari pergerakan Wang Chunying matanya mengikuti arahnya, kedua matanya melebar kala tahu jika Wang Chunying mengincar Yujie. Wei wuxian berkelit dan berlari kearah Yujie.

Sedangkan Yujie masih di fokuskan dengan dua orang yang sedari tadi masih sulit ia lawan tanpa menyadari apa yang tengah menanti dirinya. Wang Chunying membuka tutup botol porselen itu dan menaburkan bubuk berwarna keunguan itu ke arah Yujie.

Kedua mata Yujie melotot kala menyaksikan seseorang membentengi bubuk itu. "TIDAK!!" teriaknya histeris.

Tubuh Wei wuxian yang melayang di udara hampir jatuh ketanah, sebelum itu terjadi Yujie menangkap tubuhnya tak peduli dengan sayatan pedang yang mengenainya, saat ini yang terpenting adalah ibunya. Brugh! Keduanya jatuh ketanah bersama, dengan Yujie yang melindungi tubuh Wei wuxian. "Niang! Niang! Kumohon bangun. Ini salah ku, maaf "

Dengan setengah kesadarannya Wei wuxian membelai wajah Yujie lembut. Karena menghirup racun tadi rasanya sekujur tubuhnya seperti terbakar api, untuk bicara pun rasanya sangat sakit, jadi suara tersekat"...dasar..gadis bodoh"

Yujie mengangguk cepat. "Iya, saya memang bodoh..." Air mata sudah turun membasahi pipinya.

"Wah~bagaimana ini, senior Wei sudah terluka, Hanguang-jun pasti sangat murka karena kau tak bisa menjaganya "

Yujie menatap nyalang Wang Chunying. Giginya saling bergemelatuk, ia marah. Marah pada dirinya sendiri, kalau sejak awal ia tak mementingkan ego nya dan pergi melapor ke klan hal seperti ini tak akan terjadi dan ibunya tak harus terluka. Saat ini emosi Yujie benar benar kacau. Yang bisa ia pikirkan saat ini adalah ia harus membawa Wei wuxian kembali untuk di rawat.

Yujie menggumamkan sesuatu diikuti segel tangan. Udara di sekitar tiba-tiba menjadi tipis dan menyesakkan. Wang Chunying dan yang lain menjadi waspada. Kedua mata Wang Chunying melotot kala memerhatikan segel tangan yang di buat oleh Yujie. Ia kalang kabut menyuruh orangnya untuk membuat perisai untuknya "cepat buat perisa!!".

Terlambat! Yujie sudah lebih dulu menyelesaikan segel tangannya. Sebuah proyeksi teratai berwarna putih muncul sangat besar, seakan teratai itu bisa menelan langit sekalipun. Ini adalah salah satu teknik mematikan milik Yujie, yaitu ;tangisan teratai. Hal ini membuat semacam gangguan mental pada musuh selama sekitar 10 detik, walau hanya sebentar itu bisa mempengaruhi dari jarak radius 20 meter, teknik ini juga menguras energi yang tidak sedikit.

Yujie buru buru membopong Wei wuxian di punggung nya dan pergi kembali ke daerah GusuLan.

Yujie mengendarai pedangnya, ia juga sesekali berbisik pada Wei wuxian, "...Niang kita akan segera pulang, kau pasti akan baik baik saja. Ya! Aku tak akan membiarkan hal buruk terjadi padamu".




Continue Reading

You'll Also Like

2.7K 404 8
' yang tinggal adalah yang paling menderita karena kehilangan ,zi shu mengalah lah dengan ku ' Wen kexing " Bukan kah terlalu kejam untuk menipu ku...
446K 8.3K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
69.8K 8.1K 56
Harry Potter yang berusia tiga puluh empat tahun melakukan perjalanan kembali ke masa lalu, mengadopsi nama Blake Slytherin - dia mengganggu persidan...
5.2K 307 12
Hinata shoyo, gadis uh larat lelaki manis yang memiliki banyak teman, ia juga bermain voli, tapi ada suatu rumor yang membuat nya di benci. bahkan ru...