LACONIC

By jihoonauu_

11.5K 792 58

Dijodohkan dan menikah dengan orang yang kita sukai pastinya impian semua orang kan? Gerald telah berhasil me... More

PROLOG
01. "SELESAI"
02. BERTEMU KEMBALI
03. KEINGINAN HATI
04. PULANG BARENG
05. GERALD, BUNDANYA, DAN MILEA
06. PERJANJIAN
07. KEPUTUSAN YANG BAIK ATAU BURUK?
08. APA ALASANNYA?
09. MAKAM
10. HUG
11. PENGAKUAN GERALD
12. MARRIED
13. KELUARGA BARU
14. MORNING KISS
15. ROMANTIC HUSBAND
17. MILEA & BELLE
18. JANJI GERALD
19. MALMING PERTAMA
20. MOON
21. SPAGHETTI FOR MILEA
22. GERALD BUCIN
23. TEMAN BARU
24. KERIUHAN
25. GERALD'S CUTE SIDE
26. Are You Jealous?
27. I Love You & You Are Only Mine
28. KEHIDUPAN BARU YANG SEBENARNYA
CERITA GALEN & GORYA!
29. GERALD & MILEA AT THEIR HOUSE
30. Favorite Flavour
31. Perkara si Janu
32. Acara Makan-Makan
33. DRAMA SAKIT
34. Masa Lalu Gerald & Aera

16. BOLOS

311 20 0
By jihoonauu_

"Gue gak sengaja nabrak salah ya, Ger? Kenapa pandangan mereka kayak gitu?" Tanyanya di tengah-tengah jalan mereka.

"Biasalah, karna mereka liat lo jalan sama gue sambil gandengan tangan pasti, biarin aja gak usah di pikirin ya?" Sahut cowok itu mengusap lembut pundaknya.

Bohong. Gerald jelas-jelas tau alasan orang-orang itu menatap mereka dan saling berbisik-bisik seperti itu tadi.

"Tapi mereka semua kan taunya gue pacar lo, kalau yang lo bilang emang bener kenapa mereka tetep kayak gitu?"

Gerald menggaruk tengkuknya, dia bingung sekarang mau jawab apa, Milea ini memang pandai sekali berbicara.

"Ya gak tau gue, di sini juga banyak kok cewek cewek yang kayak gitu ke Arjuna sama Aileen, mereka jelas-jelas iri sama Aileen. Itu sama halnya mereka ke lo, karna mereka udah tau lo cewek gue, makanya mereka juga kayak gitu ke lo, bisik-bisik julid kayak gitu tadi." Elaknya membuat gadis itu kini percaya dengannya.

•••

"Di antara kalian berdua siapa yang menang balapan tadi?"

Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Henry, Gerald langsung tersenyum sombong. "Jelas gue lah! Sesuai kesepakatan, Arjuna bakal traktir gue di kantin selama seminggu."

"Kenapa gak sekalian sebulan?" Kata Owen membuat mereka meledakkan tawa.

Arjuna langsung menggeplak punggungnya, "Yang ada bangkrut gue, anying! Lo tau sendiri Gerald kalau soal di traktir itu gak tau diri, malah beli yang paling mahal!"

"Padahal gue udah lupa sama itu, Jun, padahal kali ini gue niatnya gak ada niatan bikin lo bangkrut, tapi malah lo ingetin lagi, ya udah kalau gitu gue bakal beneran nguras duit lo."

Arjuna menggerutu, kurang ajar sekali cowok itu.

Galen beralih menatap Gerald, "Gimana hubungan lo sama Milea setelah nikah?" Tanyanya membuat semua mata kini tertuju pada Gerald, mereka semua juga sama penasarannya.

Gerald balik menatapnya, ia mengangguk pelan sebagai jawaban. "Aman, Gal, baik banget malah. Semenjak gue jujur ke dia sebelum acara nikah waktu itu, dia janji bakal belajar nerima gue, dan dia juga udah ngehapus semua tentang Yovan di HP-nya, termasuk udah ngeblok semua sosmed-nya."

"Kita emang baru nikah kemarin, tapi gue tau kalau dia udah mulai belajar buat memahami gue sama nyoba bales kebaikan gue selama ini ke dia juga, dia sekarang juga lebih peka sama gue."

"Dari dulu Milea itu emang tau banget cara menghargai orang, gue suka banget sama sifatnya itu. Hal sekecil apapun yang gue kasih ke dia, dia pasti langsung ngucapin banyak terimakasih dan ngerespon pake kata-kata yang baik banget." Lanjutnya mengulas senyum tipis membuat yang lain juga tersenyum senang.

El menepuk-nepuk pundaknya lalu berkata, "Gue yakin lo bisa, Ger, gue juga yakin Milea bakal bisa juga, suatu saat nanti bakal ada hari di mana lo sama Milea bakal saling cinta, gak ada yang namanya sepihak lagi."

Teman-teman Gerald kompak menganggukkan kepalanya, mereka juga sama yakinnya akan hal itu.

"Lo sama Milea gue yakin bakal bucin banget nanti, bahkan bisa-bisa melebihi gue sama Aileen bucinnya," Tambah Arjuna terkekeh.

"Gak ada yang bisa ngalahin bucinnya kamu aku rasa." Sahut Aileen yang sedari tadi tidur di pundak Arjuna, gadis itu berkata dengan masih memejamkan matanya.

Mendengar hal itu Arjuna tersenyum, di elusnya pipi Aileen dengan lembut membuat sembilan inti Andonios geleng-geleng kepala melihat dua sejoli tersebut.

"Kok Aileen bisa mau sama Arjuna ya? Padahal Arjuna kan tengil, suka ngupil sembarangan." Celetuk Gemma membuat Arjuna tak segan untuk memukul pantatnya menggunakan buku dengan sangat keras.

"Mana ada, anjing!"

"Gemma diem ya, mending urusin aja diri sendiri, masih jomblo gitu!" Balas Aileen dengan mata yang kini terbuka. Mereka semua langsung tertawa terbahak-bahak, tak menyangka kata-kata itu akan keluar dari mulut gadis kalem itu.

Sudah di pastikan, pasti Arjuna yang mengajarinya.

"Pinter," Puji cowok itu menepuk-nepuk kepala Aileen membuat kekasihnya itu tersenyum bangga.

"Si anying, kok lo ikut ngeselin sih, Ai? Padahal kalem-kalem gini malah diajari sesat sama Arjuna!"

"Seenggaknya yang dibilang cewek gue itu gak salah, Gem, lo kan emang jomblo."

Gemma mendengus kesal, selalu saja kejombloannya yang selalu teman-temannya ungkit.

Ken terkekeh, "Makanya cari cewek dong, gak bosen apa sendiri terus?"

"Udah gue cari, Ken, tapi belum nemu aja."

"Makanya jadi orang itu jangan jadi buaya, semua cewek lo gombalin, bahkan ceweknya temen-temen lo juga lo gombalin. Gombal doang bisanya, cari pacar gak bisa!" Sahut Gerald pedas, ia masih kesal soal tadi pagi saat Milea menyebut Gemma.

Ken dan Arjuna langsung mengangguk setuju.

"Kualat tuh namanya, Aileen di godain, Milea di godain, bahkan cewek gue sendiri si Katrina juga di godain, cepet-cepet tobat dah, Gem!" Balas Ken.

Gemma menjentikkan jarinya, "Kalau gak gitu bukan gue namanya, Ken,"

"Ngaku juga kalau lo genit sana-sini." Sahut Ezra membuat mereka semua terutama Gemma sendiri langsung kicep dengan perkataan pedasnya itu.

"Ezra kan juga sama jomblonya kayak Gemma, kenapa gak sama Shireen aja? Padahal kalian berdua cocok," Ucap Aileen secara tiba-tiba.

"Masih gengsian dia itu, Ai, gue ngejar Gorya aja mati-matian, sedangkan Ezra yang di sukai Shireen dan di kejar sama dia malah masih aja sok-sokan nolak,"

Mendengar hal itu Ezra hanya memutar bola matanya dengan malas.

Gerald tertawa. "Semangat terus dah, Gal, buktiin lo bisa dapetin dia,"

"Yoi dong!" Galen menyodorkan jempolnya.

"Kalau gak bisa pacarin boleh juga langsung nikahin kayak Gerald gitu, Gal,"

Cowok itu menggelengkan kepalanya pada Keenan. "Enggak-enggak, gue gak mau nikah pas SMA kayak Gerald, ribet. Tapi kalau udah lulus bolehlah."

"Sok-sokan lo," Gerald menatapnya julid.

"Oh iya, Ger, gimana lo udah cekcok belum?" Tanya Arjuna.

Aileen yang masih bersender dibahunya itu mendongak menatapnya, "Cekcok itu apa?" Tanyanya polos.

Arjuna tersenyum paksa, "Gak papa sayang, sini tidur lagi." Katanya seraya menidurkan kembali kepala Aileen dibahunya, gadis itu kembali memejamkan matanya.

Inti Andonios yang lain meringis melihatnya, bisa-bisanya Aileen yang polos dan kalem dapet Arjuna yang isi otaknya tidak pernah benar itu.

"Gimana, Ger? Lo belum jawab," Keenan ikut bertanya karena juga sama penasarannya.

Gerald menghembuskan nafasnya. "Otak lo pada sama aja ya, gue belum nyentuh Milea anjir."

"Hah? Lo belum ngelakuin malper?" Tanya Arjuna lagi.

"Ya emang kenapa?!" Sahut Gerald sensi. "Masa langsung gue terkam, kasian dong!"

"Arjuna yang terlalu kepo itu mah," Galen memicingkan matanya, menatap curiga Arjuna.

"Kenapa lo?!" Tanyanya ikutan sensi seperti Gerald karena tatapan Galen.

El yang sedari tadi cuma nyimak kini geleng-geleng kepala. "Kalau udah nanti sekalian bikin yang banyak, ponakan gemoy buat kami semua."

"Bener itu, ntar gue ajarin jadi buaya!" Seru Gemma dengan semangat.

•••

Milea sesekali berdecak kesal dan mengelap keringatnya menggunakan tangan, dengan masih setia mengepel lantai. Saat ini ia dan Gorya di hukum karena tidak mengerjakan tugas Biologi, mereka di suruh membersihkan toilet.

Karena kemarin adalah hari pernikahannya yang membuatnya sangat sibuk, Milea jadi lupa ada tugas Biologi. Sedangkan Gorya? Gadis itu juga sama lupanya.

"Encok pinggang gue, sialan!" Keluhnya melempar asal pel lantai hingga jatuh membuat Gorya menoleh kepadanya.

"Sama, gak bisa apa ya itu Guru ngasih hukumannya selain bersihin toilet gitu, bau anjir, badan gue jadi gerah gini karna kepanasan!"

"Mending kayak gini aja daripada di suruh lari di lapangan, Gor," Milea geleng-geleng kepala frustasi.

Gorya menganggukkan kepalanya setuju, "Bener juga, itu malah lebih capek."

"Ah elah, kalau kemarin bukan hari nikah gue udah pasti gue kerjain, karna gue tau Bu Maya emang demen banget ngehukum. Jangankan gak ngerjain tugas, lupa bawa hal kecil aja langsung dihukum."

"Gor, mending kita bolos aja yuk," Lanjutnya mengajak Gorya.

"Gila lo, mau nyari mati? Yang ada kita tambah dihukum kalau ketauan!"

Milea berdecak sebal, "Lo mau balik ke kelas dengan keadaan selesai bersihin toilet kayak gini? Malu-maluin, yang ada kita diketawain satu kelas!"

"Bener juga sih..." Gadis itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Nah, maka dari itu, daripada kita malu-maluin diri kita sendiri, mending kita bolos aja ke kantin! Gue laper tau, pengen banget makan mie ayam!"

Sepertinya sekarang Gorya sudah masuk ke dalam kesesatan Milea, ia tersenyum iblis dan akhirnya menyetujui ajakan gadis itu. Mereka berdua pun segera keluar dari toilet dan berjalan mengendap-endap menuju kantin.

"Mbak, mie ayam satu!" Kata Milea pada Mbak Eris, penjual mie ayam favoritnya di Sekolah ini.

"Siap neng Milea, minumannya mau apa? Es jeruk kayak biasanya?"

Milea mengangguk dengan semangat. "Pastinya dong! Yang cepet dikit ya Mbak, saya laper banget nih."

"Kalau saya soto sama es teh, Mbak, sambelnya dikit aja." Kata Gorya membuat Mbak Eris mengangguk paham.

"Kalian duduk dulu ya, nanti Mbak Eris anterin di meja kalian."

Keduanya saling mengangguk dan duduk berhadapan di salah satu meja kantin, menunggu pesanan mereka selesai dibuatkan.

Sekitar 10 menit kemudian Mbak Eris datang membawakan mie ayam, soto, es jeruk dan es teh yang langsung segera di santap oleh Milea dan Gorya itu seraya mengobrol dan tertawa bersama, seperti tidak ada beban sama sekali.

•••

"Ger, itu bukannya cewek lo ya?"

"Hah? Mana?" Gerald segera mengikuti arah pandang El yang mengarah pada kantin, dimana terdapat seorang gadis cantik yang duduk santai membelakangi mereka bersama satu gadis lain di hadapannya dan dengan makanan dan minuman di depannya juga.

"Lah iya anying, itu Milea!"

Galen yang duduk di lapangan kini menajamkan penglihatannya, menatap gadis yang duduk di hadapan Milea. Walau terhalangi oleh punggung Milea, tapi ia jelas-jelas tau itu adalah Gorya.

"Mereka dapet keberanian dari mana sampe bolos di kantin?" Galen tak habis pikir.

"Mana pada makan-makan lagi, jadi laper!" Henry mengelus perutnya yang sekarang keroncongan. Walau cowok itu mempunyai badan yang manly dan jangan lupakan perut kotak-kotaknya, tapi masa bodo, Henry tetaplah seorang pecinta makan.

Saat ini kelas 11 IPA 3 memang sedang pelajaran olahraga di jam ketiga dan mereka saat ini berada di lapangan olahraga, kebetulan kantin juga berada tak jauh dari lapangan olahraga tersebut.

Gerald mengambil bola yang berada di bawahnya. "Buruan, katanya mau main sepakbola?"

"Lo gak mau nyamperin Milea, Ger?" Tanya Galen.

"Halah, bilangin aja lo mau nyamperin Gorya juga!" Cibir El tepat sasaran, Galen hanya nyengir.

"Biarin aja dia makan sampe perutnya kekenyangan, sampe rumah gue kasih pelajaran. Baru satu hari nikah sama gue aja udah macem-macem itu bocah."

•••

Milea berjalan keluar dari kelasnya dengan perasaan senang begitu bel Sekolah berbunyi. Hari ini Bu Maya benar-benar sibuk mengajar di kelasnya sampai melupakan Milea dan Gorya yang tak kunjung kembali dari hukuman, dan ternyata bolos di kantin sampai pelajarannya selesai.

Saat melewati toilet, Milea mendengar gerak gerik mencurigakan dari dalam celah pintu toilet yang sedikit terbuka itu, suara-suara seperti pukulan keras yang melayang serta umpatan.

Milea penasaran, jelas-jelas ia bisa mendengar itu adalah suara pukulan yang sangat keras yang membuatnya semakin penasaran. Apakah di dalam sana terjadi perundungan?

Tanpa berlama-lama gadis itu segera membuka pintu toilet dan masuk ke dalamnya, betapa terkejutnya dia saat melihat ketiga gadis berseragam ketat yang tengah melakukan perundungan kepada seorang gadis yang dia kenal.

Continue Reading

You'll Also Like

37.8K 765 56
Mahesa, seorang atlet badminton dan seorang pangeran sekolah di SMA Lentera Bangsa tertarik kepada seorang gadis yang bernama Aruna Pratista. Menurut...
26.7K 2.7K 12
โš ๏ธ WARNING! - CERITA MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN - KATA-KATA KASAR DI DALAMNYA DAN - TERDAPAT KATA-KATA BERBAUR DEWASA (TOXIC) Alzheimer Arghaza Erlan...
33.5K 1.2K 13
๐†๐€๐‹๐€๐Š๐€๐‘๐€ [๐†๐€๐‹๐€๐Š๐’๐ˆ ๐€๐‘๐€] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ini cerita tentang Galaksi Alterio Devara dan Elysia Arabella Calantha, dua sahab...
7.1K 273 31
โš  PERHATIAN!!โš  CERITA TIDAK DILANJUTKAN!! 1. Yang masih di bawah umur minggir mau ngeyel ya silahkan. 2. Bukan lapak untuk cerita full ngen makasih...