Oh I Got You [End]

By meluv_u97

2.3M 134K 21K

•Airis Ferdinand. Aktris cantik dengan puluhan mantan pacar, baru saja mendapatkan penghargaan Aktris terbaik... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23🔞
24
25
26
27
28🔞
29
30
31
32
33
34
35
37
38
39🔞
40
41
42
43
44
45. Ch. special two baby
46. Ch. towards the end of the ending
47. Ending~
⚠️
48. Ekstra Chapters

36

23.2K 2.1K 1.4K
By meluv_u97

╰┈➤❤ ᴋᴇᴛᴜᴋ ʙɪɴᴛᴀɴɢ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴠᴏᴛᴇ
ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴊᴀᴅɪ ꜱɪʟᴇɴᴛ ʀᴇᴀᴅᴇʀꜱ, ᴄᴜᴋᴜᴘ ᴊᴀᴅɪ ꜱɪʟᴇɴᴛ ᴘᴇʀᴀꜱᴀᴀɴ ᴅɪ ᴅᴜɴɪᴀ ɴʏᴀᴛᴀ.

⚛✩ 🎀 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 🎀 ✩⚛

Kallias masuk ke dalam kapal diarahkan ke tempat kabin atau Stateroom kapal. Bagaimana bisa Kallias tahu keberadaan gadis itu? Sederhana saja, Kallias memiliki banyak teman di kekaisaran utara. Mereka bahkan tidak mengetahui bahwa selama ini telah berteman dengan seorang penyihir.

Kallias mendapat infomasi dari beberapa orang koneksinya. Seorang gadis pelayan kecil telah mengirim surat dengan alamat penerimanya Grand Duke Navarez, ia bisa menebak siapa itu dalam sekali pikir, tentu saja Kallias memintanya untuk menahan surat itu.

Benar saja! gadis itu menulis surat meski pun terkesan singkat, gadis itu menulis bahwa dia akan pergi besok menggunakan kapal, butuh satu hari perjalanan untuk tiba di sana, gadis itu bahkan meminta Navarez untuk datang menjemputnya di pelabuhan Kekaisaran Selatan. Yang membuat Kallias tidak terduga adalah, gadis itu bahkan menulis bahwa dia (Kallias) sebenarnya orang yang memiliki Kekuatan Hitam, hanya karena ia bisa mengunci rumah agar tidak bisa keluar dari sana...

Ketika Ia membacanya Kallias
merasa sangat lucu. Kallias bahkan tertawa karenanya, mengapa gadis itu terlihat imut di matanya.

Ingin sekali Kallias mengusap rambut panjangnya, dan mencubit pipinya lalu mengatakan, 'Saya bukan pemilik kekuatan hitam, melainkan seorang penyihir yang telah hidup Dua ratus tahun.'

Dengan langkah tegap dan kuat
berhenti di salah satu pintu kamar.
Alis seperti pedang, matanya yang terang seperti bisa melihat dengan jelas segalanya... Kesabaran Kallias menjadi semakin tidak bisa di tahan lagi, wajahnya menatap tajam setiap orang yang kaluar, melihat masih belum bisa menemukan orang yang ia cari.

Seseorang membuka pintu terkejut, melihat pria tinggi bercadar dan dua orang lainnya bertopeng merah dan Emas, berdiri di depan pintu kamarnya, "Apakah ada sesuatu, Tuan?" Ujar pria paruh baya ketakutan.

Mata Kallias melirik ke segala arah, "Maaf sepertinya, saya salah kamar." Kallias beralih berjalan lagi ke pintu satunya.

Orang yang ditanyai oleh Kallias
tadi masih berdiri di depan pintu kamarnya merasa aneh melihat tingkah lakunya.

...

Elena mendengar beberapa ketukkan pintu, sepertinya tidak berada jauh dari kamarnya. Elena panik! Melihat sekeliling ruangan mencari tempat persembunyian, matanya jatuh pada bawah ranjang. Elena memasukan tasnya ke pojok bawah ranjang, lalu segera berbaring meski pun terasa sempit dan sesak Elena menahan nafasnya merangkak masuk ke dalam bawah ranjang.

Tok... Tok...

Elena menutup mulutnya dengan tangan, matanya menatap ke arah pintu. Bulu mata Elena bergetar, berusaha tidak menimbulkan suara.

'Semoga saja ia bisa lolos, entah apa tujuan mereka... Aku berharap tidak akan tertangkap lagi.' Ujar batin Elena berdoa, satu harapan Elena, semoga saja surat yang ia tulis bisa sampai dengan cepat kepada Navarez.

Sayup-sayup Elena mendengar seseorang berbicara, Elena menaruh tangannya menggenggam kalung di lehernya, memejamkan matanya ketakutan.

"Maaf tuan, pemilik kamar ini sepertinya pergi ke geladak, karena saya sempat melihat pemilik kamar ini keluar tadi." Ujar pria paruh baya itu, memang setengah jam yang lalu ia melihatnya pergi ke geladak, wajar saja karena banyak orang yang belum melakukan perjalanan merasa pusing di awal jika terlalu lama tinggal di dalam kapal.

Kallias melirik sekilas, mengangguk kecil, pergi ke pintu sampingnya.

Diana menahan debaran jantungnya, semoga saja si cantik ini tidak akan tertangkap lagi. Beberapa hari yang lalu, Diana sudah melihat seberapa besar kakaknya marah saat itu. Dan dugaan Diana menjadi semakin kuat, Kakaknya benar-benar menyukai si cantik!

Entahlah, Diana awalnya berpikir tidak apa-apa kakaknya bersama si cantik. Hanya ketika bersama si cantik kakaknya tidak merasakan panas terbakar ketika menyentuh seorang wanita. Tetapi semuanya harus berakhir, apa pun yang terjadi.

Di dalam tubuh si cantik ada dua janin yang harus kembali, masih ada suami dan keluarga dari si cantik yang menanti kepulangan mereka.

"Ini pintu terakhir, jika ini bukan dia berarti masih ada satu kapal lagi yang tersisa keberangkatan di malam hari." Ujar Mathew.

Diana segera tersadar, menegakkan tubuhnya, melihat orang yang keluar bukan si cantik Diana menghela nafas lega.

Tangan Kallias mengepal kencang, menahan amarah. Jika bukan karena Diana adikknya, sudah Kallias hukum adiknya saat itu juga. Tetapi melihat tatapan lega Diana barusan, Kallias semakin marah.

"Kita akan mencari lagi, gadis itu dikeberangkatan nanti malam." Ujar Kallias tajam, melangkah keluar dari kapal.

...

Elena menghela nafas lega, ketika seseorang berkata melihatnya keluar tadi. Elena memang keluar karena merasa tidak nyaman, apalagi rasa kantuk dan mual secara bersamaan terus terjadi setiap hari, membuatnya kehabisan tenaga.

Elena merangkak keluar dari bawah ranjang, menatap keluar jendela punggung lebar kokoh seorang pria yang perlahan berjalan menjauh.

Telinga Elena mendengar bunyi Ship Whistle, mengingatkan orang-orang di pantai bahwa kapal akan berangkat.

Tak lama, kapal perlahan mulai berangkat berjalan menjauh dari pelabuhan. Elena akhirnya bisa benar-benar tenang saat ini, meski pun rasa takutnya masih ada. Elena tidak sabar menunggu keesokkan harinya tiba di Kekaisaran Selatan.

Akhirnya Elena memilih untuk membuka tasnya, melihat beberapa makanan kesukaannya Elena tanpa sadar memakan semua makanan itu hingga habis.

Membuat Elena membulatkan mata lucu, berkedip-kedip.

"Sepertinya saat ini aku terlihat seperti seorang tunawisma yang kelaparan..." Ujar Elena, tangannya tanpa sadar mengelus perutnya sedikit mengembang. Elena ingin menangis tanpa air mata, apakah sudah saatnya untuk menurunkan berat badan?

Elena memukul perutnya pelan, "Huh, aku akan membakar kalian semua para lemak jahat!" wajah Elena sedikit murung dan sedih.

Setelah setengah jam duduk menatap jendela, Elena memilih ber-istirahat, membaringkan tubuhnya terlentang di atas ranjang. Mulai memejamkan matanya dan menghitung domba melompat. Anehnya Elena baru saja menghitung lompatan domba ke empat langsung tertidur dengan nyenyak.

🧁🍨🍧🍩

Elena melangkah keluar dari kapal dengan menyamar, menutup jubah kepalanya semakin dalam. Matanya menatap sekeliling, Akhirnya ia bisa kembali pulang. tetapi ada yang aneh susana di Kekaisaran Martha sedikit berubah. Mengapa terlalu banyak penjagaan dimana-mana?

Elena melangkah maju, mencari sosok yang ia kenal. tetapi setelah lelah mencari Elena tidak bisa menemukan Navarez, seharusnya surat itu telah Chelsea kirimkan bukan? Elena menjadi cemas.

Lebih baik ia harus pergi terlebih dulu sekarang, Elena bingung ingin pergi menggunakan apa menuju kediaman Duke Wrenly. Matanya melihat terdapat banyak kereta dari berbagai harga, paling mewah adalah Kereta Kuda yang setara dengan milik para bangsawan, di zaman ini Mobil hanya bisa di gunakan oleh seorang bagsawan saja. Maka dari itu alat transportasi berupa Kereta Kuda menjadi mata pencaharian dari banyaknya pekerjaan di Kekaisaran Selatan.

"Paman bisakah anda mengantarkan saya ke Wilayah Duke Wrenly?" Ujar Elena di depan kusir yang duduk di depan.

"Tentu saja Nona, silahkan anda duduk dengan nyaman. Saya akan mengantarkan anda dengan cepat." Ujar Kusir itu senang.

Elena langsung saja masuk ke dalam, duduk di dalam Kereta Kuda yang mulai bergerak. 'Semoga saja tidak ada hal-hal buruk lagi.' batin Elena menggerutu kesal.

Dugh...

HIHIHIK

Elena yang tertidur, hampir keluar dari jendela Kereta Kuda. tangannya memegang sisi jendela terkejut, Matanya melotot terkejut.

"Nona apakah anda baik-baik saja!"

"Y-ya! Kenapa tiba-tiba berhenti paman?"

"Di depan ada pemeriksaan Nona!" teriak Kusir itu.

Pemeriksaan???

"CEPAT BUKA! KAMI HANYA AKAN MEMERIKSA SAJA." Suara nyaring teriakkan menghantam telinga Elena di jendela. Elena perlahan membuka jendela dengan kesal, matanya seketika mebesar.

"Kamu."

"NY-NYONYA?"

Axelio benar-benar tercengang, terkejut, tertegun, terkaget-kaget semuanya menjadi satu di dalam ekspersi nya, tangannya terangkat mengucek ke dua matanya.

'Ini benar-benar terlihat Asli, seperti Nyonya mereka yang telah hilang selama satu bulan lamanya.' Ujar batin Axelio.

"Apa kau masih mau melamun, atau membiarkanku pergi huh," Ujar Elena malas sedikit mengantuk menaruh kepalanya pada sisi jendela.

"NYONYA GRAND DUCHESS!!"

Elena tekejut terbangun, mengelus dadanya kaget. "Apa hah!" marah Elena.

"Anda... Kemana saja anda Nyonya, kami telah mencari anda ke seluruh benua, Grand—"

"Shuttt, Kamu berisik sekali, karena kamu ada di sini, lebih baik cepat antar aku pulang menggunakan mobilmu." Elena mencubit bibir Axlio yang terus mengoceh.

Deg.. Deg...

Mata Axelio membesar, tubuhnya menjadi kaku.

Elena segera menarik tangannya, keluar dari sana. "Paman, untuk bayarannya biar dia saja yang bayar."

Elena melangkah cepat masuk ke dalam Mobil tanpa melihat tatapan syok para Kesatria dan prajurit di sana.

Axelio segera membayarnya, "Jangan sebarkan apa pun yang terjadi hari ini. Atau anda akan berurusan dengan Grand Duke Navarez." Ujar Axelio mengancam Kusir, lalu menyerahkan satu kantong koin Emas pada si kusir, sebagai biaya tutup mulut.

Kusir itu mengangguk cepat, tidak berani melanggar apalagi saat ini kondisi Kekaisaran masih belum pulih seperti semula, tangannya bergetar hebat memegang sekantong emas.

Mobil Axelio segera pergi, di ikuti oleh kesatria dan prajurit dari belakang.

Elena masih mengantuk sudah tertidur, tidak ada kerutan di dahinya karena merasa sudah aman. Hatinya yang cemas perlahan menjadi tenang.

Perjalanan yang cukup panjang...

Mobil Axelio masuki kawasan kediaman pribadi Grand Duke Navarez, Kediaman ini lebih besar dari kediaman utama Xaverius. Letaknya bahkan cukup strategis, belum lagi bentuk bangunan yang super megah dan mewah, untuk ke amanan tentu saja lebih kuat. Grand Duke Navarez sengaja merubah beberapa interior agar lebih hidup, jika dilihat dari kepribadian Navarez sendiri tidak mungkin akan seperti ini.

Elena yang sudah terbangun tidak mengatakan apa-apa ketika ia diantar ke tempat yang bukan tujuan awalnya Duke Wrenly, bagaimana pun ia sudah menikah tidak mungkin Asisten Grand Duke mengantarnya kesana.

Navarez keluar dari pintu aula depan bersama beberapa pria berpakaian hitam dengan topeng hitam di wajahnya.

"Terus mencari, masih ada wilayah gurun tersisa di sisi Kekaisaran Timur." Ujar Navarez dingin, mata birunya menatap mobil masuk.

"Tapi—di sana tempatnya para moster wilayah timur, tidak mungkin Nyonya berada di sana." Ujar Jafran serius.

"Geledah saja dulu, tidak ada yang tidak mungkin." Ujar Navarez tidak ingin di bantah.

Kesatria Jefran hanya bisa pasrah, mengangguk menerima perintah.

Cklikk...

Elena mengamati pria bernetra biru yang berdiri tak jauh dari tempatnya, wajahnya masih terlihat sama, sangat tampan. tetapi tubuhnya mengapa ia merasa sepertinya Navarez menjadi kurus?

"Nyonya, sejak dulu Grand Duke sering melewatkan jam makannya karena terlalu banyak pekerjaan," Ujar Axelio dengan prihatin, matanya menatap Grand Duke Navarez.

"Tetapi sejak anda menghilang, jadwal makannya malah semakin berantakan, Dia tidak lelah mencari keberadaan anda sepanjang waktu,"

"Grand Duke selalu menghabiskan waktu malamnya dengan mabuk
dan mengkonsumsi Rokok secara ekstrem." Ujar Axelio pelan, namun Elena masih bisa mendengarnya dengan jelas.

Mata Elena memerah, suasana hatinya mudah terpancing. Entahlah sebenarnya Elena pun merindukan pria itu, tetapi Elena masih belum yakin dengan perasaannya. Jatuh cinta adalah hal yang belum pernah ia rasakan, meski pun ia memiliki puluhan mantan pacar sebelumnya.

Elena membuka pintu mobil dengan cepat. Matanya bertemu dengan mata biru pria itu.

Navarez yang terdiam kaku menatapnya terkejut, jejak riak mengamuk di matanya penuh akan ketidak percayaan akan sosok wanita yang berdiri tak jauh darinya.

Navarez berlari menghampirinya...

Berdiri di depannya, Navarez meneliti dari atas hingga bawah tidak ada jejak terluka di tubuhnya, tangan Navarez terangkat dengan gemetar menangkup wajah mungil istrinya, tangannya terasa basah karena air mata yang keluar dari mata istrinya.

Navarez dengan hati-hati menghapusnya dengan jempol jarinya. "Elenaku... ini benar-benar Elenaku."

Elena melepaskan tangan Navarez, segera jatuh ke dalam pelukannya. Tangan Elena melingkar di pinggang Navarez, menenggelamkan wajahnya pada Dada kuat Navarez.

"Aku ketakutan di sana, kenapa
tidak bisa menemukanku HAH! Mereka jahat Varez, mereka tidak membiarkanku pergi. Sepertinya mereka menginginkan nyawaku.
Aku dikurung oleh mereka!" Adu Elena pada Navarez, suara Elena bergetar menangis seperti anak kucing yang di tinggalkan ibunya tersesat dan sendirian.

Navarez memeluknya dengan sangat erat, "Ya, salahkan aku karena tidak berguna menjagamu, tetapi aku akan
membunuh mereka semua yang menyakitimu."

Tubuh Elena seketika menjadi lemas, pingsan.

Navarez panik, "PANGGILKAN DOKTER, CEPAT!" titah Navarez pada Axelio. Axelio segera dengan cepat memanggil dokter.

Navarez menggendong Elena ke dalam, Mata birunya memancarkan Niat membunuh yang negitu Dashyat Navarez berharap bisa menguliti mereka semua yang membuat istrinya seperti ini, memotong tulang mereka satu-persatu untuk melampiaskan amarahnya.

•To Be Continued•

🐰: Akhirnya bersatu kembali, semoga bae-bae yaa... Salam dari author xixi 🤧

🐰: Sebelumnya author mau minta maaf harusnya up kemarin2
Karena author lagi demting (demam tinggi) akibat pulang kehujanan buka mata aja tuh males hehe 

🐰: Jangan lupa Votenya yeoreobun

🐰: Kapan up lagi nih? Apakah besok Up lagi 😅

🐰: Spam Next di sini yaa kalo lebih dari chapter sebelumnya kita updated lagi secepatnya👉👉

Continue Reading

You'll Also Like

234K 14.6K 24
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...
283K 16.9K 21
Tak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang palin...
291K 19K 54
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
103K 6.7K 17
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...