Pagi ini Irene dan Rose yang menjaga Lisa sementara Van dan Bo Hyun yang menjaga Yoongi, lainnya sedang bekerja termasuk Jennie.
Tadi Jennie dihalangi oleh Lisa untuk pergi, tapi hari ini dia pergi bukan untuk berkerja tetapi untuk Song Joong Ki namun setelah beberapa bujukan akhirnya Lisa mau, asal pulang dengan membawa mandu.
Jennie datang pagi sekali dia sangat bersemangat untuk memulai pagi ini bersama Song Joong Ki, awalnya polisi ingin memenjarakan Joong Ki tapi atas kekuasaan Jennie jadi Jennie lah yang akan menghukumnya sendiri.
"Selamat pagi Miss" ucap T
Jennie mengangguk dia tidak melepaskan kacamata hitamnya di dalam ruangan banyak sekali bodyguard yang berjejer untuk menyambutnya
"Bagaimana kondisinya?"
"Dia sudah sadar Miss"
"Bagus, buka kan pintu aku ingin masuk"
T membuka pintu besi itu terlihat Joong Ki yang sedang duduk di ranjang dan sebelahnya ada infus, Jennie tidak sendiri dirinya bersama Alex
Joong Ki melihat Jennie, di ketakutan lalu Alex memaksanya untuk tidur dan memborgol tangannya serta kakinya
"Bagaimana kabarmu?"
"Apa mau mu?" Tegas Song Joong Ki
"Apa menjenguk saudaraku itu hal yang salah?"
"Pergi kau"
"Aku? Ini rumah ku asal kau tahu, ini bukan penjara atau kantor polisi"
Nah, Joong Ki berkeringat dingin
Jennie memegang jari-jarinya "bagus sekali ini"
Joong Ki memberontak "lepaskan" pekiknya
"Tidak semudah itu Joong Ki"
Jennie mengeluarkan sebuah pisau daging dan telenan atau tatakan, Joong Ki gemetaran melihatnya, Jennie menggenggam erat lengan Joong Ki dan
Tak
"Arghhh arghhh" jerit Song Joong Ki sangat keras
Nafas Joong Ki memburu hebat dia melihat jarinya yang terpotong darah segar mengalir dari tulang nya
Jennie memotong jari Joong Ki seperti penjual ayam yang tengah memotong-motong daging ayam
Tak
"Aaarggghhh"
2 jari sudah terpotong oleh Jennie, Jennie menatap datar Song Joong Ki lalu membisikkan sesuatu "ini belum apa-apa Joong Ki"
Jennie menatap Alex yang sedikit ketakutan melihat bosnya
"Kau ingin aku potong?"
Alex membulatkan matanya "t-tidak nyonya tidak"
"Kalau begitu antar aku ke rumah sakit anak ku dan panggil kembali dokter untuk menyembuhkannya, aku belum puas"
"Baik nyonya" ucap tegas Alex
"Kau telah merebut kuku anak ku dan aku telah merebut 2 jari mu, lihat jari ini" Jennie menggoyang-goyangkan jari milik song Joong Ki "kau berurusan dengan orang yang salah" ucapnya
Jennie dan Alex pergi dari ruangan, menyisakan teriakan dan tangisan song Joong Ki
Diruang tengah dapat mereka lihat Jennie membawa 2 jari laki-laki itu mereka disana ketakutan, meskipun jumlah mereka sangat banyak tapi mereka takut dengan Jennie
Jennie memasukkan jari itu dalam wadah lalu beranjak ke halaman belakang, terdapat harimau Sumatera disana yang di beri nama "Venom" oleh Jennie, Jennie melemparkan jari itu dan langsung di sambar oleh Venom
"Seperti nya kau sangat menyukai itu venom, lain kali aku akan membawakannya lebih"
Jennie melihat seberapa aktifnya venom bermain setelah makan jari tersebut
Dia sangat jarang mengunjungi markas nya ini, Venom di pelihara Jennie saat dia berburu di hutan dan waktu itu venom masih kecil
Drrtt
Drrtt
Jennie membuka ponselnya, itu telfon dari putri tercintanya
"Mommy" panggilan itu selalu membuat Jennie tersenyum
"Ada apa sayang?"
"Kenapa lama sekali mom"
"Mommy masih bekerja sayang, setelah ini mommy pulang"
"Baby menunggu mommy"
"Ne baby, kiss mommy sayang"
"Muach"
Jennie mendengarnya anaknya tertawa setelah memberikan 1 ciuman padanya
"Sudah, mommy cepat kesini baby Miss mommy"
"Ne sweetie, mommy pulang see you sayang"
"See you mommy"
Jennie mengakhiri panggilannya, dia memanggil Alex
"Berapa orang disini?"
"50 agashi"
Jennie membuka ponselnya dan memilih makanan disana
"Aku sudah pesankan 50 makanan dan minumnya, aku sudah membayarnya, makanlah anggap ini bonus"
"Terimakasih agashi"
"Antar aku ke rumah sakit sekarang"
"Ne agashi"
Jennie berjalan dulu diikuti Alex di belakangnya
-_-_-_-_-_-_-_-
"Aunty baby menonton Boboiboy"
Irene mengangguk dia menyalakan TV dan menonton film kesukaan ponakannya ini
"Sayang apa badannya masih sakit?" Tanya Irene
"Hanya nyut-nyut aunty"
"Jika ingin apa-apa, bilang aunty baby"
"Ne, aunty Oci"
Beberapa menit kemudian, Lisa ingin bermanja tapi mommy nya belum juga datang dia mencolek tangan Irene di sampingnya
"Kenapa sayang?"
"Boleh baby peluk aunty?"
Irene tersenyum senang "boleh donk sayang"
Lisa menggeser badannya menyuruh Irene naik ke ranjang, Irene menurutinya Lisa langsung memeluknya sambil menonton Boboiboy itu sedangkan aunty Oci tengah bersantai di sofa
Irene mengusap kening Lisa "dia mirip dengan Lim" batinnya
Tak lama Jennie datang dengan sekantong makanan di tangannya
"Mommy" pekik Lisa
Irene peka, dia segera turun memberi tempat pada Jennie yang hendak memeluk Lisa
"Sayangnya mommy"
Jennie mencium semua wajah Lisa lalu memeluknya
"Lama sekali?"
"Maaf nak mandu nya ngantri"
Rose di sebrang sana mendengar kata mandu dia pun langsung mendekati mereka
"Apa untuk ku dan Irene eonnie ada, eonnie?"
Jennie melepaskan pelukannya, dia meletakkan di atas meja sebelah Lisa lalu membukanya
"Aku membelikan banyak juga mochi coklat dan strawberry"
"Mochi? Baby mau baby mau" pekik Lisa
"Ne sweetie, lalu mandu nya?"
"3 saja mommy baby mau 1 mochi coklat dan 1 mochi strawberry"
Jennie mengangguk dia mengeluarkan keinginan anaknya dan 1 air minuman botol besar
"Ini sayang, mommy suap ya?"
Lisa mengangguk dia membuka mulutnya dan memakannya dengan mata berbinar sedangkan Irene dan Rose mereka makan dengan damai di sofa
-_-_-_-_-_-_-
Malam ini Jennie sendirian menjaga Lisa, dia memeluk dan mengusap Lisa sesekali mencium pucuk kepala Lisa, sedangkan Lisa tengah menyembunyikan wajah nya di dada Jennie
"Mom, baby ingin di atas badan mommy, baby ingin mendengar jantung mommy"
"Boleh sayang, sebentar kita atur posisi dulu"
Agak sulit tapi akhirnya Jennie bisa menuruti keinginan Lisa, Jennie memeluk dan mengusap kepala anaknya
"Apa masih sakait sayang?"
"Tidak mom, hanya nyut nyut saja"
"Artinya masih sakit nak"
"Tidak mommy, tidak sakit ini kayak pegel tapi nyut-nyut"
Jennie mengangguk "ne sayang, jika sakit bilang okay"
Lisa mengangguk
"Mom apa kuku baby akan tumbuh lagi?"
"Kata dokter itu lama, sekitar 6-10 bulan sayang itu pun lebih kecil ukurannya"
Jennie merasakan Lisa menghembuskan nafas panjangnya, Jennie merasa bersalah lagi
"Nak, maaf kan mommy"
"Jangan mengucapkan itu mom, mommy kan tidak salah ini sudah takdirnya" ucap Lisa mendongak melihat Jennie
Jennie merespon dengan mencium kening nya lalu mengangguk
Beberapa detik kemudian Jennie teringat akan omongan Yoongi
"Baby, mommy ingin bertanya"
"Boleh"
Jennie berharap putrinya tidak marah padanya dengan lembut Jennie berkata "sayang, bagaimana menurut baby jika mommy menikah lagi?"
Lisa seketika diam, matanya tak berkedip hatinya menjadi tidak enak
"Lisa ingin grandma"
Jennie mulai merasakan hawa tak enak
"Sayang_"
Lisa menurunkan dirinya ke ranjang "grandma"
"Grandma__"
"Lisa ingin grandma" lirih Lisa
Jennie gelagapan melihat anaknya yang mulai berkaca-kaca
"Baiklah-baiklah, sebentar mommy telfonkan dulu"
Tak lama panggilan itu di angkat oleh Daddy Kim
"Dad, baby menangis ingin mommy"
"......."
"Ne dad"
Jennie menutup telfonnya dia beralih ke Lisa
"Kenapa tiba-tiba menangis sayang?"
Lisa tak menjawab
"Apa sakit?"
"Turun"
Jennie mengerutkan keningnya bingung
"Ken__"
"Turun" pekik Lisa
Dari pada anaknya semakin marah, Jennie segera turun dari ranjang tetapi dia masih di sebelah Lisa.