DEORANTA

By silviatan01

6.7K 780 61

DEWASA, Harap bijak mencari bahan bacaan πŸ™πŸ™ Hidup Dara berubah setelah kecelakaan tunggal yang di alami ole... More

DEORANTA | [Prakata].
DEORANTA | [1.Kecelakaan Itu].
DEORANTA| [2.Pertemuan]
DEONTARA| [3. Tangan Kanan]
DEONTARA| [4.Fakta Baru].
DEONTARA| [ 5. Cobaan Apa lagi]
DEONTARA| [6. Ciuman Itu]
DEONTARA| [7. Terpergok]
DEONTARA| [8. Kenangan Itu]
DEORANTA | [9. Dendam Itu]
DEORANTA | [10. Meradang]
DEORANTA [11. Tawaran]
DEORANTA | [ 12. Seluk Beluk Deo]
DEORANTA | [13. Rencana Mama]
DEORANTA| [14. Flashback]
DEORANTA| [ 15. Permintaan Mama]
DEORANTA | [16. Terasa Beda]
DEORANTA | [17. Syarat Deo]
DEORANTA | [18. Meratapi Nasib]
DEORANTA | [ 19. Tidur Bersama 18 ++]
DEORANTA| [20. Perasaan Aneh Deo ]
DEORANTA| [ 21. Dejavu]
DEORANTA | [22. Detakan]
DEORANTA | [23. Mulai Nyaman]
DEORANTA | [24. Tak Terduga 21++]
DEORANTA | [25. Tergila-Gila]
DEORANTA | [ 26. Terungkap]
DEORANTA | [28. Bisahkah Dia Melewatinya]
DEORANTA | [29. Melepas Rindu]
DEORANTA | [30. Cemburu]
DEORANTA | [31. Penguntit]
DEORANTA | [32. Terpergok]
DEORANTA | [33. Penolakan]
DEORANTA | [34. Pernyataan Cinta]
DEORANTA | [ 35. Gagal]
DEORANTA | [36. Sikap Aneh Deo]
DEORANTA | [37. Mabuk]
DEORANTA | [38. Terkejut]
DEORANTA | [39.Kecewa]
DEORANTA | [40.Jadian]
DEORANTA | [41. Bucin]
DEORANTA | [42. Penasaran]
DEORANTA | [43.Masa Itu ]
DEORANTA | [44. Kemarahan Dev]
DEORANTA | [45. Kebenaran Waktu Itu]
DEORANTA | [46.Takut Terjadi]

DEORANTA | [27. Merasa Bersalah]

95 7 1
By silviatan01

Happy Reading 🌼


27. Merasa Bersalah

Suara dering telepon membuat Deo tersadar dari tidur nyenyaknya. Kedua matanya mengerjap pelan dengan sebelah tangan meraba dimana asal bunyi dering telepon miliknya.

"Siapa sih pagi-pagi telepon, gangguin orang tidur aja," gumam Deo pelan seraya mengucek kedua matanya yang terasa begitu berat untuk bangun sekarang.

Dengan perlahan Deo mengangkat tonik berwarna hijau itu lalu mengarahkannya ke telinganya dengan mata masih terpejam.

"Ada apa? Kenapa nelpon pagi-pagi begini, ganggu orang tidur aja," ketus deo pada Agnes sekertarisnya yang saat ini sedang menelponnya.

" Kok ada apa sih pak? Ini sejak tadi Bu Reni selalu menghubungi saya dan menanyakan keberadaan bapak, apakah sudah berada di kantor apa belum," jelasnya yang langsung membuat mata Deo terbuka lebar.

"Kok bisa! Kenapa mama tak menghubungi saya sendiri dan kenapa harus bertanya pada kamu?" Tanya Deo heran.

"Katanya nggak bapak angkat."

"Oh! Kira-kira mama pesan apa sama kamu untuk di sampaikan kepada saya?" Tanya deo lagi pada Agnes yang berada di sebrang sana.

"Katanya harus sampai tepat waktu di kantor karena hari ini ada kunjungan kerja dari perusahan Emsy Group yang berasal dari Batam, Bu Reni juga pesan kepada bapak, bahwa bapak harus sampai sebelum jam 8 pagi dan kata beliau bapak harus menyiapkan segala keperluan untuk kunjungan nanti yang akan di mulai jam 9 pagi."

Deo menepuk pelan dahinya saat mengingat bahwa hari ini ada jadwal yang sangat penting bagi masa depan perusahaannya, tetapi malah dia lupa akan hal itu dan baru bangun di jam setengah 7 pagi.

Dengan cepat dia bangkit dari tidurnya, namun gerakannya tertahan oleh pelukan dara yang masih terlelap dalam tidurnya. Deo tersenyum,lalu mendekatkan wajahnya berniat untuk mengecup pelan kening dara sebelum pergi ke kantor.

"Aku harus ke kantor sekarang! Jaga diri kamu baik-baik." Bisik Deo tepat di telinga dara.

Saat Deo mencoba bangkit kedua mata dara terbuka lebar dengan menatap wajahnya."Mau kemana?" Tanya dara dengan suara seraknya khas baru bangun dari tidurnya.

"Aku ada jadwal penting di kantor dan ada kunjungan kerja dari perusahan yang berasal dari Batam, jadi aku harus menemaninya untuk pertemuan ini," jelas Deo tenang dengan senyuman di bibirnya.

"Aku harus berangkat ke sana dan aku janji setelah selesai semua ini aku akan segera menemui mu nanti." Jelasnya mengecup lagi kening dara sebagai ungkapan kasih sayangnya pagi ini, dan sebagai kecupan sebelum berangkat kerja.

Dara menatap nanar kepergian Deo yang sudah menghilang dari kamarnya. Tak di sangka jemarinya memegang kening yang baru saja di kecup Deo sebelum ke kantor.

*****

Deo tersenyum ramah menyambut pak deswana selaku pimpinan Emsy group yang sangat berminat untuk kerja sama dengan perusahannya dan mengimpor batu bara ke luar negeri dengan nilai saham yang akan meroket tinggi.

Tentu saja Deo menyetujui kerja sama itu yang nantinya akan bernilai milyaran rupiah dan keuntungan yang akan di dapat perusahaannya akan sangat banyak, apalagi saham yang di tanam oleh perusahaan Emsy group sangat banyak yang akan bisa begitu mudah memajukan nama perusahaannya di mata Asia.

"Gimana pak Deo! Apakah bapak menyetujui pertemuan ini dan bapak bisa saja datang secara langsung ke tempat tujuan untuk melihat situasi  sebenarnya yang ada di Batam."

Deo terdiam, memikirkan sesuatu untuk kerja sama ini.

Deo mengangguk menyetujui apa yang baru saja di katakan pak deswana."Baik pak! Saya akan mengunjungi perusahaan bapak yang berada di Batam dalam waktu dekat," jelas Deo dengan mantap.

"Kok dalam waktu dekat?" Ralat pak deswana menatap Deo dengan tatapan bingung.

"Iya pak, kalau nggak waktu dekat kapan lagi?" Deo membenarkan ucapannya itu."Sekarang juga nggak akan mungkin, perjalanan dari Jakarta ke Batam membutuhkan waktu cukup lama," tukas Deo lagi.

"Ada benarnya juga! Tetapi kebetulan saat ini saya kemari membawa jet pribadi, siapa tahu pak Deo berkenan ikut saya ke sana bersama sekretaris bapak?" Tanyanya."Bahkan kami juga akan mengantar pak Deo kembali ke Jakarta jika semua tugas di sana sudah selesai." Tawarnya lagi berusaha meyakinkan Deo.

Deo terdiam.

"Gimana pak Deo?" Tanyanya sekali lagi seraya menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Baik pak! Saya bersedia ikut bapak ke Batam untuk melihat situasi di sana secara langsung."

*****

Dara duduk terdiam menatap jalanan ibukota tepatnya di depan sanggar tempat berlatih, dia tampak merenung dan menunggu kedatangan Deo seperti apa yang di katakan pria itu tadi pagi sebelum berangkat bekerja.

Apa mungkin pekerjaannya belum selesai?

Mengingat hal itu, dara langsung bangkit berniat pulang ke kosannya untuk beristirahat, setelah seharian sibuk berlatih inti dengan pasangan pria balet yang akan di pasangkan dengan dirinya nanti. Karena waktu acara itu tiba tinggal dua Minggu lagi.

Rasa lelahnya terasa begitu hebat, tak ada jeda istirahat saat latihan membuat dia langsung tertidur pulas di ranjangnya. Meski ada keanehan yang di rasakanya saat ini tanpa kehadiran Deo di sisinya.

Dara berusaha mengenyahkan semua pikirannya tentang Deo dan mencoba tak memainkan hatinya terhadap tingkah manis pria itu yang datang secara tiba-tiba.

Siapa wanita yang tak hanyut dalam ucapan Deo yang terdengar begitu manis. Pantas saja selama ini banyak wanita yang mengejarnya, ternyata semua berawal dari ucapannya.

Dan kemarin malam dia benar-benar hanyut dalam semua ucapan pria itu hingga saat dia pergi semuanya terasa beda dan hampa.

Dara kembali membuka kedua matanya untuk kesekian kalinya di tengah malam ini, kepalanya menoleh ke arah ponselnya yang tergeletak di samping tempat tidurnya.

Tangannya meraih benda pipih itu berniat untuk mengecek apakah ada notifikasi dari pria itu. Dara menghela nafasnya pelan saat tak ada satu kesan pun yang di kirimkan Deo untuknya.

Setelahnya dara langsung membanting asal ponselnya ke samping tempat tidurnya, lalu kembali melanjutkan tidurnya yang tertunda tadi karena tiba-tiba terjaga dari tidurnya.

*****

Deo merenung di gelapnya kamar hotelnya, ucapan dara masih saja terngiang-ngiang di dalam pikirannya seharian ini.

"Dia begitu marah sama aku, saat mengetahui bahwa pamannya akan segera menikah dengan mama dan dia juga mengatakan bahwa setelah pamannya mengenalnya, rasa kasih sayang dan perhatianya hanya tertuju padanya bukan lagi pada dia... Karena itu lah akulah yang memohon pada mama supaya pernikahan mama dan pamannya gak akan terjadi supaya hubungan mereka bisa seperti dulu, tetapi nyatanya mereka malah berpisah hingga sekarang."

Dia semakin merasa bersalah dengan dara karena kesalahpahaman itu hingga akhirnya dia membenci dara karena rasa dendam itu. Tapi, nyatanya dialah yang menyebabkan omnya seperti itu karena ulahnya.a

Seandainya dia tak mengatakan itu pada dara, pasti hubungannya dengan dara akan baik-baik saja dan dia nggak akan pernah menjadi pria yang sering bergonta-ganti wanita seperti dulu, hanya karena kesalahpaham itu.

Deo memejamkan kedua matanya sesaat, jemarinya membuka ponselnya mencari kontak dara berniat untuk menghubunginya. Namun saat melihat informasi terakhir di lihat dari status dara membuat Deo mengurungkan niatnya untuk menghubungi dara.

Mungkin dia sudah tidur dan dia nggak mau mengganggunya. Mungkin besok saja aku mengabarinya.

Merasa jengah dan bosan, Deo keluar dari kamar hotelnya berniat untuk mencari angin dingin di malam hari, dengan menggunakan celana pendek dengan kaos polos navy yang memperlihatkan bentuk tubuh kekarnya, sehingga menambah kesan sederhana namun bisa mencuri pandang wanita yang ada di sana. Padahal dia kesana hanya sekedar merefresh otaknya yang sedang kacau. Di tambah pekerjaan yang sangat menguras waktunya.

"Mbak coffe latte sama croissant tiramisu!" Pesan Deo pada pelayan yang berdiri di samping konter makanan.

Pelayan itu mengangguk mengerti.

Deo langsung mencari tempat duduk di sisi kanan yang terlihat cukup sepi dari pengunjung lainnya di restoran hotel yang terletak di rooftop.

Suasana tampak menenangkan, saat pandangannya menatap suasana kota Batam di malam hari yang begitu teduh dan tenang dari ketinggian yang cukup tinggi, Lampu di berbagai penjuru di kota Batam terlihat begitu indah untuk menenangkan jiwanya.

Tak sedikit pula pengunjung yang menatap takjub pemandangan itu. Tatap matanya menatap ke sebrang sisi kanan yang ternyata sudah menjadi bagian dari negara tetangga yang ternyata jaraknya begitu dekat dengan Indonesia.

Deo begitu mengagumi kota ini saat malam hari, tak seperti kota tempat tinggalnya yang selalu ramai oleh lalu lalang penduduk meski di malam hari.

Di sini dia merasa ketenangan yang belum pernah di rasakanya, meski tak ada dara di sisinya saat ini.

"Boleh gabung!"

Sebuah suara membuat Deo mendongak menatap sosok itu yang ternyata seorang wanita.

*****

Jangan lupa vote dan komen.

Terima kasih 🙏🙏🙏


Continue Reading

You'll Also Like

DERLION By ʚɞ

Teen Fiction

85.9K 1.6K 6
Bukankah kita terlalu semu untuk menjadi warna?
188K 13.9K 35
Para bangsawan yg menginginkan kebebasan,cinta,dan kebahagiaan,serta kisah putri bangsawan akasuna yg menikahi seorang putra mahkota yg bahkan tak pe...
1M 147K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
127K 4.8K 21
Aku hanya punya cinta untuk mempertahankan rumah tangga kita. Mungkinkah, cinta yang ku miliki dapat mengubahmu untuk mencintaiku balik. ~Risa Adria...