CADEAU POUR FRÈRE [KaiFang]

By syffmrraa__

9.1K 726 132

15+ (mengandung kekerasan, darah, dll) raconte l'histoire d'un jeune frère qui veut que son frère aîné le con... More

AWALAN-
KEKHAWATIRAN-
CEMBURU-
LUKA-
KERINDUAN-
PELUK AKU, KU MOHON-
LELAH-
KEPERGIAN-

KEMARAHAN-

897 92 23
By syffmrraa__

Bahasa Indonesia 🌎
.
.
.
.
.

Masa disekolah tadi sedang ulangan dan hasilnya keluar pada hari itu juga. Fang takut, cemas, dan juga sedih.

"Pasti abang marah sama aku, aku takut." Gumam Fang yang membuka pagar rumahnya.

Fang membuka pintu rumahnya, ia melihat Kaizo yang sedang menonton televisi dan beralih menatapnya dengan tatapan yang begitu tajam.

"Ulangan?" Tanya Kaizo, Fang tidak bisa berkutik ia langsung mendekati Kaizo dan menyerahkan kertas ulangannya.

"Ma-maaf abang, adik gagal—"

[PLAK]

"A—"

[PLAKK]

Kedua pipi Fang rasanya seperti dibakar, panas dan rasanya ingin menangis sekarang.

"Bisa-bisanya lo gagal dalam ulangan segampang ini? Lo itu belajar atau gak sih hah? Pasti ini karna lo kebanyakan main handphone, lo bikin gue selalu kecewa Fang! Gak bisa apa sehari aja lo itu gak bikin gue marah hah?" Kaizo berdiri dan menatap Fang rendah, ia mengambilnya besi panjang dan menunjukkan kepada Fang.

Fang yang melihatnya menggeleng, ia takut.
"Ja-jangan abang, adik mohon… jangan siksa adik lagi, adik takut." Fang menangis memohon agar Kaizo tidak memukulnya dengan besi yang sangat keras itu.

Memar disekujur tubuhnya saja belum hilang karena benturan keras yang dibuat oleh Kaizo.

"Lo nangis gak bikin gue iba yang ada gue malah mau bikin lo lebih menderita." Kaizo melayangkan satu pukulan dari besi itu di badan Fang, kaki bahkan hampir seluruh badannya luka-luka.

Satu pukulan terakhir mendarat di leher Fang dan itu membuat ia pingsan dengan darah yang keluar dari hidungnya.

"Lemah." Smirk Kaizo, tanpa rasa belas kasihan dan rasa bersalah ia meninggalkan Fang disitu sendirian.

Bisa dibilang Fang pingsan dengan cukup lama, ia siuman dari pingsannya dan menangis, ia tidak menginginkan hidup seperti ini.

"Sa-sakit…" Lirihnya hampir tak terdengar.

Fang berdiri dengan berpegangan pada ujung meja dan berjalan ke arah kamarnya dengan memegang dinding.

"Ta-tapi, abang mana? Abang udah makan belum ya? Sekarang jam berapa?" Fang bertanya-tanya didalam hatinya.

Ia mengurungkan niatnya untuk mengistirahatkan diri dan malah kembali keluar untuk mencari Kaizo, ia khawatir.

"Abang!" Panggil Fang.

"Pasti abang belum makan, kenapa aku harus pake acara pingsan segala sih tadi, kalo aku gak pingsan pasti sekarang abang gak keluar." Gumam Fang yang menyalahkan dirinya sendiri.

Sesampainya di taman ia melihat Kaizo yang duduk di bangku taman dan ingin menghampirinya, tetapi niatnya urung ketika melihat Kaizo bersama seseorang.

"Itu kaya—"

"Boboiboy, gimana sama ulangan kamu?"

"Hasilnya memuaskan abang Kaizo, oboi seneng banget dan tok aba juga puas sama hasilnya." Jawab Boboiboy semangat.

"Bagus, abang juga seneng dengarnya, seandainya adik abang itu kamu pasti abang selalu bahagia hari-hari."

Fang merasakan hatinya hancur mendengar perkataan Kaizo, apakah ia selalu membuat hari-hari Kaizo tidak sebahagia apa yang ia inginkan?

"Emangnya Fang gak bikin abang Kaizo bahagia ya?"

Kaizo menggeleng, "Dia itu bikin abang selalu mau marah sama dia, karena dia orang tua kami meninggal, makanya abang jarang mau dirumah dan muak ngeliat muka dia."

"Tapi… itu takdir abang Kaizo." Jawab Boboiboy perlahan, entah kenapa hatinya sakit mendengar perkataan Kaizo tentang Fang.

"Kalo itu takdir harusnya dia yang mati, ah udah lah gak usah dibahas, oboi udah makan?" Boboiboy menggeleng, "Belum abang, oboi bingung mau makan apa."

"Gimana kalo kita makan ditempat kesukaan abang? Oboi pasti suka." Ajak Kaizo, mata Boboiboy berbinar senang.

"Mau!!"

Kepergian mereka berdua menyisakan tangisan yang begitu menyakitkan bagi Fang yang melihat dan mendengarnya, kenapa Kaizo selalu memandang ia rendah dan tidak pernah ingin melihatnya sebagai adiknya sendiri?

"Aku semenjijikan itu ya dimata abang sendiri?" Tanya Fang yang kemudian merasakan kepalanya kembali sakit dan akhirnya ia pingsan disitu.
__________

Fang terbangun dari pingsannya dan ia melihat sekeliling, ini dikamarnya.

Fang panik dan segera bangun, ia takut kalau Kaizo tau dia mencarinya tadi, dengan bingkas ia keluar dari kamar tanpa memperdulikan kondisi tubuhnya.

"A-abang…" Kata Fang ketika melihat Kaizo sudah ada didepan pintu kamarnya dengan tatapan sengit, ia benci Fang yang selalu mencampuri urusannya.

"Kenapa lo gak mati aja sih hah?" Bentak Kaizo yang mendorong Fang sehingga kepalanya terbentur oleh pintu kamarnya sendiri.

"A-apa maksud abang?" Tanya Fang yang tidak peduli dengan darah yang mengalir di mulutnya dan hidungnya.

"Maksud gue? Apa lo gak cape gue siksa terus hah? Kenapa lo selalu ngurusin urusan gue, lo juga mau bikin gue mati iya?" Fang menggeleng, "Gak pernah sekalipun adik kepikiran kaya gitu abang, adik sayang abang, adik cuma pengen abang baik-baik aja." Jawab Fang.

"Gue bakal baik-baik aja kalo lo mati! Gue gak pernah mengharapkan kehadiran lo disini, gue benci sama lo. Gue bakal lebih bersyukur kalo adik gue itu Boboiboy bukan lo." Kata-kata itu mampu menyayat hati Fang dengan begitu cepat, air matanya menuruni pipinya, senyuman paksa ia ukir.

Fang tidak bisa berkata apa-apa, jangankan untuk mengatakan apa yang ingin ia katakan bahkan untuk bernafas saja Fang sulit.

"Lo sedih? Itu gak seberapa dengan luka yang lo buat setelah gue kehilangan orang tua gue! Lo itu pembawa sial Fang, gue benci liat lo!" Dengan emosi yang mempengaruhi pikiran Kaizo, ia mendorong Fang dari tangga yang menyebabkan ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh dari lantai atas.

Untuk meminta tolong saja Fang tidak sempat, ia pingsan di lantai bawah dengan darah yang memenuhi tubuhnya dan bajunya.

"Gue mau lo mati, Fang."
__________

"Nanti kalo udah besar, Kaizo jaga Fang ya?"

Kaizo mengangguk semangat, "Pasti dong! Kaizo bakal selalu sayang sama adik, Kaizo janji gak bakal bikin adik nangis."

"Jangan sering berantem nanti mama sedih, pokoknya Kaizo harus memperlakukan Fang kaya mama memperlakukan kalian berdua ya? Perlakukan dengan penuh kasih sayang dan cinta, jangan dikasarin ataupun dipukul." Pesan Lyna— Mama Kaizo dan Fang.

"Kaizo gak sejahat itu ma sampe mukul adik sendiri, yang ada nanti Kaizo manja-manjain Fang." Kata Kaizo menatap Fang yang masih berusia 3 Tahun.

"Mama selalu sayang kalian."

Didalam alam bawah sadar atau tidak, Fang menitikkan air matanya, memori itu muncul di saat perkataan Kaizo tidak sesuai dengan kenyataan sekarang.

Continue Reading

You'll Also Like

170K 6.4K 23
Boboiboy finally can rest at TEMPUR-A Base after Captain Vargoba incident. Do you really think it will be that easy? Note: Several chapters have been...
12.9K 296 13
YOUR MINE SWEETHEART NO WANT CAN HAVE YOU EXCEPT ME AND DON'T WORRY YOU ALWAYS SAFE WITH ME -PARK CHAEYOUNG-
161K 9.5K 71
❝Because of you, this stupid prophecy got me under a damned mask!❞ → Betrayed, accused and blamed, the young girl was forced to flee ...
196K 5.1K 59
3 girls got kidnapped and if you read more you will find out a lot more...