Dream || UN1TY

By Arhamunnisa

5.3K 737 337

Terkadang mimpi itu datang layak nya seperti kenyataan namun saat akan terbangun baru tersadar kalau itu hany... More

chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
Chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
Chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
chapter 21
chapter 22
chapter 23
chapter 24
chapter 25
chapter 26
Chapter 27
chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
chapter 32

chapter 33, end

103 7 0
By Arhamunnisa

~Author

Shandy beserta yang lain terus memutar otak agar bisa menemukan keberadaan Fajri. Kini bukan Dinand and the geng lagi yang jadi tujuan utama mereka melainkan keselamatan Fajri.

"Fik gimana, keberadaan Aji udah terlacak belum?" Tanya Shandy yang masih fokus menyetir, sementara Fenly yang berada di samping nya pun tanpa putus semangat terus menerus menelpon no Fajri.

"Sebentar Bang, ini lagi di lacak" ucap Fiki yang duduk di kursi belakang, ia terus-menerus mencari cara agar bisa melacak keberadaan Fajri. Namun nihil usahanya tidak membuahkan hasil sebab kemungkinan besar handphone milik Fajri dalam kondisi mati jadi keberadaan nya tidak dapat terlacak.

"Belum juga di temukan Fik?" Tanya Shandy lagi yang masih mengkhawatirkan keadaan adik bungsunya.

"Bang, sepertinya gak ada kemungkinan deh, soalnya posisi Fajri di sini tidak terbaca, kemungkinan besar handphone dia lagi dalam kondisi mati" Jawab Fiki jujur apa adanya.

"Ya Allah Jii, dimana kamu dek!" Ucap Shandy yang mulai pasrah.

"Kak, bang Han kirim pesan katanya kenapa kita gak langsung lanjut ke tujuan kita yang awal, kalau emang di markas itu ada Dinand otomatis di situ juga ada Aji dong!" Ucap Fenly

Tanpa sautan kata satupun Shandy langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi memutarkan jalannya kembali menuju ke markas gedung Dinand, sebab ada banyak kemungkinan juga itu bener.

******

Di dalam gedung kini Fajri dalam keadaan pasrah dan berharap kedua saudara nya dapat menemukan dirinya dalam keadaan bernyawa atau pun harus dalam ke adaan sudah tidak bernyawa lagi.

"Udah siap Lu Ahmad Maulana Fajri? Siap-siap Lu akan menyusul almarhum bokap Lo yang terhormat hormati bapak Maulana" ucap Dinand yang sudah siap menyodorkan pistol nya ke arah kepala Fajri.

Fajri mengangkat kedua tangannya ke atas sambil memejamkan kepalanya dalam hati ia terus memanggil-manggil kedua saudaranya, ia masih berharap kedua saudara nya akan segera datang untuk menyelamatkan diri nya.

"Satu,,,,,,,,

"Dua,,,,,,,,

"Ti_

"Stop angkat tangan" kepolisian datang di waktu yang tepat Karna Fajri masih belum terkena tembakan.

"Sial, ini yang jaga pada kemana sih? Bisa-bisanya polisi masuk malah gak ada yang ngabarin gue" gumah Dinand dan langsung segera melarikan diri, ia tidak mau tertangkap untuk kedua kalinya bahkan ia rela mati asal tidak akan balik ke sel tahanan untuk kedua kalinya.

Di saat Dinand yang hendak kabur dari pintu belakang namun tiba-tiba ada polisi yang menghentikan nya, kini ia benar terjebak satu-satunya harapan ia loncat ke bawah. Dan benar saja seperti niat nya tadi ia akan rela mati agar tidak lagi balik ke sel tahanan, langkah yang ia ambil ia lah memilih untuk loncat ke bawah, ia kabur ke balkon dan berakhir bunuh diri.

"Dinandddd" teriak Fajri ia tidak menyangka bahwa Dinand akan senekat itu.

Kemudian baru datang lah Shandy, Fenly, Fiki, Farhan, Ricky, Gilang dan juga Zweison yang masih mencerna apa yang telah terjadi. Mereka melihat Fajri yang bersimpuh di lantai sambil menangis dan juga polisi yang memeriksa ke bawah.

Tanpa berfikir panjang Shandy pun menghampiri Fajri dan membawa Fajri ke dalam pelukannya.

"Ji kamu gak papa Ji?" Fajri yang masih Shock pun hanya menggeleng kan kepalanya saja untuk menjawab pertanyaan dari Abang nya.

"Bang dinand bang, dinand bunuh diri,,, hiks,,, hiks,,,,," dengan suara yang masih gemetaran Fajri pun memberi tau Abang nya dan Shandy kembali memeluk tubuh Fajri sambil menenangkan nya juga.

Setelah itu datang lah tiga polisi yang membawa Noel, Lucas dan juga gatfhan.

"Lapor komandan ketiga temen nya sudah berhasil di tangkap sedangkan yang satu lagi sudah di pastikan meninggal dunia"

"APAA! Dinand meninggal?" Ucap Fenly dan yang lain yang baru mengetahuinya.

"Baik lah bawa mereka bertiga ke kantor dan jenazah korban langsung di serahkan ke keluarga nya" ucap komandan.

"Zidane maafin gue, maafin kita. kita gak bermaksud ngejahatin Lo, ini semua cuman kemauan dinand yang ingin membalas dendam orang tuanya. Kita gak mau kembali ke penjara Zidane tolong bebaskan kita" ucap Noel sebelum di bawa pergi sama polisi.

Fajri hanya diam tak menjawab nya, mau gimana pun mereka baik selama ia tinggal bersama mereka, akan tetapi ia juga ingin memberi pembelajaran untuk ke tiganya agar lebih pinter memilih pergaulan.

"Bawa mereka" ucap komandan lagi dan kemudian mereka di bawakan.

"Pak, untuk jenazah dinand bisa di antar kan ke kediaman kami, soalnya Dinand sendiri sudah tidak memiliki keluarga lagi" ucap Gilang yang ngerti dengan kondisi Fajri, ia tau selepas kejahatan apa aja yang di lakuin Dinand terhadap keluarganya, Fajri pasti sudah punya rasa sayang juga kepada dinand yang sudah dia anggap sebagai sosok Abang baginya.

"Baik dek, nanti korban akan kami antar ke rumah mu" ucap polisi itu lalu kemudian pergi meninggalkan mereka.

Shandy perlahan membangunkan adiknya untuk berdiri dan kemudian Fenly, Fiki, Gilang, Farhan, Ricki dan juga Zweison mendekati keduanya dan akhirnya mereka berpelukan.

"Semuanya sudah selesai, percaya sama gue kejahatan demi kejahatan itu tidak akan menghantui kita lagi" ucap Shandy memberi semangat untuk semua nya.

*******

Seminggu sudah berlalu kini kehidupan keluarga Maulana sudah kembali normal tanpa di hantui terol demi terol lagi. Shandy terpaksa membawa kedua adiknya untuk sementara numpang tinggal di kediaman keluarga Gilang dan syukur nya orang tua Gilang sama sekali tidak ada keberatan dengan keputusan anaknya itu.

Mereka berkumpul di rumah Gilang sambil merayakan hari bahagia untuk keluarga Shandy, mereka berpesta minum dan juga banyak makanan yang sudah di sediakan oleh Gilang.

"Semuanya bersulang" ucap Farhan sambil mengangkat gelas minuman nya dan di ikuti oleh semuanya.

"Cis" mereka bersulang dan meminum nya dengan bersamaan sambil ketawa ketiwi.

"Gue senang Ji bisa lihat Lo kembali tersenyum lepas, meskipun dulu gue sempet pengen pisahin Lo dari keluarga Lo yang biadab itu. Tapi sekarang gue sadar bahwa gue tidak berhak atas itu dan sekarang gue bersyukur gue bisa dekat lagi sama Lo" ucap Gilang yang terus menapa Fajri dan kedua saudaranya.

"Bang Lang ayo minum jangan melamun Bae entar Kesambet setan lagi" ucap Fiki yang menyenggol lengan Gilang.

"Heh astaghfirullah, kalau ngomong ya Lo bener-bener" ucap Gilang yang kaget atas ucapan Fiki barusan dan berakhir mereka berdua malah kejar-kejaran dan yang melihat keduanya pun ikut menertawakan aksi yang di pertontonkan oleh keduanya.

"Hahaha ayo bang Lang tangkap Fiki bang" teriak Fajri yang memanas-manasi keduanya.

Fenly akhirnya bisa berdamai dengan keadaan dan ia sudah tau seberapa berpengaruh keluarga mereka dengan keberadaan seorang Fajri. Ia sangat bersyukur bahwasanya adik satu-satunya itu tidak memiliki perasaan pendendam, selepas apa yang ia lakukan di masa lalu.

Shandy merasa lega sebab ia mampu bertahan sejauh ini dengan memegang tanggung jawab sebagai yang tertua di keluarga nya, meskipun   tanggungjawab nya cukup besar dan juga dengan ekonomi yang terbilang pas-pasan tapi ia mampu membuat kedua adiknya tidak merasakan kelaparan dan hidup dengan tentram dan ia juga bersyukur bisa di kelilingi oleh orang-orang yang perhatian terhadap keluarganya.

Fajri, tidak ada penyesalan yang ia lalui semua itu menjadikan nya sebagai sebuah pembelajaran yang bahkan tidak akan pernah ia temukan di manapun. Ke solitan pertemanan, kehangatan kekeluargaan dan juga kenyamanan yang hakiki, Semua bisa ia dapatkan dari hasil ke sabarannya melewati berbagai musibah dan juga hidup yang terlalu banyak cobaan dan penderitaan.


~END~

Semuanya sudah berakhir dan saya sebagai author meminta maaf jiga keseringan bikin kalian harus kelamaan menunggu update.

Terimakasih untuk kalian semua yg sudah mengikuti cerita ini dari awal sampai akhir gak nyangka banget cerita ini sudah bisa aku  end nin padahal sempat banyak kebingungan dan kebimbangan dan aku akhirnya bisa memutuskan untuk NGE end nin nya sekarang.

Dan buat kalian para readers ku, aku cuman mau berterima kasih sebanyak banyak nya atas sport dan dukungan kalian semua, tanpa kalian cerita ini bukan apa apa, terimakasih sekali lagi❤️ sayang kalian banyak-banyak 🥰

Terimakasih jugak kepada ShopieOktapiani dan juga Amelia01jul selaku partner saya yg ikut andil dalam pembuatan cerita ini dan yang paling penting semoga kalin semua yang membaca merasa puas👊

Dan semoga kita bisa ketemu lagi di karya karya ku selanjutnya nya 🥰


 

           (⁠•⁠‿⁠•⁠) See you bye bye🖐️

Jaga kesehatan jangan sampa sakit:⁠-⁠)

Continue Reading

You'll Also Like

My sekretaris (21+) By L

General Fiction

289K 2.9K 20
Penghibur untuk boss sendiri! _ Sheerin Gabriella Gavin Mahendra
85.4K 469 5
cerita-cerita pendek tentang kehamilan dan melahirkan. wattpad by bensollo (2024).
823K 30.8K 34
[KAWASAN BUCIN TINGKAT TINGGI 🚫] "Lo cuma milik gue." Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan...
Balance Shee(i)t By Raa

General Fiction

64.6K 5.4K 42
Padahal kan ingin Mosha itu agar mereka dijauhkan bukan malah didekatkan. -·-·-· Mosha, mahasiswi jurusan akuntansi ingin kehidupan kuliahnya seperti...