I WANT YOU (END)

By SriNNingsih

1.8M 138K 1.9K

Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak d... More

PROLOG
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
Extra Part 4
Persiapan untukmu, Ace!
Hello

20

27.4K 1.9K 44
By SriNNingsih

"Saya sudah mendapatkan jadwal perjalanan para pedagang. Menurut pengamatan yang di dapat orang-orang saya, ada 2 rombongan pedagang yang akan bergerak sore dan malam. Entah ada keberanian apa mereka, tapi mereka memang ingin segera sampai ke kota Denally untuk memenuhi pesanan Rumah Sakit pusat. Para rombongan tersebut membawa peralatan medis, obat serta alat-alat penunjang lainnya yang katanya bahan bakunya langka serta mahal." Jelas Duke Herry pada Pangeran Ricard. Mereka berdua membahas kasus yang sedang meningkat di Forks, wilayah utara Orthello.

Pangeran Ricard menatap laporan yang ada di tangannya, keningnya berkerut. "Kenapa Rumah Sakit membutuhkan alat dan obat-obatan sebanyak ini? Apa terjadi sesuatu?" Tanyanya.

"Saya mendengar informasi menarik dari salah satu bawahan saya. Rumah Sakit pusat Denally kedatangan seorang wanita. Katanya dia orang yang di utus Raja Liam untuk mengabdi di RS tersebut karena kasus angka keguguran yang meningkat." Jawab Herry.

"Itu Thalia." Ucap Pangeran Ricard terperangah mendengarnya, terbesit bayangan Nathalia di hatinya.

Ricard tahu, memang gadis itu datang ke RS pusat kota Denally atas persetujuan Ayahnya. Ia terkejut Nathalia bisa melakukan hal rumit seperti itu. Padahal dulu, gadis itu tak peduli nasib orang lain, diotaknya hanya berisi tentang cara mendekati dan menarik perhatian Putra Mahkota.

Duke Herry mengangkat sebelah alisnya. "Pangeran mengenalnya?"

Pangeran Ricard mengangguk. "Dia tunangan saya—" Jawabnya 'dulu..' tambahnya dalam hati. Ekspresinya berubah sendu.

Ekspresi Duke Herry terkejut, "Wah, betapa beruntungnya Anda menjadi tunangan gadis itu. Aku dengar rumor lain kalau gadis itu menjadi pusat perhatian dan populer karena ketegasannya dan keberaniannya." Kata Duke Herry dengan nada antusiasnya.

Seketika Duke Herry terdiam melihat perubahan Pangeran Ricard. "Ada apa, Pangeran? Anda tampak tak sehat?" Tanya Duke Herry.

Pangeran Ricard tersenyum. "Tidak ada apa-apa, Tuan. Hanya saja saya merasa tidak seberuntung itu. Karena sekarang, gadis itu hanya bagian dari kenangan masa lalu saya."

Kedua mata Duke Herry melebar. "Mohon maafkan saya, Pangeran!" Sahut Duke Herry cepat. Pria paruh baya itu memahami maksud perkataan pemuda di depannya itu.

Pangeran Ricard menggelengkan kepala pelan, ia tersenyum getir. "Tidak apa-apa."

"Saya juga mendengar RS mengalami penyerangan beberapa bandit. Saya tak tahu apa pemyebabnya. Hanya saja bandit tersebut berhasil di basmi oleh gadis itu." Lanjut Duke Herry.

"Apa!" Pangeran Ricard terkejut. "Lalu apa dia baik-baik saja?" Tanyanya khawatir.

Herry mengangguk, "Dia baik-baik saja. Gadis itu tidak sendiri, dia bersama pria saat menghadapi penyerangan itu. Gosipnya mereka di anggap sebagai pasangan kekasih,"

Nyut, rasa sesak menghampiri dirinya.

Pangeran Ricard tak menyukai berita tersebut, di sudut hatinya tak menerima jika memang Thalia dekat dengan laki-laki lain. Memang status pertunangan mereka telah kandas, Pangeran Ricard tak bisa berbuat lebih untuk mengubah dan mengembalikan keadaan. Ia hanya berharap Thalia mau kembali ke dalam pelukannya.

Lalu bagaimana dengan Salsabila?

Pangeran Ricard juga tidak mau kehilangan wanita lemah lembutnya tersebut. Biar dia di cap sebagai lelaki serakah. Akan tetapi, ia memang tidak bisa kehilangan kedua wanita tersebut.

"Aku sudah gila," Gumamnya memijit pangkal hidungnya.

Duke Herry menangkap dumelannya. "Anda sedang mengatakan sesuatu, Pangeran?" Tanya Duke Herry.

Pangeran Ricard menggelengkan kepala "Ahh, tidak ada!" Jawabnya. "Lalu, kapan kita akan turun untuk menyergap mereka?" Tanya Pangeran Ricard kemudian.

"Besok Pangeran. Ada 2 rombongan yang akan datang."

Pangeran Ricard mengangguk.."Baiklah, persiapkan ksatria terbaikmu! Lakukan penyergapan sebaik serta serapi mungkin! Jangan sampai pergerakan kita terendus oleh mereka. Dan yang lebih penting tangkap mereka semuanya, jangan ada yang terlepas satu orang pun!" Perintah Pangeran Ricard yang di sambut anggukan Duke Herry.

"Aku akan turun langsung membantu dan memantau rombongan yang bergerak di malam hari." Ujarnya kemudian.

***___***

Raja Liam dan istrinya menikmati kebersamaan mereka. Dibawah langit senja duduk berdua di gazebo dengan hamparan taman bunga yang luas membuat keduanya merasa rileks. Berbagai warna, macam rupa, dan harum bunga menerpa tubuh mereka yang sudah tua termakan usia.

Ratu Julie menyesap teh herbalnya sedikit demi sedikit. Sesekali, matanya terpejam menikmati aroma teh yang menenangkan pikirannya. Raja Liam memandang jauh ke depan, meskipun sosok Raja satu ini tampak diam dan tenang. Tapi, pikirannya tidak pernah melakukan hal demikian.

Ia masih memikirkan penyebab fenomena langka yang dialami rakyat Orthello terkhusus untuk para wanita yang sedang hamil muda.

Tidak hanya satu atau dua orang saja yang mengalaminya, hampir setiap rakyat yang sedang hamil muda akan timbul suatu penyakit dan akibatnya ialah janin mereka luruh. Segala upaya telah ia lakukan, ide, saran, dan penanganan dari RS pusat juga sudah optimal.

Tapi tetap saja angka keguguran masih belum turun. Paling miris sang Ibu juga ikut meninggal.

"Huft, kalau begini rakyatku akan habis terutama para wanitanya. Karena mereka ibu yang melahirkan generasi penerus kita." Ucap Raja Liam tertunduk. Ia menghela nafas kasar.

Ratu Julie menatap datar suaminya, sudut bibirnya samar-samar terangkat keatas. "Tenanglah, suamiku! Segala permasalahan pasti ada solusinya." Kata Ratu mencoba menenangkan suaminya. "Minumlah lagi, agar kau bisa tenang, sayang." Sahut Ratu Julie.

"Terimakasih sayang, aku tidak tahu kalau seandainya aku tidak bertemu denganmu setelah kematian Onix. Kau seperti dirinya, selalu membuatku semangat dan selalu mendukungku,"

Senyuman Ratu Julie menghilang seketika. "Kenapa kau membahas wanita gila itu, sayang? Tak pantas kau menyebutnya karena dia itu wanita terkutuk. Ia hanya seorang wanita penghibur yang berkhayal menjadi istri raja. Dan lagi, tak ingatkah kau dengan mata merah darahnya itu telah mampu membuat kekacuan seluruh negeri ini? Dia itu wanita terkutuk, wanita iblis. Bahkan kini, putranya hidup di kerajaan ini. Padahal kau juga tahu anak itu juga memiliki mata merah terkutuk dari ibunya.. Mata merah mereka itu membuatku was-was, sayang."

Raja Liam menatap Ratu Julie sendu "Dia tidak demikian sayang, Onix itu wanita baik. Dia bukan wanita penghibur."

Ratu Julie merasa jengkel, ia pun berdiri "Kalau dia wanita baik, dia tidak akan menjebakmu hingga kau tidur dengannya. Dia juga tidak akan berusaha merebut posisiku sebagai Ratu. Beruntung waktu itu dia mati dan bukan aku. Meskipun sudah mati dia tetap menyusahkan dengan meninggalkan anak haram hasil perbuatan bejatnya padamu,"

"Onix tidak melakukan hal demikian sayang. Aku yang salah di sini, aku terlalu banyak minum hingga tak sadar dan memaksakan kehendakku padanya. Aku ingin mempertanggung jawabkan dengan menikahinya dan menjadikannya selir. Tapi kau menentangnya."

Ratu Julie menatap tajam pria dia di depannya "Aku sangat menentang kau memiliki selir wanita penggoda lelaki itu. Karena perbuatannya aku hampir kehilangan nyawaku, tapi beruntungnya dia sendiri yang mati terlebih dahulu." Amarah Ratu Julie tak terbendung.

Sang Raja menatap istrinya dengan tatapan sendu. Wajar jika istrinya marah karena dia telah menghamili wanita lain, bersamaan dengan hamilnya Ratu Julie. Sang Raja memang mengutuk dirinya sendiri karena telah berbuat jahat pada seorang wanita yang telah membantunya ketika ia mabuk dan merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya.

Onix memang penari yang di undang ke istana bersama dengan penari lain, ketika pesta kemenangan menguasai kerajaan Whenz kala itu, ia terlena dan terbawa suasana pesta. Raja Liam mabuk dan merasakan tubuhnya panas seperti ada gejolak yang harus ia keluarkan, ketika hampir tak sadar ia bertemu Onix.

Netra merah wanita itu mengingatkannya pada Ratu sebelumnya yang meninggal akibat racun, padahal umur pernikahan mereka masih 3 bulan. Raja Liam memang menyadari ada yang tidak beres dengan dirinya.

Sang Raja tak bisa mengendalikan diri dan nafsunya yang sudah memuncak, akhirnya ia pun memaksakan kehendaknya kepada Onix hingga wanita itu hamil bersamaan dengan istrinya Ratu Julie yang sudah hamil 3 bulan.

Continue Reading

You'll Also Like

233K 27.5K 63
"Kehidupan ini hanya ku berikan untuk mu" Mahaz menganggap kelahiran kembalinya hanya untuk peri kecilnya. Mahaz seorang putra mahkota dari klan vam...
937K 89.6K 30
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
10K 1.3K 42
Ada seorang gadis dari Nusantara bernama Arum. Dia pergi ke negeri China demi menggapai cita-citanya yang sangat nyeleneh. Apa cita-cita tersebut? Da...
1.3M 180K 45
Julia gadis 12 tahun yang meninggal akibat menghirup kebocoran gas, tiba-tiba terbangun di tubuh balita kecil! Bagaimana ini? Balita itu bahkan belum...