Happy reading
.
.
><><><
"Lo sekarang jadi teman nya kan? Coba buat supaya lo bisa nginap di rumah dia"
"U-untuk apa tuan?"
"Gue.. pengin tau perkembangan mereka bagaimana, lapor segala hal nya ke gue dan jangan kasih tau apapun ke dia
Walau sekarang lo dipinjam, tapi gue tetap bos lo, ngerti?"
"Baik tuan"
><><><
Sunoo membuka mata nya kala mendengar handphone nya yang bergetar. Sunoo sengaja memasang alarm nya hanya dengan bergetar tanpa ada suara agar tidak mengganggu sunghoon. Diri nya yang sensitif dengan suara ini benar-benar memudahkan nya ketika di saat-saat seperti ini, padahal sunoo selalu mengomel karena selalu terbangun akibat suara atau gerakan kecil
Sejak keluar dari kamar jungwon kemarin, sunghoon berubah sangat drastis, bahkan sunoo sampai takut kalau-kalau kepala sunghoon kebentur sesuatu
Sunghoon sudah tidak memanggil nya dengan 'noo' lagi, melainkan dengan kata 'sayang'. Sunghoon ikut menonton drama bersama sunoo sambil merangkul nya, bahkan ketika tidur sunghoon memeluk sunoo semalaman
Sunoo benar-benar dibuat bingung dengan tingkah sunghoon, ia tidak tahu harus merasa apa dengan perubahan ini. Sunoo tidak menyangka sunghoon akan menjadi orang yang sangat manja kalau sudah sama orang yang ia sayang
Tapi sisi positif nya, sunoo tidak lagi dicuekin ataupun dibalas dengan sangat singkat
Seperti biasa, sunoo berusaha untuk berjalan diantara kegelapan kamar sunghoon. Semakin hari sunoo semakin terbiasa dengan kegelapan ini, ia sudah hafal dengan letak-letak peralatan nya. Tidak butuh waktu lama seperti hari pertama untuk sunoo bersiap-siap tanpa membangunkan suami nya
Setelah siap, sunoo kembali melanjutkan rutinitas nya. Ia turun ke bawah dan menyantap sarapan nya, kemudian memperhatikan jungwon yang sudah lari-lari akibat bangun kesiangan. Sunoo geleng-geleng kepala melihat itu, sungguh suatu konsistensi
Setelah itu, sunoo memeriksa sungmin ke kamar jungwon, yang ternyata masih terlelap sama seperti kakak nya. Setelah semua beres, sunoo pun pergi menuju kampus untuk kelas pagi nya
Sunoo masuk ke dalam kelas untuk mata kuliah pertama nya hari itu. Dan ketika masuk, ia sudah disajikan dengan wajah jake yang ditekuk dengan badan yang merosot ke bawah
"Tumben sudah datang?", sunoo memeriksa jam handphone nya dan jam masuk kelas masih 30 menit lagi
"Hm", jawab jake hanya melirik sunoo sekilas
"Kenapa jake? Bad mood?", sunoo mendudukan diri nya di samping jake sambil menatap teman nya itu
"Menurut lu gue lagi senang hah?!"
"Santai, memang ada apaan?", tanya sunoo penasaran
"Tau ah, kak hee ngeselin, benci banget gue"
"Kak heeseung kenapa?", sunoo menatap jake
"Gue lihat dia jalan sama cewek lain"
"Terus?"
"Terus kata lu?", jake menatap sunoo tidak percaya, "Tuh brengsek selingkuh noo, reaksi lu cuman terus?!!"
"Kamu sudah nanya kak heeseung belum? Siapa tau salah paham"
"Gue lihat pakai mata gue sendiri noo dia sama cewek lain, lu kemarin juga sama kan liat kak sunghoon sama yang lain aja lu sudah kacau balau, apa lagi gue"
"Yah kok masalah aku diungkit lagi sih. Kan kamu juga yang nyaranin buat tanya baik-baik, sekarang kok kamu malah main spekulasi sendiri sih? Makan omongan sendiri nih", ucap sunoo tidak terima dikatain
"Ihh tapi beda noo", jake meletakkan wajah nya di meja kesal, "Kalau dari cerita lu kan kak sunghoon sama W itu cuman duduk depan belakang, terus ga lama kak sunghoon pulang. Lah kak hee ini beda lagi noo
Dia itu pegangan tangan, pelukan, rangkul-rangkulan, cium dahi segala pula, lu kira gue bisa tetap waras dan nanya kalau bukti nya sudah jelas kayak gitu hah?!"
"Kamu lihat itu semua?"
"Iya noo, gue ikutin dia jalan 5 jam anjir. 5 JAM NOO!! Terus tuh cewek juga masuk ke rumah kak hee, gue nungguin di depan rumah dia sampai tengah malam tapi ga keluar juga! Dahlah capek gue"
Sunoo tidak bisa berucap apa-apa, kalau berdasarkan apa yang diceritakan jake memang heeseung seperti nya selingkuh di belakang jake
Sunoo hanya bisa mengelus punggung jake untuk menenangkan teman nya itu. Ia sendiri saja kacau balau melihat sunghoon sama cewek lain yang bahkan sunghoon sudah bilang ia tidak sengaja. Gimana cara nya sunoo menenangkan jake kalau menenangkan diri saja tidak bisa
"Noo", jake tiba-tiba mengangkat kepala nya menatap sunoo, "Gue hari ini tidur rumah lu ya?"
"Hah? Kenapa?"
"Ih, gue ga mau ketemu kak hee, ayolah noo", jake memegang kedua tangan sunoo
"Kamu tinggal serumah sama kak heeseung?", tanya sunoo kaget
"Iya, gue kan ga punya rumah di korea, lagipula kak hee nawarin buat tinggal bareng, jadi gue mah iya iya aja. Gue tinggal di apart nya btw, bukan rumah nya
Boleh ya noo yaa"
"Eh.. aku harus tanya kak hoon dulu, kak hoon ga suka kedatangan tamu"
"Ihh sama teman suami nya dan pacar sahabat nya sendiri masa ga boleh sih"
"Iya bentar aku tanyain dulu sama kak hoon"
———
Kayaknya suami
Today, 07.11 AM
Kak hoon
Kenapa sayang?
Jake mau nginap di rumah boleh kak?
Boleh sayang
Nanti kakak minta bibi buat bersihin kamar tamu
Kamar yang di sebelah kamar uwon kak?
Iya
Oke kak, makasih
Kamu jam berapa pulang?
Mau kakak jemput?
———
"Kata kak hoon boleh", ucap sunoo mematikan handphone nya kembali setelah mendapat izin
"Yesss, ngajak niki juga gimana?"
"Eumm.. ga usah ngajak niki deh"
"Lah kenapa njer? Biar sekalian, tuh anak pasti penasaran sama rumah lu"
Sunoo memutar kepala nya, bagaimana cara agar jake tidak mengajak niki untuk ikut menginap
"K-kak hoon kan ga kenal niki jake, kalau sama kamu dia kenal, dia pasti ga mau"
"Leh coba aja dulu, masa ga bolehin temen suami sendiri nginep, tanya sana gue tanya niki", jake mengeluarkan handphone nya sambil menunjuk ke handphone sunoo untuk kembali bertanya
"Hhh..", sunoo menghela nafas nya dan mau tidak mau mengikuti kata jake
Sunoo dan jake kemudian sibuk dengan handphone nya. Sunoo kembali meminta izin, sedangkan jake menanyakan apakah niki ingin ikut
Hingga mereka berdua tidak sadar kalau winter dan kazuha datang menyapa mereka. Sunoo dan jake yang disapa pura-pura tidak mendengar sapaan itu dan tetap fokus pada handphone mereka
"Kenapa sih mereka duduk samping kita lagi?", bisik jake yang melihat dimana winter dan kazuha duduk
"Jangan tanya aku, aku juga ga suka", balas sunoo dengan berbisik
"Jadi lu ga ngechat si sunghoon lagi ter?"
"Gue chat, tapi ga dibalas sama kak sunghoon"
"Tapi lu yakin sunghoon sudah nikah? Gue nyari kaga ada di berita mana pun njir"
"Kak sunghoon sendiri yang bilang, gue juga bingung"
"Maaf nih ye, tapi jangan-jangan sunghoon bohong ngomong kayak gitu?"
"Heh lu ngatain kak sunghoon gue pembohong apa"
"Nama nya juga siapa tau ter"
"Kalau pun iya kan ga mungkin, buat apa coba kak sunghoon bohong sama gue? Biar gue menjauh? Gue? Seorang winter? Impossible"
"Bener juga sih, ga mungkin dia jauhin modelan lo ter"
"Ya kan? Gue yakin kak sunghoon nikah juga pasti kepaksa. Kasihan banget kak sunghoon harus hidup sama orang gila"
"Kasihan, kaya tapi ga bisa beli cermin", gerutu jake yang mau tidak mau mendengar pembicaran cewek-cewek itu
"Terus kalau sama yang si jay itu gimana?"
"Ya ga gimana-gimana, tapi ya si jay itu dia kayak orang autis anjir. Dia gue suruh-suruh itu nurut aja mana muka nya kayak orang bego lagi ih"
"Haha tipe lu emang modelan sunghoon, ga bisa lah lu samain"
"Iya memang ga ada yang kayak kak sunghoon, ganteng, kaya, tegas, berwibawa, cocok banget sama gue"
"Setuju sih gue, gue lihat emang kalian cocok"
"Kazuha kok bisa sabar ya ngomong sama tuh mak lampir", ucap jake lagi yang merasa setiap winter bersikap narsis membanggakan diri nya, kazuha akan sangat mendukung dan mengiyakan semua nya, bahkan kadang sedikit berlebihan
"Sudah jake, mending dengerin dosen", ucap sunoo dengan terus memperhatikan dosen di depan
"Ya gimana ya mereka ngomong keras banget, gue yakin dosen pun denger anjir. Cuman takut aja soalnya papa winter ini sponsorin kampus"
"Masih ada ya dosen takut gara-gara gituan?"
"Banyak noo, banget"
"Oiya zuha, bantuin gue dong", ucap winter lagi yang tadi sudah sempat terdiam
"Bantuin apa?"
"Gue mau nyari tuh siapapun yang nikah sama kak sunghoon. Bakal gue labrak dan habisin dia. Gue ga mau kak sunghoon harus hidup sama orang yang salah"
Badan sunoo seketika menegang mendengar itu. Tapi belum sempat otak nya itu bekerja, jake sudah lebih dulu menepuk pundak nya
"Ga usah mikir macam-macam lo, suami lo itu secara harta dan kekuasaan jauh diatas dari keluarga sadako, dia ga bakal bisa ngapa-ngapain lo jadi lo tenang aja. Gue juga ga bakal biarin lo di apa-apain", ucap jake yang menyadari kepanikan sunoo
Sunoo mengangguk paham berusaha mengabaikan ucapan winter barusan
"Eh guys, kalian berdua ada yang tahu ga kak sunghoon nikah sama siapa?", winter tiba-tiba-tiba menoel pundak sunoo dan jake
Sunoo buru-buru melepas cincin pernikahan nya, takut kalau winter sadar cincin yang ia gunakan sama dengan cincin sunghoon. "Ga tau", jawab sunoo menggeleng dengan polos nya. Sedangkan jake hanya menggeleng kecil tanpa melihat ke arah winter
"Iya juga sih, gue aja gatau apalagi kalian", winter membuang muka nya sambil mengibas rambut nya dan menyilangkan tangan nya
"Pengin gue cincang tuh mulut, lancar banget ngomong nya", sahut jake kesal yang langsung ditahan oleh sunoo
"Sabar jake sabar, iyain aja"
"Gue stress lama-lama satu semester harus sekelas sama sadako mulu, besok-besok jangan mau kalau dia duduk samping kita, eneg gue hoek", jake meragain seakan ia sedang muntah
><><><