transmigrasi Boys

By misterswg

27.6K 1.1K 17

Seorang yang bernama reginza yang bertransmigrasi ke raga rayanza, sifatnya sama dingin, datar dan kejam, tet... More

PROLOG
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
bab 6
BAB 7
informasi 1
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
informasi 2
Informasi 3
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
Informasi 4
BAB 17
BAB 18
BAB 20
BAB 19
BAB 21
informasi 5
BAB 22
BAB 23

BAB 5

1.2K 64 0
By misterswg

"abang udah pulang, nanti makan bersama yok" ajak dinda dengan wajah sok polos dan nada lembut

"hmm" dari rayanza dengan wajah datarnya
Daran Sambil berjalan menuju ke arah kamar untuk ganti baju, sedangkan rayanza sedang duduk di single sofa televisi menunggu adiknya yang sedang berganti pakaian

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki menuju meja makan semua sudah berkumpul disana

Posisi

Chaiden, Dinda, cukle

Papa ••••••••••••••••••••••••••••••••••

Mama, daran, rayanza

"mari makan" ucap mama
"Iya" ucap mereka
"Dinda sayang mau makan apa, mama ambilkan" ucap mama
"Mau nasgor sama ayam goreng" ucap dinda dengan pipi gembul nya

"Abang juga ma, tapi terserah" ucap cukle
"Iya" ucap mama sambil tersenyum

"daran mau udang" ucap rayanza sedikit lembut sambil menyodorkan piring berisi udang

"mau bang" ucap daran senang karna itu makanan kesukaan nya

"abang kupasin dulu udangnya "ucap rayanza dengan lembut

"Dinda juga mau bang"ucap dinda dengan pipi emesnya dan suara lembut

Rayanza hanya melirik saja sambil mengupas udang, untuk adiknya biar langsung di makan

"sini dek sama abang chaiden aja" ucap chaiden dengan lembut

"tapi dinda mau bang rayan " ucap dinda dengan pipi gembul berharap memperbolehkan. Yang dibicarakan hanya menampakkan wajah datarnya tak peduli.

"sama Abang aja dek" ucap chaiden
"iya bang" ucap dinda dengan wajah lesu

Kenapa ortu mereka cuma diam saja gx memukul dan memakai daran ya jelas takut dengan hukuman dari opa Oma dan rayanza dia sudah tau tentang semua yang sudah terjadi

Flashback

Opa dan Oma datang ke indo setelah rayanza 5 hari di indo dengan diam diam, yang tau cuma papa, mama dan rayanza kenapa anak anak tidak tau ya karna mereka di kasi hukuman dari opa nya karna tak adil dengan daran, pilih kasih. Sebenarnya rayanza sudah datang ke Indonesia tapi ya dia pergi ke rumah satunya, biar singkat ceritanya.

"Pa, ma, kenapa gx datang ke mansion malah ke rumah satunya" tanya mama arley

"mama datang, juga secara diam diam , cuma kita yang tau" tanya papa Addison dengan sedikit takut melihat raut wajah sang papa

"kau gx usah pura pura tak tau, kau pasti tau kan tujuan papa kesini" jawab sang papa Abraham sedikit menahan amarah

"tapi pa, aku punya alasan"ucap mama arley

"alasan apa ley, dia Masi kecil tak tau apa apa, butuh kasih sayang orang tua, mikir kau sudah dewasa seharusnya sudah bisa membedakan mana yang benar dan yang salah, jangan seperti anak kecil" ucap papa Abraham dengan nada marah

"papamu benar, dia Masi kecil butuh kalian, kalian malah ngecewain kita dan daran, dimana otak mu HAH, kau benar benar harus di kasih pelajaran" ucap mama resta raut wajah kecewa dengan anak dan mantunya

" papa sangat kecewa berat dengan kalian berdua, terutama kamu Addison kau kepala keluarga seharusnya bimbing yang baik, dan bimbing jalan yang terbaik jangan mengecewakan orang tua, papa tidak kasih arahan seperti itu, kau belajar dari mana" tanya papa Abraham dengan kecewa

"papa menghancurkan percayaan ku terhadap papa, dulu aku sangat percaya kepadamu seharusnya dulu aku tidak percaya saja, kau berjanji selama aku pergi kau akan menjaga adik ku tanpa pilih kasih, ternyata tidak" ucap rayanza dengan wajah datarnya juga dingin, dengan raut wajah kecewa

"sepertinya tak pantas di sebut papa dan mama, tuan Addison kau tak pantas, kau perlu belajar lagi, sepertinya ijazah dan prestasi yang kau raih tak ada gunanya, di dunia ini butuh etika, bukti dan attitude bukan omong kosong mu"ucap rayanza dengan wajah datarnya dan juga dingin, bikin bulu kuduk seram juga huh pasti di ruangan situ dah auranya sangat mencekam.

"tak usah basa basi pa, kita hukum saja di bawah tanah seperti dia memperlakukan selama kita tak ada" ucap mama resta raut wajah kesal

"iya kamu benar sayang, bodyguard cepat seret dia ke bawah tanah" ucap papa Abraham

Tap
Tap
Tap

Ceklek

Bugh

Bugh

Bugh

Sedangkan mama arley

Cetar

Cetar

Cetar

Huh badannya sudah gx kebentuk lagi, suara tangisan mereka berdua yang menggema di seluruh ruangan.

"Hukum dia jan dikasih makan 7 hari, tanpa persetujuan dari saja tak ada seorang pun yang boleh menolong nya" ucap sang papa Abraham

"untung kau tak dibunuh seperti mereka ( tunjuk para penghianat), dan tubuhnya dimakan oleh xesi ( nama hewan singa) dan Exo ( nama harimau putih), itu baru saja 2 hewan belum hewan yang lain" ucap rayanza dengan nada dingin, kalau dah gini bikin merinding, tak satu pun yang berani menatap matanya.

"ayo pergi biarin dia disini"ucap mama resta

Flashback off

Setelah mereka selesai makan mereka ke ruangan televisi
"bang kapan temen abang main kesini" tanya dinda dengan wajah menggemaskan

"nanti dek, kesini nya, abang mau siapkan cemilan dulu"jawab chaiden

"aku bantu ya bang" tanya dinda dengan wajah berharap memperbolehkan

"tidak kau disini saja jangan kemana mana, nanti capek" jawab chaiden dengan nada khawatir adiknya kenapa Napa

"ya udah deh" ucap dinda dengan nada cemberut

"jangan marah dek, nanti jalan jalan ke moll yok, beli es krim" ucap chaiden dengan membujuk Dinda

"beneran bang" ucap dinda dengan wajah berbinar

"iya dek" ucap chaiden

"oke" ucap dinda dengan sedikit cemberut

"bang, bang rayanza dan daran kemana, tadi habis makan langsung pergi" tanya cukle dengan penasaran

"katanya mau jalan jalan keluar sebentar"ucap sang mama arley

"kenapa gx ajak ajak kita, aku kan mau juga ma" tanya dinda dengan wajah sedih dan cemberut

"dah biarin, jangan sampai bikin abang rayanza marah" ucap mama arley

"iya ma, mama dulu waktu mengandung abang ngidam apa sih kok bisa se serem gitu, aku takut" tanya cukle

"mama juga lupa, mungkin suka liat film horor" jawab mama arley

"dah jangan bicarakan dia, dan jangan buat masalah dengan daran lagi, nanti kena hukuman dari papa dan mama apalagi rayanza, nanti nambah benci sama kita" ucap papa Addison

"iya kamu benar pa" ucap mama arley dengan nada sedikit sedih dan menyesal dengan perbuatan dulu

Dalam batin Dinda " duh sekarang sejak ada rayanza jadi gini susah, apalagi meluluhkan sangat susah, gx papa aku suka tantangan. Tersenyum licik

Flashdisk dulu kepergian rayanza

Rayanza pergi ke as karna ingin menuntut ilmu, kenapa tidak di indo katanya bosan, jadi dia ikut opa dan Oma nya ke as

"bang, abang beneran mau pergi ikut opa dan Oma, dan meninggalkan aku sendiri, nanti aku rindu Abang gmn" tanya daran yang tak rela jika harus di tinggalkan

"kan bisa lewat telepon dek" jawab rayanza dengan nada lembut juga tak tega, ya mau gmn lagi namanya juga bosan.

"Hati hati ya bang, jangan lupain adek ya bang, nanti aku disini sendirian" ucap daran dengan wajah sedih dan menangis

"Iya, jaga diri baik baik, kan disini banyak orang dek, abang tidak lama di sana, pasti akan pulang" ucap rayanza dengan mengelus rambut daran

"bang beneran mau ninggalin kita semua disini, dan pergi ke as, aku nakal nya bang jadi abang pergi" ucap cukle sambil menangis

"tidak, jaga diri kalian baik baik disini, abang juga akan jaga diri sendiri dengan baik" ucap rayanza dengan wajah datarnya

"untuk papa, jaga kepercayaan Abang, jangan pilih kasih ke mereka semua, kasih sayang harus adil ke mereka jangan ngecewain Abang" ucap rayanza dengan wajah dingin

"iya papa pasti berjanji" ucap papa Addison juga sedih harus ditinggal kan anak sulungnya

Sedangkan mama arley dia sedih tak bisa berkata apa-apa cuma nangis terus,

"mama jangan nangis, ntar dalam kandungan sakit" ucap rayanza dengan wajah datarnya walaupun wajahnya datar, dia juga khawatir.

"saya tidak butuh janji tapi butuh bukti" ucap rayanza dengan wajah dingin

"Iya, pasti papa jaga dan buktikan"ucap papa Addison

Setelah kepergian mereka hari berganti hari Minggu pun berlalu dan bulan berganti bulan, tanggal 5 April 20xx, takdir tak bisa dirubah mobil melaju kencang kearah seorang anak kecil berlari ke jalan mau mengambil bola.

"DARAN" teriak mama arley sambil berlari ke arah daran

Bruk

Daran yang didorong oleh mama dan mama mengalami pendarahan pada rahimnya yang berjalan 4 bulan harus pergi meninggalkan keluarga yang mengharapkan anak itu lahir datang ke dunia, disitulah mulai benci dengan daran.

"Pa, perut mama kenapa tidak buncit, dimana anak kita pa" ucap mama dengan menangis keras dan terpukul andai tidak menyelamatkan daran pasti anaknya selamat.
dan papa pun hanya bisa diam dan menangis.

"ini pasti bocah sialan itu, dimana dia, aku harus menghukum nya, gara gara dia anakku mati" ucap mama dengan berlari gila, mencari seluruh ruangan mansion

"ma berhenti ma, jan lari lari nanti jatuh ma" ucap sang papa

"iya ma, mama disini aja ya biar abang yang nyari" ucap chaiden yang prihatin dengan kondisi mamanya

Sedangkan daran mereka di kamar menangis dengan apa yang telah terjadi, dia juga tak menginginkan ini semua tapi mengapa takdir bisa terjadi.
Chaiden pun menyeret daran seperti karung

Brak

"Kau senang kan adik hilang, gara gara kau mama jadi sedih" ucap chaiden sambil menyeret daran

"kau anak pembawa sial harus dihukum berat pa, kau harus mengganti semua apa yang telah terjadi kepada anakku" ucap mama sambil menangis dan memukul daran, daran pun hanya bisa diam

"kau harus membayar itu semua anak pembawa sial" ucap mama

"Ma udah ma, nanti cepat mati" ucap papa dengan sedih keadaan sang mama

" Bawa dia ke ruang bawah tanah" ucap papa menyuruh bodyguard sambil memeluk mama

Bugh
Bugh
Bugh
Cetar
Cetar
Cetar

"kurung dia 1 Minggu jangan kasih makan" ucap papa

"gw gx nyangka ternyata dia pembawa sial di keluarga ini" ucap cukle pada chaiden yang tak menyangka bakal terjadi di keluarga ini

"iya apa lagi gw " ucap chaiden dengan wajah terkejut

"jangan kasih tau opa atau Oma dan rayanza, cukup kabarin kalau kandungan nya keguguran," ucap papa pada sekertaris nya dalam telepon

Setelah kejadian itu, 1 Minggu sudah berlalu, daran pun mulai di abaikan dan tak di perduli kan tak sesekali di pukul kalau pulang telat dan hal sepele, mau gimana seperti apa tetep salah di mata mereka.

"pa aku ingin adopsi anak perempuan pa, tadi aku melihat teman mama punya anak perempuan cantik imut dan lucu" tanya mama dengan wajah senang

"iya nanti kita ke panti, mencari anak yang cantik seperti keinginan mama" jawab papa

"Abang setuju aja ma pa asal bisa bikin mama bahagia" ucap chaiden

"iya pa" ucap cukle
" kalau sudah gini kita berangkat sekarang " ucap papa

Setibanya di panti Al ikhlas, " pa bu, dek ada yang bisa saya bantu" tanya Bu panti

" gini Bu saya sekeluarga mau mengadopsi anak perempuan boleh Bu" ucap papa

"boleh, mau mencari seperti apa, tapi apakah mereka mau" ucap Bu panti

"ibu gx usah khawatir pasti mereka mau, masalah uang akan saya lebihkan " ucap papa

"ya sudah mau, umur berapa" ucap Bu panti
"sepertinya umur 11 sama seperti cukle lebih menggemaskan atau 10 tahun ada kan" tanya mama

"ada bu, mari ikut saya" ucap Bu panti
"pa, mama mau anak yang itu sangat menggemaskan dan lucu sepertinya polos" ucap mama menunjuk seorang anak yaitu Dinda

" nak, apakah kamu mau ikut mereka, jangan takut mereka baik kok, pasti sayang sama kamu" ucap sang panti

Setelah membujuk akhirnya mau ikut juga, dan uruslah surat surat sampai selesai, setibanya di mansion

" Ini kita tinggal disini ma, wah besar sekali" ucap dinda dengan wajah berbinar seperti baru pertama kali melihat

"iya sekarang kamu tinggal disini, suka kan sayang" ucap mama dengan senang

"sangat suka ma" ucap dinda, dalam hati "sekarang aku sudah masuk keluarga ini sekarang harus membuat mereka suka kepada ku"
"Ma dia siapa" tanya dinda menunjuk daran
" jangan di pikirin dia anak pembawa sial" ucap mama dengan nada benci
"iya dek, adek harus jahuin dia biar gx kena sial" ucap chaiden
"kenapa, seperti nya dia baik" ucap dinda dengan wajah polos polos babi 🐷

"udah dengerin yang di bicarakan mama" ucap papa
" iya ma" ucap dinda dengan wajah menggemaskan
Sudah memasuki berminggu Minggu Dinda berada di keluarga cellix

"hai boleh ka aku ikut dengan mu" ucap dinda dengan tampang polosnya
"tidak "ucap daran wajah datarnya
"hei kamu mending ya udah di baik baikin malah gitu, gw gx akan tinggal diam, bisa menyingkirkan Lo dari keluarga ini" ucap dinda dengan senyuman licik

"coba saja, gx takut" ucap daran

Dinda mencoba ingin mendorong daran tapi di sana ada abang chaiden jadi lah dia pura pura dia yang terjatuh, dinda menjatuhkan diri ya ke tangga, darah segar dari kepala pun mulai keluar.

"daran, kau memang anak pembawa sial, kalau tidak suka jangan bikin orang celaka" ucap chaiden yang khawatir kondisi adiknya

"bawa rumah sakit" ucap chaiden pada bodyguard, kenapa tidak ortunya karna mereka keluar kota, mereka di kabarkan dan sangat marah dan langsung memesan pesawat

setelah keluar dari rumah sakit, hukuman daran pun mulai di bawa ke ruang bawah tanah

Bugh
Bugh
Bugh
Cetar
Cetar
Cetar

"saaaakkit..hiks hiks..." Ucap daran sambil nangis, ya tuhan sampai kapan seperti ini, aku lelah dan tak sanggup lagi, bang aku kangen kapan pulang.

"Dasar anak bajingan, anak pembawa sial, kenapa harus hidup di keluarga ini, mati saja sana" ucap papa penuh dengan amarah.

Sedangkan daran menangis dan bilang sakit, sakit, pa mohon berhenti.

"Diam gara gara kau Dinda masuk ke rumah sakit, kurung dia 1 Minggu seperti biasa jangan kasih makan kecuali pada malam hari " ucap papa

Keesokannya sudah berganti 1 Minggu berlalu, di sekolah SMP n 1 nusa bangsa

"hai mengapa kau disini sendirian"ucap seseorang yaitu jacorey
"hei kau menangis" ucap jacorey lagi
"tidak"ucap daran
"kalau masih belum menceritakan gx papa kok aku tunggu, dan menangis lah biar lega, kadang hidup itu butuh ujian, dan ujian itu selalu ada masing-masing orang ada yang berat dan ada yang ringan" ucap jacorey
" boleh kah aku bercerita" ucap daran
"boleh, tadi aku mempersilahkan dan aku selalu siap mendengarkan cerita darimu" ucap jacorey
Lalu daran menceritakan semuanya

"oh jadi kamu masih keluarga cellix, tapi kamu masalah uang ada kan" tanya jacorey
"iya tapi bagiku uang bukan segalanya, tapi uang bisa segala nya" ucap daran

"lupakan masalah itu mari ikut denganku" ucap jacorey menggandeng tangan daran

"kita bolos, mau ke mana kita ini" ucap daran
"Danau, wah bagus sekali ...indah" ucap daran dengan senang
"sekarang gmn perasaan mu sekarang dah lega" ucap jacorey
" Iya, makasih untuk semuanya" ucap daran

Dan disitulah pertemanan mereka, dan saling mengenal satu sama lain mulai dari rylie dan irham, bentuk lah keluarga baru, dan disitu mereka mendapatkan kebahagiaan mulai bercerita masalah diri mereka masing-masing.

Mereka tak menyangka ternyata masalah daran terlalu berat itu dari keluarga nya sendiri beda dengan dia masalah pertemanan dan pacaran.

Dan mereka tau kalau dinda itu orang licik, ya gimanapun dia berusaha tak punya bukti buat ngungkapin, hanya bisa pasrah sampai ada orang baik yang mau menolong nya.

FLASHDISK off



••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

sorry guys cerita nya gw singkat saja ya🍃

Continue Reading

You'll Also Like

538K 23.6K 56
SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW DULU AKUNNYA!! {Cerita ini sedang di revisi๐Ÿ™๐Ÿป} **** bagaimana jika seorang gadis yang amat sempurna dengan wajah ca...
1.2M 91.6K 94
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
82.7K 1.4K 13
Setelah cukup lama menetap di kota. Alin, gadis berusia 23 itu akhirnya kembali ke kampung tempat di mana kedua orang tuanya menetap. Tentu alasan ia...
836K 83.7K 47
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...