haikal dan kenangan

Par gracefulmorpho_

2.8K 229 15

Dia haikal, nama lengkap nya haikal anggara restu. Dia hidup di keluarga yang mungkin kurang harmonis atau bi... Plus

01.
02
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12
13
14.
15
16.
ga tau apa liat aja
17.
18.
19
20
21
22
23
24
25
26
?
28
29
30
31
32

27

68 2 0
Par gracefulmorpho_

Sorry for typo;)

🐻🐻🐻

Saat pagi hari narendra datang ke rumah ke haikal berniat akan menjemputnya untuk ke sekolah namun saat sudah sampai pun ia menunggu di depan pintunya, namun saat ia menghubungi haikal tidak ada jawaban dari pihak haikal, dan saat ini mengetuk rumahnya pun ia urungkan.

“om ini haikal dah keluar kah? Soalnya ini sama naren di hubungin handphone nya ga aktif” tanya naren pada satu bodyguard di rumah haikal.

“kalo itu saya kurang,,, tahu tuan coba tuan aja cek ke dalam, soalnya saya ga berani kalo masuk ke dalam” ujar bodyguard itu

Karena yang mendapat jawaban dari bodyguard nya pun ia langsung masuk ke dalam rumah.

“haikal lo di mana” cari Narendra dengan sedikit berteriak.

“kal”

“HAIKAL JAWAB LO DIMANA” teriaknya

Karena tak menerima jawaban apapun ia memilih mencarinya ke lantai dua dam mencari ke tempat yang lain, dan saat ia sampai di depan pun ingin membuka nya namun ia ragu

“kal lo di dalam kan” ucapnya sambil masuk ke dalam

Dan saat ada di depan kamar Haikal ia pun terkejut melihat kondisi kamar haikal yang sangat berantakan, dan saat ia masuk ia tak kalah terkejutnya karena melihat Haikal yang terbaring lemah dan wajah yang pucat.

“kal bangun kal, lo ga papa kan kal” ucap nya sembari menepuk pipinya agar haikal sadar

“kal please jangan gini kal gue mohon” ujar nay sembari menangis.

Namun yangterlintas pada pikirannya hanya satu membawa haikal ke rumah sakit. Namun ia tidak bisa membawa haikal ke rumah sakit seorang diri, tetapi ia bingung.

“OM, OM TOLONGIN NAREN HIKS, KE ATAS OM HIKS” teriaknya dengan sekuat tenaga
Mereka yang mendengar teriakan dari naren pun segera menghampiri nya ke kamar sang tuan.

“om tolong bantu naren buat bawa haikal hiks ke dalam mobil om hiks naren mohon” ucapnya dengan tersendu sendu.

Mendengar perintah dari naren kedua bodyguard itu pun membawa haikal ke depan di mana mobil milik haikal terparkirkan. Namun saat naren ingin memasuki mobil itu pun tercegat oleh johan yang mencekal tangan naren.

“bang hiks ha-haikal bang hiks tolongin haikal” ucap nya pada johan

Tanpa lama-lama johan menuntun naren masuk ke dalam mobil bagian penumpang untuk menjaga haikal dan johan pun segera menjalankan nya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit mereka pun langsung menyuruh suster untuk membawa haikal, dan saat sudah di bawa mereka hanya bisa menunggunya di depan ruangan, namun saat sedang sibuk dengan pikirannya masing masing pun terhenti karena suara deringan dari handphone johan.

“jo lo di mana dah udah di tungguin dari tadi, bukan nya lo Cuma beli sambel ke warung bu nia” tanya tian di sebrang telepon sana

“bang ke rumah sakit bisa ga? Di ruang ICU”

“ngapain lo di sana nabrak orang lo, perasaan tadi lo keluar jalan kaki loh” ucap Chandra

“bukan gue tapi haikal dia nge drop, buat ceritanya nanti tanya aja ke naren karena gue ga tau kaya gimana kronologi nya”

“udah ya gue tutup dulu”

“bang sekarang jam berapa?” tanya naren

“jam set tujuh kenapa emangnya?” tanyanya balik

“kali haikal sadar bilangin naren ke sekolah papa dulu yah mau nganterin raka sekolah” ucapnya

“kamu gila na, kondisi kamu ga memungkinkan, udah buat raka biar abang aja, rumahnya di mana?” tanya johan

“anak nya bi laras kok bang, sekolahnya di sekolah papa kok” ujar naren yang langsung di setujui oleh johan.

Setelah mengunggu beberapa menit datang lah bang tian Bersama bang candra, mereka datang dengan tergesa-gesa dengan wajah yang khawatir menghampiri naren yang hanya mematung melihat pintu ruangan yang di dalam nya ada diri haikal yang belum ada tanda tanda ingin membuka pintunya, dan memperlihatkan dokter yang menangani nya keluar.

“gimana na udah ada kabar tentang haikal?”tanya bang tian pada narendra.

“ga tau bang dari tadi pintunya ga kebuka-buka bang naren gatau bang, na-naren naren pas datang ke rumah hiakal udah liat haikal yang tiduran di ujung bang, mu-mukanya pucet banget bang terus tadi badan nya dingin bang naren ga tau harus kaya gimana bang. Naren takut” ujarnya yang tidak berhenti berbicara.

Tian dan candra yang melihat naren yang tersedu-sedu karena nangis dan shock pun langsung memeluk nya, dan berusaha menenangkan  nya.

“udah-udah jangan di pikirin, haikal ga bakal kenapa napa kok” ucap tian menenangkan naren

“tapi naren takut, haikal kenapa napa bang”
ucap lagi

“udah-udah mending naren tidur aja,nanti kalo haikal udah sadar nanti abang bangunin” ucap candra

Dan naren pun hanya bisa menuruti nya karena ia sudah terlalu Lelah dan bingung dengan semua yang terjadi hari ini.

“gue tau bang selama ini haikal nutupin semuanya, tapi jujur gue paling ga mau kalo haikal kaya gini, dari yang awalnya Cuma acuh dan sekarang malah sekaligus sakitnya bang” ucap candra.

“gue gay akin kalo misalnya haikal bakal baik-baik aja di dalem, kalo di pikir-pikir ini udah lama ga ada dokter yang keluara dari dalem” ucap tian

“kalo dalam lima menit ga ada yang keluar juga gue dobrak aja deh lah lama banget” ucap candra yang kesal

Setelah menunggu dengan lama akhir nya yang di tunggu-tunggu keluar juga, betul dokter yang menangani haikal di dalam tadi.

“dengan saudara atau walinya haikal” ucap dokter itu

“saya dok saya abangnya” ucap tian

“boleh ikut saya ke dalam sebentar” ujar dokter itu yang langsung di turuti oleh tian

“sebelumnya kami mohon maaf karena sempat kehilangan detak jantung nak haikal, tetapi itu tidak terlalu lama, tapi ada yang harus saya sampai kan dan ini lebih penting” ucap dokter itu

“ apa itu dok?” tanya tian

“ginjal kronis yang di alami oleh nak haikal sudah stadium akhir, dan juga kalo bisa perhatikan juga saat nak Haikal meminum obatnya karena takut nanti malah melebihi dosisnya” ucap dokter itu

“tapi dok emang untuk ginjal kronis ini sudah stadium akhir saat beberapa minggu yang lalu” dokter yang mendengar ucapan tian pun hanya biasa terkejut

“saya kira ini baru ketahuan ternyata sudah lama yah nak haikal mengalaminya” dan tian yang mendengarnya pun hanya mengangguk.

Saat sedang berbincang dengan dokter mereka berdua tidak sadar bahwa ada haikal yang sudah sadar. Dan saat sudah selesai berbincang tian pun menghampiri Haikal dan di sana sudah terlihat Haikal yang sedang melamun.

“haikal mau apa hm?” tanay tian

Haikal yang di tanya hanya diam tidak membalas nya, mungkin dia masih bertengkar dengan pikirannya sendiri, namun tak lama dari itu tian melihat ada setetes air mata yang menetes dari kelopak mata nya.

“adek abang kenapa nangis hm? Mau cerita atau apa sama Abang hm, ayo ngomong jangan kaya gini” ujar tian yang kembali tak mendapatkan respon dari haikal.

Tian yang melihat lagi air mata yang menetes pun mengusapnya namun tak lama dari itu tian pun mengusap air mata yang keluar dari kelopak mata haikal, tak lama dari itu haikal pun mengeluarkan suaranya.

“bang hiks bang hiks” ucap haikal yang terisak.

“kenapa hm kenapa adek abang kenapa sini cerita”

“abang hiks hiks”

Tian bingung mau gimana karena sejak tadi haikal tidak ingin berhenti menangis. Dan ia pun memutusan untuk membawa candra ke dalam, jika naren bagaimana? Naren di pindahkan ke ruangan di samping haikal karena candra tidak tega membiarkan anak itu tertidur sembari terduduk.

“dra gue bingung ini haikal nangis dan gamau ngomong apa apa” ujar tian

Candra yang mendengar itu langsung menghampiri Haikal dan membawa haikal ke dalam pelukan nya, dan benar saja saat di peluk oleh candra tangis Haikal pecah dan sangat keras dan pilu.

“abangg haikal cape bang hiks ikal capeee…”

“udah ga papa nangis aja di pelukan abang sini, sambil duduk yah atau mau di gendong sama Abang hm”ujar candra

“haikal gamau bang gamau hiks haikal cape bang cape hiks”

Terus begitu mericau dengan kata ‘haikal cape’ dan ia tak mau bercerita apa pun, tetapi candra dan tian tidak dapat menahan air matanya pun ikut menangis dengan Haikal walaupun tanpa suara.

“abang hiks buna sma ayah bang hiks banga me-mereka mereka bang” ucap nya sembari terisak

“iya kenapa buna sama ayah kenapa hm ayo cerita aja”

“me-mereka u-udah pisah bang mereka pisah tanpa pengetahuan haikal ke-kemarin malem ha-haikal denger sendiri bang hiks ha-haikal harus apa bang hiks se-sekarang haikal ga punya siapa siapa bang hiks” tangis haikal kembali pecah saat mengatakan itu

“kemarin buna sama ayah berantem hiks terus bu-buna bilang kalo mereka udah ga ada hubungan apa apa lagi, haikal ga bisa ngapa-ngapain bang haikal Cuma bisa diem dengerin mereka berantem bang hiks” ucap nya lagi

“udah ya Haikal udah dulu yah udah nangis nya yah nanti pusing loh” ujar candra yang menenangkan nya

“sekarang cerita kenapa hm?”

“kemarin melem…”

Flashback on

Saat tengah malam haikal terbangun karena ia haus dan berniat ingin mengambil minum di dapur, namun iya urungkan karena melihat ada kedua orang tuanya yang sedang berdebat, entah apa yang merek aberdua perdebatkan.
Namun haikal dapat mendengar jelas karena ia sedang bersembunyi di belakang tangga.

“kamu harusnya sadar dong mas udah punya anak dari wanita lain, tapi anak sendiri masih di perlakukan layak nya binatang, terus kamu udah punya anak lagi dari orang lain, itu anak mau kamu perlakukan sama seperti anak aku hah” sarkas buna kepada ayah nya

“kamu pikir aku ga tau hah kerjaan kamu di belakang aku, aku juga tau mas tau aku tau semuanya, dan aku bisa diem aja mas karena dari awal juga kita nikah Cuma atas dasar perjodohan bisnis kan, dan aku ga pernah sama sekali cinta sama kamu” jeda widia

“tapi aku ga rela mass jika kamu memperlakukan anak aku seperti itu, di perlakukan layak nya seorang binatang, sedangkan kamu kepada anak itu kamu malah di sayang dan juga di manja” lanjutnya

“jelas aku manja dong karena dia sudah lama hilang dan baru di temukan dan setelah aku tau ternyata anak itu berbakat selalu mendapatkan peringkat di kelasnya” ujar satria

“tapi yang jelas aku tetep ga rela jika anak aku kamu perlakukan seperti itu mas”

“walaupun kita dah ga ada hubungan selama tiga bulan yang lalu tapi aku tetep ga terima jika anak aku harus kamu siksa setipa harinya karena masalah sepele aku ga rela”

“dan sekarang aku tanya ,kenapa kamu pulang ke rumah ini?” tanya widia pada satria

“karena aku ingin mengambil akte cerai kita karena minggu depan saya akan menikahi citra” ujar satria

iya bagus, apakah citra itu yang membuang anak kamu di  tiga belas tahun yang lalu. Tapi kalo di pikir-pikir, kok tega yah seorang ibu membuang anaknya sendiri”
Melihat satria yang diam pun membuat widia setuju bahwa itu ternyata benar

“ternyata benar, tapi kalo di pikir ya sama anak sendiri aja udah di buang apa lagi nanti mungkin akan di siksa layak nya binatang seperti Haikal”

“saya tidak akan melakukan itu pada raka karena menurut saya raka jauh lebih baik daripada haikal, dia rajin, pintar, dan berprestasi beda sekali dengan haikal yang tidak ada apa apanya”

Di sisi lain ada Haikal yang bersusah payah membuat tangis nya tidak bersuara, ternyata benar selama ini Haikal tidak di anggap apa apa oleh sang ayah, mungkin ia hanya sebuah beban bagi ayah nya.

Dan pertengkaran pun berlanjut hingga di mana saat haikal yang kesakitan saat di kamarnya

Flashback of

“ternyata selama ini raka itu adik nya ikal, dan ternyata ayah mau nikah lagi, terus nanti haikal sama siapa, haikal dah ga punya siapa-siapa lagi bang hiks.... Haikal harus ke mana... haikal bingung bang, kemarin buna di tampar sama ayah” ucap haikal

Mendengar itu candra dan tian pun langsung membawa hakal kembali pada pelukannya, mereka tak habis pikir oleh ayah haikal, sudah cukup penderitaan haikal jangan tambah kan lagi. Dias udah terlalu rapuh tolong jangan tambahkan lagi luka nya.

Karena terlalu fokus kepada haikal mereka berdua melupakan naren yang masih tidur, dan candra pun memutuskan menemai naren dan berniat membangun kan nya, karena ia sudah berjanji akan membangunkan nya jika haikal sudah sadar.

“naren bangun yok haikal udah bangun loh” ucap pelan candra pada naren sembari menggoyangkan pelan tubuhnya.

Naren pun terbangun, ia pun segera mengumpulkan kesadarannya, dan ia pun bertanya pada candra apakah haikal sudah siuman.

“gimana bang haikal dah siuman kan?” tanya nya yang langsung di beri anggukan oleh candar.

Mendengar itu naren pun bergegas ke ruangn di mana haikal berada dan langsung memeluk haikal dengan erat. Haikal yang mendapat kan pelukan dari naren hanya tersenyum tipis.

“ga papa na gue ga papa” ujarnya

“gue takut lo kenapa-napa gue takut” ujar naren
Haikal yang mendengarnya geli sendiri, karena ia seperti di peluk oleh kekasih yang mengkhawatir kan nya, dan karena ada yang terlintas di pikiran nya iya pun langsung memperagakan  nya.

“na lo jangan kaya gini geli gue dengernya sumpah kaya perempuan aja lo nangis” ucap haikal dengan memasang waja tengil nya.

“lo ga ada bersyukur nya, lo udah gue khawatirin malah gin anjir lo” ujar naren karena kesal.

Haikal yang mendengar jawaban dari naren hanya tertawa, kenapa tidak. Karena naren yang awalnya memeluk dengan erat sekarang malah melepaskan nya dan dan memasang wajah kesal.

“ya udah maapin gitu aja ngambek lo dasar bocil”

“gue bukan bocil yah” bela naren yang mendengar ejekan dari haikal

“tapi kan gue yang lahir duluan, terus gue juga yang minum susu lebih duluan dari pada lo” ucap haikal

“tapi kan dua hari selanjutnya gue juga ga usah songong lo, Cuma beda dua hari ini” sarkas naren
Candra dan tian yang melihatnya hanya bisa tersenyum, karena mendengar perdebatan mereka berdua.

“udah udah, mau gimana juga tetep gue yang duluan” ucap bang tian

Haikal dan naren hanya bisa cengengesan mendengar apa yang di ucap kan oleh bang tian, karena mau gimana pun tetep mereka akan kalah berdebatnya. Karena jelas-jelas bang tian yang lebih dulu lahir dan minum susu.

“hehe, ampun sepuh hehe” ucap haikal dan naren barengan.

Mereka yang mendengar pun hanya bisa tertawa karena ke randoman sikap diri mereka sendiri, namun tawa nya terhenti karena ada yang menerobos masuk ke dalam ruangan dengan wajah panik nya, siapa lagi kalo bukan johan.

“haikal lo ga papa kan ga papa beneran abang khawatir banget”

Haikal yang terkejut karena mendapat pelukan dari johan untung dia bisa menyeimbangkan dirinya kalo tidak nanti ia bisa jatuh.

“udah haikal ga papa kok bang tenang aja, tadi haikal Cuma lupa minum obat, udah ya jangan khawatir” ujar haikal berusaha menenangkan johan.

Karena mendengar penjelasan dari haikal johan pun segera melepaskan pelukan nya, dan benar saja firasat nya, saat sudah melepas pelukannya ia pun melihat tian dan candra yang menahan tertawanya.

“lo berdua kalo mau ketawa ketawa aja ga papa” ujar johan

Karena mendapatkan perintah seprti itu tian dan langsung tertawa terbahak-bahak, dan  johan yang melihat nya naya menghelai nafa saja. Apakah dia menangis itu terlihat lucu? Seketika ia jadi bingung.

“HAHAHAHAHAHA, NGAKAK BENER GUE, BARU PERTAMA KALI GUE LIAT SI JO NANGIS” ucap tian

“udah bang, udah nanti takut di gibeng gue liat mukanya kaya yang mau makan orang aja” ucap candra yang melihat raut wajah johan

Sedangkan di sisi lain ada haikal dan naren yang melihat itu hanya bisa tersenyum saja, namun ada haikal yang bertanya pada naren yang membuat naren berpikir keras, karena ia juga bingung harus menjawab apa.

“na kita sekolah gimana, kita ga ada kabar banget. Terus di tambah lo pake seragam lagu nganterin gue ke rumah sakit” ucap haikal

“lah iya, gue juga bingung nih gimana yah” ujarnya panik

“terus, SI RAKA GIMANA KAN LO NGANTERIN GUE KESINI” ucap haikal yang sedikit meninggi nadanya.

“kalo raka udah tadi di anter sama bang Johan” jawab naren

“tapi bukan ini dulu kal, ini kita gimana ngasih alasan ke yang lain kan kita ga ngasih kabar sama sekali ini” ucap naren yang membuat mereka berdua kembali pada pikirannya masing-masing.

Sedang kan para abng nya hanya bisa melihat keduanya dengan bingung, entah apa yang sedang di pikirkan oleh keduanya, namun candra karena terlanjur penasaran ia pun bertanya.

“ada apa sih di lihat-lihat kaya ada yang di pikirin ini tu yah ada apa sih, ga niat nagasih tau kah?” tanya Chandra

“bang ini kita kan ga sekolah nanti gimana kalo pada nanyain’ ujar haikal

“maksudnya gimana ini abang ga ngerti ini” tanya tian

“kan kite ini ga sekolah kan ya bang, terus nanti kalo kita di tanyain di sekolah kita jawabnya apa kita?” tanya naren.

“ya udah tinggal jawab ajaa ada keperluan apa susah nya” ujar tian

“tapi nanti di tanya lagi kanepa bisa barengan” ujar haikal

“aduh ini napa jadi sulit dah” ujar candra

“ya udah tinggal gini aja, lo haikal bilang aja di suruh bokap lo nyuruh lo datang ke acara rapat lo, terus naren di suruh ikut ke acara bokap lo aja udah clear kan, nah kalo di tanya kenapa bisa barengan jawab aja ternyata kita berdua ketemu di tempat yang sama di mana Client  nya itu ayah nya naren uda” ujar candra

Emang ga usah di ragukan kan otak candra itu sudah seperti orang yang sudah bisa membangun perusahaan bukan, tapi emang dia bakal jadi penerus perusahaan bokapnya sih karena dia anak tunggal.

“ya udah gitu aja yah gapapa lah kalo curiga kan ada haikal yang pinter nyari alesan yah” ujar naren yang membuat haikal memutar bola matanya malas.

“ya lah giman lo aja yang penting lo Bahagia naren” ujar haikal yang kembali berbaring karena marasa ngantuk

See you, and goodbye:) .

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

My Sexy Neighbor Par F.R

Roman pour Adolescents

1M 16K 27
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
941 128 16
Entah Arkan yang egois atas dirinya sendiri atau orang-orang yang berada disekitar nya. Arkan selalu dianggap Ada namun Tak ada begitulah Dia, Diband...
776 126 6
Haikal dan Jidan adalah saudara kandung yang terpisah. Saat mereka bertemu, salah satu dari mereka membenci. Namun siapa sangka?..... Mereka berdua m...
Laksana Par ㅋㅋㅋ ㅋㅋㅋ

Roman pour Adolescents

77K 10K 28
Adhinatha Laksana Bahuwirya, bukan orang biasa, tapi bukan juga Iron Man. Hanya cerita bagaimana kehidupan Nana setelah kematian Ibunya karena bunuh...