Diabolik Lovers BL Ft. Omega X

By naisaf_

5.1K 411 21

⚠️ ⚠️ ⚠️ 🩸Cerita ini diambil dari drama Jepang tahun 2013 dengan judul yang sama "Diabolik Lovers". Cerita i... More

Episode 00
Episode 01
Episode 02
Episode 03
Short Story DBL 03
Episode 04
Short Story DBL 04
Episode 05
Episode 06
Short Story DBL 06
Episode 07 《1》 🔞
Episode 07 《2》 🔞
Additional Photos DBL
Episode 08
Episode 09
Episode 10
Short Story DBL
Episode 11
Episode 12
Special Story DBL
Episode 13
Second Cast
Episode 14
Episode 15
Episode 17
Additional Photo DBL
Episode 18

Episode 16

64 4 0
By naisaf_

Diabolik Lovers With Omega X [🕓]

》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》

Di pagi hari Jaehan sedang mandi berendam di bathup, dia masih melamun memikirkan kejadian semalam bersama Kevin. Ia tak mengerti mengapa dirinya disebut sebagai Eve.

Ia masih memikirkan ucapan Kevin yang menganggapnya sebagai Eve, dan di juga tidak tahu mengapa darahnya begitu di segani oleh para vampir.

"Eve?" gumam Jaehan mengerutkan dahinya.

"Sejak kapan gua jadi Eve, padahal gua cowo" ucap Jaehan lagi sambil menggosok tubuhnya dengan sabun.

Lalu tiba-tiba Taedong datang membuka pintu kamar mandi Jaehan dan memanggilnya Jaehan dengan nama Piglet, lalu Taedong berjalan mendekati Jaehan dan hal itu membuatnya berteriak panik.

"Aakkkkkhhhhhhh"

"Yaaaa!!! berisik banget tau gak sih, jangan teriak di kamar mandi dong, suaramu itu nyaring" omel Taedong sambil menutup kedua telinganya.

"Yaaa!!, lagian lu ngapain masuk kesini?" tanya Jaehan yang balik marah ke Taedong karena masuk ke kamar mandinya tanpa izin.

"Hiss dah lah ikut gua" kata Taedong sambil menarik tangan Jaehan namun dia menolaknya dan berusaha mendorong Taedong.

"Gamauu Tae..." ucap Jaehan yang mulai menenggelamkan tubuhnya hingga menyisakan kepalanya saja.

Jaehan malu dengan tubuhnya yang telanjang, dengan Taedong yang menarik tubuhnya secara tiba-tiba.

"Gamau katamu?"

"Yaakan gua pake baju dulu lah sialan, lu pergi sana" usir Jaehan menyuruh Taedong keluar kamar mandinya dengan menggerakkan kepalanya ke arah pintu seperti memberikan kode kepada Taedong.

"Dihh lagian juga siapa yang bakal sange sama tubuh lu" Balas Taedong melipat kedua tangannya di dada.

Lalu Jaehan reflek berdiri di depan Taedong dengan kedua tangan di pinggang dan melotot ke arah Taedong, dia seperti tidak terima jika tubuhnya di anggap seperti barang murahan.

Lalu beberapa detik kemudian Jaehan melihat kebawah dan dia melihat belalainya yang menggantung, dan Taedong melihatnya juga dengan mata melotot terkejut.

"YAAAAAAAAAA!!!!!" Teriak mereka berdua dan Jaehan langsung kembali menenggelamkan tubuhnya di bathup.

"Pergi lu!! gua belum selesai Tae!!" teriak Jaehan dan Taedong pun segera pergi dari sana namun dia berpesan kepada Jaehan agar segera datang menemui dirinya nanti.

"Awas aja lu kalau lama banget" kata Taedong lalu pergi tanpa menutup pintu kamar mandinya.

"Yaaaa Park Taedong!!!" teriak Jaehan kesal namun hal itu tidak membuat Taedong tidak kembali untuk menutup pintu kamar mandinya.

"Sialan banget sih dia itu hiisshh" ucap Jaehan kesal lalu dia segera menyelesaikan mandinya.

Setelah selesai mandi, Jaehan menemui Taedong dan dia menyuruh Jaehan untuk pergi ke taman belakang rumah. Sesampainya disana Jaehan melihat banyak sekali tanaman tomat dan sayur-sayur lainnya.

"Waahh keren banget banyak tanaman sayur disini" ucap Jaehan melihat sekelilingnya.

"Beda banget sama disana, isinya mawar semua gilaa ampe stress gua liat mawar dimana mana" ucap Jaehan lagi membandingkan tanaman milik rumah Yechan.

"Yuhuuu, dah siap dipanen nih" ucap Taedong yang datang dari pintu gudang dengan membawa sebuah bakul dari anyaman bambu di tangannya.

"Ehhh Tae.. ini semua?"

"Yooii, ini kebun gua" jawab Taedong

"Bantuin gua buat panen semua tanaman ini" kata Taedong lalu dia berjalan sambil melemparkan bakul itu ke arah Jaehan dan malah mengenai kepalanya.

"Taedong sialan -_-" gumam Jaehan lalu dia turun mengikuti Taedong menuju tanaman tomat disana.

Jaehan tak mengira jika Taedong memiliki hobby menanam sayuran, dia pikir selama ini hidupnya hanya diam saja seperti vampir yang ada di rumahnya dulu.

Taedong memetik tomat yang sudah matang dan itu adalah tomat yang indah baginya karena tomat itu matang dengan sempurna. "Wahh sempurna".

Jaehan melihat beberapa tomat yang ada di bakul itu dan dia melihat tomat itu yang begitu menawan dan cantik. "Hemm keliatannya enak yaa" kata Jaehan memuji tomat itu.

"Yaiyalah soalnya gua yang tanam" jawab Taedong dengan percaya diri.

"Dihh.."

"By The Way, kenapa malah tanam sayur?, kan kalian bisa beli di kota" tanya Jaehan kepada Taedong, karena dia pikir membeli lebih mudah daripada harus repot menanam.

"Soalnya, walaupun kondisi sedang krisis pun, kami tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup untuk sementara" Jawab Taedong, karena baginya itu adalah hal yang mudah dan tidak banyak mengeluarkan banyak biaya.

"Ohh.. tapi kan, bukannya vampir itu bisa bertahan hidup kalau gak makan?" tanya Jaehan lagi karena selama ini yang dia tahu para vampir di rumahnya hanya makan sebulan sekali kecuali Jaehan.

"Yaa memang, kami ga akan mati karena kelaparan, tapi gua suka makan jadi gua menanam ini semua dengan senang hati" jawab Taedong sambil dia mengecek ke kebun yang menumbuhkan tomat berukuran kecil.

"Lagian dulunya kami ini manusia sih" kata Taedong lagi dan hal itu membuat Jaehan sedikit terkejut.

"Hah? dulunya manusia?" tanya Jaehan mengerutkan dahinya heran. Ia tidak tahu jika mereka semua dulunya manusia yang kini berubah menjadi Vampir.

Lalu dia teringat dengan keseharian mereka dirumah, dan dia juga sempat melihat foto keluarga Junghoon, yang mana mereka semua nampak sangat akur dan kehidupannya benar-benar seperti layaknya seorang manusia pada umumnya.

"Ohh jadi gituu, gua baru tahu" gumam Jaehan.

"Wahh ini mah belum siap panen nih" ucap Taedong melihat salah satu kebunnya yang menumbuhkan bunga dan beberapa tomat berukuran kecil.

"Lah kok malah lu cabut?" tanya Jaehan melihat Taedong memetik daun kecil di tamannya.

"Yaa kalau kecambah jelek gini ga di cabut yaa bakal bikin tanaman gua ga subur" kata Taedong lalu dia melanjutkan kembali perkataannya. "Manusia pun sama kan?".

Dan Jaehan malah bingung dengan ucapan terakhir dari Taedong.

"Yaaa, bantuin gua dong" omel Taedong menyuruh Jaehan untuk membantu memetik daun yang membuat tanamannya tidak subur.

"Ehh iyaa-iyaa" Lalu Jaehan berjongkok di samping Taedong sambil membantunya mengambil beberapa daun itu.

"Ehh tapi, kalau merawat sayuran sebanyak ini, ga bikin repot?" tanya Jaehan kepada Taedong karena dia melihat betapa luasnya kebun sayuran milik Taedong.

"Ya kalau di tanam dikit-dikit pasti nanggung kan?, lagian juga porsi makan kita tuh banyak" jawab Taedong. Lalu dia bercerita lagi kepada Jaehan.

"Yah.. tapi dulu saat gua masih tinggal di daerah kumuh, bisa makan satu tomat aja udah bikin seneng" ucapnya dan Jaehan menyadari satu perkataan Taedong.

"Heh? Daerah kumuh?"

"Emm.. sebelum gua ketemu Junghoon dan yang lainnya, gua sempet tinggal ditempat itu" jawab Taedong lalu dia terdiam sejenak dan melanjutkan ucapannya "Yaa.. itu bukan kenangan yang indah".

"Soalnya waktu itu, temen gua di bunuh" ceritanya lagi dan dia kembali mengingat kejadian dimana pembantaian itu terjadi. Hal itu membuat Jaehan sedikit terkejut.

"Dan.. kalau seandainya gua ga bertemu sama dia, sekarang pasti gua.." Taedong berhenti sejenak karena dia seperti sedang kesal mengingat kejadian buruk itu.

"Dia?" tanya Jaehan penasaran.

"Eh?" Taedong mulai sadar akan ucapannya lalu dia menutup mulut Jaehan dengan memberikan sebuah tomat kecil di mulutnya.

"Jangan banyak nanya deh lu" omel Taedong lalu dia berdiri menegakkan tubuhnya.

"Wahh, enak banget" kata Jaehan yang sudah menelan tomat itu.

"Nah kan apa kata gua" ucap Taedong membanggakan dirinya karena menanam tomat yang lezat.

"Iyaa dehh si paling ahli tomat" jawab Jaehan dengan wajah datarnya.

Lalu Jaehan berdiri dan dia akan meletakkan keranjang itu di meja dekat gudang, tapi dari belakang Taedong menarik tubuh Jaehan dan hal itu membuatnya terkejut.

"Hee? mau ngapain lu?" tanya Jaehan mencoba menoleh ke arah Taedong.

"Ssttt.. diem aja" kata Taedong, dan tiba tiba dia membuka sedikit baju Jaehan dan tanpa aba-aba, Taedong langsung menggigit leher Jaehan dan menghisap darahnya.

"Ahhh.. Tae.. sakit" rintih Jaehan kesakitan dan dia tak mampu melawan hingga dia merasa lemas dan Taedong melepaskan tubuh Jaehan. Dan hal itu membuat Jaehan kehilangan keseimbangan hingga dia akan jatuh.

Namun Taedong langsung menangkapnya dan dia berkata "Haha, lu ga akan bisa lari lagi" sambil tersenyum miring. Dan kemudian dia membenturkan tubuh Jaehan di dekat tembok sambil menahan kedua tangan Jaehan.

"Tu-tunggu... Taedong" Jaehan mencoba menghentikan perbuatan Taedong namun hal itu di hiraukan saja olehnya.

Taedong pun kembali menggigit dan menghisap darah Jaehan lebih dalam sambil terus berkata "Lezat" Dan dia terus menggigit di seluruh bagian leher dan pundak Jaehan.

"Ss..saa..saakit Tae.. ahhkkk" Jaehan kembali merintih kesakitan dan dia mencoba untuk melawan Taedong namun dia sudah merasa lemas dan tak mampu bergerak lebih.

Taedong terus menghisap Jaehan, hingga tanpa dia sadari Jaehan sudah pingsan. Lalu dia membawa Jaehan ke ruang tamu dan menidurkan tubuhnya di atas sofa. Taedong kembali duduk di depan Jaehan.

Dia memperhatikan wajah Jaehan dan tiba-tiba dia teringat dengan ceritanya yang sempat dia sampaikan pada Jaehan. Dan kini Taedong kembali teringat dengan masa lalunya.

Saat itu di sebuah lorong bawah jembatan, terlihat Taedong yang baru saja tersadar dari pingsannya, saat itu kondisi Taedong begitu mengenaskan, dengan baju yang sudah rusak, tubuh yang penuh dengan luka. Dan di tidak tahu dia berada dimana saat ini.

"Apa aku akan mati disini?" tanya Taedong sambil mrunduk dan dia masih merasakan rasa sakit di tubuhnya.

Lalu tiba-tiba ada seseorang yang datang dia seorang anak laki-laki yang mungkin usianya berbeda satu atau dua tahun lebih tua dari Taedong. Lelaki itu datang dan menanyakan keadaan Taedong.

"Hei.. punggungmu kenapa?" tanya lelaki itu melihat banyak bekas memar di punggung Taedong. "Kamu sendirian disini?" tanya lelaki itu lagi.

Taedong melihat ke arah lelaki itu dan tiba-tiba beberapa orang seumurannya datang juga dan membuat Taedong sedikit kaget. "Tenang saja, mereka itu temanku" kata Pria itu kepada Taedong.

"Ayo, ikutlah kami" ajak pria itu pergi bersama Taedong sambil mengulurkan tangannya. Dan hal itu membuat Taedong sedikit terkejut dan ini adalah pertama kalinya seseorang mau berteman dengannya.

Taedong membalas uluran tangan itu, Taedong di ajak oleh lelaki itu tinggal bersama mereka semua dan disanalah mereka bertemu Kevin dan Hwichan. Namun ternyata dugaan Taedong tak seindah yang dia pikirkan. Dia mendapat perlakuan buruk dari para tiku-tikus berdasi. Dan lelaki itu adalah salah satu anak dari mereka semua.

Tiba-tiba dia kembali sadar dan kini Taedong sadar dari lamunannya sambil bermain gula batu di tangannya. Dia menunjukkan ekspresi yang menyesal dan kesal setelah mengingat kenangan itu.

Tak lama kemudian Jaehan mulai sadar, "Akhirnya lu bangun juga" ucap Taedong melihat Jaehan yang sudah membuka matanya.

"Eh. Taedong.." sapa Jaehan dan dia berusaha untuk bangun namun dia masih merasakan lemas di tubuhnya dan masih merasakan sakit di lehernya. Dan dia memutuskan untuk kembali memejamkan kedua matanya.

"Cckk.. dah lah mau gimana lagi" ucap Taedong melihat Jaehan. Lalu dia berdiri dan membuka botol kecil yang ternyata berisikan beberapa gula batu.

Tiba-tiba Taedong ikut duduk di sofa dan hal itu membuat Jaehan tersadar karena tempatnya bergoyang. Dia melihat Taedong dengan gula batu di mulutnya.

"Ehh? ngapain?" tanya Jaehan dan tanpa menjawabnya. Taedong langsung mendekatkan wajahnya dan dia menyalurkan gula batu itu di gigi Jaehan.

Dan membuatnya sedikit terkejut. "Nah makan gula itu, gua bagiin sesuatu yang berharga bagi gua, jadi nikmati saja" ucap Taedong lalu dia memasukkan sisa gula itu masuk kedalam mulut Jaehan dengan jempolnya.

Jaehan masih ngefreeze terkejut karena Taedong tiba-tiba berbuat seperti itu kepadanya. Dan Jaehan menelan gula itu, lalu Taedong berdiri meninggalkan Jaehan.

"Emmm.. manis" ucap Jaehan merasakan gula itu karena dia fikir itu adalah obat.

"Yang bilang gula itu asin juga siapa -_-" jawab Taedong kepada Jaehan.

"Ya kan gua gatau kalau itu gula Tae.. Makasih" ucap Jaehan berterimakasih kepada Taedong.

Lalu Jaehan kembali tertidur dan kini dia tengah bermimpi indah, dimana saat itu dia berada di taman Eden dengan duduk santai bersandar di pohon pengetahuan, dia melihat bunga dari pohon itu jatuh dan dia meraih bunga itu.

"Hemm.. bunga yang cantik" ucap Jaehan sambil mencium aroma bunga tersebut. Di taman suasana menjadi sedikit tenang dan membuatnya nyaman.

Disatu sisi kini Junghoon, Taedong, Hwichan dan Kevin tengah berkumpul di ruang keluarga dan mereka berempat sedang membicarakan sesuatu.

"Gimana Taedong?, apa udah ada tanda-tanda kebangkitan?" tanya Junghoon pada Taedong yang kini tengah duduk di sampingnya.

"Tidak.. tidak ada" jawab Taedong yang tak merasakan kebangkitan pada dirinya ataupun pada Jaehan.

"Mungkin masih belum cukup yaa" kata Junghoon lagi sambil menyeruput kopinya.

"Project Apel Adam.... demi dirinya, pokoknya kita mesti mensukseskan rencananya" ucap Junghoon lagi kepada semua saudaranya lalu dia melanjutkan kembali ucapannya. "Apapun resikonya".

Disatu sisi seekor burung gagak hitam bertengger di jendela dekat ruang tamu mereka. Burung itu tengah memperhatikan perbincangan mereka mengenai project apel Adam yang akan mereka jalani. Lalu burung gagak itu pergi dan dia tiba di sebuah gua yang ternyata didalam sana ada tiga orang yang sedang duduk di depan perapian.

"Lihat kan? mereka membawa lelaki itu, dan mereka sudah menjalankan rencana ini" ucap lelaki itu pada dua orang di depannya.

"Dimana mereka berada?" tanya salah satu lelaki itu.

"Hemm.. dari pantauan Scruffy sih mereka sekarang tinggal di gedung yang terbesar itu" Jawab lelaki itu yang menamai burung gagaknya dengan nama Scruffy.

"Kita akan menyerang mereka dulu kak?" tanya lelaki berkacamata itu.

"Tidak.. kita akan menyerang keluarga Lee lebih dulu, karena saat bulan purnama datang kekuatan mereka menurun, lalu kita akan menyerang Keluarga Park" jawab Lelaki itu lagi.

"Tunggu.. apa rencanamu ini ingin membasmi semua vampir?" tanya Pria yang tadi dengan membawa burung gagaknya.

"Yah..Termasuk dirimu!" tiba-tiba lelaki itu mulai mengeluarkan pedang peraknya.

"Apa aku harus menyerang mu lebih dulu? haha" lelaki itu tertawa dan langsung menusuk pisau itu ke jantung pria tadi.

"Maafkan aku Sunghoon, tapi aku juga berterimakasih kepadamu, karena kamu, sekarang aku bisa membalaskan dendamku" ucap Lelaki itu memanggil pria itu dengan nama Sunghoon.

"Yaaa!! Shibaall!!" teriak Sunghoon marah pada mereka berdua, dan Sunghoon pun mulai merasakan sakit di dadanya hingga dia terjatuh lemas.

"Dengan begini Kaum leluhur kami akan dapat mengusai dunia ini" kata Pria tadi yang menusuk Sunghoon dengan pisau peraknya.

"Bye bye Sunghoon, sampai jumpa di neraka" ucap Pria berkcamata itu.

Dan tiba-tiba mereka berdua berubah menjadi seekor serigala dan mereka pergi berlari keluar dari gua dan pergi meninggalkan Sunghoon sendirian disana yang tengah terkulai lemas.

Sunghoon adalah manusia vampir yang juga ingin menghabiskan seluruh kaum vampir, maka dari itu mereka bekerja sama dengan klan Serigala untuk ikut balas dendam. Namun ternyata disini Sunghoon sudah di manfaatkan oleh mereka.

^Side Story^

Pagi harinya Taedong terbangun dan dia ingin menyiram tanamannya namun saat dia sampai di kebunnya dia terkejut karena melihat kebunnya telah porak poranda. Padahal sebelumnya kebunnya baik-baik saja.

"YAAAA!!!!, SIAPA YANG RUSAKIN KEBUN GUA?!!" teriak Taedong dengan keras hingga membuat seluruh rumah terbangun karena teriakan Taedong.

Jaehan, Junghoon dan Hwichan datang menemui Taedong yang berada di kebun sedang marah-marah.

"What? ini keknya ulah tikus atau gak yaa tupai tanah" Kata Jaehan melihat beberapa wortel, tomat yang sudah hancur.

"Hadeehhh nanti gua beliin pengaman deh" kata Junghoon dan mereka bertiga ikut membantu Taedong membereskan buah yang berserakan.

"Tunggu... dimana Kevin?" tanya Hwichan yang tak melihat keberadaan adiknya.

"Klontang..." terdengar suara ember besi yang jatuh dari samping tanaman Bunga lily.

"Heeh suara apaan tuh?" tanya Jaehan penasaran.

Lalu Taedong menghampiri sumber suara tersebut dan dia langsung meletakkan kedua tangannya di pinggang dan berkata "Owalaahhh ini naahh tikusnya disini"

"Heeh? buruan tangkap sebelum lari Tae.." kata Jaehan menyuruh Taedong segera mengambil tikus itu.

Mereka bertiga terkejut ketika Taedong mengangkat tikus itu, bukan tikus melainkan seseorang yang mereka kenal.

"KEVIN?" ucap Jaehan dan Hwichan bersaman.

"Hemm dah gua duga, pasti ulah nih anak" kata Junghoon melipat kedua tangannya di dada sambil menggelengkan kepalanya.

"YAAAA!!" teriak Taedong kesal kepada Kevin.

"Ehehehe, kemarin...katanya.... tomatnya... sudah panen... jadi..."

"HALAH GAUSAH BANYAK OMONG LU, Tanggung jawab lu" Taedong kembali memarahi Kevin dan membuatnya menangis.

"Huwaaa Junghoon hyung.... tolongin" teriak Kevin berteriak menangis dengan posisi di gantung oleh tangan Taedong.

Jaehan hanya tertawa melihat Kevin, dan Junghoon sempat memperhatikannya sambil tersenyum ke arah Jaehan.

"Udah-udah, kita semua harus bantuin karena kita juga ikut makan kan?" kata Jaehan dan Hwichan akan pergi namun segera di tarik oleh Jaehan.

"Mau kemana lu?"

"Aiisshh, dah lah"

Dan mereka berlimapun mulai menanam kembali sayuran yang baru dan membuang beberapa yang sudah rusak.

⚠️ To Be Continued ⚠️

See You For The Next Chapter 

Maaf apabila terdapat kesalahan dalam menulis baik kalimat atau kata yang kurang tepat mohon di maafkan, terimakasih semuanya 🙏👋

_________________________________________________________

Siapakah pria yang dibunuh itu? dan siapa dua serigala ini?
__________________________________________________________

Kalian akan mendapatkan jawababnya di bagian selanjutnya

Next Chapter

Swipe >>>


















Continue Reading

You'll Also Like

334K 34.9K 30
Aku tak pernah percaya akan apa itu 'keajaiban'. Hingga keajaiban itu benar-benar datang dan membuktikan padaku bahwa ia memang benar adanya. Aku me...
6.1M 349K 67
TERBIT Oleh Glorious Publisher Dingin, datar dan kejam. Itulah sifat yang menggambarkan sosok Luke, pangeran mahkota vampire yang memiliki kekuasaan...
557K 38.2K 46
[Daftar Pendek Wattys 2023] (Dark romance - fantasi - psikologi) Sejak pulang dari camping sekolah, Elisa jadi sering bermimpi bertemu seorang laki-l...
9.4K 1.2K 13
nikmatin aja, masih pemula (terinspirasi dari ggs returns)