SCANDAL CONTRACT

By ThIsGiRlAw

9.2K 322 23

[COMPLETED] Sepuluh tahun yang lalu, Gwenn mengira hubungannya dengan Akiro benar-benar sudah selesai. --- Se... More

-PROLOG-
1. Dendam Masa Lampau
2. Akiro's Life
3. Gwenn's Life
4. Finding Soulmate
5. Finding Soulmate pt.2
6. How Are You?
7. Flashback
8. Taruhan
9. Taruhan pt.2
10. Musuh kehidupan glamor
11. Hari yang berat
12. Tarik Ulur
13. Hutang Dendam
14. Panggilan Misterius
15. Eric
16. Bisikan Dibelakang
17. Celah Pertama
18. Drama di Pesta
19. Obrolan Panas
20. Prinsip Hidup Gwenn
21. Konsekuensi Yang Harus Ditanggung
22. Nomor Teleponmu?
23. Penjilat handal
24. Pesona Tak Terduga
25. Trending
26. Akun Anonim
27. Scandal Contract
28. Mrs.Fratt
29. Perbuatan Si Iblis
30. Konferensi Pers
31. Berkencan
32. Berkencan pt.2
33. Kemenangan
34. Pemimpin Baru
35. Dingin kemudian Panas
36. Janji
37. Penolakan
38. Calon Mertua
39. Pertanyaan Intens
40. Double Date?
41. Sensasi Aneh
42. Sabrinna Spencer
43. Sejarah Masa Lalu
44.Paket Misterius
45. Video Singkat
46. Kesempatan Penembusan Dosa
48. Puncak Acara
49. Peluru Terakhir
50. Titik Balik
51. Rumah Sakit
52. Perang Dimulai
53. Plester untuk hari yang kacau
54. Kembali Padaku
Epilog

47. Berapa Peluru yang kau Punya?

76 4 0
By ThIsGiRlAw

Sebuah panggung berupa area jalur para model untuk berjalanterlihat dibentangkan secara lurus memanjang disepanjang ruangan itu yang berhasil mencuri fokus semua orang setiap kali mereka menolehkan pandanga. Seakan memang disusun untuk menjadi pusat perhatian, bagian samping lintasan panggung itu diapit oleh jejeran bangku penonton berikut dengan para kameramen, beberapa jurnalis yang berkumpul tepat jarak beberapa langkah dari depan panggung-siap mengabadikan setiap momen yang menarik selama acara itu berlangsung. Lampu yang menyorot pada sepanjang panggung, memaku tepat ke arah setiap model yang berjalan dengan memamerkan lekukan beserta sisi unik dari busana yang mereka kenakan. Kamera ponsel kerap diarahkan, tak sedikit artis dan beberapa pengusaha terkenal yang ikut hadir untuk sebagai penikmat mode.

Gwenn memfokuskan pandangannya ke depan sebelum dirasakan kursi disampingnya yang tadinta kosong kini bergerak pelan. Gwenn menoleh ke samping untuk sesaat dan menyesali tindakannya itu ketika menemukan Dino yang tengah tersenyum kecil sembari mengedipkan matanya sekali.

Hening menguap diantara mereka berdua kala Gwenn sibuk menancapkan fokus pada setiap model yang berjalan keluar berbeda dengan Dino yang hanya memusatkan perhatiannya pada Gwenn dari arah samping.

Tidak ada yang mau kau katakan kepadaku?" Tanya Dino, berusaha mencuri perhatian Gwenn, wanita itu terlihat menoleh sekilas ke arah Dino melalui ekor matanya sebelum pura-pura mengabaikan kehadiran Dino seolah tidak pernah mendengar pertanyaannya barusan.

"Kau akan menyesal jika tidak menjawabku..."

"Apa?" Gwenn berujar memotong kalimat ancaman dari Dino tanpa menolehkan padangannya.

Senyum Dino luntur, matanya berubah sendu, "Sesulit itu untuk menjawabku? Harus dipaksa dulu ya?" Dino menyampaikan kekesalannya sebab diabaikan oleh Gwenn yang berhasil memancing kekesalan wanita itu untuk naik juga sebab sudah meladeninya.

"Jika kau tidak mengatakan hal yang penting, aku ingin fokus ke depan sana," ujar Gwenn singkat.

Masih mempertahankan tatapannya pada Gwenn, Dino kembali berujar, "Aku ingin kita tetap berteman baik setelah semua ini."

"Tidak mungkin," balas Gwenn cepat dengan nada percaya dirinya.

Dino tersenyum kecut, tampak kecewa dengan jawaban yang Gwenn berikan. Tapi ia juga tidak bisa membantahnya, hubungan mereka terlalu rumit, bahkan untuk sekedar menjadi teman.

"Aku menyukaimu."

Gwenn menahan napasnya tertegun ketika kalimat itu keluar dari bibir Dino. Memang, entah bagaimana, sejak beberapa waktu belakangan ini, Gwenn bisa menebak perasaan Dino kepadanya. Tetapi ia tidak menyangka kalau Dino benar-benar akan menyampaikan perasaannya kepadanya sekarang, apalagi setelah skandal kencan dirinya dengan Akiro. Dino tetap mengutarakan pernyataan itu walaupun dia sudah bisa menebak, kalau ia tidak akan mendapat apa-apa dari sana.

"Hanya itu yang mau kukatakan, silahkan fokus kembali," lanjur Dino sebelum mengalihkan pandangannya ke depan dan berusaha memfokuskan diri pada acara yang sedang berlangsung di tengah kacaunya perasannya sekarang.

Kini giliran pikiran Gwenn yang difokuskan kepada Dino sepenuhnya, memori persahabatan mereka dulu mendadak melintas dalam benaknya. Dulu, ketika Dino dibentak sebab ulangan jeleknya ataupun saat Richard memukulnya dengan tali pinggang saat pria itu dipanggil ke sekolah karena segudang masalah yang Dino ciptakan. Dino tidak berani untuk memberitahu Sabrinna tentang perilaku bejat Richard karena sejatinya, jauh di lubuh hati Dino, Gwenn tahu pria itu menginginkan sebuah keluarga yang lengkap dan menyayanginya. Sejak dulu Sabrinna sibuk dengan bisnisnya, Richard yang kebanyakan menghabiskan waktu dengannya saat menjemput Gwenn pulang sekolah.

Gwenn sering mengobati luka Dino dulu hingga terkadang pria itu merasa malu sendiri sebab Richard secara terang-terangan menghina dirinya di depan Gwenn. Harga diri pria itu terluka sehingga dia menjauhi Gwenn dan menghindar untuk diobati oleh Gwenn lagi.

Dino sayang kepada Richard dan menanggap pria itu sudah seperti ayahnya. Gwenn tidak tahu betul bagaimana hubungan masa lalu antara Sabrinna dan Richard tetapi satu hal yang pasti, berita media yang mengatakan kalau kehidupan sempurna Richard saat ini bergantung dengan Sabrinna itu memang benar adanya.

Gwenn membasahi bibirnya, tampak keraguan menyergap dirinya untuk sesaat sebelum ia beruajr pelan, "Terima kasih sudah mengijinkan Vee tampil disini."

Tanpa repot-repot membalas tatapan Gwenn, Dino tersenyum kaku sebelum memberikan jawaban yang berhasil menenggelamkan Gwenn dalam lautan kebingungan.

"Kau akan membenciku jika tahu apa yang kulakukan nanti."

Gwenn terdiam untuk sesaat, pikirannya mendadak kosong, fokusnya menajdi kacau memikirkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi kedepannya. Entah kenapa perasannya mengatakan ada hal yang tidak beres dengan kalimat Dino barusan, pria itu mengisyaratkan sesuatu yang tidak bisa Gwenn tangkap kesimpulannya.

Tiba-tiba Dino mengangkat tangannya ke atas sebelum merentangkan tangannya dan berakhir mengalungkan lengannya pada sandaran kursi yang Gwenn duduki. Gwenn terperanjat untuk sesaat, masih dengan tatapan yang setia meneliti ekspresi Dino, berusaha mencari petunjuk lain untuk kalimatnya barusan.

"Jangan menatapku terlalu lama, tidak ada jawaban disana melainkan pacarmu yang akan cemburu," lanjut Dino sembari menuntun tatapan Gwenn untuk menyeberaangi lautan manusia dan berhenti dekat area para wartawan berada.

Diantara kerumunan orang yang sibuk dengan kamera mereka, obrolan serta tawa kemudian fokus mereka pada acara yang berlangsung, Gwenn bisa melihat Akiro yang berdiri disana sembari menatap lekat tepat ke arahnya seorang.

—-

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tepat beberapa hari sebelum acara pergeralaran busana miliknya digelar, Richard merilis pernyataan bahwa akan ada semacam pesta minum atau after party yang diadakan disebuah ballroom kecil tepat disamping ruangan utama dalam gedung hotel malam itu. Sebagai sebuah acara penutup sekaligus jembatan untuk menyampaikan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang telah hadir ataupun bekerja sama dengan perusahaannya lewat acara itu.

Diantara kerumunan orang-orang yang sibuk saling menyapa sekaligus berjabat tangan diikuti obrolan mengenai berbagai topic, mencakup pekerjaan, saham, kontrak kerja sama, investasi bahkan perempuan membuat Gwenn memutar bola matanya malas di akhir. Gwenn meraih segelas wine dari seorang pelayan yang berjalan melewatinya, mengenggam erat area pinggang gelasnya sembari renanya kian teralihkan tiap detiknya, bergerak cepat ke arah sekitar sebelum berhenti pada sepasang mata di ujung ruangan.

Itu adalah Luna.

Gwenn tersenyum kecil ke arahnya sekali sebelum wanita itu buru-buru membuang wajahnya sembari mengalihkan pandangannya dari Gwenn sebelum hampir menabrak bahu seorang tamu yang berjalan lewat tepat di depannya.

Bersamaan dengan kepergian wanita itu, tiba-tiba suara dentuman mikrofon bergema nyaring hingga ke pendengaran setiap orang dan berakhir menarik fokus mereka semua. Gwenn mengalihkan perhatiannya ke depan dan menemukan Richard yang tengah berjalan ke atas podium untuk memberikan kata sambutannya.

"Terima kasih bagi para hadirin yang sudah hadir untuk menyaksikan acara pergelaran busana hari ini dan menyempatkan waktu untuk berkumpul disini. Melainkan sebuah pesta penutup, saya selaku CEO victory akan membuat pesta ini sebagai sebuah permulaan dalam hubungan baik kita kedepannya."

Alis Gwenn bertaut bingung saat suara tepuk tangan berkumandang disekitarnya. Sejujurnya Gwenn tidak bisa melepaskan bayang-bayang kalimat dari Dino beberapa waktu lalu, pikirannya berkecamuk memikirkan apa tujuan utama dari diadakannya pesta hari ini. Melainkan sebuah pesta untuk mengucapkan rasa terima kasih, ini lebih mengarah kepada sebuah medan perang bagi Gwenn. Terlepas dari berapa banyak peluru yang telah disiapkan oleh Richard malam ini, Gwenn juga sudah menyiapkan pertahanannya sendiri.

Ini perihal siapa yang memiliki lebih banyak peluru.

Seharusnya ini hanya perasaan Gwenn saja saat dirasa pusat perhatian orang-orang, melainkan terarah ke depan sana dimana Richard tengah berdiri untuk menyampaikan gagasannya, mereka lebih memilih untuk mengamati Gwenn secara lekat. Dengan tatapan yang masih menatap lurus ke depan, Gwenn bisa merasakan orang-orang disekitarnya cenderung melemparinya tatapan menilai bahkan merendahkan. Bahkan Gwenn menanggapi beberapa diantara mereka terang-terangan berbisik dengan menyebutkan namanya. Perasaan ini tidak terasa asing, Gwenn pernah mengalaminya persis seperti saat di taman dengan Akiro.

Dalam ambang perasaan tidak nyamannya, Gwenn akhirnya menautkan alisnya sebelum renanya bertemu dengan milik Akiro di ujung sana. Tidak ada senyuman manisnya, yang Gwenn dapati hanya tatapan datarnya yang bercampur raut terluka? Gwenn ingin menghampirinya sebelum langkahnya terhenti karena tarikan tangan seseorang dari arah belakang. Gwenn berbalik dan menemukan Grace dengan napas terengah-engahnya, wajahnya yang cenderung panic semakin menenggelamkan Gwenn dalam kebingungan dimana pikiran negatifnya terus tumbuh tanpa bisa ia kendalikan.

Ada sesuatu yang tidak beres. Gwenn menyadari hal itu.

Continue Reading

You'll Also Like

1M 55.2K 47
(SUDAH TERSEDIA DI APLIKASI DREAME/INNOVEL UNTUK MEMBACA LENGKAP) Jasmine hidup dalam kemewahan dan penuh cinta, di cintai oleh banyak orang membuatn...
143K 9.5K 39
UPDATE SESUAI MOOD. Ini cerita humor pertama saya, buatnya susah ternyata [Cry] Jadi mohon dukungannya berupa follow dan vote setiap chapter. Thank...
142K 12.8K 21
B R O T H E R S H I P A R E A (BUKAN BL) |Sedikit berantakan tapi nanti akan diperbaiki setelah ceritanya tamat| Seputar kisah si imut Bam yang bert...
3.1M 49.8K 35
⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️ Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah i...