[BL] Daniel is mine

By jenn_hyunn

7.2K 416 8

[Boyslove story] "Mau kenama sayang?," Tubuh Daniel bergetar hebat saat mendengar suara bariton seseorang. L... More

prolog
01.
03.
04.
05.
06.
07.

02.

864 51 0
By jenn_hyunn

"Kamu bisa Niel, tolong bertahan buat aku. Aku nggak- hiks jangan tinggalin aku hiks, aku mohon."

"Maaf Jinan, waktu aku udah nggak banyak."

"Enggak hiks, enggak!. NIEL BUKA MATA KAMU NIEL HIKS! JANGAN TINGGALKAN AKU HIKS! NIEL!!"

"JANGAN SENTUH DIA SIALAN!!"

****

"Hah .. hahh," Daniel terbangun dengan nafas memburu. Kedua tangannya bergetar memegang selimut dengan erat. Jantunnya berpacu dengan hebat.

Pikirannya terpaku pada mimpinya tadi malam, "Jinan? Dia ... Siapa?," Seketika tubuh Daniel mamantung.
Ia merasa pamiliar dengan nama itu.

"Tuan muda." Suara Eric terdengar dan membangunkan Daniel dari lamunannya. "Anda baik-baik saja tuan muda?,"

"Aku baik."

"Saya ingin menyampaikan bahwa kedua adik kembar anda sedang menunggu diluar tuan."

"Eric sebenarnya aku ingin mengatakan ini dari lama, bisakah panggil aku dengan nama saja? Aku merasa sangat tidak sopan saat kamu yang lebih tua memanggilku begitu." Ucap Daniel, ia menatap Eric meminta persetujuan.

"Maaf tuan muda saya tidak bisa." Daniel menghela nafas mendengar jawaban Eric. Ketika Daniel ingin membantah ucapan Eric ketukan pintu mengagetkan keduanya.

Tokk!

Tok!

"K-Kak ini aku, Justin dan Calvin." Justin memanggil dengan suara pelan, ia sebenarnya takut tadi adiknya itu tidak bisa diam dan selalu mendorongnya untuk mengetuk pintu. Dan inilah hasilnya.

"Kalian bisa masuk."

Mendengar suara Daniel menyeruh mereka masuk membuat keduanya panik dan saling mendorong.

"Lo duluan."

"Lo lah, gue kan udah ketok pintu sekarang giliran elo dong."

"Tapi lo kan kakak, jadi harus duluan dong."

"Dih mana bisa gitu. Buruan ih nanti kak Niel marah." Justin mendorong pelan tubuh adiknya yang bongsor itu untuk duluan masuk. Sedangkan Calvin yang melihat itu mendelik tidak terima.

"Kak aku-"

"Kalian berdua-" Daniel berkata dengan penuh penekanan. "Masuk."

Keduanya masuk dengan terburu-buru, berdiam diri didekat brankar sang kakak dengan cengiran tanpa dosanya. Sebenarnya sih canggung.

"Kak, kita minta maaf udah-"

"Sini." Daniel memotong ucapan Justin sambil melebarkan kedua tangannya. "Nggak mau peluk kakak?," Ucapnya dengan senyum paling manis.

"Kak .. " Keduanya berkaca-kaca. Eric yang menyaksikan pun takalah berkaca-kaca, ia memutuskan untuk keluar ruang inap untuk memberikan ruang pada ketiganya.

Tak lama kemudian tubuh mungil Daniel dipeluk dengan erak oleh kedua adik bongsornya itu. Justin dikanan dan Calvin dikiri. Kepala sikember berada dileher kanan kirinya.

Daniel berusaha menenangkan kedua adiknya yang menangis, kedua tangan mungilnya mengusap punggung lebar itu dengan pelan. "Maaf ya .. maafin kak Niel .. Justin, Calvin. Kakak tau kakak salah, kakak mau perbaiki semuanya. Tolong ya, tolong maafin kakak hiks." Akhirnya tangis Daniel juga pecas. Ia sudah berusaha menahannya tapi tidak bisa, ini terlalu sakit.

Justin dan Calvin mengeratkan pelukannya. "Iya kak, kita juga udah maafin kakak kok hiks, kakak jangan nangis lagi dong, kita jadi ikutan nangis nih, hiks." Calvin merengek dengan bibir manyun.

"Semoga kita kayak gini terus ya kak." Bisik Justin, dan Daniel hanya mengangguk kecil.

.

.

.

.

"Kakak ada yang sakit? Atau mau makan bubur? Buah? Atau minum? Kak-" Pertanyaan beruntun dari Calvin dipotong ngengas oleh Justin.

"Calvin berisik." Justin berteriak dari sofa yang ada disana, wajahnya melirik Calvin sinis. Sedangkan Daniel hanya terkekeh lucu.

"Apaan sih lo, nggak diajak juga." Balesnya julid.

"Lo-"

"Udah-udah, kakak lagi sakit loh masa kalian berantem sih." Ucap Daniel lembut. Tangan kirinya mengelus pelan rambut Calvin yang ada di sebelahnya.

"Kakak udah nggak papa kok. Sekarang atau besok juga bisa pulang." Lanjutnya.

"Beneran?," Tanya Calvin memastikan.

"Iya Alvin." Jawabnya dengan senyum manis.

Justin yang melihat itu hanya membuang muka, matanya melirik sinis dengan alis ditekuk dan bibir kebawah.

"Permisi tuan muda."

Pintu terbuka dan Eric datang dengan wajah lempengnya. "Maaf mengganggu tuan muda, kata dokter setelah infus ada habis, anda boleh pulang."

"Yang bener lo, mana dokter nya." Serobot Calvin. Iya tidak percaya dengan wajah lempengnya itu.

"Maaf tuan, dokternya ada kepentingan mendesak jadi ia menyuruh saya menyampaikannya."

Daniel hanya mengangguk dan tersenyum tipis. "Terimakasih atas infonya Eric, maaf kalo merepotkan."

Eric menggeleng. "Sudah tugas saya tuan. Kalau begitu saya permisi keluar tuan. Kalau butuh apa-apa saya didepan, tuan muda." Melihat Daniel mengangguk ia segera berlalu dari sana.

"Kakak mah percaya aja." Kesal Calvin.

"Ya masa Eric bohong dodol, kalo elo yang ngomong baru kak Daniel yang nggak percaya." Seru Justin. Ia berjalan kedekat brankar Daniel dan duduk disana dengan manis. Mengambil tangan sang kakak untuk mengelus rambutnya dan sang empu menurut.

"Kalo gitu kita temenin sampe kakak pulang." Ucap Calvin semangat. Matanya berbinar menatap Daniel.

Daniel hanya menggeleng pelan, heran dengan adik-adiknya. "Nggak mau main?,"

"Nggak mau." Ini yang menjawab Justin, sementara Calvin sibuk memakan buah.

"Kenapa?,"

"Ada kak Jun, serem."

"Kak Jun?,"

"Iya, wakil ketua cerberus. Geng motor yang nggak terlalu terkenal tapi populer karna nggak ada yang tau ketuanya."

"Kalian ikutan geng motor?," Tanya Daniel shock.

Calvin yang mendengar langsung menjawab semangat, "IYA, bahkan kita intinya loh kak." Jawabnya, ia bahkan melupakan acara memakannya.

Setelah tersadar Daniel bertanya lagi, "Terus kenapa kak Jun-nya serem?"

"Beberapa minggu ini kak Jun suka uring-uringan nggak jelas, bahkan pernah pukulin anggotanya karna masalah sepele." Jelas Justin, Daniel yang mendengarnya langsung merinding.

"Emang sifatnya kayak gitu?,"

"Enggak kak, biasanya dia diem aja bahkan jarang kumpul, tapi nggak tau aja tiba-tiba gitu."

"O-oh oke."

"Kak, kak Niel." Teriak Calvin menyadarkan Daniel dari lamunannya. "Ah iya, kenapa?,"

"Kita mau ke kantin, kakak mau nitip?,"

"Boleh, nasi goreng ya." Si kembar mengangguk.

"Uangnya?," Tanya Daniel.

"ADA KAK." Si kembar membalas dengan teriakkan yang, ya .. menggelegar.

.

.

.

.

You are mine Daniel.

_____

___

_

Hari ini aku lagi ada mood hehe jadi agak panjang. Semoga suka ya..

901 kata

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 75.7K 40
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...
359K 20.7K 25
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...
3.3M 344K 53
π™³πš„π™° π™°π™½πšƒπ™°π™Άπ™Ύπ™½π™Έπš‚ πšˆπ™°π™½π™Ά π™±π™΄πšπš„π™Ήπš„π™½π™Ά πšƒπšπ™°π™Άπ™Έπš‚. ... Dheleana Vreya, gadis cantik dengan seribu topeng licik di wajahnya. Mungkin o...
1.1M 85.2K 35
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...