Jadi Antagonis Dalam Novel [E...

By Mamiyaki0907

362K 28.5K 356

Dalam sebuah cerita, antagonis selalu menjadi pihak yang salah dan protagonis selalu menjadi pihak yang benar... More

Episode 1 : Novel
Episode 2 : Arabella
Episode 3 : Drama
Episode 4 : Rumah Sakit
Episode 5 : Surat Perjanjian
Episode 6 : Merobek Buku
Episode 7 : Makan bersama
Episode 8 : Ketahuan
Episode 9 : Kebenaran
Episode 10 : Panggilan Video
Episode 11 : Angelia
Episode 12 : Pindah
Episode 13 : Menantu
Episode 14 : Bu Bos
Episode 15 : Konflik
Episode 16 : The King
Episode 17 : Kantin
Episode 18 : Murid Baru
Episode 19 : Kembaran
Episode 20 : Rumor
Episode 21 : Kunjungan mengejutkan
Episode 22 : Ketemu Bu Bos 1
Episode 23 : Mengobrol
Episode 24 : Waktu yang Tersisa
Episode 25 : Manusia Biasa
Episode 26 : Dua Bulan
Episode 27 : Keluar
Episode 28 : Teman baru
Episode 29 : Masalah Lagi
Episode 30 : Katakan Pada Papa
Episode 31 : Awal
Episode 32 : Bertemu
Episode 33 : Rapat
Episode 34 : Pesta Part 1
Episode 36 : Kau Bukan Protagonis Lagi
Episode 37 : Persiapan
Episode 38 : Dia Tidak Membencimu
Episode 39 : Hukum Sebab Akibat

Episode 35 : Pesta Part 2

5.8K 438 3
By Mamiyaki0907

"Woah! Apaan tuh? "

"Gile sih ini, gue juga mau sebenernya. "

"Ngimpi! Punya pacar aja kagak!"

"Mereka siapa sih? "

"Itu yang di dalam mobil siapa? "

"Gengnya Nathan kah? Udah lama gue ga liat mereka. "

"Gengnya Nathan? Yang mau di arak emangnya siapa? Orang Queen sok sucinya aja udah ada di dalem. "

"Iya kah? Sorry lah gue belum masuk, lagi nunggu ayank wkwkwk. "

"Eh tapi si Angel ini masih bikin gue salut sih. Pas keluarganya lagi masuk berita di mana mana karna bangkrut dia masih bisa ikut pesta dengan pedenya. "

"Orang habis buat jahat dan nuduh nuduh orang aja berani, kenapa bangkrut ga berani? Penasaran sih gue, Nathan sama si jalang itu putus belom sih? Mendingan juga Nathan sama gue. "

"Ngimpi! "

"Suuuttt! Udah woi udah! Liat noh orangnya mau keluar! "

Obrolan sekelompok siswi itu terpaksa berhenti karena interupsi  dari salah satu teman mereka. Semuanya lekas menoleh untuk melihat. Dan benar saja! Pintu belakang di mobil pertama terbuka secara perlahan.

Se sosok laki laki tampan yang memakai kacamata tanpa bingkai turun, lalu pergi ke sisi lain untuk membuka kan pintu mobil. Tangannya terulur ke dalam dan tangan putih lentik segera bertengger di atasnya. Kemudian, gadis cantik yang memakai gaun mewah keluar. Pintu di tutup dan mobil pertama segera pergi untuk membiarkan mobil kedua berhenti di depan gerbang. Dua barisan pengendara motor masih setia mengawal mobil tersebut.

Melihat sepasang orang rupawan itu berdiri di depan gerbang, segerombolan siswi itu saling berbisik di tengah banyaknya orang yang ikut menonton pemandangan itu. "Itu siapa? Kok gue kagak kenal? "

"Cakep anjir! Nyesel gue ga pernah tau! "

"Bukan gengnya Nathan? Lah terus geng siapa? Di tempat kita ada geng lain kah? "

"Eh bentar bentar, kayaknya gue kenal mereka deh. "

"Lo kenal?! Siapa? "

"Eeeeeee........ Kayaknya sih mereka temen sekelas gue.... " ucap gadis itu antara tidak percaya dan ragu. "Yang cowok baru aja pindah dari kelas lain, terus yang cewek murid baru. Mereka kayaknya yang selalu bareng Arabella deh. " lanjutnya.

"Kalo gitu........" mereka semua menatap pintu mobil kedua yang mulai terbuka dengan antisipasi. Tebakan muncul di kepala masing masing orang.

Benar saja!

Setelah laki laki tampan tapi dingin keluar dari mobil dan menjemput pasangan pestanya, sosok Arabella yang cantik menyambut bidang pengelihatan mereka.

Arabella berjalan sambil menggandeng tangan Alrescha sepenuh hati. Pasalnya saat ini dia sedang menggunakan sepatu berhak. Walau pun tidak terlalu tinggi, untuk dia yang sangat anti sama yang seperti itu masih saja membuatnya takut terjatuh. Banyak orang yang melihat mereka saat ini, kalau dia jatuh sekarang kan malu maluin.

"Kita tunggu mereka di sini apa di dalem? " tanya Arabella.

Alrescha melirik barisan motor yang kini pergi memarkirkan kendaraan mereka sejenak. "Tunggu saja di dalam. "

"Oke! Delia, Karlen, Ayo! "

"Oke! "

Delia ingin menyusul Arabella yang tengah berjalan bersama Alrescha dan mengobrol, tapi tangannya tiba tiba di gandeng oleh Karlen dengan posesif.

Gadis itu mengerutkan alisnya tidak suka. "Ngapain gandeng gandeng segala? Lepasin ih! "

"Nggak, nanti kamu jatuh. " tolak Karlen.

Delia memutar bola matanya jengah. "Ya jatuh tinggal jatuh aja ih! Apa susahnya? Lepas! "

"Nggak. "

"Kita gandengan di liatin banyak orang, nanti mereka mikir kita pacaran. "

"Bagus dong, mereka pintar berarti. "

"Kita ga pacaran ya! Aku bukan pacar mu! "

"Bukan pacar, tapi calon suami. "

"Idih, kayak orangtua ku bakal setuju aja. "

"Memang sudah setuju. "

"Tapi-"

"Aku akan membelikan mu banyak kue stroberi. "

"Deall! " Delia akhirnya diam dan berpasrah diri. Mengabaikan senyum penuh kemenangan di bibir Karlen.

"Jadian aja napa sih? " gumam Ara. Sebenarnya dia itu sudah merasakan aura aura kecocokan di antara kedua orang yang dari tadi sibuk beradu mulut. Penasaran kenapa dia bisa merasakannya? Karena sebenarnya dia itu mak comblang! Bercanda :)

Arabella menggoyang goyangkan tangan yang terpaut dengan pelan agar Alrescha melihatnya. Benar saja, laki laki itu kemudian menatapnya dengan tatapan bertanya.

Di bantu oleh sepatu hak tinggi dan berjinjit, Arabella berbisik lembut di telinga Alrescha.

"Ayo berikan mereka kue stroberi jika mereka jadian nanti. "

Alrescha melirik ke belakang sebentar lalu menjawab, "Oke."

Keempat orang itu akhirnya masuk ke dalam ruang pesta setelah lama berjalan. Begitu masuk, tatapan Arabella dan Delia langsung tertuju pada meja panjang yang isinya makanan semua. Langsung saja mereka menyeret pasangan mereka untuk pergi ke sana tanpa mempedulikan orang orang yang menatap mereka.

Melihat Arabella datang dengan sangat cantik dan menggunakan pakaian baru yang mewah juga pasangan yang tampan, Angelia mengepalkan tangannya erat erat. Gigi giginya bergemelutuk menahan kemarahan yang berkobar.

Gara gara jalang itu! Gara gara jalang itu keluarganya tiba tiba jatuh miskin dan bahkan berhutang banyak uang! Gara gara dia! Kehidupan indahnya jadi runtuh! Gara gara jalang itu! Sekarang dia di kucilkan kemanapun dia pergi! Bahkan pacarnya saja tidak pernah muncul atau menghubunginya! Ini semua gara gara dia!

Merasa beberapa orang meliriknya tidak suka, Angel mendengus lalu berbalik untuk pergi. Gaun merah muda yang sudah pernah dia pakai berkibar saat kakinya melangkah.

Saat Arabella masuk, pesta itu segera di mulai dengan sambutan dari kepala sekolah dan perwakilan guru.

Berdiri di samping meja dengan makanan di atasnya, Arabella dan Delia diam diam mengambil buah buahan dan memasuk kannya ke dalam mulut sambil berpura pura mendengarkan.

Tak lama, ayah ibu dan kakaknya datang bersama para anggota geng yang mengawalnya saat berangkat tadi. Teman teman sekelas yang melihatnya juga datang untuk nimbrung dan mabar sambil nyemil makanan. Mungkin hanya kelas mereka saja yang segera menyerbu makanan begitu sambutan selesai dan pesta di mulai. Yang lain mah saat ini sibuk mengobrol, berfoto dan bahkan berdansa diiringi musik yang mengalun lembut.

Ara peringatkan jangan suruh dia berdansa karena dia tidak bisa!

Setelah waktu berlalu dan saatnya pertunjukan dari masing masing perwakilan kelas dimulai, orangtua Delia datang mengenakan pakaian yang sederhana. Mereka sedikit berbincang dengan Delia, Karlen dan Ara sebelum kemudian mengobrol terus dengan orangtua Alrescha beserta kakaknya yang setia berdiri mengawasi keamanan orangtuanya.

Baru saat itulah Indah teringat perihal pertunjukan itu. "Ra, Del, lo pada mau pentas apaan? " tanyanya penasaran. Walau dia lepas tangan alias terserah mau ngapain yang penting maju, Indah masih juga penasaran. Sumpah, bahkan jika Ara dan Delia ingin kayang di atas panggung, Indah juga mau asalkan keduanya siap malu.

"Kita? Kita mau ngapain? " Arabella menatap Delia dengan bingung. Jujur saja yang mengatur semuanya itu Delia, Arabella mah katanya tinggal ikut naik ke panggung.

"Lah? Lo ga tau Ra? " Indah ikutan bingung.

"Katanya si Delia sih gue tinggal ikut naik panggung, mau nyanyi katanya."

Indah menatap heran Delia. "Lo mau nyanyi apaan Del? "

Delia mengendikkan bahunya. "Apa lagi? Tentu saja lagu anime! Saat ada kesempatan, kita harus menunjukkan ke wibu an kita! "

"........." Iya deh serah ayanknya Karlen.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Typo di tandain ya kawan ^ω^❤

Continue Reading

You'll Also Like

13K 2.4K 8
Rara harus meninggalkan kehidupannya sebagai seorang gadis saat menyadari bahwa jiwanya berada di tubuh sosok cewek yang menyamar menjadi cowok karen...
689K 79.3K 40
Entah kenapa, setelah mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan dirinya meninggal di tempat, membuat jiwa Hana Larasati berpindah ke tubuh peremp...
267K 27.5K 49
★[Reinkarnasi Idol]★ Irina Lee hanyalah gadis sebatang kara. Sedari kecil dia tinggal di panti asuhan. Moto hidupnya adalah menjadi kaya raya. Beranj...
2.6M 131K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...