DEORANTA

By silviatan01

6.7K 780 61

DEWASA, Harap bijak mencari bahan bacaan πŸ™πŸ™ Hidup Dara berubah setelah kecelakaan tunggal yang di alami ole... More

DEORANTA | [Prakata].
DEORANTA | [1.Kecelakaan Itu].
DEORANTA| [2.Pertemuan]
DEONTARA| [3. Tangan Kanan]
DEONTARA| [4.Fakta Baru].
DEONTARA| [ 5. Cobaan Apa lagi]
DEONTARA| [6. Ciuman Itu]
DEONTARA| [7. Terpergok]
DEONTARA| [8. Kenangan Itu]
DEORANTA | [9. Dendam Itu]
DEORANTA | [10. Meradang]
DEORANTA [11. Tawaran]
DEORANTA | [ 12. Seluk Beluk Deo]
DEORANTA | [13. Rencana Mama]
DEORANTA| [ 15. Permintaan Mama]
DEORANTA | [16. Terasa Beda]
DEORANTA | [17. Syarat Deo]
DEORANTA | [18. Meratapi Nasib]
DEORANTA | [ 19. Tidur Bersama 18 ++]
DEORANTA| [20. Perasaan Aneh Deo ]
DEORANTA| [ 21. Dejavu]
DEORANTA | [22. Detakan]
DEORANTA | [23. Mulai Nyaman]
DEORANTA | [24. Tak Terduga 21++]
DEORANTA | [25. Tergila-Gila]
DEORANTA | [ 26. Terungkap]
DEORANTA | [27. Merasa Bersalah]
DEORANTA | [28. Bisahkah Dia Melewatinya]
DEORANTA | [29. Melepas Rindu]
DEORANTA | [30. Cemburu]
DEORANTA | [31. Penguntit]
DEORANTA | [32. Terpergok]
DEORANTA | [33. Penolakan]
DEORANTA | [34. Pernyataan Cinta]
DEORANTA | [ 35. Gagal]
DEORANTA | [36. Sikap Aneh Deo]
DEORANTA | [37. Mabuk]
DEORANTA | [38. Terkejut]
DEORANTA | [39.Kecewa]
DEORANTA | [40.Jadian]
DEORANTA | [41. Bucin]
DEORANTA | [42. Penasaran]
DEORANTA | [43.Masa Itu ]
DEORANTA | [44. Kemarahan Dev]
DEORANTA | [45. Kebenaran Waktu Itu]
DEORANTA | [46.Takut Terjadi]

DEORANTA| [14. Flashback]

111 27 2
By silviatan01


Happy Reading 🌼🌼


Entah sudah ke berapa kalinya dia membolak-balik album foto yang sudah di simpannya sejak 20 tahun yang lalu. Selama itulah dia selalu memandangi foto itu saat rasa kantuknya tak datang-datang di saat tubuh lelahnya setelah bekerja seharian.

Album yang terlihat mulai memudar di makan usia itu selalu menemaninya dari masa kanak-kanak hingga kini menjadi pria sukses di usia muda ini. Deo selalu mengingatnya, namun lagi-lagi ada satu kenangan yang kembali membuat hatinya sakit saat melihat gadis yang di puja-pujanya itu malah berbahagia bersama seorang pria saat masa SMP dulu.

Flash back

Saat itu sekolah Deo menjalin kerja sama dengan sekolah ternama yang berada di Jakarta. Dengan itu kedua belah pihak sekolah saling menyetujui untuk bertukar pelajar hingga satu bulan.

Beruntungnya Deo terpilih sebagai salah satu dari ke sepuluh siswa yang akan di kirimkan ke sekolah yang berada di Jakarta, lagi pula Deo adalah siswa yang sangat berprestasi di segala bidang akademik maupun non akademik. Karena itulah namanya adalah yang pertama kali ada di daftar tersebut.

Ada rasa senang saat Deo mendapat kabar tersebut, dia ingat bahwa sekolah itu berada tak jauh dari tempat tinggalnya dulu saat keluarganya masih tinggal di Jakarta. Hatinya bersorak riang dan gembira, dengan itu mungkin dia akan bisa kembali bertemu dengan dara setelah sekian tahun lamanya.

Hari yang telah di tunggunya telah tiba, hari itu pula adalah hari pertama ia memasuki sekolah elit yang hanya bisa di masuki oleh siswa siswi yang berprestasi dan anak dari kalangan orang kaya. Dari segi bangunan sekolah sudah terlihat begitu beda dari sekolahnya yang berada di Kalimantan.

Tetapi bukan itu yang di carinya, dia masa bodoh dengan tampilannya yang begitu jauh dari semua siswa siswi di sekolah ini. Baginya penampilan tak begitu penting, yang terpenting adalah prestasi yang di dapatnya selama ini untuk membanggakan sekolahnya hingga terkenal sampai Jakarta.

Deo berjalan bersama teman-temannya menelusuri beberapa koridor untuk mencari dimana kelasnya berada.

Tak di sangka ia tak sengaja melihat sosok gadis yang terasa sangat familiar dalam ingatannya. Dia tatap lama gadis itu yang saat ini tengah duduk di bangku taman sekolah dengan membaca buku tebal di hadapannya.

Dengan penasaran, Deo melangkah mendekat ke arah gadis itu. Name tag yang terletak di seragam sebelah kanan itu menunjukan nama Adara Syailendra. Senyum di bibirnya mengembang saat nama itu kembali terlintas dalam pikirannya.

Namun saat ia ingin kembali melanjutkan langkah kakinya untuk mendekat ke arah gadis itu, ternyata bangku taman itu kosong tanpa ada lagi sosok gadis itu. Kemana dia?

Mata Deo menyapu semua penjuru taman untuk mencari dimana kepergian gadis itu. Tetapi dia malah terkejut karena si Okan temannya malah mengejutkan dirinya.

"Woi! Ngapain sih berdiri di sini?" Tanya Okan menatap heran ke arah Deo."Nanti kalau Lo kehilang jejak kami semua gimana?"

Deo berusaha menetralkan keadaannya saat ini."Enggak! Gue ke sini mau lihat keadaan di sekitar.. takutnya nanti bingung arah," alibi Deo yang terdengar masuk akal.

"Kirain Lo tepe... tepe ke sana sini mencari gadis cantik, tapi kayaknya Lo nggak mungkin deh, ya kan gue tahu Lo nggak tertarik sama gadis manapun," ledek Okan yang langsung di beri pukulan Deo dengan buku pelajaran yang di pegangnya.

"Enak aja Lo!" Sergah Deo tak terima.

"Lagian Lo nggak pernah ngerespon adik kelas Lo yang secara terang-terangan mengungkapkan perasaannya kepada Lo sih," ucap Okan tak terima."Seandainya itu gue, gue pasti menerimanya tanpa memikirkan apapun Yon."

Deo hanya terdiam tak menggubris perkataan Okan yang makin ngelantur sampai kemana-mana.

Memang selama ini banyak adik kelasnya yang secara terang-terangan menembaknya, tetapi semua perasaannya hanya tertuju pada dara, gadis kecil sekaligus sahabat kecilnya yang tak bisa di lupakannya itu.

Dan dia hanya ingin hatinya untuk sahabat kecilnya saja.

Rasa kangen dan rindunya yang semakin membara sejak kepergiannya tanpa berpamitan dengannya. Ada rasa penyesalan yang begitu mendalam baginya saat dia sudah berada di Kalimantan tanpa ada izin ataupun janji yang nantinya akan di tepati saat mereka bertemu entah kapanpun itu.

Tetapi rasa marah dan kecewa kepada keluarga dara membuat dia tak dapat waktu untuk sekedar berpamitan saja. Apalagi saat kepergiannya waktu itu adalah hari yang bertepatan dengan pernikahan Tante Naya dengan om Dev, mungkin saat itu dara sangat berbahagia karena sudah bersatu dengan keluarga yang sudah di impikannya itu.

Sedangkan saat itu omnya menjadi kehilangan akal sehat hingga membuatnya di rawat oleh beberapa ahli psikiater untuk mengembalikan kesadarannya saat itu.

Dan hingga saat ini dia belum sama sekali bertemu ataupun berjumpa dengannya, tetapi saat ada kabar dirinya terpilih menjadi salah satu siswa yang akan belajar di sekolah ternama di Jakarta membuat rasa itu datang kembali untuk melanjutkan kisah mereka yang belum sempat di mulai.

"Ngelamun lagi.... Ngelamun lagi!"

Lagi-lagi Deo kembali terpergok melamun oleh okan, dia hanya bisa cengengesan gak jelas di depan temannya itu.

"Baru kali ini loh gue melihat Lo sedikit aneh Yon, jangan malu-maluin nama sekolah kita yang di percaya oleh sekolah ini... Ku harap kita bisa membanggakan nama sekolah kita supaya kedepannya nanti bisa lebih di kenal di mata Indonesia, bahwa ada sekolah dari pelosok yang berasal dari Kalimantan bisa membawa kebanggan," jelas Okan mengingatkan Deo.

Deo mengangguk."Iya!"

Tetapi Okan langsung menepuk pelan bahu Deo dengan tatapan sendunya."Seharusnya gue nggak pantas bicara itu kepada Lo Yon, Lo adalah siswa berprestasi yang berkali-kali mampu membawa nama sekolah kita berada di 10 besar yang mampu bersaing di sekolah-sekolah terbaik se-Indonesia, tapi maaf... Dari gelagat aneh Lo membuatku harus terpaksa menegur mu karena tak ingin membuat malu sekolah kita," jelas Okan yang langsung di balas kekehan oleh Deo.

"Santai sajalah gue selalu bisa tempatin dimana pun diri gue berada," kekeh Deo memperlihatkan gigit rapinya.

"Deon gitu loh!" Dan mereka berdua langsung tertawa bersama-sama.

Deo di kenal dengan nama Deon di sekolah maupun tempat tinggal barunya, entahlah kedua orang tuanya lah yang memulai memanggil namanya dengan nama itu. Ada rasa tak suka tetapi setalah mendengar pengertian dari sang mama membuat dia mulai bisa mengerti secara perlahan.

Di hari berikutnya Deo berangkat sendiri karena tadi saat berangkat bersama ada buku pelajaran yang tertinggal di asrama. Sehingga mau tak mau membuat dia harus rela balik sendirian karena teman-teman lainya ada sesi pertemuan dengan kepala sekolah sekolah itu.

Di perjalanan yang sekitar kurang lebih 100 meter dari sekolah membuat Deo harus sedikit berlari karena tak ingin terlambat. Tetapi saat itu ada mobil berwarna putih melintas melewatinya membuat dia berhenti sesaat, ternyata mobil itu berhenti tepat di depan gerbang sekolahnya.

Pintu mobil itu terbuka dan memperlihatkan sosok pria paruh baya yang saat ini berjalan ke belakang untuk membuka pintu mobil.

Deo merasa tak asing dengan pria itu, namun saat melihat sosok gadis yang keluar dari mobil itu membuat deo terkejut bukan main.

Ada perasaan senang dan bahagia saat bisa melihat wajah yang sangat di rindukannya itu.

Saat ingin berlari menghampirinya, tiba-tiba ada seorang lelaki datang menghampiri mereka. Deo mendekat untuk mengetahui siapakah sosok lelaki itu.

"Sayang setelah ini papa langsung berangkat ke Jerman bersama mama selama seminggu,"Ucap om Dev memeluk dara erat."Kamu nggak papa kan sendirian?"

Terapi lelaki itu langsung menyahut cepat perkataan om dev." Gak apa om kan selalu ada saya di samping dara setiap saat, selama om pergi ke Jerman semua urusan dara serahin sama saya saja om, saya janji akan bersama dan melindungi dara dari semua bahaya."

"Iya, nanti om akan bilang sama keluarga kamu untuk sementara waktu dara akan tidur di rumah kamu selama om tak ada di rumah."

"Tapi pa."

Dengan cepat laki-laki itu menyetujui ucapan om Dev."Siap om!"

Setelahnya om Dev mencium kening dara untuk berpamitan pergi.

Dara langsung berlalu begitu saja dari laki-laki itu, tetapi dengan cepat laki-laki itu langsung mengejar dara dengan memegang lengan dara.

"Ra tunggu Ra?" Teriaknya berusaha mencegah dara untuk pergi menjauh darinya.

"Gue ada tugas Jan yang belum sempat gue kerjakan tadi malam," teriak dara berlari menjauh dari lelaki itu.

Ada rasa senang karena secara tak langsung dara menolak panggilan lelaki itu, tetapi setelahnya dia terkejut saat melihat ungkapan lelaki itu.

"Sejauh mana kamu bisa menjauh dari ku Ra... Aku akan berusaha mengejar mu hingga hatimu luluh untuk menerima rasa cinta ku padamu, karena sejatinya aku sangat mencintaimu Ra."

Deo melongo tak percaya saat mendengar pernyataan dari lelaki itu yang terdengar cukup serius.

Jam istirahat telah tiba, Deo keluar lebih dulu dari teman-temannya karena ingin ke kamar mandi dulu.

Setelahnya dia langsung menuju ke kantin untuk mengisi perutnya dan bergabung bersama teman-temannya, saat melewati taman sekolah Deo tersenyum saat mendapati dara duduk di bangku taman dengan membaca buku dan memakan cemilan yang berada di sampingnya.

Senyumnya memudar saat melihat lelaki tadi pagi yang datang menghampiri dara di taman. Tanpa di sangka lelaki itu malah mendaratkan ciumannya di pipi kiri dara dengan mengatakan."Aku mencintaimu Ra, aku sangat-sangat menyayangimu Ra."

Dengan kecewa dan sakit hati Deo langsung pergi begitu saja menuju kantin dengan perasaan dongkol.

Tetapi saat itu juga dia mendapat kabar bahwa om Arfan meninggal dunia karena tak mampu menghadapi penyakit yang di deritanya.

Sejak saat itu dia kembali pulang ke Kalimantan dan tak lagi kembali ke Jakarta lagi karena rasa kecewanya dengan dara.

Karena itu juga Deo mulai membenci dara dan mengira kematian om Arfan terjadi karena perbuatan Tante Naya yang menolak untuk menikah dengan om arfan sehingga membuatnya me jadi depresi dan mengidap penyakit yang sulit untuk di sembuhkan.

Sejak saat itu juga dia mulai menjalin hubungan dengan teman sekolahnya dan saat itu ia mulai bergonta-ganti pacar sejak SMP kelas 3 hingga sekarang di umur 23 tahun.




Continue Reading

You'll Also Like

127K 4.8K 21
Aku hanya punya cinta untuk mempertahankan rumah tangga kita. Mungkinkah, cinta yang ku miliki dapat mengubahmu untuk mencintaiku balik. ~Risa Adria...
985K 146K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
396 239 25
"Manusia itu bukan Matematika yang didalamnya lebih dari satu rumus, yang bisa dengan gampang dijelaskan dengan logika." Gwenda Aquella Sachi. "Bah...
Early By Kei_naa

Teen Fiction

464 62 37
bulir air mata ku tak tertahan saat mengetahui semuanya. kau yang selalu menganggap ku berharga yang nyatanya terlihat tidak sama sekali di mata ku. ...