Salma baru saja akan melangkahkan kakinya tapi ditahan oleh suara teman-teman Rony. "Salma lagii dong!! Suara lo keren banget pliss. Ayo satu lagu lagi yaa!"
"Anjir udah dong, malu gue." Salma tetap melangkahkan kaki nya, kembali ke tempat Rony dan teman-temannya berada.
"Ayo Sal, satu lagi aja." ucap Celi.
"Iya bener, lagu Indo nya kan belum." Anggis menambahkan.
"Ayo sekali lagi, pasti ga kalah keren sama barusan." Bisma juga ikut menimpali.
"Iya ayo, gue janji Rony bakal ngajak lo jalan-jalan abis ini." Ucap Bale.
"Lah ngapa jadi ke gue sat." balas Rony.
Sebenarnya cukup bagi Salma satu lagu saja, ia malu. Tapi tidak enak dengan teman-teman Rony. Ah jadi orang yang tidak enakan itu kadang menyebalkan. "Hmm, ya udah gue mau, tapi ada syaratnya." Ucap Salma.
"Apa? Rony siap ngabulin Ma." Jawab Neyl.
"Gue lagi jir." Balas Rony.
"Gue ga mau nyanyi sendiri, Rony harus ikut nyanyi juga sama gue."
Rony refleks melirik Salma. "Kok gue? Ga bisa gue Sal, suara gue ga sebagus lu. Sendiri aja ya, sekali lagi turutin kemauan temen-temen gue." Rony menjawab Salma dengan lembut.
Teman-temannya yang lain memperhatikan keduanya.
"Oke, kalo gitu ga jadi aja. Gue mau balik ya."
Mendengar itu, teman-teman Rony langsung memojokkannya.
"Lu merendah untuk meroket anjing, suara lu juga bagus." Bale kesal.
"Asli, buru bangsat. Lagian nyanyi doang, sama cewe yang lu suka dalam keadaan proper gini. Kapan lagi kan." Bisma ikut kesal.
"Kata gue sih lu bakal nyesel ya kalo ga coba duet sama Salma. Suara kalian tuh sama-sama bagus, punya ciri khas masing-masing. Gue yakin suara kalian bisa blend sih." Neyl menyuarakan pendapatnya.
Anggis dan Celi tidak ikut berkomentar, mereka fokus memperhatikan men support men yang terjadi saat ini.
Rony tidak menjawab teman-temannya, sepertinya masih berpikir. "Ron ayo, lo udah nyariin gue hotel kan?" Salma sudah diambang pintu sekarang.
Rony bangkit dari duduknya menghampiri Salma, semua mata temannya tertuju pada pergerakan Rony saat ini. "Ayo." Jawab Rony, tapi ia tidak melangkahkan kakinya keluar studio, melainkan menggandeng tangan Salma untuk kembali mendekat ke arah teman-temannya. Salma tidak melawan, ia ikut membawa kakinya melangkah mengikuti Rony.
"Kan apa gue bilang, Sal abis ini lo tagih jalan-jalan ke Rony ya, hahaha." Ucap Bale. Rony hanya melirik tajam temannya itu.
"Ayo gas, semangat nih gue. Mau nyanyi apa kalian?" tanya Neyl antusias.
"Terserah kalian, kan lo semua yang nyuruh gue nyanyi lagi." Jawab Salma.
"Jalan Tengah - Naura." Saran Bale.
"Jangan jir galau, cari lagu yang emang dinyanyiin duet aja." Balas Celi.
"Hmm gimana kalau "Jangan Ada Dusta Diantara Kita"? Pas juga ga sih sama kalian sekarang." Anggis ikut memberikan saran.
"Nah bener woy, merenung dah tuh lo berdua sama liriknya, hahaha." Bisma menimpali ucapan Anggis.
"Ama, oke ngga? Lu gimana Ron?" tanya Neyl.
"Gimana Rony aja aku mah." Jawab Salma sambil melirik Rony, dan yang disebut namanya pun langsung ikut melirik. Mereka berdua bertatapan.
"Bjir malah tatap-tatapan. Jawab Ron, itu Salma dah bilang gimana lo." Ucap Bale.
"Yaudah iya, boleh." Jawab Rony pasrah, saat ini ia tidak ada ide untuk menyanyikan lagu apa dengan Salma. Toh ide temannya ini tidak buruk, termasuk salah satu lagu favoritnya juga. Baginya, melihat Salma senang dan teman-temannya senang akan membuatnya senang juga.
"Anjay gas bro. Kita bagi-bagi part nya dulu ya, terus coba dulu di sini, kalo udah oke baru nanti kita coba recording." Ucap Neyl.
Salma dan Rony mengikuti intruksi dari Neyl. Setelah dirasa pas, akhirnya mereka masuk ke ruang recording bersama. Tidak sendiri-sendiri, karena ini hanya "recording" ala kadarnya.
"Bro chemistry nya jangan lupa ya." Ucap Bisma.
"Tatap-tatapan lagi ya kalian." Bale menambahkan.
Saat ini mereka sudah mulai bernyanyi, sesuai dengan part yang sudah dibagi tadi. Sebenarnya tanpa Bisma dan Bale bilang, chemistry diantara keduanya sudah kuat. Dari lirik pertama pun mereka sudah saling menatap satu sama lain.
//
Ketika pertama ku jumpa denganmu
Bukankah ini ku tanyakan padamu oh kasih
Takkan kecewakah kau pada diriku
Takkan menyesalkah kau hidup denganku nanti hu
Memang kau bukan yang pertama bagiku
Pernah satu hati mengisi hidupku dulu
Dan kini semua kau katakan padaku
Jangan ada dusta di antara kita kasih hu
Semua terserah padamu aku begini adanya
Ku hormati keputusanmu apapun yang akan kau katakan
Sebelum terlanjur kita jauh melangkah
Kau katakan saja hu
Memang kau bukan yang pertama bagiku
Pernah satu hati mengisi hidupku dulu
Dan kini semua kau katakan padaku
Jangan ada dusta di antara kita kasih hu
Semua terserah padamu aku begini adanya
Ku hormati keputusanmu apapun yang akan kau katakan
Sebelum terlanjur kita jauh melangkah kau katakan saja hu
//
Selesai sudah lagu manis ini mereka nyanyi kan. Salma dan Rony sudah bergabung bersama teman-temannya. Riuh tepuk tangan memenuhi ruangan ini. Tentunya dengan reaksi yang lebih heboh dari sebelumnya datang dari Bale dan Bisma. Rony menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir dengan kelakuan teman-temannya ini. Sementara Salma hanya tertawa melihatnya.
"Gila sih keren banget barusan, speechless gue." Ucap Anggis.
"Fak kata gue teh, kalian jadian aja deh mending. Chemistry nya udah ga diragukan lagi bos." Komentar Celi.
"Real no fake-fake, apa sebenernya udah jadian ya kalian?" tanya Neyl.
Rony sedikit salah tingkah mendengar ucapan teman-temannya, ia menggaruk hidungnya yang tak gatal. Salma pun sama, tapi berusaha menutupinya.
"Apaan sih bang. Udah ah ayo ke luar, ngobrol di sana lagi kita." Salma mengalihkan tanpa menjawab pertanyaan Neyl. Mudah sebenarnya untuk dijawab, karena mereka memang tidak ada hubungan yang "mengikat". Tapi Salma lebih memilih untuk tidak menjawabnya.
Satu persatu teman Rony mulai keluar studio. Pertama Bale dan Bisma, lalu disusul Anggis dan Celi. Tersisa Rony, Salma, dan Neyl. Rony berniat mengajak Salma untuk keluar bersama, namun dilihatnya Salma masih mengobrol dengan Neyl. Jadi Rony memutuskan jalan perlahan menuju pintu keluar.
"Eh Ama, gue baru inget. Kakang pernah ke sini loh, cukup sering malah. Dia temennya Rony juga, kamu gatau?" ucap Neyl.
"Hah sumpah? Aku gatau, Kakang ga pernah cerita. Bang, jangan kasih tau Kakang kalo aku pernah ke sini sama Rony juga jangan tau Kakang tuh siapa ya." Pinta Salma.
"Loh kenapa?" tanya Neyl, heran.
"Gapapa sih, kalo emang ditakdirin ketemu barengan juga pasti semesta wujudin, hahaha." Jawab Salma.
"Hahaha, ada-ada aja. Tapi oke deh, aman." Balas Neyl.
Sementara Rony yang sudah diambang pintu mendengar percakapan tersebut, walaupun sedikit samar tapi ia masih jelas menangkap ucapan Salma.
"Kakang? Hah temen gue, siapa? Tapi kenapa coba si Kakang-kakang ini ga boleh tau Salma pernah ke sini dan gue ga boleh tau dia siapa. Anjir lah nambahin pikiran gue aja." Batin Rony, ia sudah keluar sepenuhnya dari studio, berjalan menyusul teman-temannya.
**
Halo temen-temen, apa kabarnya? Semoga selalu sehat yaa🫶
Udah part 30 aja nih Swastamita, masih semangat kan ngikutin perjalanan Sal Ron di sini?
Aku berharap sih semuanya masih semangat ya, biar aku juga semangat lanjutinnya xixi
Btw aku kepikiran bikin What If gitu di twitter/X, gimana menurut kalian? Komen yaa hehe🤍