He is my wife

jakehoon02 tarafından

219K 21K 2.1K

sunghoon x jake Sunghoon hanya memenuhi keinginan sang bunda untuk menikah dan memberikan cucu. Dan ia memil... Daha Fazla

🌸
🌼
🌸²
🌼²
🌸³
🌼³
🌸⁴
🌼⁴
🌸🌸
🌼🌼
🌸🌸²
🌼🌼²
🌸🌸³
🌼🌼³
🌸🌸⁴
🌼🌼⁴
🌸🌸🌸
🌸🌸🌸²
🌼🌼🌼²
🌸🌸🌸³
🌼🌼🌼³
🌸🌸🌸⁴
🌼🌼🌼⁴
🌸🌸🌸🌸
🌼🌼🌼🌼
🌸🌸🌸🌸²
🌼🌼🌼🌼²
🌸🌸🌸🌸³
🌼🌼🌼🌼³
🌸🌸🌸🌸⁴
🌼🌼🌼🌼⁴
🌸🌸🌸🌸🌸
🌼🌼🌼🌼🌼
🌸🌸🌸🌸🌸²
🌼🌼🌼🌼🌼²
🌸🌸🌸🌸🌸³
🌼🌼🌼🌼🌼³
🌸🌸🌸🌸🌸⁴
🌼🌼🌼🌼🌼⁴

🌼🌼🌼

5.7K 546 48
jakehoon02 tarafından

Esok paginya mereka kembali ke hotel. Sunghoon kembali menanyai pasangannya tentang "apa yang mau kau lakukan hari ini?", namun alih-alih menjawab apa keinginannya, Jaeyun lebih ingin menemani Sunghoon saja seharian. Dia ingin menggunakan waktu sehari ini untuk lebih dekat dengan sang suami.

"Tanganmu sudah merasa lebih baik, Hoonie?" tanyanya seraya menaruh sebuah mug berisi vanilla latte di hadapan Sunghoon yang sedang sibuk dengan i-Pad nya.

"Hm," balas pria itu dengan singkat tanpa sekalipun berpaling.

Meskipun ada dua sofa di kamar tersebut, tapi Jaeyun dengan inisiatif sendiri memilih duduk di samping suaminya. Memegang mug berisi teh hangat, sambil mengintip apa yang sedang dilakukan sang suami.

Sesuai tebakannya, Sunghoon pasti sedang bekerja. Yah meskipun hanya mengecek email dari Mark, tapi tetap saja itu berhubungan dengan pekerjaan. Jaeyun sedikit tak suka, tapi mau bagaimana lagi, hidup suaminya memang hanya seputar kerja dan kerja.

Jaeyun pun menaruh mug nya di meja, bersebelahan dengan milik Sunghoon. Kemudian dia dengan berani merangkul lengan suaminya, menyenderkan kepala di lengan padat itu, bertingkah manja.

Sunghoon sedikit terkejut, tapi dia membiarkan sang suami bersikap begitu. Fokusnya tetap pada layar gawai di tangannya.

"Wae?" tanya Sunghoon akhirnya, saat Jaeyun hanya diam saja di posisi tersebut tanpa sekalipun bicara. Dia sudah berpikir Jaeyun akan merengek seperti gadis manja yang haus akan perhatiannya. Tapi ditunggu selama hampir semenit, Jaeyun hanya diam, menatap ke depan pada layar TV yang sedang mati.

Jaeyun menggeleng pelan. "Hanya ingin dekat denganmu, Hyung."

"Kupikir kau akan merengek meminta perhatianku."

Yang lebih muda tampak tersenyum geli sembari menggeleng. "Hyung sedang sibuk, aku tidak mau mengganggu."

Sunghoon manggut-manggut puas. "Hm, aku tidak suka kesibukanku diganggu."

Mereka lagi-lagi saling diam. Sunghoon masih mengecek beberapa email masuk, sedangkan Jaeyun tetap bertahan di posisinya, kali ini memejamkan mata karena kantuk mulai menyerang.

Selang beberapa menit kemudian Sunghoon pun mematikan i-Pad nya. Dia akan beranjak menaruh benda itu di meja, tapi pergerakannya yang tiba-tiba itu membuat Jaeyun yang sudah ketiduran hampir saja jatuh. Beruntung Sunghoon punya refleks cepat. Dia menahan tubuh Jaeyun dengan lengannya, seolah memeluknya.

"Kau ketiduran?" Sunghoon bertanya sambil menatap wajah sayu sang suami. Terlihat lucu. Matanya berkedip-kedip cepat, sedikit memerah.

"Ngh? Aku tidur?"

Sunghoon mendengus tak percaya. Dia pun mendorong tubuh Jaeyun untuk bersandar pada sofa.

Matanya melirik pada jam digital di nakas samping tempat tidur. Rupanya waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang.

"Mau lanjut tidur atau makan siang?"

Jaeyun yang masih belum sepenuhnya sadar, tampak sedang mengucek matanya. "Ini sudah jam berapa?"

"Jam sebelas." Sunghoon mengulurkan tangan untuk mengaitkan rambut Jaeyun di belakang telinga. Cantik.

"Kita makan siang saja, Hyung."

"Kau masih terlihat mengantuk."

Jaeyun menggeleng. Pipinya sedikit memerah saat wajah Sunghoon begitu dekat dengannya.

"Aku sudah tidak mengantuk."

Sunghoon hanya nyengir sebelum dia mengambil ponselnya sendiri. "Keurae, kita pesan makanan saja. Aku mau steak, kau?"

"Sama. Tapi Hyung, aku juga mau rose tteokbokki yang ekstra pedas."

Sunghoon langsung menoleh dengan penuh selidik. "Kau kuat makan pedas?"

Jaeyun tampak menciut. Jujur dia tidak kuat pedas, tapi dia sedang ingin makanan pedas. "Tapi aku sedang ingin."

"Arasseo. Rose tteokbokki pedas untukmu."

Jaeyun tersenyum lebar. Tak bisa menahan rasa senangnya, dia kembali merangkul lengan Sunghoon dan bersandar manja. "Terima kasih, Hoonie."

"Hm.."

Sembari menunggu makanan tiba, Jaeyun berinisiatif menyalakan Netflix untuk menonton bersama sang suami.

Mereka memilih menonton film action acak yang rupanya sedikit membosankan. Jaeyun pun menoleh pada pria di sampingnya. Tersenyum melihat Sunghoon yang begitu fokus ke depan.

"Hoonie suka filmnya?" tanyanya seraya merangkul lengan Sunghoon lagi, bersender dengan kepala mendongak menatap sang suami.

"Lumayan."

"Aku ingin lebih dekat denganmu, boleh?"

Sunghoon menoleh dengan alis terangkat sebelah. "Tapi kau sudah dekat denganku. Mau sedekat apa lagi? Kupangku?"

Jaeyun terkekeh geli sambil menggeleng. "Bukan itu, Hoonie. Aku ingin mengenalmu lebih dekat. Aku ingin mengenal suamiku lebih dalam."

"Ah.." Sunghoon pun berpaling kembali ke depan. Tapi tangan yang dirangkul Jaeyun, dia pindah ke belakang, merangkul pinggang suami kecilnya.

"Apa yang mau kau tau? Makanan kesukaanku? Tanggal lahir? Zodiak?"

"Semuanya. Semuanya tentangmu aku ingin tahu, Sunghoon." Jaeyun memeluk erat pinggang suaminya. Mengendus wangi tubuh Sunghoon yang seperti selalu habis mandi, segar sekali.

Sunghoon tak bisa menahan diri untuk tersenyum. Well, ini di luar ekspektasinya bahwa pernikahan mereka akan sangat flat. Tapi rupanya salah, tingkah Jaeyun yang manja begini saja sudah membuatnya kepalang senang.

"Makanan kesukaanku steak. Tanggal lahir, 8 Desember. Zodiak sagitarius. Apa lagi?"

"Film favorit? Lagu? Warna? Tempat?"

"Film dan lagu? Aku jarang menonton dan mendengarkan musik jadi aku tidak tau banyak soal itu. Warna? Putih, biru langit. Tempat? Aku tidak tau maksudmu, tapi yang terpikir pertama di kepalaku adalah pantai."

"Hewan kesukaan? Musim? Minuman? Hal-hal lainnya?"

"Puppy," jawab Sunghoon sembari menoleh pada sang suami yang juga tengah menatapnya. Ia menyeringai melihat ekspresi Jaeyun yang seperti puppy. "Sangat mirip denganmu."

"Aku?"

Sunghoon hanya tertawa pelan. Kembali berpaling ke depan. "Musim, winter. Minuman vanilla latte. Hal lainnya? Seperti apa maksudmu? Bekerja apa termasuk?"

Jaeyun terkekeh geli. "Sunghoon sangat suka sekali bekerja ya? Aku kadang penasaran, apa Sunghoon tidak merasa lelah bekerja terus-menerus, apa Sunghoon tidak bosan melakukan hal yang sama setiap hari."

"Bekerja dapat mendistraksi pikiranku dari hal-hal yang tidak penting. Overthinking hanya akan membuat sakit kepala. Lebih baik bekerja tanpa henti, pusing tapi tetap dapat uang."

Jaeyun tertawa lepas. Membuat tubuh Sunghoon ikut bergetar tertular tawanya.

"Aku tidak berpikir sejauh itu. Kau brilian sekali, Sunghoon."

Ding dong

"Ah, pesanannya sudah datang. Biar aku ambilkan."

Jaeyun lantas melepas pelukannya untuk beranjak menyambut pesanan mereka. Tak lama, ia datang mendorong troli berisi pesanan mereka.

Ia pun menata makanan mereka di atas meja. Meringis setelah tau kalau mejanya terlalu pendek dari sofa, sehingga mereka harus membungkuk, atau kalau tidak ya duduk di bawah.

"Harusnya kita makan di restorannya saja," kata Sunghoon sembari memasang kain di bawah dagunya.

"Maaf."

"Kenapa minta maaf? Kemari, kita makan bersama."

Jaeyun pun ikut duduk di bawah sebelah Sunghoon. Mulai menyantap steak-nya.

Setelah steak-nya sudah habis, Jaeyun dengan tak sabaran langsung memakan rose tteokbokki nya juga. Sesuai dugaan, dia langsung meringis di gigitan pertama. Rasa pedasnya seolah menggigit lidah. Tapi bukannya kapok, dia malah lanjut memakan potongan tteokbokki yang lain.

Sunghoon di sampingnya yang kini tengah menyantap desserts, hanya bisa menggeleng pelan melihat kelakuan suaminya. Dasar nekat, pikirnya. Ia lantas membuka sekaleng cola lalu diletakkan di samping piring tteokbokki Jaeyun.

Menggumamkan terima kasih, Jaeyun langsung menenggak colanya. Bukannya reda, dia malah berjingkat karena rasanya semakin pedas.

"Sunghoon haaahh pedass eungg~" rengeknya sambil mengipasi bibirnya yang tampak merah bengkak.

Melihat wajah Jaeyun yang juga semerah tomat, tak ayal membuat Sunghoon jadi ikutan panik. Dia bingung harus kasih Jaeyun apa karena tidak ada air mineral di sekitar mereka. Hanya ada cola, bir, teh hangat milik Jaeyun, dan vanilla latte milik Sunghoon.

"Ck! Kau ini merepotkan sekali sih! Sudah tau tidak kuat pedas kenapa masih nekat?"

Jaeyun menggoyangkan lengan Sunghoon dengan frustasi. Saking pedasnya, matanya hingga menitikkan air.

"Ah sial! Kemari."

Sunghoon pun menarik tangan Jaeyun lalu memagut bibirnya dengan cepat. Seketika bibir Sunghoon ikut merasa panas. Tapi untungnya dia tidak ikut kepedasan, sehingga ia mulai bergerak mengulum bibir atas dan bawah Jaeyun secara bergantian. Sambil terus mengusap rambut dan punggung Jaeyun supaya rileks hingga bibir itu kembali ke suhu normal. Yah meskipun ukurannya masih membengkak dan warnanya masih merah menyala.

Sunghoon melepas pagutannya setelah dirasa Jaeyun sudah berhenti melenguh kepedasan. Ia mengumpat dalam hati saat mendapati kondisi Jaeyun yang ekhem cukup berantakan? Pipinya masih memerah, bibirnya bengkak, ada jejak air mata, rambut basah karena keringat, saliva yang mengotori dagunya.

FUCK SEXY SEKALI

"Kau sengaja, huh?" tanyanya penuh selidik.

"Sengaja apa, Sunghoon?" tanya balik Jaeyun dengan bingung. Tak sadar menampilkan pleading eyes nya di kondisi yang seperti itu.

"Kau sengaja makan tteokbokki pedas supaya aku menciummu kan?"

Jaeyun membelalak tak percaya. Ujung telinganya tampak memerah. "Tidak, Hyung. A-aku memang sedang ingin tteokbokki pedas. T-tapi aku lupa kalau tadi tidak pesan air mineral juga. Aku benar-benar tidak sengaja, Hyungnim."

Sunghoon menyeringai. "Begitu? Tetap saja kau sudah membangunkan singa tidur, Jaeyun."

Jaeyun menelan ludah susah payah. Entah mengapa tiba-tiba atmosfer di kamar ini terasa berat dan panas. Ia tidak punya kesempatan kabur saat tiba-tiba Sunghoon menariknya kuat hingga dirinya menabrak tubuh Sunghoon. Pria yang lebih besar dengan mudah mendudukkan yang lebih kecil di atas pangkuannya.

"Aku tidak mau tau. Setelah ini kau harus melayaniku, Park Jaeyun. Anak nakal sepertimu harus dihukum, bukankah begitu?"

Tbc

Jujur lagi kena writer's block

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

28.3K 3.1K 28
Jadi, gimana ceritanya kalo mantan jadi roommate? Baikan? Balikan? Apa jadi bencana alam? A Yeonbin au [COMPLETED] ✅ bxb ✅ yj as top; sb as bottom
38.1K 5.4K 26
Choi Yeonjun, mahasiswa tahun ke tiga yang terkenal sebagai sosok yang selalu berpenampilan nyentrik. Ia sangat percaya diri dan agak sedikit badung...
66.6K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
133K 17.2K 63
Dari judul saja sudah ketahuan cerita tentang apa ini, atau mungkin kalian juga mengalami nikah muda? Pada umumnya, nikah muda biasanya di alami ole...