Dia, Suamiku

By Nadramahya

5.1K 453 37

'Saat masa depan ku tetap berpusat padamu' Kisah di mana menyerah menjadi alasan untuk berpisah. Namun, kehid... More

Prolog
1. Cinta Masa SMA
2. Setia Itu Tentang Waktu
3. Melepaskan Untuk Kembali
4. Kisahku Tanpamu
5. Melamar Kamu
6. Menikahlah Denganku
7. KEHIDUPAN SEMPURNA
8. MASA BERKABUNG
9. KETUKAN PALU
10. Menata Ulang
11. Pertanyaan
12. RASA YANG NYATA
13. Aku Vs Waktu
14. Penyesalan
15. Bagian Yang Salah
16. Bukan Impianku
17. Mimpi
18. Arah yang Salah
19. Awal Masalah
20. Kesendirian Rangga
21. Kehidupan Baru Sarah
23. Los Angeles dan Kerinduan
24.Ini Hidupku
25. Tambatan Hati
26. Semoga Cinta Ini Bersemi Kembali
27. Menjemputmu Pulang
28. Semua Karena Aku Mencintaimu
29. Still Love You
30. Fakta Yang Terungkap
31. Aku Di Sini Untukmu
32. Sakit Yang Sarah Derita
33. Permintaan Maaf
34. Tolong Kembali
info sale

22. Permulaan Pertengkaran

90 10 1
By Nadramahya

Sarah baru selesai mandi, dia sedang mengeringkan rambutnya di depan cermin lalu kembali ingatannya akan masa lalu yang pahit kembali. Semua ini adalah pemicu pertengkarannya dan Rangga, hingga akhirnya mereka berpisah.

Flash back ::

Setelah Dokter mengatakan dia keguguran, Sarah hanya bisa menangis sejadi-jadinya. Usia kandungannya sudah masuk tujuh bulan, meski belum melihat wajah sang anak tapi duka itu jelas terasa. Terlebih mereka baru saja melakukan acara tujuh bulanan dan dua hari kemudian Sarah mengalami keguguran karena dia terjatuh di tangga rumahnya.

Sarah yang mengurung diri di dalam kamar dan Rangga yang dia sendiri tidak tahu ada dimana, tapi bagi Sarah itu lebih baik karena jika ada Rangga di dekatnya dia akan melihat wajah sedih dari suaminya itu. Sarah mengaku salah, dia lalai menjaga kandungannya.

Sarah kembali menangis, dia memeluk kedua lututnya dan menenggelamkan wajah disana. Dia terkejut ketika ada tangan dingin yang menyentuh lengannya. Sarah menatap sosok anak laki-laki berusia lima tahun yang begitu manis tersenyum kepadanya. Sarah bergumam kata maaf terus menerus lalu dia menyentuh anak itu, pintu kamar kemudian terbuka mengalihkan perhatian Sarah.

Rangga masuk dan mendekat kepadanya "Sayang ini ada yang mau ketemu sama kita," kata Sarah lalu Rangga dengan tatapan datar hanya menarik napasnya dan duduk dimana tadinya ada seorang anak yang jelas Sarah lihat tersenyum kepadanya.

"Sayang kamu jangan seperti ini terus, sudah satu minggu dan kita harus bisa terima semua ini." Rangga menyentuh lengan Sarah lembut namun Sarah yang merasa Rangga bersikap tidak adil dan terlalu santai menghadapi masalah ini menepis tangan Rangga.

"Kamu gak punya hati ya ! aku bahkan masih terus merasa bersalah dan kamu minta aku baik-baik aja. Sekarang aku tanya, kamu kemana selama tujuh hari ini ?" kata Sarah dan dengan tenang Rangga meminta maaf kepadanya.

"Maaf, aku gak ada di dekat kamu. Tapi aku juga kehilangan anak kita sayang, maaf karena aku ninggalin kamu." Rangga memeluk Sarah yang kini menangis dalam pelukan suaminya itu.

Hari-hari berikutnya Sarah yang masih setia melamun dan menyalahkan diri sendiri sementara Rangga sudah sibuk untuk bekerja, Sarah semakin merasa Rangga menjauhinya. Dia seorang diri saat ini, dan Rangga menjauh karena rasa kehilangan yang Sarah torehkan kepada suaminya itu hingga Rangga mencoba menyibukkan diri sendiri.

"Sayang aku pergi ke Rumah Sakit lalu siangnya ada urusan sama Papa di kantor papa, jangan lupa makan ya." Rangga pergi setelah mengecup kening Sarah. Tanpa Rangga duga Sarah melihat ada pesan masuk dari seorang wanita di ponsel yang sedang Rangga genggam dan nama wanita itu adalah Lia.

Semakin lama Rangga terus sibuk dan Sarah juga tenggelam dalam duninya, beralasan dengan semua tulisan padahal nyatanya hanya sebuah kenangan tentang kehamilannya yang ia tulis. "Aku nanti pulang sore, kita makan diluar bagaimana ?"

"Aku ada kerjaan, kamu sama anak-anak aja yang pergi." Mendengar itu Rangga hanya tersenyum dan pergi tidak lupa dengan kecupan yang selalu dia berikan.

Sore itu Rangga benar-benar pergi dengan anak-anaknya dan Sarah di rumah, ketika Rangga pergi Sarah mengecek tas kerja suaminya itu lalu dia melihat ada alat pengaman pria untu berhubungan intim di dalam tas suaminya itu. Entah kenapa Sarah ingin sekali mengecek tas Rangga dan benar saja kecurigaan Sarah belakangan ini. Pantas saja Rannga tidak terlalu sedih dengan apa yang menimpa mereka.

"Brengsek !" umpat Sarah dan dia mengacak-acak kamar mereka.

Rangga dan anak-anaknya tiba di dalam rumah, setelah memastikan Salsa dan Raga sudah tertidur di kamar mereka Rannga naik ke lantai atas. "Sayang," panggilnya "Aku bawa kesukaan kamu nih, mau makan gak aku temani ya."

Rangga membuka pintu lalu dia melihat keadaan kamar yang berantakan, Rangga panik lalu dia mencari sosok Sarah. "Sarah," panggilnya saat melihat sang istri sedang berendam dalam bath tub masih menggunakan pakaian lengkap.

"Kamu sudah pulang ?" tanya Sarah dengan senyuman yang dia buat-buat.

"Sarah kamu kenapa ?" kata Rangga balik bertanya dia ingin membantu Sarah untuk keluar dari bath tub itu tapi tanpa di duga sebuah tamparan yang cukup keras Sarah berikan kepadanya.

"Sarah," katanya yang membulatkan mata sambil memegang pipi.

"APA?! KAMU BENAR-BENAR BRENGSEK YA, AKU LAGI SEDIH DAN KITA BARU KEHILANGAN ANAK KITA, TAPI APA YANG KAMU LAKUKAN DI LUAR SANA."

"SARAH...AKU SUDAH MINTA MAAF. Kamu kenapa?"

"Kenapa kamu bilang ? sini aku tunjukkan sama kamu aku kenapa, aku udah curiga saat kamu belakangan sibuk sendiri dan gak perduli dengan aku. Siapa Lia ? dan kenapa ada alat pengaman di dalam tas kamu ?!" kata Sarah dengan nada tinggi.

"Lia teman aku, dan alat pengaman apa maksud kamu ?"

"Oh teman, trus yang di tas kamu ini apa !" bentak Sarah kemudian dia segera mencari benda yang dia maksud di dalam tas kerja Rangga, setelah mengacak-acak tas kerja suaminya itu dia heran kenapa tidak menemukan benda yang ia maksud.

"Apa yang ada di tas aku ?" tanya Rangga lalu menarik lengan Sarah "Selama ini aku ada di rumah ini, aku ada di kamar anak kita. Kamu yang terus diam dan mengurung diri serta mengabaikan dua anak kita. Salsa Raga masih hidup Sarah dan mereka adalah tanggung jawab kita. Berhenti dengan semua ini, aku juga lelah Sarah dan bukan hanya kamu yang sedih !" Rangga melepaskan tangan Sarah. Dia membereskan isi tasnya lalu pergi menuju kamar tamu.

Flash back off ::

Sarah tiba-tiba merasa pusing setelah kembali mengingat kejadian itu, dia mencoba untuk duduk dan menenangkan pikirannya sejenak. Sarah kemudian mendengar bel berbunyi, dia berpikir siapa yang datang ? dia baru di sini dan belum memiliki kenalan selain Clara tetangga unit yang ia tempati saat ini.

Karena berpikir itu Clara dia lalu berjalan menuju pintu apartment dan langsung membuka pintu tanpa melihat siapa yang datang dari lubang kecil yang ada di pintu itu. Wajah keterkejutan Sarah melihat siapa yang datang membuat tamu wanita yang tidak dia undang itu tersenyum.

"Mau apa kamu ke sini ?" tanya Sarah dan wanita itu langsung saja masuk meski Sarah tidak mempersilakannya untuk masuk.

"Tidak ada, aku hanya ingin melihat wanita putus asa yang sudah di ceraikan oleh suaminya. Tapi pantas saja kamu di ceraikan oleh Rangga karena kamu benar-benar tidak becus menjadi seorang istri, lihat saja kau di sini dan meninggalkan dua anak yang harusnya kau rawat dan kau perhatikan."

Wanita yang Sarah sering lihat bersama suaminya waktu sebelum perceraian mereka terjadi ini entah bagaimana bisa tahu tempat tinggalnya. Wanita yang dia lihat saat di Bandara dan juga wanita yang sedang bersama suaminya saat di club malam. Wanita yang juga memeluk mesra suaminya saat Sarah ingin datang memberikan kejutan ulang tahun.

"Keluar dari di sini," ujar Sarah dingin dan yang terjadi adalah wanita itu menertawakan Sarah.

"Kau sungguh kasihan Sarah, hanya bisa melarikan diri dari kenyataan. Kenapa kau tidak sekalian mati saja?!"

Sarah yang kesal langsung mengambil vas bunga yang ada di dekatnya lalu melemparkannya ke arah wanita itu. Sialnya wanita ular itu mengelak dengan sangat cepat, dia kembali tertawa lalu melambaikan tangannya.

"Senang bisa melihat mu di sini Sarah, semoga kita bertemu lagi. Oh ya, Rangga akan datang ke sini untuk menemui ku. Akan aku beritahukan kepadanya jika kau ada di sini, siapa tahu kau ingin melihat kemesraan kami, agar kau bisa memuaskan rasa penasaran mu melihat bagaimana ketika suami mu ada bersama ku," kaa wanita itu lagi dan Sarah berteriak menyuruhnya keluar.

Ada orang yang lewat di depan pintunya saat itu dan memperhatikan Sarah, namun Sarah tidak perduli. Dia membanting pintu tersebut dan kembali ke dalam kamarnya.

"WANITA SIALAN!"

Sarah kembali mencuci wajahnya dan dia menangis, mencuci lagi wajahnya untuk menghilangkan bekas air mata namun ketika menatap cermin lagi dan lagi dia menangis.

"Pantas saja kamu di ceraikan oleh Rangga karena kamu benar-benar tidak becus menjadi seorang istri, lihat saja kau di sini dan meninggalkan dua anak yang harusnya kau rawat dan kau perhatikan."

Ucapan wanita itu terngiang di kepalanya saat ini.

"Sial!" umpat Sarah melempar cermin itu dengan botol pencuci muka yang ia miliki hingga cermin itu retak.

Bersambung....
Sepi banget ya gak ada komentarnya 😖

Continue Reading

You'll Also Like

Enchanted By kamalula

General Fiction

111K 11.1K 25
Diana Puspa Perwitasari 24 tahun, pengangguran, cerewet, kesayangan keluarga. Prabu Hanenda 32 tahun, wirausahawan, pendiam, hidup sendirian. Keduany...
1.9K 357 3
Raya Kirana. Gadis yang biasa dipanggil Aya itu mengira bahwa kisah cintanya akan berujung manis. Menanti lebih dari 5 tahun nyatanya tak bisa mengan...
3.3K 201 19
" Disaat ego dan keinginan memiliki kedua orang terjadi, and there, I hate this situation and I hate myself. " #nomin #bxb ( baru nyoba bikin nih, su...
2M 29K 45
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...