TWO BOYFRIEND || ON GOING βœ“

By Ahaereum

1.5M 21.1K 1.6K

ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema πŸ”ž, Kalau gak cocok bisa... More

01. Two Boyfriend.
02. Fakta Sebenarnya.
03. Diluar Nalar? πŸ”ž
04. Your Mine πŸ”ž
05. Pacar Yang Baik.
06. Maafin Jemmy, Marsha.
07. Awal Persaingan.
08. Obat Perangsang πŸ”ž
09. Sial Terciduk πŸ”ž
10. Reno Bagaimana?
11. Gosip Beredar πŸ”ž
12. Deeptalk Together.
13. Car Free Day πŸ”ž
14. She Comeback.
15. She Overthinking? πŸ”ž
17. Jealous Babies.
18. Yang Terbaik?
19. Painful Thing πŸ”ž
20. Pura-pura Kepalsuan.
21. Never Goodbye.
SP - Pecah PerawanπŸ”ž
22. Memori Masalalu.
23. Thread Me? πŸ”ž
24. A Date With Jemmy.
25. A Date With Reno.
26. Sebuah Pengakuan.
27. My FireworksπŸ”ž
28. Insiden Masalalu?
29. Who is Selfish? πŸ”ž [1]
30. Who Is Selfish? [2]
31. Double Date?
32. Everyone Sick [1]
33. Everyone Sick [2]
34. Kak Venny?
35. Konser DateπŸ”ž
36. Loveable Boy!
37. Papa? πŸ”ž
38. About Bella.
39. Are You Okay?
40. Life For Sick.
41. Stay With You.
42. Why Stay?πŸ”ž
43. Amarah MarshaπŸ”ž
44. Happy Birthday, RenoπŸ”ž
45. What's Planned?
46. Eksekusi Situasi [1]
47. Sang Penghianat?
48. Eksekusi Situasi [2]
49. Fatal Trouble πŸ”ž

16. Rayuan Perempuan Gila

22.5K 409 53
By Ahaereum

***

"Turunin gue disini aja," Marsha menepuk bahu Reno saat mereka berada digang sebrang sekolahnya. Motor Reno lalu berhenti,

"Gue bukan tukang ojek, gue anterin sampe sekolahan---"

"Yang ada orang-orang heboh kalau kita bareng! Jangan nambah masalah Reno, nanti kan kita ketemu lagi disekolah," Seru Marsha turun dari motor Reno.

Reno mendengus sebal dari balik helmnya, Marsha merogoh sesuatu dari dalam tasnya lalu memberikannya kepada Reno.

"Udah gak usah cemberut gitu! Nih pukis masih anget jangan lupa dimakan, sama ini susu plainnya jangan lupa diminum, gue jalan dulu atau lo mau jalan duluan?" Tanya Marsha.

"Lo duluan aja, makasih."

Marsha meraih tangan Reno, mengecup tangan kekasihnya.

"Gak boleh ngambek, nanti kita ketemu lagi disekolahan! Belajar yang bener, okay?" Pamit Marsha diangguki Reno.

Marsha menyebrangi jalan ketika lampu menjadi merah. Marsha  melangkahkan kakinya melewati zebra cross. Setelah sampai ujung, Mata Marsha memincing mengamati anak laki-laki berseragam sekolah dasar menoleh ke kanan dan ke kiri binggung ragu untuk menyebrang.

Reno masih terdiam mengamati gadisnya, dia tahu pasti gadis itu ingin membantu anak laki-laki yang ragu untuk menyebrang. Reno menghidupkan motornya dan menjalankannya mendekati objek yang dituju,

"Dek mau nyebrang? Naik motor kakak aja, kakak juga mau nyebrang. Tenang aja kakak bukan orang jahat, kakak sekolah disebrang sana," Tunjuk Reno kepada satu objek bangunan.

"Gak ngerepotin kakak kan? Aku takut ngerepotin kakak," Kata anak laki-laki itu berseragam sekolah dasar ragu,

"Gak kok, bisa naik kan?" Tanya Reno memiringkan motornya agar anak laki-laki itu naik ke motornya.

"Bisa, makasih kak," Kata anak laki-laki itu.

Marsha memundurkan langkahnya menatap kepergian motor kekasihnya. Marsha kira Reno tidak akan peka terhadap sekitarnya namun Marsha salah, Reno mempunyai kepribadian yang tidak bisa ditebak, sama seperti Jemmy. Marsha melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah, sudah banyak siswa-siswi yang memasuki sekolahan.

Marsha dibuat kaget ketika seseorang tiba-tiba merangkul bahunya saat ia berada di pintu kelas yang terbuka. ternyata sosok itu adalah Jemmy.

Banyak teman-teman sekelas Marsha mulai berbisik melihat kejadian yang mereka lihat barusan. Arfan menatap kejadian itu memilih diam, raut wajahnya sangat masam dan kesal dikhianati apalagi Bella.

Bella yang duduk dipojokan itu menatap marah dan tidak suka dia sejoli itu, namun untuk sekarang Bella tidak bisa apa-apa.

"SURPRISE!! suka gak bunganya?" Tanya Jemmy menyodorkan bunga mawar merah untuk Marsha.

Marsha menerima bunga mawar itu, dilain sisi dia risih namun juga tidak ingin mempermalukan Jemmy didepan umum.

"Apa-apaan sih! Jangan sok kenal, pasti lo mau ngeprank karena telat bayar uang kas ya?!" Maki Marsha akting senatural mungkin. "Ini pasti sogokan karena lo gak bisa bayar uang kas kan?"

Jemmy mendengus sebal, "Sayang udah cukup dramanya! Gue beneran ngasih surprise buat lo! Gimana sayangku, lo suka bunganya kan? Atau mau jenis lain?"

"Cieee, ihirrr Jemmy bisa romantis juga ya ternyata,"

"Wah, Marsha hidup lo beruntung banget dipacarin crazy rich modelan Jemmy!"

"Shaa, bagi peletnya dong!"

"Wah kode uang kas kita bakalan dibayarin sama Jemmy, nih!"

Begitulah beberapa celetukan dan godaan teman sekelas Marsha dan Jemmy.

"Gue udah muak kalau kita backstreet terus Sha. Udah saatnya temen-temen dan satu sekolah tahu kalau lo ini pacarnya Jemian!" Jelas Jemmy.

"GUE KLARIFIKASI KALAU GUE SAMA BELLA GAK ADA APA-APA, JADI KALIAN JANGAN PERNAH SANGKUT PAUTIN KITA LAGI! INGAT, PACAR JEMMY ITU MARSHA DAN PACAR MARSHA ITU JEMMY! JADI SIAPAPUN YANG NGUSIK GUE ATAU MARSHA, BAKALAN BERURUSAN SAMA GUE! AWAS AJA KALIAN," Lantang Jemmy membuat satu kelas berteriak heboh dan iri.

Marsha tidak memperdulikan tingkah laku Jemmy berjalan menuju bangkunya. Teman-teman sekelas terus-menerus berbisik dan saling bergosip heboh, faktanya Bella yang mengaku bahwa Jemmy masih kekasihnya dikalahkan klarifikasi Jemmy sendiri. 

"Paling beberapa hari juga ditinggalin sama Jemmy, kaya gak tahu watak Jemmy aja!"

"Bener sekelas Bella aja diselingkuhin
modelan anak miskin yang gak tahu malu. Jual diri mungkin, gak mungkin Jemmy pacaran sama dia!"

Marsha mendengar beberapa bisikan teman-teman perempuannya lebih memilih untuk merapikan bukunya. Ia tidak mau memperdulikan kehebohan yang dibuat Jemmy, baru semalam ditinggal saja pacarnya itu sudah membuat masalah baru sekarang.

"Lo mau kemana, Fan?" Binggung Marsha ketika Arfan buru-buru memberesi buku-bukunya.

Arfan menghela nafasnya, "Gue kira selama ini lo anggep gue temen! udahlah gue mau sendirian dulu! Lo duduk aja sama PACAR LO itu!"

Arfan kesal berlalu meninggalkan Marsha yang tidak mengejarnya. Bukannya Marsha tidak mau mengejar, namun bell pertama sudah berbunyi menandakan pelajaran pertama akan segera dimulai.

Jemmy duduk disamping Marsha, "Udah saatnya kita go publik sayang.  Bella juga udah tahu semuanya jadi gue mohon lo jangan bersikap kita sok gak kenal lagi ya? Gue jamin gak ada yang berani berbuat macem-macem sama lo, okay? Bahkan kita pernah silahturahmi kan?"

"Silahturahmi, maksud lo apa?"

"Silahturahmi kelamin," Goda Jemmy menaik turunkan alisnya.

"Sialan lo, awas aja setelah istirahat gue bejek-bejek muka jelek lo! Awas aja!"

"Sha..." Rengek Jemmy manja.

"Jangan ngomong sama gue!!" Marah Marsha.

Sialan, Jemmy berani sekali memutuskan sesuatu tanpa bertanya terlebih dahulu kepadanya. Jika Bella sudah tau bahwa mereka berpacaran besar kemungkinan gadis itu bisa berbuat macam-macam kepadanya. Juga Reno, Marsha akan merayu habis-habisan Reno agar mau membogem Jemmy.

***

Kelas IPS 2 sedang jam kosong, Reno duduk dibangkunya lalu mengambil kotak berisi pukis dan susu kotak plain kemasan yang diberikan Marsha untuknya. Taerin yang duduk disampingnya itu mengeryit,

"Wih tumben lo mau beli jajanan pasar?" Heran Taerin menatap setiap gerak-gerik Reno.

"Bekal dari Marsha,"

"Marsha kemarin nginep di apart lo?"

"Iya,"

Taerin berohria, "Bagi dong, kayaknya enak banget!"

Taerin ingin mencomot pukis itu dengan cepat Reno menahan tangan Taerin.

"Pelit amat sih! Mentang-mentang dari ayang beb!" Gerutu Taerin. Taerin lapar namun malas menuju ke kantin, energinya juga habis karena teman dekatnya menjauhinya dan memilih berteman dengan Anne.

Taerin menumpu kedua tangannya menyembunyikan mukanya,

"Nih buat lo," Reno menyodorkan pukis itu membuat Taerin mendongak.

"Makasih," Balasnya lesu menerima dan memakan pukis itu. "Enak banget, kalian beli dimana?"

"Gang sebrang,"

Melihat gerak-gerik Reno dan juga Taerin, Anne menatap mereka tidak suka. Sepertinya kehadirannya tidak menarik lagi untuk Reno. Ingin rasanya Anne menyingkirkan makanan murahan itu.

"Sialan! Reno harus jadi milik gue lagi," Batin Anne geram.

Anne kini menghampiri bangku Reno, Anne duduk dikursi depan meja yang diduduki Reno. Anne membalikan badannya,

"Kebiasaan banget sih Reno, pasti kamu gak pernah sarapan. Ini aku buatin bekal buat kamu, dimakan ya Reno! Aku buatnya penuh effort loh..." Kata Anne menyodorkan kotak bekalnya tidak lupa membukanya.

"Aku buat sendiri loh, ini masakan rumahan. Semoga kamu suka ya sama masakan aku, aku---"

Taerin tiba-tiba merebut kotak bekal itu lalu mencicipinya, "Wah makasih banget loh! Pengertian banget lo Anne sama gue, tahu aja kalau gue belom makan,"

Taerin menyicipi buatan Anne, "Ah masa sih ini buatan lo sendiri? Rasanya kaya masakan restoran cepat saji ini! Lo cuma pindahin aja ya? Mana mungkin pagi-pagi lo bikin sejenis HokBen sendiri. Garing banget lagi gorengnya jadi rasanya agak pahit,"

Anne menarik kasar kotak bekalnya, sedangkan Reno tidak mempedulikan mereka. Reno asik makan pukis,

"Daripada kamu makan makanan gak sehat kaya gitu, mending kamu sarapan bekal buatan aku aja Ren." Kata Anne. "Kok kamu jahat banget sih Rin, aku buatnya susah-susah loh kamu katain gak-gak makanan aku!"

"Faktanya gitu, masih aja gatel banget deketin pacar orang! Enyah deh, gue muak sama lo!" Ketus Taerin.

"Pantesan temen deket kamu sekarang gak mau temenan sama kamu lagi. Orang kamunya aja gak bisa menghargai keberadaan orang lain. Oh iya mama nanyain kapan kamu mau main kerumah Ren, mama kangen banget sama kamu." Kata Anne mulai merayu.

"Kata mama, kamu makin ganteng Ren, sekarang makin gagah! Mama bangga punya calon menantu kaya kamu---"

"Kalau ngehalu jangan tinggi-tinggi nanti kalau jatuh malu!" Sindir Taerin muak.

Anne tidak mengindahkan keberadaan Taerin. Sedangkan Reno diam saja menyedot susu yang di berikan Marsha tadi pagi,

Anne tidak habis ide lalu mencoba menyuapi Reno, "Akk coba deh Ren, ini enak banget---"

Taerin mengebrak mejanya kesal, "LO MAU BUAT RENO KERACUNAN?!! DIA ALERGI UDANG, ANNE!!"

***

"Fan, yuk ngantin!" Ajak Marsha menghampiri bangku Arfan.

Arfan hanya menatap Marsha lalu membuang mukanya. Intinya Arfan ngambek,

"Ke kantin bareng PACAR LO aja sana!!" Tekan Arfan bangkit memilih meninggalkan Marsha yang dibuat diam.

Jemmy menggeleng, "Udah ke kantin bareng gue aja yuk sayang. Gue laper nih, keburu ngantri!"

Marsha mau tidak mau mengikuti ajakan Jemmy. Teman-temannya masih menatap gerak-geriknya seakan mereka adalah pemeran utama dikelas.

Marsha pasrah digandeng Jemmy, "Percaya sama gue, temen lo gak bakalan marah lama-lama, sekarang lo fokus aja sama gue. Ya?"

"Kita perlu ngobrol Jem, ayo ketempat biasa!" Ajak Marsha mencoba tenang.

Jemmy mengandeng tangan Marsha menuju basecamp mereka. Saat Jemmy dan Marsha melewati lapangan basket, entah lemparan dari siapa tiba-tiba bola basket akan mengenai Marsha. Namun,

Didepan Marsha sekarang ada cowok jakung yang menangkap bola basket itu, Marsha mendongak mendapati Lucas berlari menyelamatkan bola basket agar tidak terkena kepalanya.

Jemmy mendekap Marsha,

"Lo gapapa kan Sha?" Cemas Lucas ingin menyentuh rambut Marsha, dengan gesit Jemmy menangkisnya.

"Gapapa, makasih bang udah nolongin PACAR gue! Duluan bang," Tekan Jemmy menarik Marsha menjauhi Lucas yang menatap kepergian mereka.

"Sejak kapan mereka pacaran?" Batin Lucas menatap kepergian kedua adik kelasnya itu.

Kini Marsha sudah berada di ruangan milik Jemmy dan Reno. Marsha memilih duduk di sofa disamping kekasihnya yang terus mencebik kesal karena kejadian barusan.

"Awas aja kalau lo sampai genit-genit sama Lucas! Gue gak suka lo  kegatelan sama dia! Lo terlalu cantik buat dimilikin cowok lain! ARGHHH," Jemmy mengacak-acak rambutnya.

"Kalau bisa milih gue juga gak mau dijadiin opsi berbagi," Lirih Marsha melirik Jemmy.

Jemmy bisa saja menjadi toxic saat cemburu,

"Sorry, gue juga pengen miliki lo sendiri tapi lo juga gak bisa milih diantara kita, hal ini juga bikin gue sakit, Marsha." Lirih Jemmy. "Tadi Lo mau bilang apa?"

"Maaf Jemmy gue juga gak tahu kenapa gak bisa milih diantara kalian. Gue mau nanya kenapa Bella sampai tahu kalau kita pacaran?" Tanya Marsha membuka obrolan. "Kalian gak ketemuan dibelakang gue kemarin kan?"

"Sini gue pangku sayang, gue jelasin semuanya," Tarik Jemmy sehingga Marsha duduk dipangkuan Jemmy.

Cup!

Jemmy mengecup bibir Marsha,

"Bener gue ketemuan sama Bella kemarin. Kayaknya dia tahu kalau lo pacar gue dari papa deh, terus dia tanya sama gue. Jelas gue jawab jujur kalau kita pacaran, gue bilang sama dia buat gak ganggu lo, terus dia iyain. Jadi masalah clear deh." Jelas Jemmy.

Marsha mendengar penjelasan Jemmy itu menatap pacarnya tidak percaya, "Semudah itu Bella iyain penjelasan lo? Emangnya lo jelasin apa aja sama Bella?"

"Gue jelasin kalau semisal dia macem-macem sama lo, gue bakalan cabut semua fasilitas dia." Kata Jemmy.

"Sepenting itu Bella dihidup lo, sampai lo ngasih semua fasilitas ke Bella?" Tanya Marsha agak sedikit sakit.

"Orang yang paling penting dihidup gue itu lo sayang. Kalau lo mau fasilitas sama kaya Bella, gue bisa kasih lo. Intinya gue kasih fasilitas itu cuma kasihan aja," Kata Jemmy lirih. "Gue gak bisa lihat Bella menderita karena keguguran anak gue, Marsha." Batin Jemmy merasa bersalah.

BRAK!!

"JEMMY SIALAN, KENAPA LO GO PUBLIK TANPA BILANG DULU SAMA GUE?!!" Teriak Reno kesetanan mendengar cerita Harsa.

Dilain sisi, Harsa dan Taerin menahan masing-masing tangan Reno agar tidak membuat keributan.

Mampus, Samoyed marah-marah.

***

"Shit, lo ngapain disini?!" Geram Arfan, ia ingin pipis namun tiba-tiba seseorang membuka bilik toiletnya.

"Sorry, gue kira ini kamar mandi cewek!" Kata Bella gelagapan menutup matanya. "Boti kalau pipis bukannya di kamar mandi cewek ya?!"

Arfan buru-buru merapikan celananya malas menanggapi Bella.

"Boti kaya gini juga bisa bikin lo mendesah, mau apa lo?! Gue risih lo ikutin dari tadi!" Ketus Arfan. "Lo gak mungkin sebego itu buat masuk toilet cowok kan?"

Bella tersenyum, "Lo pasti gak suka kan kalau sahabat lo jadian sama berandalan modelan kaya Jemmy? Bukannya lo suka sama Marsha?"

Arfan menatap Bella malas, "Terus? Tujuan lo kesini apa? Gak usah basa-basi gue mau pipis!"

Bella menghampiri Arfan namun tiba-tiba pintu kamar mandi ada yang membuka, dengan segera Arfan menarik tangan Bella untuk memasuki bilik dan menutupnya.

Arfan menghimpit tubuh Bella, mata mereka saling bertemu. Arfan mengkode Bella untuk diam tidak berisik,

"Jangan berisik, nanti orang ngiranya kita berbuat mesum!" Bisik Arfan.

Bella berbisik, "Tapi lo terima tawaran gue buat ngerusak hubungan mereka kan? Kalau gue jadi lo sih bakalan ngejar cewek idaman gue,"

"Gue pasti sakit hati banget sahabat gue diem-diem menjalin hubungan sama orang lain. Meskipun jalur kuning belum melengkung, gue harus bisa dapetin orang yang gue suka! Lo ganteng kalau lo mau jadi cowok lagi, pasti Marsha bakalan klepek-klepek sama lo," Bisik Bella merayu.

Tangan Bella membuat pola lingkaran didada bidang Arfan, "Lo ganteng, badan lo gagah gede, pasti yang dibawah juga gede. Gue kalau jadi lo, gue perkosa Marsha dan paksa dia jadi pacar gue."

"Kalau cuma ngerusak gue juga bisa ngerusak hubungan mereka sendiri! Gak ada untung tawaran lo itu!" Cibir Arfan berbisik.

Bella mengeryit, "Lo mau apa selain tawaran gue tadi,"

Arfan tersenyum penuh arti, "Badan lo bagus, gimana kalau kita buat Vidio mesum bareng? Sama-sama nguntungin kan? Lo bisa dapet Jemmy, gue bisa dapet uang dari vidio kita?"

***

Boleh komen ya, kurangnya apa supaya nanti bisa direvisi. Soalnya komenan dari kalian juga mood aku buat lanjut update dan rajin nulis.

Ketemu dibab selanjutnya ya,

See ya.

Continue Reading

You'll Also Like

65.1K 1.1K 3
Ssttt... ini rahasia. - unknown Β© 2017 Yukafanfiction Kumpulan cerpen WARNING!! R+17-21 Mohon yang masih di bawah umur menyingkirlah.
1.4M 14.3K 25
18+ Pecinta tt garis besar. Pengusaha kaya raya, Aarav Arsenio menyukai gadis montok Whynnie Olivia secara ugal-ugalan. Semua bentuk badan Oliv, Ayan...
1.2M 28.9K 54
21 ++++++ Warning : > Adegan threesome dan Foursome. > Adegan mature. > Kata-kata yang mengandung unsur mature. > Kekerasan seksual. Seharusnya kedua...
Sophie By Risnani

Teen Fiction

90.5K 1.9K 33
Ranking ❀ #33 in sister (10April2020) #3 in complex (15April2020) #34 in anakmuda (20April2020) --- Cerita ini di buat dari imajinasi lagu "Scoot...